Masalah lingkungan hidup di Brunei: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'jempol|Pembukaan hutan dan lahan sekitar [[Kampung Lugu|Lugu]] Dengan skor 63,57, Brunei Darussalam berada di peringkat 53 dari 180 negara dalam Indeks Kinerja Lingkungan (EPI). Di beberapa area EPI, termasuk air dan sanitasi, logam berat, kualitas udara, serta keanekaragaman hayati dan habitat, Brunei Darussalam mendapat skor lebih baik daripada skor rata-rata untuk Asia dan Pasifik. Namun, masih ada peluang untuk perbai...' |
|||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 9:
== Penggundulan hutan ==
[[Gambar:Brunei 12 August 2022 01.jpg|jempol|Kawasan pepohonan yang luas ditebang untuk membangun [[perumahan umum di Brunei|Skema Perumahan Umum]].]]
{{Informasi lebih lanjut|
92% wilayah geografis Brunei ditutupi pepohonan pada tahun 2010, dengan total 529 kha. Brunei kehilangan 953 hektar (2.350 are) tutupan pohon pada tahun 2021, yang sama dengan 645 kiloton (635.000 ton panjang; 711.000 ton pendek) emisi CO<sub>2</sub>. Brunei kehilangan 14,8 kha hutan primer lembap antara tahun 2002 dan 2021, yang mencakup 52% dari keseluruhan hilangnya tutupan pohon di negara tersebut selama kurun waktu tersebut. Total luas hutan primer lembap Brunei menyusut 3,4% selama kurun waktu tersebut.<ref>{{Cite web |last=Vizzuality |title=Brunei Deforestation Rates & Statistics {{!}} GFW |url=https://www.globalforestwatch.org/country/BRN/ |access-date=2023-04-21 |website=www.globalforestwatch.org |language=en}}</ref> Sekitar 6,3% dari total luas wilayah hutan di daratan telah hilang antara tahun 1990 dan 2016.<ref name=":0"/> Menurut Basis Data Dunia tentang Kawasan Lindung (WDPA) yang diterbitkan oleh [[Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa]] [[World Conservation Monitoring Centre]] (UNEP-WCMC), informasi mengenai spesies yang terancam punah di Brunei pada tahun 2017 tersedia.<ref>{{Cite web |title=Deforestation statistics for Brunei Darussalam |url=https://rainforests.mongabay.com/deforestation/archive/Brunei_Darussalam.htm |access-date=2023-04-21 |website=Mongabay}}</ref> Pulau terbesar ketiga di dunia, [[Kalimantan]], yang dibagi oleh [[Malaysia]], Kalimantan di [[Indonesia]], dan Brunei, diprediksi akan kehilangan sekitar 220.000 km persegi hutan antara tahun 2010 dan 2030, atau hampir 30% dari total luas daratannya.<ref>{{Cite web |last=Lai |first=Olivia |date=2022-03-07 |title=Deforestation in Southeast Asia: Causes and Solutions |url=https://earth.org/deforestation-in-southeast-asia/ |access-date=2023-04-21 |website=Earth.Org |language=en}}</ref>
Baris 28:
Selama dua bulan sebelumnya, 20.000 kantong sampah, yang sebagian besar terdiri dari kantong dan botol plastik, telah diangkat dari [[Sungai Brunei]] oleh kontraktor yang dipekerjakan oleh JASTRe. Sampah tersebut dikumpulkan sebagai bagian dari operasi empat bulan yang dimulai oleh JASTRe pada 16 April 2018 untuk membersihkan polusi plastik di [[Kampong Ayer]], desa air Brunei. Menurut direktur sementara departemen Martinah Tamit, kampanye tersebut difokuskan pada tempat-tempat seperti [[Mukim Saba]], [[Mukim Peramu]], [[Mukim Burong Pingai Ayer]], dan [[Mukim Tamoi]], tempat sampah terkumpul di tepi sungai dan di bawah rumah panggung.<ref>{{Cite web |last=Bakar |first=Rasidah Hj Abu |date=2018-06-06 |title=More than 20K bags of rubbish pulled from Brunei River in past two months |url=http://thescoop.co/2018/06/06/kg-ayer-cleaning-project-hope-tackle-bruneis-plastic-pollution/ |access-date=2023-04-21 |website=The Scoop |language=en-GB}}</ref>
== Lihat pula ==
* [[Perubahan iklim di Brunei]]
== Referensi ==
Baris 35 ⟶ 38:
{{Topik Asia|Masalah lingkungan hidup di}}
[[Kategori:Lingkungan hidup di Brunei]]
[[Kategori:Masalah lingkungan hidup menurut negara|Brunei]]
|