Waduk Cirata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Hanif pratama91 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(35 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Waduk Cirata''' adalah sebuah [[waduk]] yang terletak di tiga kabupaten di [[Jawa Barat]], yakni [[Purwakarta]], [[Cianjur]] dan [[Bandung Barat]]. Selain untuk membangkitkan listrik, Waduk Cirata juga dipenuhi keramba jaring apung untuk membudidayakan ikan dan dijadikan tempat wisata, khususnya bagi penghobi memancing.
[[Berkas:Waduk cirata hariadhi.jpeg|400px|thumb]]
Waduk Cirata adalah waduk yang terletak di bagian utara [[Sukaluyu]], di bagian timur [[Cianjur]] yang menjadi tempat pembangunan PLTA Cirata. Selain menjadi tempat pembangkit listrik, Waduk Cirata juga dipenuhi keramba jaring apung penghasil ikan dan menjadi tempat wisata, khususnya bagi penghobi memancing.
 
Dengan luas 62 km² berada pada ketinggian 223mdpl dikelilingi oleh perbukitan. Jika melakukan perjalanan dari kota Purwakarta melalui Plered, akan tiba di Cirata dalam waktu ±40 menit dengan jarak sejauh 15 km. Dalam perjalanan akan melewati pusat perdagangan [[peuyeum]] Bendul dan Sentra [[Industri]] [[Keramik]] Plered disamping menikmati keindahan alam di sepanjang jalan Plered-Cirata.
==Pembangkit Listrik==
"Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata" merupakan PLTA terbesar di Asia Tenggara. PLTA ini memiliki konstruksi power house di bawah tanah dengan kapasitas 8x126 Megawatt (MW) sehingga total kapasitas terpasang 1.008 Megawatt (MW) dengan produksi energi listrik rata-rata 1.428 Giga Watthour (GWh) pertahun.
 
{{Infobox dam
Kapasitas 1008 MW tersebut terdiri dari Cirata I yang memiliki empat unit masing-masing operasi dengan daya terpasang 126 MW yang mulai dioperasikan tahun 1988 dengan daya terpasang 504 MW, selain itu Cirata II juga dengan empat unit masing-masing 126 MW, yang mulai dioperasikan sejak tahun 1997 dengan daya terpasang 504 MW. Cirata I dan II mampu memproduksi energi listrik rata-rata 1.428 GWh per tahun yang kemudian disalurkan melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali (Jamali).
| name = Waduk Cirata
| image = Waduk cirata hariadhi.jpeg
| caption =
| official_name =
| crosses = [[Sungai Citarum]]
| locale = [[Cadassari, Tegalwaru, Purwakarta|Cadassari, Tegalwaru]], [[Kabupaten Purwakarta]], [[Jawa Barat]]
| type = Urugan
| crest_elevation = 222 mdpl
| crest_width = 15 meter
| length = 458,5 meter
| height = 125 meter
| volume =
| spillways = 1
| spillway_type = Ogee berpintu
| spillway_capacity = 2.600 m<sup>3</sup> / detik
| reservoir_surface = 6.200 hektar
| reservoir_capacity = 2.165.000.000 m<sup>3</sup>
| reservoir_catchment = 4.119 km<sup>2</sup><ref name="balitbang">{{cite book | author =
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 22 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>
| active_capacity = 796.000.000 m<sup>3</sup>
| inactive_capacity = 192.000.000 m<sup>3</sup>
| began = 1983
| open = 1988
| purpose = Pembangkitan listrik
| status = Beroperasi
| closed =
| cost =
| designed_by = [[Indra Karya]] dan [[NEWJEC]]
| builder = [[Pembangunan Perumahan]], [[Taisei]], dan [[Mitsubishi Corporation|Mitsubishi]]
| owner = [[Perusahaan Listrik Negara]]
| maint =
| plant_name = PLTA Cirata
| plant_type = Konvensional
| plant_operator = PT [[PLN Nusantara Power]]
| turbines = 8
| hydraulic_head = 112,5 m
| installed_capacity = 1.000 MW<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/| doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
| annual_generation = 1.428.000 MWh
| website =
| extra = <mapframe latitude="-6.736895" longitude="107.384491" zoom="10" width="270" height="400" align="center" text="Waduk Saguling (Hijau), Waduk Cirata (Biru), Waduk Jatiluhur (Kuning).">{
"type": "FeatureCollection",
"features": [
{
"type": "Feature",
"properties": {
"marker-symbol": "dam",
"marker-color": "0050d0",
"title": "Waduk Cirata"
},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.294712, -6.734338 ]
}
},
{
"type": "Feature",
"properties": {
"marker-symbol": "dam",
"marker-color": "ffb100",
"title": "[[Waduk Jatiluhur]]"
},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.347412, -6.530916 ]
}
},
{
"type": "Feature",
"properties": {"marker-symbol":"dam", "marker-color":"208020", "title":"[[Waduk Saguling]]"},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.406163, -6.918453 ]
}
}
]
}</mapframe>
}}
== Sejarah ==
Pada tahun 1922, para ahli asal [[Belanda]] mulai melakukan survei mengenai kelayakan pembangunan waduk di sepanjang aliran [[Sungai Citarum]], mulai dari survei hidrologi, survei topologi, hingga survei geologi. Survei yang lebih rinci kemudian dilakukan oleh Prof. Ir. [[W.J. van Blommestein]] guna memanfaatkan derasnya aliran Sungai Citarum untuk membangkitkan listrik.<ref name="sinaro"/> Pada tahun 1948, Blommestein pun menerbitkan sebuah makalah mengenai rencana pembangunan waduk di aliran Sungai Citarum. Dalam makalahnya, ia mengemukakan agar [[Waduk Jatiluhur]] dibangun lebih dahulu, karena dianggap paling mendesak. Selain waduk tersebut, ia merencanakan pembangunan waduk-waduk tambahan, salah satunya adalah Waduk Cirata.<ref name="sinaro"/>
 
