Klebsiella: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k →top: Ganti ke infobox spesies |
||
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox spesies
| image = Klebsiella-pneumoniae.jpg
| image_alt = Electromicrograph of "Klebsiella pneumoniae"
Baris 33:
}}
'''''Klebsiella''''' adalah [[genus]] [[bakteri]] berbentuk batang [[gram-negatif]] dengan [[Kapsul (mikrobiologi)|kapsul]] yang terbuat dari [[polisakarida]].<ref name=Sherris>{{cite book | author = Ryan KJ; Ray CG (editors) | title = Sherris Medical Microbiology | url = https://archive.org/details/sherrismedicalmi0000unse_q1i3 | edition = 4th | publisher = McGraw Hill | year = 2004 | isbn = 978-0-8385-8529-0 | page =
Nama genus ini berasal dari pakar [[mikrobiologi]] Jerman-Swiss [[Edwin Klebs]] (1834–1913).
== Karakteristik ==
''Klebsiella sp.'' tidak memiliki spora, non-motil, dan tidak memiliki flagela. Kapsul K''lebsiella sp.'' terdiri dari antigen O yang merupakan liposakarida yang terdiri atas unit polisakarida yang berulang. Materi kapsul membentuk bundel tebal berstruktur fibril yang menutupi permukaan bakteri. Polisakarida O-spesifik menganduk gula yang unik. Antigen O tahan terhadap panas dan alkohol, bisa dideteksi dengan aglutinasi bakteri. Antibodi terhadap antigen O terutama IgM. Antigen K, antigen ini berada di luar antigen O dan merupakan kapsul polisakarida, antigen K dapat mengganggu aglutinasi melalui antiserum O dan berhubungan dengan virulensi. Kedua antigen ini meningkatkan patogenitas ''Klebsiella sp.''
Berdasarkan kebutuhannya akan oksigen, ''Klebsiella sp''. merupakan bakteri anaerob fakultatif.<ref>Kusuma, D. A., Farida, H., & Firmanti, S. C. (2013). ''PERBEDAAN POLA KEPEKAAN TERHADAP ANTIBIOTIK PADA Klebsiella sp. YANG MENGKOLONISASI NASOFARING BALITA:(Penelitian belah lintang pada balita yang tinggal di daerah tengah dan pinggiran kota Semarang)'' (Doctoral dissertation, Diponegoro University).</ref>
''Klebsiella'' terdiri dari tiga spesies yaitu ''Klebsiella pneumoniae'', ''Klebsiella ozaenae'', dan ''Klebsiella rhinoschleromatis''. Spesies anggota ''Klebsiella sp.'' banyak ditemukan di alam. Diperkirakan hal ini disebabkan oleh beragamnya garis-garis keturunan yang mengembangkan adaptasi-adaptasi khusus untuk lingkungannya, menggunakan adaptasi [[biokimia]] yang membuatnya cocok dengan lingkungan sekitar. Organisme ini dapat ditemukan di air, tanah, tumbuhan, serangga, dan hewan-hewan lain, termasuk manusia.<ref name="Bagley">{{cite journal|author=Bagley S|year=1985|title=Habitat association of ''Klebsiella'' species|journal=Infect Control|volume=6|issue=2|pages=52–8|doi=10.1017/S0195941700062603|pmid=3882590}}</ref><ref name="Brisse">{{cite book|vauthors=Brisse S, Grimont F, Grimont PD|date=2006|url=https://archive.org/details/complexintracell00shiv|title=Prokaryotes|location=New York, NY|publisher=Springer New York|pages=[https://archive.org/details/complexintracell00shiv/page/n164 159]–196|url-access=limited}}</ref> Bakteri ini juga merupakan bakteri coli fecal yang sering dijumpai pada kotoran, air, udara, dan tanah.<ref>Mardiyantoro, F., Munika, K., Sutanti, V., Cahyati, M., & Pratiwi, A. R. (2018). ''Penyembuhan luka rongga mulut''. Universitas Brawijaya Press.</ref> ''Klebsiella sp.'' dapat tumbuh pada kisaran temperatur 12º-43 °C, dengan suhu optimal 37 °C dengan pH 7,0.
== Identifikasi ==
=== Agar darah ===
Media agar darah merupakan media ''enrichment'' (diperkaya) dan media diferensial yang berfungsi membedakan bakteri berdasarkan kemampuan bakteri melisiskan sel darah merah. Standar media agar darah yang digunakan dalam menumbuhkan bakteri adalah darah domba dan kuda (Mudatsir, 2010). Agar darah diperkaya +5% darah kuda atau domba. Media agar darah dapat digunakan untuk kultur primer. Beberapa bakteri dapat memproduksi enzim ekstraseluler yang dapat melisiskan sel darah merah secara sempurna (beta hemolisis), atau menghasilkan warna kehijauan di sekitar koloni (alpha hemolisis), atau tidak terdapat perubahan di sekitar koloni (gamma hemolisis). ''Klebsiella sp.'' memiliki sifat gamma hemolisis, namun dalam media agar darah koloni bakteri ''Klebsiella sp.'' belum dapat dibedakan dengan bakteri ''Enterobacteriaceae'' yang lain.
