Manajemen investasi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sellamaria (bicara | kontrib)
mengembangkan artikel
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
 
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 11:
Manajemen investasi merupakan suatu industri global yang sangat besar serta memegang peran penting dalam pengelolaan triliunan [[dollar]], [[euro]], [[pound sterling|pound]] dan [[yen]].
 
Berdasarkan hasil riset firma dan penasihat Willis Towers Watson dan surat kabar keungankeuangan milik Pensions & Invesments, lingkup industri manajemen investasi sedang berkembang. Sesuai dengan data kepemilikan gabungan dari 500 manajer investasi terbesar, industri global memiliki US$ 93,8 triliun aset yang telah dikelola (AUM) pada tahun 2018. Dan pada tahun 2019 angka tersebut lebih dari US$100 Triliun<ref name=":1" />.
 
== Fungsi dan manfaat manajemen investasi ==
Baris 53:
* laba kotor yang didapatkan terhubung langsung dengan valuasi nilai pasar sehingga terjadinya kejatuhan nilai pasar dari aset yang dapat mengakibatkan penurunan drastis pada laba kotor relatif terhadap biaya.
* sukarnya untuk mempertahankan kinerja manajemen investasi sehingga mencapai nilai di atas rata-rata dan biasanya nasabah menunjukkan sifat ketidak sabarannya saat kinerja investasi dalam keadaan buruk.
* gaji untuk manajer investasi yang termasuk dalam kategori sukses sangatlah mahal dan memiliki kemungkinan terhasut oleh pesaing<ref>{{Cite web|title=Pengertian Manajemen Investasi - Metode, Struktur, Teori, Tipe|url=https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-manajemen-investasi/|website=www.gurupendidikan.co.id|access-date=2021-11-27}}</ref>.
* pencapaian kinerja investasi di atas rata-rata adalah amat bergantung pada keunikan dari keahlian manajer investasi, namun nasabah tidak pernah memedulikan hal tersebut dan semata hanya melihat pada kesuksesan perusahaan yang dianggap bersumber pada filosofi dan disiplin internal
* analis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di atas rata-rata sering kali memiliki kondisi keuangan yang mapan sehingga mereka akan menolak tawaran pekerjaan yang ditawarkan perusahaan untuk mengelola [[portofolio]]nya sendiri.
* Perusahaan finansial yang diregulasi dan diawasi dengan ketat oleh pemerintah belum tentu aman sebagai tempat untuk berinvestasi. Peraturan yang ketat di sektor finansial membuat nasabah menganggap keamanan investasi dipegang oleh otoritas yang lebih tahu dan punya kewenangan besar. Sehingga nasabah cenderung abai (''ignorance'') dan bersikap ceroboh (''moral hazard'') yang justru akan memperbesar potensi skala kegagalan perusahaan finansial.<ref>{{Cite webnews|last=MediatamaSayekti|first=GrahanusaSri|date=2020-02-11|title=Pertanggungjawaban Investasi Bermasalah|url=http://analisis.kontan.co.id/news/pertanggungjawaban-investasi-bermasalah|websitework=kontan[[Kontan|Kontan.co.id]]|language=id|access-date=2020-10-14|editor-last=Sayekti|editor-first=Ignatia Maria Sri}}</ref>
 
Perusahaan investasi di dunia yang tersukses mungkin adalah mereka yang terpisah dari perbankan dan asuransi baik secara fisik maupun secara psikologis, di mana kinerja terbaik dan strategi bisnis yang dinamis umumnya dihasilkan oleh perusahaan manajemen investasi yang independen.
Baris 110:
 
