Waduk Cirata: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sejarah: Perbaikan isi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hanif pratama91 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(23 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Waduk Cirata''' adalah sebuah [[waduk]] yang terletak di tiga kabupaten di [[Jawa Barat]], yakni [[Purwakarta]], [[Cianjur]] dan [[Bandung Barat]]. Selain untuk membangkitkan listrik, Waduk Cirata juga dipenuhi keramba jaring apung untuk membudidayakan ikan dan dijadikan tempat wisata, khususnya bagi penghobi memancing.
 
Dengan luas 62 km² berada pada ketinggian 223mdpl dikelilingi oleh perbukitan. Jika melakukan perjalanan dari kota Purwakarta melalui Plered, akan tiba di Cirata dalam waktu ±40 menit dengan jarak sejauh 15 km. Dalam perjalanan akan melewati pusat perdagangan [[peuyeum]] Bendul dan Sentra [[Industri]] [[Keramik]] Plered disamping menikmati keindahan alam di sepanjang jalan Plered-Cirata.
 
{{Infobox dam
| name = Waduk Cirata
Baris 7 ⟶ 11:
| locale = [[Cadassari, Tegalwaru, Purwakarta|Cadassari, Tegalwaru]], [[Kabupaten Purwakarta]], [[Jawa Barat]]
| type = Urugan
| crest_elevation = 222 mmdpl
| crest_width = 15 meter
| length = 458,5 meter
| height = 125 meter
Baris 13 ⟶ 18:
| spillways = 1
| spillway_type = Ogee berpintu
| spillway_capacity = 2.600 m<sup>3</sup> / detik
| reservoir_surface = 6.200 hektar
| active_capacityreservoir_capacity = 7962.165.000.000 m³<sup>3</sup>
| reservoir_catchment = 4.119 km<sup>2</sup><ref name="balitbang">{{cite book | author =
| inactive_capacity = 192.000.000 m³
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 22 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>
| width =
| active_capacity = 796.000.000 m<sup>3</sup>
| inactive_capacity = 192.000.000 m³<sup>3</sup>
| began = 1983
| open = 1988
Baris 23 ⟶ 31:
| closed =
| cost =
| designed_by = [[Indra Karya]] dan [[NEWJEC]]
| builder = [[Pembangunan Perumahan]], [[Taisei]], dan [[Mitsubishi Corporation|Mitsubishi]]
| owner = [[Perusahaan Listrik Negara]]
Baris 30 ⟶ 39:
| plant_operator = PT [[PLN Nusantara Power]]
| turbines = 8
| hydraulic_head = 112,5 m
| installed_capacity = 1.000 MW<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/| doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
| annual_generation = 1.428.000 MWh
| website =
| extra = <mapframe latitude="-6.736895" longitude="107.384491" zoom="10" width="270" height="400" align="center" text="Waduk Saguling (Hijau), Waduk Cirata (Biru), Waduk Jatiluhur (Kuning).">{
"type": "FeatureCollection",
"features": [
{
"type": "Feature",
"properties": {
"marker-symbol": "dam",
"marker-color": "0050d0",
"title": "Waduk Cirata"
},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.294712, -6.734338 ]
}
},
{
"type": "Feature",
"properties": {
"marker-symbol": "dam",
"marker-color": "ffb100",
"title": "[[Waduk Jatiluhur]]"
},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.347412, -6.530916 ]
}
},
{
"type": "Feature",
"properties": {"marker-symbol":"dam", "marker-color":"208020", "title":"[[Waduk Saguling]]"},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 107.406163, -6.918453 ]
}
}
]
}</mapframe>
}}
'''Waduk Cirata''' adalah sebuah [[waduk]] yang terletak di tiga kabupaten di [[Jawa Barat]], yakni [[Purwakarta]], [[Cianjur]] dan [[Bandung Barat]]. Selain untuk membangkitkan listrik, Waduk Cirata juga dipenuhi keramba jaring apung untuk membudidayakan ikan dan dijadikan tempat wisata, khususnya bagi penghobi memancing.
 
