Mikrohidro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
36Lilis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(48 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Sungai mikrohidro.JPG|jmpl|300px|ka|Potensi energi potensial yang dimiliki sungai dapat digunakan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro]]
{{inuse|10 April}}
 
'''Mikrohidro''' atau yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), adalah suatu pembangkit [[listrik]] skala kecil yang menggunakan [[energi|tenaga]] [[air]] sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran [[irigasi]], sungai atau [[air terjun]] [[alam]] dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (''head'') dan jumlah [[debit]] [[air]].<ref name=Anonim>Anonim. 2008. Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. IBEKA-JICA. Jakarta.</ref> Mikrohidro merupakan sebuah istilah yang terdiri dari kata mikro yang berarti kecil dan hidro yang berarti air.{{fact}} Secara teknis, mikrohidro memiliki tiga komponen utama yaitu air (sebagai sumber [[energi]]), [[turbin]] dan [[generator]].{{fact}} Mikrohidro mendapatkan [[energi]] dari aliran [[air]] yang memiliki perbedaan ketinggian tertentu.{{fact}} Pada dasarnya, mikrohidro memanfaatkan [[energi potensial]] jatuhan air (''head'').{{fact}} Semakin tinggi jatuhan air maka semakin besar [[energi potensial]] air yang dapat diubah menjadi [[energi]] [[listrik]]. Di samping faktor [[geografi]]s (tata letak [[sungai]]), tinggi jatuhan air dapat pula diperoleh dengan membendung aliran air sehingga permukaan air menjadi tinggi.<ref>Anonim. 2003. Pedoman Pengelolaan Pengoperasian dan Pemeliharaan PLTMH Leuwi Kiara, Kabupaten Tasikmalaya. Dinas Pertambangan dan Energi. Bandung.</ref> Air dialirkan melalui sebuah [[pipa]] pesat kedalam rumah pembangkit yang pada umumnya dibangun di bagian tepi [[sungai]] untuk menggerakkan [[turbin]] atau kincir air mikrohidro.
[[File:PLTM Sampean Baru.jpg|thumb|PLTM Sampean Baru di [[Bondowoso]], [[Jawa Timur]], memanfaatkan air dari [[Sungai Sampean]]]]
[[energi|Energi mekanik]] yang berasal dari putaran poros [[turbin]] akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah [[generator]]. Mikrohidro bisa memanfaatkan ketinggian air yang tidak terlalu besar, misalnya dengan ketinggian air 2.5 meter dapat dihasilkan listrik 400 watt.<ref name=Hendar>Hendar, Ujang. 2007. Desain, Manufacturing dan Instalasi Turbin Propeller Open Flume Ø 125 Mm di Cv Cihanjuang Inti Teknik Cimahi-Jawa Barat. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor.</ref> Relatif kecilnya energi yang dihasilkan mikrohidro dibandingkan dengan [[PLTA]] skala besar, berimplikasi pada relatif sederhananya peralatan serta kecilnya areal yang diperlukan guna instalasi dan pengoperasian mikrohidro. Hal tersebut merupakan salah satu keunggulan mikrohidro, yakni tidak menimbulkan kerusakan lingkungan. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA di bawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro. Dengan demikian, sistem pembangkit mikrohidro cocok untuk menjangkau ketersediaan jaringan energi listrik di daerah-daerah terpencil dan pedesaan.<ref>Indartono, Yuli Setyo.2008. Krisis Energi di Indonesia : Mengapa dan Harus Bagaimana. Dalam : http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100418114525/http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/ |date=2010-04-18 }}</ref> Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro adalah sebagai berikut:<ref name=Hendar/>
 
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), biasa disebut juga dengan '''Mikrohidro''', adalah suatu pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga [[air|air]] sebagai tenaga penggeraknya seperti, saluran [[|irigasi|irigasi]], [[sungai|sungai]] atau [[air terjun|air terjun]] alam dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (''head'') dan jumlah debit air <ref>Anonim. 2008. Manual Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. IBEKA-JICA. Jakarta</ref>. Air dialirkan melalui sebuah pipa pesat ke dalam rumah pembangkit yang pada umumnya dibagun di bagian tepi [[sungai|sungai]] untuk menggerakkan [[turbin|turbin]] atau kincir air. Energi mekanik putaran poros turbin akan diubah menjadi energi listrik oleh sebuah generator. Perbedaan antara Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan mikrohidro terutama pada besarnya tenaga listrik yang dihasilkan, PLTA dibawah ukuran 200 KW digolongkan sebagai mikrohidro.
 
Beberapa keuntungan yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga listrik mikrohidro adalah sebagai berikut <ref>Hendar, Ujang. 2007. Desain, Manufacturing dan Instalasi Turbin Propeller Open Flume Ø 125 Mm di Cv Cihanjuang Inti Teknik Cimahi-Jawa Barat. Fakultas Teknologi Pertanian IPB. Bogor </ref> :
# Dibandingkan dengan pembangkit listrik jenis yang lain, PLTMH ini cukup murah karena menggunakan energi alam.
# Memiliki konstruksi yang sederhana dan dapat dioperasikan di daerah terpencil dengan tenaga terampil penduduk daerah setempat dengan sedikit latihan.
# Tidak menimbulkan [[pencemaran]].
# Dapat dipadukan dengan program lainnya seperti [[irigasi]] dan [[perikanan]].
# Dapat mendorong masyarakat agar dapat menjaga kelestarian [[hutan]] sehingga ketersediaan air terjamin.
 