=== Mac Conkey Agar ===
Media Mac Conkey agar merupakan medium selektif dam diferensial yang mengandung zat warna khusus dan karbohidrat untuk membedakan koloni yang memfermentasikan laktosa (berwarna merah jambu) dengan yang tidak memfermentasikan laktosa (tidak berwarna), ukuran dan bentuk koloni bervariasi berdasarkan spesies. Mac Conkey mengandung laktosa dan mengandung ''neutral red'' yang merupakan indikator pH sehingga media Mac Conkey dapat digunakan untuk membedakan bakteri koliform laktosa fermenter dan non-laktosa fermenter.
=== Pewarnaan Kapsul (Pewarnaan negatif) ===
Pewarnaan kapsul menggunakan teknik Gins-Burri, teknik ini adalah suatu kombinasi pewarnaan negatif dengan pewarnaan sederhana. Kapsul bakteri mudah ditembus zat warna namun sulit untuk mengikat zat warna. Pada teknik ini hasil akan terlihat dengan bakteri berwarna terang jernih apabila menggunakan latar belakang gelap.
=== Biokimia ===
==== Triple Sugar Iron Agar (TSIA) ====
TSIA merupakan media yang dapat mengidentifikasi bakteri sesuai dengan karakter spesifik yang ditunjukkan oleh bakteri. TSIA mengandung glukosa (0,1%), sukrosa (1%), laktosa (1%), ferosulfat (untuk mendeteksi produksi H<sub>2</sub>S), ekstrak jaringan (substrat pertumbuhan protein), dan indikator pH (fenol merah). Teknik ini menggunakan prinsip fermentasi karbohidrat dan produksi H<sub>2</sub>S.
Media yang digunakan memiliki dua bagian yaitu ''slant'' (miring) dan ''butt'' (tusuk/pangkal). Zat dimasukkan ke dalam tabung reaksi sehingga menghasilkan agar miring dengan bagian pangkal yang dalam dan diinokulasi dengan menusukkan pertumbuhan bakteri ke dalam bagian pangkal. Apabila karbohidrat difermentasi dengan atau tanpa produksi gas, pH akan turun yang mengakibatkan medium akan berubah warna yang semula berwarna merah menjadi kuning. Organisme yang tidak memfermentasi karbohidrat akan memproduksi alkalinasi karena pengeluaran amin dari degenerasi asam amino, pH akan meningkat dan medium tetap atau berwarna merah. Sodium tiosulfat yang terdapat dalam medium direduksi oleh beberapa bakteri menjadi hidrogen sulfida (gas yang tidak berwarna). Hidrogen sulfida akan bereaksi dengan ion ferri memproduksi iron sulfida, presipitat hitam yang tidak larut. Reaksi bakteri ''Klebsiella sp.'' pada TSIA yaitu asam/asam berwarna kuning pada bagian pangkal dan miring, dapat terdeteksi gas, dan tidak menghasilkan H<sub>2</sub>S.
==== Tes Motilitas ====
Tujuan tes ini untuk mengetahui pergerakan bakteri. Bakteri diinokulasikan dengan menggunakan suatu kawat lurus melalui pusat medium. ''Klebsiella sp.'' termasuk dalam bakteri non-motil, hanya tumbuh pada garis inokulum. Sedangkan bakteri motil tumbuh keluar dari medium sehingga menyebabkan kekeruhan.
==== Tes Indol ====
Tujuan tes ini untuk mengetahui apakah bakteri memiliki enzim triptophanase sehingga bakteri tersebut mampu mengoksidasi asam amino triptofan dan membentuk indol. Adanya indol dapat diketahui dengan penambahan reagen Ehrlich/Kovac’s yang berisi paradimetil amino bensaldehid. Hasil uji indol dapat diketahui negatif (-) yang ditandai dengan tidak adanya bentukan berwarna merah seperti lapisan cincin di permukaan biakan. Sedangkan hasil positif (+) ditandai dengan adanya bentukan berwarna merah seperti lapisan cincin di permukaan biakan bakteri, dapat diartikan bahwa sumber karbon berasal dari triptofan yang membentuk indol.<ref>Lumantouw, S. F. (2013). Febby EF Kandou. Sendy B Rondonuwu. Marina FO Singkoh. ''Isolasi dan Identifikasi Bakteri yang Toleran terhadap Fungisida Mankozeb pada Lahan Pertanian Tomat di Desa Tempok, Kecamatan Tompaso, Sulawesi Utara''.</ref> ''Klebsiella sp.'' memberikan hasil negatif atau tidak berwarna merah pada tes ini.
