Mimpi menurut Islam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
mengembangkan artikel |
|||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
== Jenis ==
Hadis yang diriwayatkan oleh [[Imam Muslim]] menyebutkan bahwa mimpi terbagi menjadi mimpi baik dan mimpi buruk. Mimpi baik berasal dari Allah, sedangkan mimpi buruk berasal dari [[setan]]. Namun semua jenis mimpi merupakan hasil penciptaan dari Allah. Kepada para nabi-Nya, Allah memberikan mimpi yang berisi kabar gembira dan peringatan, Mimpi ini disebut sebagai mimpi yang benar. Mimpi yang benar ini merupakan salah satu bagian dari pertanda kenabian.<ref>{{Cite book|last=Sirin|first=Muhammad Ibnu|date=2018|url=https://www.google.co.id/books/edition/Tafsir_Mimpi_Menurut_Al_Qur_an_dan_as_Su/i2iBEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Tafsir Mimpi menurut Al-Qur'an dan as-Sunnah|location=Depok|publisher=Gema Insani|isbn=978-602-250-563-1|pages=1|translator-last=Syihabuddin dan Sopian, A.|url-status=live}}</ref>
Muhammad menyatakan bahwa setelah berakhirnya masa kenabian, hanya ada kabar-kabar baik berupa mimpi yang baik dan saleh. Keberadaan mimpi yang baik merupakan salah satu dari 66 bagian dari kenabian menurut Muhammad.{{Sfn|Asy-Sya'rawi|2007|p=70-71}} Mimpi yang baik hanya dapat dialami oleh orang beriman atau orang yang tidak beriman tapi untuk kepentingan orang yang beriman. Salah satu contohnya ialah mimpi penguasa Mesir yang kafir dan ditakwilkan oleh [[Yusuf dalam Islam|Yusuf]] sebagai nabi.{{Sfn|Asy-Sya'rawi|2007|p=70}} Allah juga memberikan mimpi yang bermanfaat kepada Nabi Zakaria. Dalam mimpinya, Zakaria diberi kabar akan perolehan seorang anak laki-laki bernama [[Yahya]].{{Sfn|Asy-Sya'rawi|2007|p=109}}
== Pengisahan ==
Muhammad menyatakan bahwa setelah berakhirnya masa kenabian, hanya ada kabar-kabar baik berupa mimpi yang baik dan saleh. Keberadaan mimpi yang baik merupakan salah satu dari 66 bagian dari kenabian menurut Muhammad.{{Sfn|Asy-Sya'rawi|2007|p=70-71}} Mimpi yang baik hanya dapat dialami oleh orang beriman atau orang yang tidak beriman tapi untuk kepentingan orang yang beriman. Salah satu contohnya ialah mimpi penguasa Mesir yang kafir dan ditakwilkan oleh [[Yusuf dalam Islam|Yusuf]] sebagai nabi.{{Sfn|Asy-Sya'rawi|2007|p=70}} Allah juga memberikan mimpi yang bermanfaat kepada Nabi Zakaria. Dalam mimpinya, Zakaria diberi kabar akan perolehan seorang anak laki-laki bernama [[Yahya]].{{Sfn|Sya'rawi|2007|p=109}}
== Pandangan ==
=== Sufi ===
[[Sufi]] menganggap keberadaan mimpi yang berisi petunjuk. Mimpi ini diyakini berasal dari Allah dan merupakan bentuk [[Hidayah (Islam)|hidayah]]. Sufi menganggap bahwa mimpi ini merupakan isyarat akan keberadaan Allah.<ref>{{Cite book|last=Rajab|first=Hadrah|date=2020|url=http://repo.iainsasbabel.ac.id/omeka/items/show/88#?c=0&m=0&s=0&cv=0|title=Akhlak Tasawuf|location=Tangerang Selatan|publisher=Media Kalam|isbn=978-623-93027-1-9|pages=219-220|url-status=live}}{{Pranala mati|date=Juni 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Referensi ==
=== Catatan kaki ===
{{Reflist}}
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|last=Asy-Sya'rawi|first=Muhammad Mutawalli|date=2007|url=https://www.google.co.id/books/edition/Anda_Bertanya_Islam_Menjawab/3RVRHsA9xsIC?hl=id&gbpv=1&printsec=frontcover|title=Anda Bertanya Islam Menjawab|location=Depok|publisher=Gema Insani|isbn=979-561-234-4|editor-last=Bayarahil, U., Sugiarji, W., dan Muhajir, A.|translator-last=Almansyur|translator-first=Abu Abdillah|trans-title=Anta Tas'alu wal Islaamu Yujiibu|ref={{sfnref|Asy-Sya'rawi|2007}}|url-status=live}}
[[Kategori:Ilmu-ilmu Islam]]
|