Islam di Malaysia: Perbedaan antara revisi

'''Islam di Malaysia''' diwakili oleh [[mazhab Syafi'i]] dari [[teologi]] dan [[yurisprudensi]] [[SuniSunni]].<ref name="malaysianbar.org.my">[http://www.malaysianbar.org.my/press_statements/press_statement_malaysia_a_secular_state.html]</ref><ref name="Wu & Hickling, p. 35">Wu & Hickling, p. 35.</ref> [[Islam]] diperkenalkan oleh para [[pedagang]] yang datang dari [[Dunia Arab|Arab]], [[Tiongkok]] dan [[India]]. Peristiwa tersebut mulai terjadi pada tahun 674. [[Konstitusi Malaysia]] memberikan [[kebebasan beragama]] dan menjadikan [[Malaysia]] sebuah negara yang secara resmi sekuler, meskipun menjadikan Islam sebagai "[[agama Federasi" untuk melambangkan pengaruhnya pada [[masyarakatresmi]] negara Malaysia.<ref name="malaysianbar.org.my" /><ref name="Wu & Hickling, p. 35" /> [[Yang di-Pertuan Agong|Raja]] umumnya dipandang sebagai pertahanan dari [[Keyakinan dan kepercayaan|kepercayaan]] tersebut di negara Malaysia.

[[Islam]] menjadi agama mayoritas di Malaysia. Pada 20132020, terdapat sekitar 19.521,9 juta [[penduduk]] [[Muslim]], atau 61.363,5% dari keseluruhan penduduk Malaysia.<ref>[http://features.pewforum.org/muslim-population-graphic/#/Malaysia "The Future of the Global Muslim Population - Malaysia"], Pew Forum. 2013.</ref> Berbagai hari libur Islam seperti [[Maulid Nabi Muhammad]] ditetapkan sebagai hari libur nasional bersama dengan [[Natal]], [[Tahun Baru Imlek]] dan [[Deepawali]].

Islam menyebar ke Malaysia melalui jalur Kesultanan Melaka dan [[Kesultanan Samudera Pasai]]. Sebelum mencapai Malaysia, Islam menyebar ke [[Provinsi Pattani|Pattani]].{{Sfn|Bakri|2020|p=36}}

Politik Islam di Malaysia didasari oleh penduduk Malaysia yang berasal dari bangsa [[suku Melayu]]. Islam di Malaysia telah dipandang sebagai bagian dari identitas sukubangsa Melayu. Sejak penetapan Konstitusi Malaysia, Islam menjadi agama resmi bagi federasi negara-negara di Malaysia dan menjadi bagian dari [[sistem politik]]. Tiap Sultan di masing-masing negara di Malaysia dijadikan sebagai pimpinan tertinggi di bidang keagamaan khususnya pada agama Islam. Perpolitikan di Malaysia juga memanfaatkan Islam sebagai bahan rujukan dalam menyelesaikan konflik yang terjadi pada partai politik yang ada di Malaysia.{{Sfn|Helmiati|2007|p=1}}