Wikipedia

Bactrocera: Perbedaan antara revisi

Jelajahi riwayat secara interaktif
← Revisi sebelumnya
Konten dihapus Konten ditambahkan
VisualTeks wiki
Serenity (bicara | kontrib)
11.454 suntingan
k ~
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
Bot
63.383 suntingan
k Ganti ke infobox spesies
 
(26 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox spesies
[[Berkas:Fruit fly pic.JPG|thumb|250px|Lalat Buah.]]
| image = Bactrocera_dorsalis.jpg
 
| image_caption = ''[[Bactrocera dorsalis]]''
'''Lalat buah''' (''Bactrocera'' sp.) merupakan [[hama]] yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran, termasuk tanaman [[cabai]] <ref name="The Pest of Crops in Indonesia">Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest of Crops in Indonesia. Hlmn :22. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve</ref>. Serangan lalat buah diperkirakan mencapai 4.790 ha dengan kerugian Rp 21, 99 miliar <ref name="Media Bisnis Indonesia 2003">Media Bisnis Indonesia 2003</ref>. Lalat buah merupakan salah satu hama penyebab gagalnya [[panen]] buah. <ref name="Prosiding, Perhimpunan Etomologi Indonesia">Perhimpunan Etomologi Indonesia. Cabang Bogor. 1999. Prosiding, Perhimpunan Etomologi Indonesia. Bogor:Perhimpunan Entomologi Indonesia, Cabang Bogor</ref>. ▼
| display_parents = 2
[[en:| taxon = Bactrocera]]▼
| authority = [[Pierre-Justin-Marie Macquart|Macquart]], 1835
| diversity_link = List of Bactrocera species
| diversity = 464 spesies
| type_species = ''Bactrocera longicornis''
| type_species_authority = [[Pierre-Justin-Marie Macquart|Macquart]], 1835
| range_map =
| subdivision_ranks = Spesies
| subdivision =
''[[Bactrocera correcta|B. correcta]]''<br />
''[[Bactrocera dorsalis|B. dorsalis]]''<br />
''[[Bactrocera oleae|B. oleae]]''<br />
''[[Bactrocera tryoni|B. tryoni]]''<br />
''[[Bactrocera zonata|B. zonata]]''<br />
''[[Bactrocera divenderi|B. divenderi]]''<br/>
Hundreds more
| synonyms =
* ''Aglaodacus'' <small>Munro, 1984</small>
* ''Apodacus'' <small>Perkins, 1939</small>
* ''Chaetodacus'' <small>Bezzi, 1913</small>
* ''Dasyneura'' <small>Saunders, 1842</small>
* ''Hemigymnodacus'' <small>Hardy, 1973</small>
* ''Marquesadacus'' <small>Malloch, 1932</small>
* ''Mauritidacus'' <small>Munro, 1984</small>
* ''Strumeta'' <small>Walker, 1856</small>
}}
▲'''Lalat buah''' (''Bactrocera'' sp.) merupakanadalah [[hama]] yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran, termasuk tanaman [[cabai]] .<ref name="The Pest of Crops in IndonesiaLGE">Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest of Crops in Indonesia. Hlmn :22. Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Hoeve</ref>. Serangan lalat buah diperkirakan mencapai 4.790 ha dengan kerugian Rp 21Rp21, 99 miliar .<ref name="Media Bisnis IndonesiaMBI 2003">Media Bisnis Indonesia 2003</ref>. Lalat buah merupakan salah satu hama penyebab gagalnya [[panen]] buah. <ref name="Prosiding, Perhimpunan Etomologi IndonesiaPro">Perhimpunan Etomologi Indonesia. Cabang Bogor. 1999. Prosiding, Perhimpunan Etomologi Indonesia. Bogor:Perhimpunan Entomologi Indonesia, Cabang Bogor</ref>.
 