Pada tahun 1981, mulai dilakukan pemindahan terhadap 6.335 keluarga yang tinggal di 20 desa yang tersebar di 7 kecamatan di Bandung Barat, Cianjur, dan Purwakarta. Selain itu, juga dilakukan penelitian oleh [[Universitas Padjajaran]] untuk menemukan dan menyelamatkan peninggalan purbakala yang terancam tergenang oleh waduk. Untuk mempermudah akses ke lokasi pembangunan bendungan, juga dibangun [[Jembatan Cilangkap]] oleh [[Waskita Karya]] dengan dibantu oleh [[Yokogawa Bridge]] sebagai konsultan. Terowongan pengelak kemudian mulai dibangun pada tanggal 19 Mei 1984 untuk memungkinkan pembangunan bendungan utama di aliran Sungai Citarum. Terowongan pengelak lalu mulai dioperasikan pada tanggal 7 Oktober 1985, bersamaan dengan dimulainya pengurugan bendungan pembantu. Pada tahun 1986, bendungan utama mulai dibangun, dan akhirnya mulai dioperasikan pada tanggal 1 September 1987 atau 40 hari lebih cepat dari rencana semula. Pada tanggal 1 April 1988, PLTA Cirata mulai dioperasikan dengan kapasitas terpasang sebesar 250 MW, dan kemudian ditingkatkan menjadi 500 MW pada tanggal 1 Oktober 1988. Pada tahun 1997, kapasitas terpasang PLTA Cirata ditingkatkan menjadi 750 MW, dan setahun kemudian kembali ditingkatkan menjadi 1.000 MW.<ref name="sinaro"/>
Guna menghasilkan energi listrik sebesar 1.428 Gwh, dioperasikan delapan buah turbin dengan kapasitas masing-masing 129.000 KW dengan putaran 187,5 RPM. Adapun tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter dengan debit air maksimum 135 m3 per detik.
 
== PLTA Cirata ==
PLTA Cirata dibangun dengan komposisi bangunan power house empat lantai di bawah tanah yang pengoperasiannya dikendalikan dari ruang control switchyard berjarak sekitar 2 kilometer (km) dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di power house.
'''Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata''' adalah [[Pembangkit listrik tenaga air|PLTA]] dengan kapasitas terpasang terbesar di Indonesia, yakni 1.000 MW. PLTA sedalam empat lantai ini pun dapat membangkitkan listrik hingga 1.428 GWh per tahun. Listrik yang dihasilkan oleh PLTA ini dipasok ke [[sistem tenaga listrik]] 500 kV Jawa-Madura-Bali (Jamali).<ref name="sinaro"/>
 
Operasional PLTA Cirata dikendalikan dari ruang kendali yang terletak sekitar 2 kilometer dari ruang turbin. PLTA yang dioperasikan oleh PT [[PLN Nusantara Power]] ini difungsikan sebagai pemikul [[beban listrik puncak]], sehingga terutama dioperasikan pada pukul 17.00 hingga 22.00. PLTA ini juga dapat melakukan [[asut gelap]] jika terjadi [[mati listrik|blackout]] di sistem tenaga listrik Jawa-Madura-Bali, dengan waktu penyalaan yang relatif cepat, yakni sekitar lima menit.<ref name="sinaro"/>
PLTA tersebut merupakan pembangkit yang dioperasikan oleh anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang disalurkan melalui saluran transmisi tenaga listrik 500 kilo volt (KV) ke sistem Jawa Bali yang diatur oleh dispatcher PLN Pusat Pengatur Beban (P3B).Kontribusi utama Cirata terhadap sistem Jawa Bali yaitu memikul beban puncak dan beroperasi pada pukul 17.00-22.00, dengan moda operasi LFC (Load Frequency Control), di mana memiliki fasilitas line charging bila sistem Jawa Bali mengalami Black Out dan Start up operasi/ sinkron ke jaringan 500 KV yang relatif cepat yaitu kurang lebih lima menit.
 