== Prinsip kerja ==
[[Berkas:Mikrohidro crossflow.JPG|jmpl|250px|ka|Mikrohidro tipe ''crossflow'']]
 
Prinsip dasar dari pembangkit listrik tenaga mikrohidro adalah [[transformasi energi]] dari energi potensial yang ada pada aliran dan ketinggian menjadi energi mekanik dan energi listrik. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro memanfaatkan beda ketinggian dan jumlah debit air per detik yang dimiliki oleh aliran air. Aliran air yang memiliki beda ketinggian dapat diperoleh dari saluran irigasi, sungai ataupun dari air terjun. Energi mekanik dihasilkan melalui perputaran poros turbin oleh aliran air.<ref name=":0">{{Cite journal|last=Dwiyanto, V., dkk.|date=2016|title=Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Studi Kasus: Sungai Air Anak (Hulu Sungai Way Besai)|url=https://media.neliti.com/media/publications/127987-ID-analisis-pembangkit-listrik-tenaga-mikro.pdf|journal=JRSDD|volume=4|issue=3|pages=409|issn=2303-0011}}</ref>
 
Dalam skema pembangkit listrik tenaga mikrohidro, ketinggian jatuh air dan debit air merupakan dua hal penting dalam menghasilkan energi yang dapat dimanfaatkan.<ref name=":0" /> Hal ini adalah sebuah sistem konversi energi dari bentuk ketinggian dan aliran (energi potensial) ke dalam bentuk energi mekanik dan [[listrik|energi listrik]]. Daya yang masuk (Pgross) merupakan penjumlahan dari daya yang dihasilkan (Pnet) ditambah dengan faktor kehilangan energi (loss) dalam bentuk suara atau panas. Daya yang dihasilkan merupakan perkalian dari [[daya]] yang masuk dikalikan dengan [[efisiensi]] konversi (Eo).<ref name="Anonim" />
 
'''Pnet = Pgross ×Eo kW'''
 
[[Daya]] kotor adalah ''head'' kotor (Hgross) yang dikalikan dengan [[debit]] air (Q) dan juga dikalikan dengan sebuah faktor [[gravitasi]] (g = 9.8), sehingga persamaan dasar dari pembangkit [[listrik]] adalah :
 
'''Pnet = g ×Hgross × Q ×Eo kW'''
 
Di mana head dalam meter (m), dan debit air dalam meter kubik per detik (m<sup>3</sup>/s).{{fact}}
 
== Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ==
 
Beberapa komponen yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro baik komponen utama maupun bangunan penunjang antara lain:<ref>Kjølle, Arne. 2001. Hydropower in Norway, Mechanical Equipment. Norwegian University of Science and Technology. Trondheim.</ref>
# Dam/[[Bendungan]] Pengalih (''intake''). Dam pengalih berfungsi untuk mengalihkan air melalui sebuah pembuka di bagian sisi [[sungai]] ke dalam sebuah bak pengendap.
# Bak Pengendap (''Settling Basin''). Bak pengendap digunakan untuk memindahkan [[partikel|partikel-partikel]] [[pasir]] dari [[air]]. Fungsi dari bak pengendap adalah sangat penting untuk melindungi komponen-komponen berikutnya dari dampak [[pasir]].{{fact}}
# Saluran Pembawa (''Headrace''). Saluran pembawa mengikuti kontur dari sisi [[bukit]] untuk menjaga elevasi dari air yang disalurkan.{{fact}}
# Bak penenang (''Forebay''). Bak penenang berada di ujung saluran pembawa yang berfungsi untuk mecegah turbulensi air sebelum diterjunkan melalui [[ pesat]]
# [[Pipa]] Pesat (''Penstock''). ''Penstock'' dihubungkan pada sebuah elevasi yang lebih rendah ke sebuah [[roda]] air, dikenal sebagai sebuah [[turbin]].
# [[Turbin]]. [[Turbin]] berfungsi untuk mengkonversi energi aliran air menjadi energi putaran mekanis.{{fact}}
# Pipa Isap, (''draft tube''). Pipa isap berfungsi untuk menghisap air, mengembalikan tekanan aliran yang masih tinggi ke tekanan [[atmosfer]].
# [[Generator]]. [[Generator]] berfungsi untuk menghasilkan [[listrik]] dari putaran mekanis.
# Panel kontrol. Panel kontrol berfungsi untuk menstabilkan tegangan.
# Pengalih Beban (''Ballast load''). Pengalih beban berfungsi sebagai beban sekunder (''dummy'') ketika beban [[konsumen]] mengalami penurunan. Kinerja pengalih beban ini diatur oleh panel kontrol.
 
Penggunaan beberapa komponen disesuaikan dengan tempat instalasi (kondisi geografis, baik potensi aliran air serta ketinggian tempat) serta [[budaya]] [[masyarakat]].{{fact}} Sehingga terdapat kemungkinan terjadi perbedaan [[desain]] mikrohidro serta komponen yang digunakan antara satu daerah dengan daerah yang lain.
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:TeknologiPembangkitan terdistribusi]]
[[Kategori:EnergiTeknologi terbarukantepat guna]]
[[Kategori:KincirTeknologi airpembangkit listrik]]
[[Kategori:Listrik tenaga air]]