Bakung pedang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yanu Tri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: Ganti ke infobox spesies
 
(23 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikannoref}}
{{Short description|Genus of perennial cormous flowering plants}}
Divisi : Tracheophyta
{{Use dmy dates|date=December 2019}}
Subdivisi : Pteropsida
{{Infobox spesies
Klas : Angiospermae
|image = 0 Gladiolus italicus - Samoëns (1).JPG
Subklas : Monocotyledoneae
|image_caption = ''[[Gladiolus italicus]]''
Ordo : Iridales
|display_parents = 2
Famili : Iridaceae
Genus|taxon := Gladiolus
|authority = [[Carl Linnaeus|L.]]
Spesies : Gladiolus hybridus
|synonyms = {{Specieslist
|Antholyza|[[Carl Linnaeus|L.]]
|Liliogladiolus|{{ill|Christoph Jakob Trew|de|Trew}}
|Cunonia|[[Mill.]], nom. illeg.
|Hebea|[[R.Hedw.]]
|Anisanthus|[[Robert Sweet (botanist)|Sweet]]
|Sphaerospora|Sweet, nom. inval.
|Bertera|[[Steud.]]
|Petamenes|[[Salisb.]] ex [[J.W.Loudon]]
|Acidanthera|[[Hochst.]]
|Ballosporum|Salisb.
|Homoglossum|Salisb.
|Hyptissa|Salisb.
|Ophiolyza|Salisb.
|Ranisia|Salisb.
|Symphydolon|Salisb.
|Solenanthus|Steud. ex [[Friedrich Wilhelm Klatt|Klatt]]
|Keitia|[[Regel]]
|Oenostachys|[[Arthur Allman Bullock|Bullock]]
|Anomalesia|[[N.E.Br.]]
|Kentrosiphon|N.E.Br.
|Petamenes|Salisb. ex N.E.Br., nom. illeg.
|Dortania|[[A.Chev.]]
}}
:× ''Gladanthera'' <small>[[J.M.Wright]]</small>
:× ''Homoglad'' <small>[[Collingwood Ingram|Ingram]]</small>
|synonyms_ref = <ref name = Kew>{{cite web |url=http://apps.kew.org/wcsp/synonomy.do?accepted_id=328157&repSynonym_id=-9998&name_id=328157&status=true |title=Gladiolus |access-date=10 April 2014 |work=[[Royal Botanic Gardens, Kew]]: World Checklist of Selected Plant Families |archive-date=2017-03-25 |archive-url=https://web.archive.org/web/20170325014946/http://apps.kew.org/wcsp/synonomy.do?accepted_id=328157&repSynonym_id=-9998&name_id=328157&status=true |dead-url=no }}</ref>
|type_species = ''Gladiolus communis''
|type_species_authority = L.
|subdivision_ranks = Species
|subdivision = About 260, see text
}}
 
'''Gladiol''', merupakan'''bakung tanamanpedang''', atau '''bunga hiasagustus''' berupaadalah tanaman semusimbunga hias tahunan berbentuk herba yang termasuk dalam famili [[Iridaceae]]. Gladiol berasal dari bahasa latinLatin, “Gladius”"gladius", yang berarti "pedang kecil", seperti bentuk daunnya. BerasalAslinya berasal dari [[Afrika Selatan]], dan menyebar dike [[Asia]] sejak 2000 tahun yang lalu. TahunPada tahun 1730, gladiol mulai memasuki daratan Eropa dan berkembang di Belanda. Tanaman gladiol yang termasuk subklassubkelas [[Tumbuhan berkeping biji tunggal|Monocotyledoneae]], berakarmemiliki akar serabut, dan tanaman ini membentuk pula akar kontraktil yang tumbuh pada saat pembentukan subang baru. Kelebihan dari bunga potong gladiol adalah kesegarannya dapat bertahan lama sekitarhingga 5-10 hari, dan dapat berbunga sepanjang waktu. Legenda Romawi mengatakan: jika Anda menggantung umbi gladiol di dada sebagai jimat, mereka tidak hanya akan membantu Anda memenangkan pertarungan, tetapi juga melindungi Anda dari kematian.
 
Hasil penelitian tahun 1988, Indonesia mengenal 20 varietas gladiol dari Belanda kemudian diuji multi lokasi di kebun percobaan Sub Balai Penelitian Hortikultura Cipanas. Tiga varietas diantaranyadi antaranya memiliki penampilan yang paling indah, (warna dan bentuknya berbeda dengan gladiol lama), yaitu: White godness (putih), Tradehorn (merah jingga), dan Priscilla (putih). Ragam jenis bunga gladiol adalah :
 
* [[Gladiolus gandavensis]], berukuran besar, susunan bunga terlihat bertumpang tindih, panjang 90-150 90–150&nbsp;cm.
* [[Gladiolus primulinus]]. berukuran kecil, sangat menarik. Bertangkai halus tetapi kuat dan panjangnya mencapai 90 &nbsp;cm.
* [[Gladiolus ramosus]]. Panjang tangkai bunga 100-300 100–300&nbsp;cm.
* [[Gladiolus nanus]]. Tangkai bunga melengkung, dan panjang hanya 35 &nbsp;cm.
 
Beberapa kultivar bunga gladiol lainnya yang telah di uji di Indonesia adalah: Red Majesty, Priscilla, Oscar, Rose Supreme, Sanclere, Dr. Mansoer, Albino, Salem, Marah Api, Queen Occer, Ceker dan lain sebagainya. Sementara itu, Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) telah menghasilkan empat varietas gladiol, yaitu, Dayang Sumbi , Kaifa , Clara , dan Nabila .
* Gladiolus gandavensis, berukuran besar, susunan bunga terlihat bertumpang tindih, panjang 90-150 cm.
* Gladiolus primulinus. berukuran kecil, sangat menarik. Bertangkai halus tetapi kuat dan panjangnya mencapai 90 cm.
* Gladiolus ramosus. Panjang tangkai bunga 100-300 cm.
* Gladiolus nanus. Tangkai bunga melengkung, dan panjang hanya 35 cm.
 
