Petra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240909)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 95:
== Keyakinan ==
=== Politeisme ===
Petra, kota kuno yang terletak di wilayah yang sekarang menjadi Yordania, memiliki keterkaitan yang kuat dengan politeisme, terutama melalui penyembahan dewa utama mereka yang bernama [[Dushara]]. Berikut adalah hubungan Petra dengan [[politeisme]] dan Dushara:
1. Dushara sebagai Dewa Utama: Dushara adalah salah satu dewa utama yang disembah oleh orang Nabatean, suku yang mendirikan Petra. Dushara dianggap sebagai dewa pelindung kota Petra dan suku Nabatean secara keseluruhan. Kuil utama Dushara terletak di pusat kota Petra, dan tempat ini merupakan pusat ibadah bagi orang Nabatean.
2. Kuil-Kuil di Petra: Kota Petra memiliki beberapa kuil yang didedikasikan untuk Dushara dan dewa-dewa lainnya. Kuil-kuil ini adalah tempat untuk upacara keagamaan dan pengorbanan kepada dewa-dewa tersebut. Salah satu kuil yang terkenal adalah Kuil Dushara yang berada di kawasan yang dikenal sebagai Al-Khazneh atau The Treasury.
3. Relief dan Prasasti: Di Petra, terdapat relief dan prasasti yang menggambarkan Dushara dan dewa-dewa lain dalam bentuk patung dan gambar-gambar. Ini mencerminkan pentingnya Dushara dalam kehidupan agama dan budaya orang Nabatean di Petra.
4. Hubungan dengan Politeisme: Petra adalah contoh yang menarik dari budaya politeistik di dunia kuno. Politeisme adalah sistem kepercayaan yang memuja banyak dewa, dan Dushara adalah salah satu dewa yang sangat dihormati dalam kepercayaan orang Nabatean. Praktik keagamaan mereka mencakup pengorbanan, persembahan, dan ritual-ritual yang ditujukan kepada dewa-dewa mereka.
Selama berabad-abad, Petra dan agama politeistik yang dianut oleh orang Nabatean berkembang dan memengaruhi kehidupan sehari-hari serta arsitektur kota tersebut. Kehadiran kuil-kuil dan relief-relief keagamaan yang masih ada di Petra memberikan wawasan tentang pentingnya politeisme dan Dushara dalam sejarah dan budaya kota ini.
=== Kekristenan ===
Bangunan kuno Petra di Yordania merupakan salah satu situs arkeologi yang memiliki keterkaitan dengan sejarah Kekristenan. Petra adalah sebuah kota kuno yang dibangun oleh suku Nabatean pada abad ke-4 SM, sebelum datangnya agama Kristen. Namun, ada beberapa keterkaitan antara Petra dan Kekristenan:
1. Saluran Perdagangan: Petra terletak di persimpangan jalur perdagangan penting yang menghubungkan Timur Tengah, termasuk Yerusalem. Oleh karena itu, ada kemungkinan bahwa penduduk Petra memiliki kontak dengan orang-orang Kristen pada masa itu.
2. Gereja-Gereja Kuno: Di dalam kota Petra, terdapat beberapa struktur yang diidentifikasi sebagai gereja-gereja kuno. Ini menunjukkan bahwa komunitas Kristen mungkin telah ada di Petra pada suatu saat dalam sejarah.
3. Referensi Sejarah: Meskipun tidak ada bukti konkret tentang sejarah Kristen di Petra, beberapa catatan sejarah dan literatur mengacu pada Petra dalam konteks sejarah Kristen kuno. Salah satu contoh adalah pelayaran Santo Paulus dalam Perjanjian Baru, yang mungkin telah melibatkan wilayah yang dekat dengan Petra.
Meskipun ada indikasi keterkaitan antara Petra dan Kekristenan, bukti konkret tentang adanya komunitas Kristen di Petra masih belum sepenuhnya terungkap. Penelitian dan ekskavasi arkeologi terus berlanjut untuk mengungkap lebih banyak tentang sejarah Petra dan potensi hubungannya dengan Kekristenan.
== Pariwisata ==
Baris 126 ⟶ 135:
* Petra muncul di novel ''Left Behind Series''; ''Appointment with Death''; ''The Eagle in the Sand''; ''The Red Sea Sharks'', buku kesembilan belas di serial ''The Adventures of Tintin''; dan di Kingsbury's ''The Moon Goddess and the Son''. Itu memainkan peran penting dalam novel misteri Marcus Didius Falco ''Last Act in Palmyra'', dan merupakan setting untuk Agatha Christie's ''Appointment With Death''. Dalam novel Blue Balliett, ''Chasing Vermeer'', karakter Petra Andalee dinamai sesuai situsnya.<ref>{{cite book|last=Balliett|first=Blue|title=Chasing Vermeer: ''Afterwords by Leslie Budnick: Author Q&A''|year=2004|publisher=Scholastic|isbn=978-0-439-37294-7|url-access=registration|url=https://archive.org/details/chasingvermeer000ball}}</ref>
* Pada tahun 1979 Marguerite van Geldermalsen dari Selandia Baru menikah dengan Mohammed Abdullah, seorang Badui di Petra.<ref>{{cite book|last=Geldermalsen|first=Marguerite|title=Married to a Bedouin|year=2010|publisher=Virago UK|isbn=978-1844082209|url=http://marriedtoabedouin.com/|access-date=2013-10-25|archive-date=2013-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20131029194738/http://marriedtoabedouin.com/|url-status=live}}</ref> Mereka tinggal di sebuah gua di Petra sampai kematian suaminya. Dia menulis buku ''Married to a Bedouin''.
* Seorang wanita Inggris, Joan Ward, menulis ''Living With Arabs: Nine Years with the Petra Bedouin''<ref>{{cite book|last=Ward|first=Joan|title=Living With Arabs: Nine Years with the Petra Bedouin|url=https://archive.org/details/isbn_9781502564917|year=2014|publisher=UM Peter Publishing|isbn=978-1502564917}}</ref> mendokumentasikan pengalamannya selama tinggal di Umm Sayhoun bersama Petra Badui, selama periode 2004–2013.
=== Drama ===
|