==== Tes Metil Merah dan Voges-Prokauer (VP) ====
Tujuan tes ini untuk mendeteksi produksi asam kuat selama proses fermentasi glukosa. Pembentukan asam pada fermentasi glukosa memberikan warna merah dengan indikator metil merah. ''Klebsiella sp.'' memberikan hasil negatif pada tes metil merah.
Voges-Prokauker (VP) bertujuan untuk menentukan organisme yang memproduksi dan mengelola asam dan fermentasi glukosa, memperlihatkan kemampuan sistem buffer dan menentukan bakteri yang menghasilkan produk netral (asetil metal karbinol atau aseton) dari hasil fermentasi glukosa. ''Klebsiella sp.'' memberikan hasil positif pada tes ini.
==== Tes Sitrat ====
Tujuan tes ini untuk mengetahui kemampuan organisme menggunakan sitrat sebagai sumber dasar karbon untuk pertumbuhan dan garam amonium sebagai sumber nitrogen. ''Klebsiella sp.'' memberikan reaksi positif terhadap penggunaan sitrat.
==== Tes Urease ====
Tujuan tes ini untuk mengetahui kandungan enzim urease pada bakteri. Reaksi positif ditandai dengan perubahan medium menjadi merah muda (sangat merah muda). Perubahan warna terjadi saat enzim urease memutus ikatan karbon dan nitrogen untuk membentuk amoniak. Adanya amoniak menyebabkan suasana medium menjadi alkali/basa sehingga indikator ''phenol red'' akan berubah menjadi merah muda pada medium.<ref>Antriana, N. (2014). Isolasi bakteri asal saluran pencernaan rayap pekerja (Macrotermes spp.). ''Saintifika'', ''16''(1).</ref> ''Klebsiella sp.'' memberikan hasil positif pada tes ini.
== Referensi ==
{{reflist}}
DAMAYANTI, N. E. R. Morfologi dan Patogenitas Bakteri Penyebab Snfeksi Saluran Pernapasan Kleibsella penumoniae.
[[Kategori:Enterobacteriaceae]]▼
Fauziah, S. (2016). ''Kemampuan Isolat Bakteri C1F (Klebsiella sp.) dalam Menurunkan Kadar Fenol pada Limbah Laboratorium Kimia UIN Alauddin Makassar'' (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar).
FAUZIAH, S. R. (2019). IDENTIFIKASI Klebsiella sp PADA ES CAMPUR YANG DIJUAL DI JALAN WILLIAM ISKANDAR MEDAN.
Fithriyah, N. L. (2015). ''Isolasi dan identifikasi bakteri endofit dari rumput kebar (Biophytum Sp.) sebagai penghasil senyawa antibakteri terhadap bakteri Eschericia coli dan Staphylococcus aureus'' (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Hatmaningtyas, L. L. A., Farida, H., & Chandra F, S. (2013). ''Faktor risiko kolonisasi Klebsiella sp. pada nasofaring balita'' (Doctoral dissertation, Faculty of Medicine Diponegoro University).
Isnaeni, D., & Rahmawati, R. (2016). ISOLASI DAN KARAKTERISASI MIKROSIMBION DARI SPONS Callyspongia Vaginalis dan UJI DAYA HAMBAT TERHADAP Staphylococcus aureus dan Salmonella thypi. ''Majalah Farmasi Nasional'', ''13''(2), 8-19.
Nasution, M. Y., Pulungan, A. S. S., Chairani, F., & Wulandari, W. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI BIOKIMIA BAKTERI ASAL SUNGAI BATANG GADIS SUMATERA UTARA. ''JURNAL BIOSAINS'', ''6''(3), 109-114.
Sari, N., Erina, E., & Abrar, M. (2018). ISOLASI DAN IDENTIFIKASI Salmonella sp DAN Shigella sp PADA FESES KUDA BENDI DI BUKITTINGGI SUMATERA BARAT (Isolation and Identification of Salmonella sp and Shigella sp on Feces of Bendi’s Horse in Bukittinggi West Sumatera). ''Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner'', ''2''(3), 402-410.
{{Taxonbar|from=Q131854}}
▲[[Kategori:Enterobacteriaceae]]
[[Kategori:Bakteri yang dideskripsikan tahun 1885]]
[[Kategori:Bakteri Gram-negatif]]
|