Bunga yang bisa tumbuh di ketinggian 600-1400600–1400 m dpl ini, mempunyai nilai ekonomis cukup baik. Tanaman yang berasal dari Afrika Selatan ini mempunyai nama latin ”Gladius”, yang berarti ”pedang kecil”, bisa tumbuh dengan baik pada tanah ber-pH 5,8-6,5 dalam suhu 10-25 o C. Perbanyakan dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Tanaman ini sangat toleran pada berbagai struktur tanah, dari tanah yang ringan berpasir dengan berbahan organik rendah sampai tanah yang berat berlempung atau liat. Penanaman gladiol harus diusahakan pada lahan yang bukan bekas pertanaman gladiol atau keluarga dekatnya, seperti iris, ixia, freesia dan monbretia.
Beberapa kultivar bunga gladiol lainnya yang telah di uji di Indonesia adalah: Red Majesty, Priscilla, Oscar, Rose Supreme, Sanclere, Dr. Mansoer, Albino, Salem, Marah Api, Queen Occer, Ceker dan lain sebagainya. Sementara itu, Badan Litbang Pertanian melalui Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) telah menghasilkan empat varietas gladiol, yaitu, Dayang Sumbi , Kaifa , Clara , dan Nabila .
 
Sentra produksi bunga gladiol di Indonesia untuk daerah Jawa Barat terdapat di Parongpong (Bandung), Salabintana (Sukabumi) dan Cipanas (Cianjur). Di Jawa tengah terdapat di daerah Bandungan (Semarang) sedangkan di Jawa Timur berada di daerah Batu (Malang). Gladiol diproduksi sebagai bunga potong yang mempunyai nilai ekonomi dan memiliki nilai estetika. Bunga potong juga merupakan sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan dan keperluan ritual lainnya. Gladiol merupakan salah satu bunga potong yang paling banyak dicari, baik untuk hiasan di gedung pesta atau di rumah huni. Tanaman gladiol akan berbunga sekitar 60-90 hari setelah tanam. Ukuran bunganya yang relatif besar membuatnya eye catching dan pantas dibeli. Gladiol juga kaya warna. Ada gladiol merah muda, putih bergaris ungu, oranye muda, oranye, kuning, gladiol dua warna, dan tentunya putih.
 
Bunga yang bisa tumbuh di ketinggian 600-1400 m dpl ini, mempunyai nilai ekonomis cukup baik. Tanaman yang berasal dari Afrika Selatan ini mempunyai nama latin ”Gladius”, yang berarti ”pedang kecil”, bisa tumbuh dengan baik pada tanah ber-pH 5,8-6,5 dalam suhu 10-25 o C. Perbanyakan dapat dilakukan secara vegetatif maupun generatif. Tanaman ini sangat toleran pada berbagai struktur tanah, dari tanah yang ringan berpasir dengan berbahan organik rendah sampai tanah yang berat berlempung atau liat. Penanaman gladiol harus diusahakan pada lahan yang bukan bekas pertanaman gladiol atau keluarga dekatnya, seperti iris, ixia, freesia dan monbretia.
 
 
Sentra produksi bunga gladiol di Indonesia untuk daerah Jawa Barat terdapat di Parongpong (Bandung), Salabintana (Sukabumi) dan Cipanas (Cianjur). Di Jawa tengah terdapat di daerah Bandungan (Semarang) sedangkan di Jawa Timur berada di daerah Batu (Malang). Gladiol diproduksi sebagai bunga potong yang mempunyai nilai ekonomi dan memiliki nilai estetika. Bunga potong juga merupakan sarana peralatan tradisional, agama, upacara kenegaraan dan keperluan ritual lainnya. Gladiol merupakan salah satu bunga potong yang paling banyak dicari, baik untuk hiasan di gedung pesta atau di rumah huni. Tanaman gladiol akan berbunga sekitar 60-90 hari setelah tanam. Ukuran bunganya yang relatif besar membuatnya eye catching dan pantas dibeli. Gladiol juga kaya warna. Ada gladiol merah muda, putih bergaris ungu, oranye muda, oranye, kuning, gladiol dua warna, dan tentunya putih.
 
 
Namun, Bunga gladiol tergolong bunga yang mudah kehilangan air (gladiol cepat layu). Meskipun begitu, kondisi tersebut masih dapat disiasati. Tentunya, teknik memanen yang benar juga harus diterapkan. Bunga potong sebaiknya tidak dipanen ketika mentari sedang terik tetapi dipanen sebelum matahari terbit atau menjelang petang. Saat memanen, batang bunga dipotong miring. Dengan begitu, tercipta penampang batang yang lebih luas untuk menyerap air. Panen bunga dapat dilakukan setelah kuntum 1 dan kuntum 2 bunga terbawah sudah menunjukkan warnanya, tetapi belum mekar. Bila panen dilakukan setelah mekar, bunga gladiol akan mudah rusak pada saat pengangkutan. Tetapi sebaliknya bila bunga dipanen terlalu awal, maka bunga tidak dapat mekar sempurna.
 
== Galeri ==
{{biologi-stub}}
<gallery>
berkas:Gladiolus red 02.jpg|Gladiolus_red_02]]|Gladiolus merah
berkas:Gladiolus imbricatus TK 2021-07-03 2.jpg|''Gladiolus imbricatus''
</gallery>
{{Authority control}}
{{Taxonbar|from=Q156207}}
 
[[kategoriKategori:biologiBiologi]]