== Sejarah ==
Pada tahun 1922, para ahli asal [[Belanda]] mulai melakukan survei mengenai kelayakan pembangunan waduk di sepanjang aliran [[Sungai Citarum]], mulai dari survei hidrologi, survei topologi, hingga survei geologi. Survei yang lebih rinci kemudian dilakukan oleh Prof. Ir. [[W.J. van Blommestein]] guna memanfaatkan derasnya aliran Sungai Citarum untuk membangkitkan listrik.<ref name="sinaro"/> Pada tahun 1948, Blommestein pun menerbitkan sebuah makalah mengenai rencana pembangunan waduk di aliran Sungai Citarum. Dalam makalahnya, ia mengemukakan agar [[Waduk Jatiluhur]] dibangun lebih dahulu, karena dianggap paling mendesak. Selain waduk tersebut, ia merencanakan pembangunan waduk-waduk tambahan, salah satunya adalah Waduk Cirata.<ref name="sinaro"/>
 
Pada tahun 1981, mulai dilakukan pemindahan terhadap 6.335 keluarga yang tinggal di 20 desa yang tersebar di 7 kecamatan di Bandung Barat, Cianjur, dan Purwakarta. Selain itu, juga dilakukan penelitian oleh [[Universitas Padjajaran]] untuk menemukan dan menyelamatkan peninggalan purbakala yang terancam tergenang oleh waduk. Untuk mempermudah akses ke lokasi pembangunan bendungan, juga dibangun [[Jembatan Cilangkap]] oleh [[Waskita Karya]] dengan dibantu oleh [[Yokogawa Bridge]] sebagai konsultan. Terowongan pengelak kemudian mulai dibangun pada tanggal 19 Mei 1984 untuk memungkinkan pembangunan bendungan utama di aliran Sungai Citarum. Terowongan pengelak lalu mulai dioperasikan pada tanggal 7 Oktober 1985, bersamaan dengan dimulainya pengurugan bendungan pembantu. Pada tahun 1986, bendungan utama mulai dibangun, dan akhirnya mulai dioperasikan pada tanggal 1 September 1987 atau 40 hari lebih cepat dari rencana semula. Pada tanggal 1 April 1988, PLTA Cirata mulai dioperasikan dengan kapasitas terpasang sebesar 250 MW, dan kemudian ditingkatkan menjadi 500 MW pada tanggal 1 Oktober 1988. Pada tahun 1997, kapasitas terpasang PLTA Cirata ditingkatkan menjadi 750 MW, dan setahun kemudian kembali ditingkatkan menjadi 1.000 MW.<ref name="sinaro"/>
 
== PLTA Cirata ==
'''Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Cirata''' merupakanadalah [[Pembangkit listrik tenaga air|PLTA]] dengan kapasitas terpasang terbesar di Indonesia, yakni 1.000 MW. PLTA inisedalam memilikiempat konstruksilantai powerini housepun didapat bawahmembangkitkan tanahlistrik denganhingga kapasitas1.428 8x126GWh Megawattper (MW)tahun. sehinggaListrik totalyang kapasitasdihasilkan terpasangoleh 1.008PLTA Megawattini (MW)dipasok denganke produksi[[sistem energitenaga listrik]] rata-rata500 1.428kV Giga WatthourJawa-Madura-Bali (GWhJamali) pertahun.<ref name="sinaro"/>
 