PLTA ini diresmikan oleh Presiden [[Soeharto]] pada tanggal 23 Maret 1988, bersamaan dengan peresmian [[PLTA Mrica]] di [[Jawa Tengah]] dan [[PLTA Sengguruh]] di [[Jawa Timur]].<ref name="sinaro"/>
PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Sedangkan luas Waduk Cirata, dari ujung selatan kecamatan Cipeundeuy kabupaten Bandung barat, dan terbendung di desa Ciroyom, kecamatan Cipeundeuy kabupaten Bandung barat, yang berbatasan langsung dengan kabupaten Purwakarta. Latar belakang pendirian PLTA ini, dengan letak sungai Citarum yang subur, bergunung-gunung dan dianugerahi curah hujan yang tinggi. Pembangunan proyek PLTA Cirata merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum yang letaknya di wilayah kabupaten Bandung, kurang lebih 60&nbsp;km sebelah barat laut kota Bandung atau 100&nbsp;km dari Jakarta melalui jalan Purwakarta
 
== PLTS Terapung Cirata ==
{{Main|PLTS Terapung Cirata}}
'''Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata''' adalah [[Pembangkit listrik tenaga surya terapung|PLTS]] yang mengapung diatas permukaan air waduk cirata dengan kapasitas terpasang terbesar di Asia Tenggara, yakni 192 MW. PLTS tersebut akan memberikan kontribusi terhadap target netral emisi karbon atau Net Zero Emissions (NZE) sebesar 245 Giga Watt hour (GWh) per tahun dan mengurangi emisi karbon sebesar 214,000 ton CO2 per tahun.<ref>{{Cite web|last=Muliawati|first=Firda Dwi|title=PLTS Terapung Cirata Cuma Makan Lahan Waduk 4%|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20231110182335-4-488169/plts-terapung-cirata-cuma-makan-lahan-waduk-4|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-11-12}}</ref>
 
PLTS ini diresmikan oleh Presiden [[Joko Widodo|Jokowi]] pada tanggal 9 November 2023.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-11-09|title=PLTS Terapung Cirata Diresmikan, Potensi Waduk Lain Menanti Digarap Halaman all|url=https://lestari.kompas.com/read/2023/11/09/170000386/plts-terapung-cirata-diresmikan-potensi-waduk-lain-menanti-digarap|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-11-12}}</ref>
 
== Pemanfaatan ==
Waduk Cirata juga dijadikan tempat wisata dan tempat budidaya ikan air tawar. Salah satu daya tarik wisata di Waduk Cirata adalah lomba dayung perahu tradisional yang diadakan di Jangari, Cianjur tiap tahun. Hingga tahun 2002, terdapat 30.000 jaring apung yang digunakan untuk membudidayakan ikan di Waduk Cirata.<ref name="sinaro"/> Salah satu ikan air tawar yang dibudidayakan di waduk ini adalah [[ikan mas]]. Ikan mas yang dibudidayakan di waduk ini memiliki sejumlah keunggulan, antara lain ukurannya besar dan dagingnya tidak berbau [[lumpur]].<ref name="jangari1">[http://www.cianjurcybercity.com/2009/01/12/jangari-keramba-terapung-ikan-mas-3c.html Jangari Keramba Terapung Ikan Mas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111205014146/http://www.cianjurcybercity.com/2009/01/12/jangari-keramba-terapung-ikan-mas-3c.html |date=2011-12-05 }}(diakses 5 Oktober 2011)</ref>
 
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Bendungan Cirata.jpg|Bendungan Cirata
Berkas:Kolam terapung Cirata.jpg|Keramba terapung
Berkas:Cirata Lake.jpg|Waduk Cirata
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Balai Besar Wilayah Sungai Citarum|Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum]]
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai|Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)]]
* [[:Kategori:BPDAS Citarum Ciliwung|BPDAS Citarum Ciliwung]]
* [[Daerah aliran sungai|Daerah Aliran Sungai (DAS)]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Daftar danau dan waduk di Indonesia]]
* [[Daftar pembangkit listrik di Indonesia]]
* [[Irigasi Premium]]
* [[Wilayah sungai|Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.ebtke.esdm.go.id/energi/energi-terbarukan/aliran-dan-terjunan-air/403-plta-cirata.html PLTA Cirata] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121130154034/http://www.ebtke.esdm.go.id/energi/energi-terbarukan/aliran-dan-terjunan-air/403-plta-cirata.html |date=2012-11-30 }}
 
{{Lokasi wisata Jawa Barat}}
{{Pariwisata-stub}}
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}
 
[[Kategori:Pembangkit listrik tenaga air di Jawa Barat|Cirata]]
[[Kategori:Tempat wisata di Kabupaten Bandung Barat]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Barat|Cirata]]
[[Kategori:DAS Citarum]]
{{DEFAULTSORT:Cirata}}