Sulfonilurea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Syifa annaura (bicara | kontrib)
mengedit artikel
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(16 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Sulfonilurea''' adalah salah satu golongan obat antidiabetik oral (ADO) yang digunakan untuk pengobatan pasien [[diabetes melitus tipe 2]], yang tidak dapat dikontrol hanya dengan diet dan latihan fisik.<ref name=":0">{{Cite book|last=Suherman|first=Suharti K|date=2016|url=|title=Farmakologi dan Terapi Edisi 6|location=Jakarta|publisher=FKUI|isbn=9789791610414|pages=499-450501|url-status=live}}</ref> Sulfonilurea telah digunakan untuk pengobatan diabetes melitus tipe 2 sejak tahun 1950-an.<ref>{{Cite book|last=Decroli|first=Eva|date=2019|url=|title=Diabetes Melitus Tipe 2|location=Padang|publisher=FK Unand|isbn=9786021332252|pages=34|url-status=live}}</ref>
 
== Sejarah ==
Sulfonilurea ditemukan pada tahun 1942, ketika ahli kimia Marcel Janbon dan kawan-kawannya mengamati bahwa beberapa [[sulfonamida]] menghasilkan [[hipoglikemia]] pada hewan percobaan.  Dari pengamatan ini, karbutamid (1-butil-3-sulfonilurea) disintesis. Karbutamid adalah sulfonilurea pertama yang digunakan untuk mengobati diabetes, tetapi kemudian ditarik dari pasaran karena efeknya yang merugikan pada [[sumsum tulang]].<ref>{{Cite journal|last=Sola|first=Daniele|last2=Rossi|first2=Luca|last3=Schianca|first3=Gian Piero Carnevale|last4=Maffioli|first4=Pamela|last5=Bigliocca|first5=Marcello|last6=Mella|first6=Roberto|last7=Corlianò|first7=Francesca|last8=Fra|first8=Gian Paolo|last9=Bartoli|first9=Ettore|date=2015-08-12|title=Sulfonylureas and their use in clinical practice|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4548036/|journal=Archives of Medical Science : AMS|volume=11|issue=4|pages=840–848|doi=10.5114/aoms.2015.53304|issn=1734-1922|pmc=4548036|pmid=26322096}}</ref>
 
== Mekanisme kerja ==
  mereka secara tradisional diklasifikasikan menjadi 2 kelompok (atau generasi).  Gliclazide, glipizide, glibenclamide dan glimepiride adalah sulfonylureas generasi kedua, saat ini digunakan, sedangkan obat generasi pertama (seperti tolbutamide dan chlorpropamide) tidak lagi digunakan.  Obat generasi kedua sama efektifnya dalam menurunkan konsentrasi glukosa darah, tetapi terdapat perbedaan dalam absorpsi, metabolisme dan dosis (Tabel I).
Golongan obat ini bekerja dengan merangsang [[sekresi]] [[insulin]] dari [[Granulosit|granul]] sel-sel β Langerhans [[pankreas]]. Rangsangannya melalui interaksinya dengan ''ATP-sensitive K channel'' pada membran sel-sel β yang menimbulkan depolarisasi membran dan akan membuka kanal Ca sehingga ion Ca<sup>++</sup> akan masuk sel β, merangsang granula yang berisi insulin dan terjadilah sekresi insulin dengan jumlah yang seimbang dengan peptida-C. Oleh karena itu, golongan obat ini bisa disebut sebagai ''insulin secretagogues''. Pada penggunaan jangka panjang atau [[dosis]] besar dapat menyebabkan hipoglikemia.<ref name=":0" />
 
== Golongan ==
Dikenal 2 generasi sulfonilurea, generasi pertama terdiri dari [[tolbutamid]], [[tolazamid]], [[asetoheksimid]], dan [[klorpropamid]].<ref name=":0" />
 
Sedangkan, generasi kedua yang memiliki efek hipoglikemik lebih besar yaitu [[glibenklamid]]/[[gliburid]], [[glipizid]], [[gliklazid]], [[glimepirid]], dan [[glikuidon]].<ref>{{Cite book|last=Andrajati|first=Retnosari|date=2008|url=|title=ISO Farmakoterapi|location=Jakarta Barat|publisher=PT. ISFI|isbn=9789791851411|pages=28-29|url-status=live}}</ref>
Tabel I
 
== Efek samping ==
Berbagai generasi sulfonilurea
Pada generasi pertama, insidens efek samping yang timbul sekitar 4%, dan lebih rendah untuk generasi kedua. Efek samping lain yaitu hipoglikemia hingga koma. Reaksi ini lebih sering terjadi pada pasien usia lanjut dengan gangguan fungsi hepar atau [[ginjal]] terutama pada pemakaian jangka panjang, dan dapat disebabkan karena dosis yang tidak tepat.<ref name=":0" />
 
Reaksi alergi yang jarang terjadi yaitu mual, muntah, diare, gejala hematologik, susunan saraf pusat, mata, dan sebagainya. Gejala hematologik seperti leukopenia dan agranulositosis. Gejala susunan saraf pusat berupa vertigo, bingung, ataksia, dan sebagainya.<ref name=":0" />
Sulfonilurea harus dipertimbangkan untuk pasien diabetes yang tidak kelebihan berat badan atau mereka yang metformin dikontraindikasikan atau tidak cukup untuk mencapai kontrol glikemik yang memadai [11].
 
Efek samping lain yaitu gejala hipotiroidisme, ikterus obstruktuf, yang bersifat sementara dan lebih sering timbul akibat klorpropamid.<ref name=":0" />
== Mekanisme kerja ==
 
Golongan obat ini bekerja dengan merangsang sekresi insulin dari granul sel-sel β Langerhans pankreas. Rangsangannya melalui interaksinya dengan ''ATP-sensitive K channel'' pada membran sel-sel β yang menimbulkan depolarisasi membran dan akan membuka kanal Ca sehingga ion Ca<sup>++</sup> akan masuk sel β, merangsang granula yang berisi insulin dan terjadilah sekresi insulin dengan jumlah yang seimbang dengan peptida-C. Oleh karena itu, golongan obat ini bisa disebut sebagai ''insulin secretagogues''. Pada penggunaan jangka panjang atau dosis besar dapat menyebabkan hipoglikemia.<ref name=":0" />
== Interaksi ==
Obat yang dapat meningkatkan risiko hipoglikemia sewaktu penggunaan sulfonilurea yaitu insulin, alkohol, fenformin, sulfonamid, salisilat dosis besar, fenilbutazon, oksifenbutazon, probenezid, dikumarol, kloramfenikol, penghambat MAO, guanetidin, anabolic steroid, fenfluramin, dan klofibrat.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==
 
[[Kategori:Sulfonilurea| ]]
[[Kategori:Herbisida]]
[[Kategori:Obat serupa disulfiram]]