Operasional PLTA Cirata dikendalikan dari ruang kendali yang terletak sekitar 2 kilometer dari ruang turbin. PLTA yang dioperasikan oleh PT [[PLN Nusantara Power]] ini difungsikan sebagai pemikul [[beban listrik puncak]], sehingga terutama dioperasikan pada pukul 17.00 hingga 22.00. PLTA ini juga dapat melakukan [[asut gelap]] jika terjadi [[mati listrik|blackout]] di sistem tenaga listrik Jawa-Madura-Bali, dengan waktu penyalaan yang relatif cepat, yakni sekitar lima menit.<ref name="sinaro"/>
Kapasitas 1008 MW tersebut terdiri dari Cirata I yang memiliki empat unit masing-masing operasi dengan daya terpasang 126 MW yang mulai dioperasikan tahun 1988 dengan daya terpasang 504 MW, selain itu Cirata II juga dengan empat unit masing-masing 126 MW, yang mulai dioperasikan sejak tahun 1997 dengan daya terpasang 504 MW. Cirata I dan II mampu memproduksi energi listrik rata-rata 1.428 GWh pertahun yang kemudian dislaurkan melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa-Madura-Bali (Jamali).
 
PLTA ini diresmikan oleh Presiden [[Soeharto]] pada tanggal 23 Maret 1988, bersamaan dengan peresmian [[PLTA Mrica]] di [[Jawa Tengah]] dan [[PLTA Sengguruh]] di [[Jawa Timur]].<ref name="sinaro"/>
Guna menghasilkan energi listrik sebesar 1.428 Gwh, dioperasikan delapan buah turbin dengan kapasitas masing-masing 129.000 KW dengan putaran 187,5 RPM. Adapun tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter dengan debit air maksimum 135 m3 perdetik.
 
== PLTS Terapung Cirata ==
PLTA Cirata dibangun dengan komposisi bangunan power house empat lantai di bawah tanah yang menpengoperasiannya dikendalikan dari ruang control switchyard berjarak sekitar 2 kilometer (km) dari mesin-mesin pembangkit yang terletak di power house.
{{Main|PLTS Terapung Cirata}}
'''Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata''' adalah [[Pembangkit listrik tenaga surya terapung|PLTS]] yang mengapung diatas permukaan air waduk cirata dengan kapasitas terpasang terbesar di Asia Tenggara, yakni 192 MW. PLTS tersebut akan memberikan kontribusi terhadap target netral emisi karbon atau Net Zero Emissions (NZE) sebesar 245 Giga Watt hour (GWh) per tahun dan mengurangi emisi karbon sebesar 214,000 ton CO2 per tahun.<ref>{{Cite web|last=Muliawati|first=Firda Dwi|title=PLTS Terapung Cirata Cuma Makan Lahan Waduk 4%|url=https://www.cnbcindonesia.com/news/20231110182335-4-488169/plts-terapung-cirata-cuma-makan-lahan-waduk-4|website=CNBC Indonesia|language=id-ID|access-date=2023-11-12}}</ref>
 
PLTS ini diresmikan oleh Presiden [[Joko Widodo|Jokowi]] pada tanggal 9 November 2023.<ref>{{Cite web|last=Media|first=Kompas Cyber|date=2023-11-09|title=PLTS Terapung Cirata Diresmikan, Potensi Waduk Lain Menanti Digarap Halaman all|url=https://lestari.kompas.com/read/2023/11/09/170000386/plts-terapung-cirata-diresmikan-potensi-waduk-lain-menanti-digarap|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2023-11-12}}</ref>
PLTA tersebut merupakan pembangkit yang dioperasikan oleh anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN persero) yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) yang disalurkan melalui saluran transmisi tenaga listrik 500 kilo volt (KV) ke sistem Jawa Bali yang diatur oleh dispatcher PLN Pusat Pengatur Beban (P3B).Kontribusi utama Cirata terhadap sistem Jawa Bali yaitu memikul beban puncak dan beroperasi pada pukul 17.00-22.00, dengan moda operasi LFC (Load Frequency Control), dimana memiliki fasilitas line charging bila sistem Jawa Bali mengalami Black Out dan Start up operasi/ sinkron ke jaringan 500 KV yang relatif cepat yaitu kurang lebih lima menit.
 