== Morfologi ==
Lalat buah dewasa ukurannya sedang dan berwarna kuning dan sayapnya datar. Pada tepi ujung sayap ada bercak-bercak coklatcokelat kekuningan .<ref name="Hama penyakit tanaman">Pracaya.1999. Hama penyakit tanaman. Hlmn: 275-274. ISBN 979-489-098-7. Bogor: Niaga Swadaya</ref>. Abdomennya ada pita-pita hitam, sedangkan [[thoraxtoraks]]<nowiki/>nya ada bercak-bercak kekuningan .<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref>. Ovipositornya terdiri dari tiga ruas dengan bahan seperti [[tanduk]] yang keras .<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref>.
 
== Daur Hidup ==
Dengan [[ovipositor]]nya, lalat ini menusuk kulit buah .<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref>. Jumlah telur sekitar 100-120100–120 butir .<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref> Setelah 2-32–3 hari, telur akan menetas dan menjadi berenga .<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref>. BerengaBernga tersebut akan membuat terowongan didalamdi dalam buah dan memakan dagingnya selama lebih kurang 2 minggu .<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref>. BerengaBernga yang telah dewasa meninggalkan buah dan jatuh diatasdi atas tanah, kemudian membuat [[terowongan]] 2-5 2–5&nbsp;cm dan berpupamenjadi pupa.<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref>. Lama masa pupa 7-87–8 hari .<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref>. Total daur hidupnya antara 23-3423–34 hari, tergantung keadaan udara. Dalam satu tahun lalat ini kira-kira menghasilkan 8-108–10 generasi .<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref>.
 
== Serangan ==
Lalat buah merupakan hama yang banyak menyerang buah-buahan dan sayuran. {{fact}}
 
=== Gejala serangan ===
Lalat betina dengan ovipositornya menusuk buah dan meletakkan telurnya dalam [[lapisan epidermis]] .<ref name="Hama penyakit tanaman">Pracaya.1999. Hama penyakit tanaman. Hlmn: 275-274. ISBN: 9794890987. Bogor: Niaga Swadaya</ref>. Pada waktu menetas, larvanya akan memakan [[daging buah]] hingga warna buah menjadi jelek dan tidak dapat dimakan.{{fact}} Biasanya serangan lalat ini diikuti hama lain.{{fact}} Telur kadang diletakkan tidak hanya di dalam buah, tetapi juga pada bunga dan batang .<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref>. Batang yang terserang akan menjadi bisul .<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref>. Sementara itu buahnya akan menjadi kecil dan berwarna kuning .<ref name="Hama penyakit tanaman"></ref>.
 
=== Akibat serangan ===
Misalnya pada tanaman cabai, Ciriciri dari cabai yang terkena serangan hama lalat buah<ref>{{Cite adalahjournal|last=Sari|first=Dewi warnaWulan|date=2017, kulitnyaJuni|title=Hama menjadiLalat hitamBuah mengeras,(Bactrocera busukdorsalis sehinggaHendel) mengurangiDan kuantitasPreferensi danPeletakan kualitasTelur hasilPada produksinya,Tingkat danKematangan menyebabkanBuah cabaiBelimbing akandi gugurDesa sebelumTiang waktunyaLayar <refKecamatan name="PlantPancur Pathologi">Agrios.Batu 1998.Sumatera Plant Pathologi. New YorkUtara|url=http: Academic Press//ojs.uma.ac.id/index.php/agrotekma/article/view/1128|journal=Agrotekma|volume=1|issue=2|pages=102-110|doi=10.31289/agr.v1i2.1128}}</ref> Akibatadalah seranganwarna lalatkulitnya buah, buah akan [[gugur]] sebelum waktunya,menjadi hitam mengeras, dan busuk sehingga mengurangi kuantitas dan kualitas hasil produksinya, dan menyebabkan cabai akan gugur sebelum waktunya.<ref name="Plant Pathologi">Agrios. 1998. Plant Pathologi. New York: Academic Press.</ref>
 