Berbagai golongan aset adalah [[obligasi]], [[properti]], [[derivatif]] dan [[komoditi]], di mana manajer investasi dibayar jasanya untuk melaksanakan penempatan investasi pada berbagai asset ini.
Berbagai golongan aset ini memiliki dinamika pasar yang berbeda-beda dan saling memengaruhi satu sama lainnya, sehingga penempatan dana investasi pada berbagai aset tersebut dapat membawa pengaruh signifikan pada performa investasi. Alokasi aset merupakan teknik investasi portofolio yang bertujuan untuk menyeimbangkan risiko dan membuat diversifikasi dengan membagi aset antara kategori utama seperti obligasi, saham, uang tunai, real estate, dan turunannya<ref>{{Cite web|last=SECURITIES|first=PT INDO PREMIER|date=2015-08-03|title=Alokasi Aset, Ini 5 Hal Yang Perlu Anda Ketahui...|url=https://www.indopremier.com/ipotnews/newsDetail.php?jdl=Alokasi_Aset__Ini_5_Hal_Yang_Perlu_Anda_Ketahui___&news_id=53158&group_news=IPOTNEWS&news_date=&taging_subtype=FINANCIALPLANNING-PFP&name=&search=y_general&q=alokasi%20aset&halaman=1|website=IPOTNEWS|language=id|access-date=2021-11-29}}</ref>.
 
=== Investasi jangka panjang ===
 
Sangatlah penting untuk memperhatikan bukti kinerja imbal hasil jangka panjang terhadap aset investasi yang berbeda-beda dan melakukan investasi pada jangka waktu tersebut guna mendapatkan hasil investasi terbaik. Misalnya pada suatu jangka waktu yang panjang (contohnya di atas 10 tahun) pada beberapa negara, saham menghasilkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan obligasi, dan obligasi menghasilkan imbal hasil yang lebih besar dibandingkan memegang tunai. Menurut teori keuangan hal ini disebabkan oleh risiko yang lebih besar pada saham ( lebih bergejolak ) daripada obligasi yang lebih berisiko dibanding tunai. Melihat dari sisi sejarahnya, investasi jangka panjang dinilai memiliki minimum waktu dalam kisaran 10 tahun, panjangnya periode ini menampilkan apabila investasi saham terbukti memberikan (return) lebih baik di bandingkan dengan investasi lain misalnya deposito<ref name=":0">{{Cite book|last=ilham|first=rico nur, dkk|date=2020|url=https://jejakpublisher.com/product/manajemen-investasi-legal-investment-versus-fake-investment/|title=Manajemen Investasi (Legal Invesment Versus Fake Invesment)|location=Sukabumi|publisher=CV Jejak|isbn=978-623-247-179-5|pages=135|url-status=live}}</ref>.
 
=== Diversifikasi ===
 
Manajer pengelola dana dengan memperhatikan latar belakang alokasi aset, akan mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi aset sesuai profil risiko nasabahnya dan membuat daftar perencanaan penempatan investasi yang sesuai. Daftar tersebut akan menunjukkan persentase penempatan dana pada masing-masing saham atau obligasi.
Teori diversifikasi portofolio ini diperkenalkan oleh Harry Max Markowitz <ref>[[:en:Harry Markowitz]]</ref> dan efektivitas dari diversifikasi ini membutuhkan manajemen korelasi antara imbal hasil dan tingkat pengembalian modal, isu internal terhadap portofolio bersangkutan, korelasi silang antara tingkat pengembalian. Untuk meminimalisir risiko investasi maka diversifikasi diperlukan dalam membentuk portofolio melalui kombinasi sejumlah aset dengan tanpa mengurangi nilai harapan<ref name=":0" />. Diversifikasi portofolio dapat pula diartikan sebagai prosedur pembentukan portofolio, sehingga hal tersebut mampu mengurangi risiko portofolio tanpa mengorbankan pengembalian yang telah dihasilkan<ref>{{Cite journal|last=Manik|first=Fuzy Yustika|date=2017-01-05|title=Analisis Diversifikasi Portofolio Yang Optimal Dengan Menggunakan Metode Multi Agent Dan Bayesian Network|url=https://jurnal.kaputama.ac.id/index.php/JIK/article/view/13|journal=Jurnal Informatika Kaputama (JIK)|language=id|volume=1|issue=1|pages=16–26|doi=10.1234/jik.v1i1.13|issn=2685-5240}}</ref>.
 
== Metode pendekatan investasi ==
Baris 147:
{{keuangan-bawah}}
 
[[Kategori:LembagaPerusahaan jasa keuangan]]
[[Kategori:Investasi]]
[[Kategori:Organisasi keuangan]]