== Pemanfaatan ==
PLTA Cirata terletak di daerah aliran sungai (DAS) Citarum di Desa Tegal Waru, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Latar belakang pendirian PLTA ini, dengan letak sungai Citarum yang subur, bergunung-gunung dan dianugerahi curah hujan yang tinggi. Pembangunan proyek PLTA Cirata merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi tenaga air di Sungai Citarum yang letaknya di wilayah kabupaten Bandung, kurang lebih 60&nbsp;km sebelah barat laut kota Bandung atau 100&nbsp;km dari Jakarta melalui jalan Purwakarta
Waduk Cirata juga dijadikan tempat wisata dan tempat budidaya ikan air tawar. Salah satu daya tarik wisata di Waduk Cirata adalah lomba dayung perahu tradisional yang diadakan di Jangari, Cianjur tiap tahun. Hingga tahun 2002, terdapat 30.000 jaring apung yang digunakan untuk membudidayakan ikan di Waduk Cirata.<ref name="sinaro"/> Salah satu ikan air tawar yang dibudidayakan di waduk ini adalah [[ikan mas]]. Ikan mas yang dibudidayakan di waduk ini memiliki sejumlah keunggulan, antara lain ukurannya besar dan dagingnya tidak berbau [[lumpur]].<ref name="jangari1">[http://www.cianjurcybercity.com/2009/01/12/jangari-keramba-terapung-ikan-mas-3c.html Jangari Keramba Terapung Ikan Mas] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20111205014146/http://www.cianjurcybercity.com/2009/01/12/jangari-keramba-terapung-ikan-mas-3c.html |date=2011-12-05 }}(diakses 5 Oktober 2011)</ref>
 
== Pariwisata ==
'''Cirata''' sering dijadikan ajang rekreasi, selalu penuh didatangi wisatawan dari dalam atau dari luar daerah, untuk sekadar mengisi hiburan semata, Cirata selalu penuh di waktu hari minggu dan hari libur nasional, cirata dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata rekreasi berbasis air. Saat ini objek wisata tirta yang paling berkembang dan ramai dikunjungi wisatawan lokal di kawasan Waduk Cirata adalah Jangari dan Calingcing di Kabupaten Cianjur. Padahal selain kedua tempat tersebut, masih banyak daya tarik potensial lainnya yang belum dikembangkan, seperti bendungan dan teknologinya, wisata agro, dan ekowisata hutan. Lokasi yang strategis maupun daya tarik yang cukup beragam tadi tampaknya belum cukup untuk menjadikan objek wisata ini dikunjungi wisatawan non lokal, terlebih mancanegara
.
== Galeri ==
<gallery>
Berkas:Bendungan Cirata.jpg|DAMBendungan Cirata
Berkas:Kolam terapung Cirata.jpg|KolamKeramba Terapungterapung
Berkas:Cirata Lake.jpg|Waduk Cirata
</gallery>
 
== Lihat pula ==
* [[Balai Besar Wilayah Sungai Citarum|Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum]]
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai|Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)]]
* [[:Kategori:BPDAS Citarum Ciliwung|BPDAS Citarum Ciliwung]]
* [[Daerah aliran sungai|Daerah Aliran Sungai (DAS)]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Daftar danau dan waduk di Indonesia]]
* [[Daftar pembangkit listrik di Indonesia]]
* [[Irigasi Premium]]
* [[Wilayah sungai|Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia]]
 
== Referensi ==
Baris 74 ⟶ 127:
 
{{Lokasi wisata Jawa Barat}}
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}
{{Pariwisata-stub}}
 
[[Kategori:Pembangkit listrik tenaga air di Jawa Barat|Cirata]]
[[Kategori:Tempat wisata di Kabupaten Bandung Barat]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Barat|Cirata]]
[[Kategori:DAS Citarum]]
{{DEFAULTSORT:Cirata}}