== Pengendalian ==
Selama ini, Bractocera dorsalis pada tanaman dapat dikendalikan dengan beberapa cara, diantaranyadi antaranya yaitu insektisida .<ref name="Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and FateKamrin">Kamrin MA. 1997. Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and Fate. New York: Lewis Publisher.</ref>., pemanfaatan musuh alami, pemanfaatan flavonoid dari kulit jeruk manis, dan bioinsektisida .<ref name="Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Hlmn: 20-23.Agrios">Agrios. 2010. Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Hlmn: 20-23. ISBN: 9790062796979-006-279-6. Jakarta: Agromedia Pustaka.</ref>.
 
=== insektisidaInsektisida ===
Tetapi pengendalian dengan [[insektisida]] dapat menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan .<ref name="Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and FateKamrin">Kamrin MA. 1997. Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and Fate. New York: Lewis Publisher.</ref>. Seperti resistensi hama terhadap insektisida, resusgensi, matinya organisme bukan sasaran, dan residu insektsida yang membahayakan apabila dikonsumsi oleh manusia. <ref name="Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and FateKamrin">Kamrin MA. 1997. Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and Fate. New York: Lewis Publisher.</ref>
 
=== Bioinsektisida ===
Bioinsektida adalah mikroorganisme pengendali [[serangga ]].<ref name="Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Hlmn: 20-23.Agrios">Agrios. 2010. Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Hlmn: 20-23. ISBN: 9790062796. Jakarta: Agromedia Pustaka.</ref> . Selain penyakit, kendala utama dalam budidayabudi daya tanaman adalah serangan hama .<ref name="Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Hlmn: 20-23.Agrios">Agrios. 2010. Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Hlmn: 20-23. ISBN: 9790062796. Jakarta: Agromedia Pustaka.</ref>. Pada awal infeksi [[bakteri]], serangga akan menunjukkan penurunan aktivitas makan dan cenderung mencari perlindungan di tempat tersembunyi (dibawahdi bawah daun).<ref name="Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Hlmn: 20-23.Agrios">Agrios. 2010. Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Hlmn: 20-23. ISBN: 9790062796. Jakarta: Agromedia Pustaka.</ref>. Sementara larva serangga akan mengalami diare, mengeluarkan cairan dari mulutnya, dan mengalami kelumpuhan pada saluran makanan.<ref name="Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Hlmn: 20-23.Agrios">Agrios. 2010. Petunjuk Praktis Membuat Pestisida Organik. Hlmn: 20-23. ISBN: 9790062796. Jakarta: Agromedia Pustaka.</ref> .
Sebuah penelitian melaporkan bahwa ekstrak tanaman ''Citrus hystrix'' ([[jeruk purut]]) dan ''Tephrosia vogelii'' (kacang babi) dapat menghambat proses peneluruan dari Bactrocera sp. pada pertanaman cabai merah.<ref>http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/56345 Evaluasi Lima Ekstrak Tanaman sebagai Penolak Lalat Buah Bactrocera sp. (Diptera: Tephritidae) pada Cabai Merah.</ref>
 
=== pemanfaatanPemanfaatan musuhMusuh alamiAlami ===
pengelolaanPengelolaan hama Lalat buah (''Bactrocera dorsalis'') dengan memnfaatkanmemanfaatkan keanekaragaman hayati dalam [[agroekosistem]] .<ref name="Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and FateKamrin">Kamrin MA. 1997. Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and Fate. New York: Lewis Publisher.</ref> Seperti Pengendalianpengendalian Bractocera dorsalis yang sudah dilakukan adalah dengan pemanfaatan musuh alami sebagai agen pengendali .<ref name="Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and FateKamrin">Kamrin MA. 1997. Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and Fate. New York: Lewis Publisher.</ref>. Di mana dalam aplikasinya perlu ditunjang oleh beberapa hal, yaitu teknik perbanyakan inangnya yaitu B. dorsalis dengan menggunakan pakan buatan; eksplorasi, identifikasi musuh alami, yakni parasitopid ''B. dorsalis'' serta peranannya dalam pengelolaan hama lalat buah; dan manipulasi musuh alami melalui praktik agronomis agar efektif sebagai [[agen pengendali]] hayati .<ref name="PesticideKamrin"/> Profiles:Balai Toxicity,Penelitian Environmental,Tanaman Impact,[[Rempah]] anddan Fate[[Obat]] (Balitro) di Bogor telah melakukan serangkaian penelitian pengendalian hama tersebut.<ref name=">Kamrin"/> MA.Pengendalian 1997yang dipilih menggunakan minyak cemara hantu (Melaleuca braceata) dan [[minyak selasih]] (''Ocimum sanctum'') yang berpeluang menjadi [[atraktan]] karena mengandung [[metil eugenol]] yang cukup tinggi. PesticideSifatnya Profiles:sebagai Toxicity,atraktan Environmental,dapat Impact,menarik andlalat Fatebuah. NewAkan York:tetapi Lewistidak Publishermembunuhnya.<ref name="Kamrin"/> Tanaman selasih ungu (''Ocimum sanctum'' Linn) juga dapat dimanfaatkan sebagai atraktan lalat buah pada tanaman jambu biji (''Psidium guajava'').<ref>http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/4111 Pemanfaatan Tanaman Selasih Ungu (Ocimum sanctum Linn) Sebagai Atraktan Lalat Buah (Bactrocera dorsalis) Pada Tanaman Jambu Biji (Psidium guajava) Dalam Rangka Pengembangan Pestisida Nabati Ramah Lingkungan</ref>
Pemanfaatan atraktan dapat pula dilakukan dengan kombinasi metil eugenol, protein hidrolisat, dan lem beraroma dengan menggunakan perangkap bola berwarna dalam menangkap lalat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 7 spesies lalat buah yang tertangkap oleh bola perangkap. Kombinasi bola perangkap berwarna menggunakan atraktan metil eugenol dan lem beraroma dapat menangkap lalat buah lebih banyak. Sedangkan bola perangkap protein hidrolisat relatif sedikit, namun banyak lalat buah betina yang tertangkap dalam perangkap protein hidrolisat dibandingkan metil eugenol dan lem beraroma. Tangkapan lalat buah pada bola perangkap dipengaruhi oleh curah hujan.<ref>http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/46796 Keefektifan tiga atraktan menggunakan bola berwarna dalam menangkap imago lalat buah pada jambu biji di Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor</ref>
. Balai Penelitian Tanaman [[Rempah]] dan [[Obat]] (Balitro) di Bogor telah melakukan serangkaian penelitian pengendalian hama tersebut <ref name="Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and Fate">Kamrin MA. 1997. Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and Fate. New York: Lewis Publisher.</ref>. Pengendalian yang dipilih menggunakan Minyak Cemara Hantu (Melaleuca braceata) dan [[minyak selasih]] (''Ocimum sanctum'') yang berpeluang menjadi [[atraktan]] karena mengandung [[metil eugenol]] yang cukup tinggi. Sifatanya sebagai atraktan dapat menarik lalat buah. Akan tetapi tidak membunuhnya <ref name="Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and Fate">Kamrin MA. 1997. Pesticide Profiles: Toxicity, Environmental, Impact, and Fate. New York: Lewis Publisher.</ref>.
 
== Lihat pula ==
Baris 38 ⟶ 67:
{{Reflist}}
 
{{Taxonbar|from=Q590718}}
[[Kategori:Hama]]▼
 
▲[[Kategori:Hama tanaman]]
▲[[en:Bactrocera]]
[[fr:Bactrocera]]
[[it:Bactrocera]]
Diperoleh dari "https://wiki-indonesia.club/wiki/Bactrocera"