Hamzah al-Fansuri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di \[\[Abad +pada [[Abad , -di \[\[abad +pada [[abad , -Di \[\[abad +Pada [[abad, -Di \[\[Abad +Pada [[Abad)
add link to A. Teeuw and Abdul Hadi W. M.
 
(46 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Ulama Muslim
[[Berkas:Makam Hamzah Fansuri.JPG|300px|jmpl|Jalan setapak menuju makam Hamzah Fansuri]]
|honorific_prefix =
|notability =
<!-- ----------- -->
|image = Berkas:Makam Hamzah Fansuri.JPG
|caption = Jalan setapak menuju makam Hamzah Fansuri di Ujong Pancu, [[Peukan Bada, Aceh Besar|Peukan Bada]], [[Aceh Besar]]
<!-- ----------- -->
|jalur_ayah =
|jalur_ibu =
|nasab =
<!-- ----------- -->
|tgl_lahir_h =
|tgl_lahir_m =
|bln_lahir_h =
|bln_lahir_m =
|thn_lahir_h =
|thn_lahir_m =
|tempat_lahir =
|negara_dilahirkan =
|nama_ayah =
|nama_ibu =
|nama_lahir =
|hari_lahir =
<!-- ----------- -->
|glr_islam_dpn =
|gelar_aka_dpn =
|glr_tengah =
|gelar_aka_akhir =
|gelar_bangsawan =
|gelar_adat =
|gelar_lainnya1 =
|gelar_lainnya2 =
|gelar_lainnya3 =
<!-- ---------------- -->
|kunya =
|name = Hamzah
|nama_arabic =
|nisbah = al-Fansuri
|nama_lainnya =
<!-- ---------------- -->
|etnis =
|nationality =
|marga =
|negara1 =
|negara2 =
|negara3 =
<!-- ---------------- -->
<!-- ---kewafatan------ -->
|status_hidup_wafat = WAFAT
|sebab_wafat =
|tempat_wafat =
|hari_wafat =
|tgl_wafat_h =
|tgl_wafat_m =
|bln_wafat_h =
|bln_wafat_m =
|thn_wafat_h =
|thn_wafat_m =
|hari_dimakamkan =
|tempat_makam =
|negara_makam =
}}
'''Hamzah Fansuri''' adalah seorang [[ulama]] [[sufi]] dan [[sastrawan]] yang hidup pada [[abad ke-16]].<ref name=":0">{{Cite web|title="Hamzah Fansuri Digunakan Nama PTKI"|url=https://diktis.kemenag.go.id/v1/berita/hamzah-fansuri-digunakan-nama-ptki|website=http://diktis.kemenag.go.id/|access-date=2023-01-31|archive-date=2023-01-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230131071759/https://diktis.kemenag.go.id/v1/berita/hamzah-fansuri-digunakan-nama-ptki|dead-url=no}}</ref> [[Hans Teeuw|A. Teeuw]] menyebutnya sebagai ''Sang Pemula Puisi Indonesia,''<ref name="Teeuw">{{cite book|last=Teeuw|first=A.|year=1994|title=Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan|location=Jakarta|publisher=Pustaka Jaya|chapter=Hamzah Fansuri, Sang Pemula Puisi Indonesia}}</ref> sementara [[Abdul Hadi W.M.|Abdul Hadi W. M.]] menjulukinya sebagai ''Bapak Sastra Melayu''.<ref>Abdul Hadi, W. M. (1995). "Hamzah Fansuri: Risalah Tasawuf dan Puisi-Puisinya". Bandung, Penerbit Mizan.</ref> Hamzah Fansuri lama berdiam di [[Aceh]]. Ia terkenal sebagai penganut aliran [[wahdatul wujud]]<ref name=":0" /> Dalam [[sastra Melayu]] ia dikenal sebagai pencipta genre [[syair]].<ref name=":0" />
 
Banyak speskulasi mengenai asal usul Hamzah Fansuri. Sebagian mengatakan dia berasal dari [[Barus]] (sekarang berada di provinsi [[Sumatera Utara]]), ada juga yang berpendapat ia lahir di [[Ayutthaya]], ibu kota lama kerajaan [[Siam]].<ref>{{cite book|last=Marcinkowski|first=Muhammad Ismail|title=From Isfahan to Ayutthaya: Contacts Between Iran and Siam in the 17th Century|pages=49-53|publisher=Pustaka Nasional Pte Ltd|year=2005|location=Singapura}}</ref> Nama 'Fansuri' sendiri berasal dari arabisasi kata Pancur, sebuah kota kecil di pesisir Barat Tapanuli Tengah, dekat kota bersejarah Barus.{{Bio muslim butuh rujukan}} Dalam zaman Kerajaan Aceh Darussalam, kampung Fansur itu terkenal sebagai pusat pendidikan Islam di bagian Aceh Selatan.<ref name="Kompas Media 2017">{{Cite news|last=Yudono|first=Jodhi|date=2017-05-23|title=Hamzah Fansuri, Jasadnya Satu, Makamnya di Mana-mana|url=https://nasional.kompas.com/read/2013/11/02/0712065/Hamzah.Fansuri.Jasadnya.Satu.Makamnya.di.Mana-mana|dead-url=no|work=[[Kompas.com]]|language=id|archive-url=https://web.archive.org/web/20170523231212/https://nasional.kompas.com/read/2013/11/02/0712065/Hamzah.Fansuri.Jasadnya.Satu.Makamnya.di.Mana-mana|archive-date=2017-05-23|access-date=2018-06-27}}</ref>
'''Hamzah al-Fansuri''' atau dikenal juga sebagai '''Hamzah Fansuri''' adalah seorang [[ulama]] [[sufi]] dan [[sastrawan]] yang hidup pada [[abad ke-16]]. Meskipun nama 'al-Fansuri' sendiri berarti 'berasal dari [[Barus]]' atau Panchor (sekarang berada di provinsi [[Sumatera Utara]]). Pada tahun 1726, Francois Valentijn dalam
bukunya ''Oud en Nieuw Oost-Indie'' (Hindia Timur Lama dan Baru) pada bab
mengenai Sumatera, menyebut Hamzah Fansuri sebagai seorang penyair yang
dilahirkan di Fansur.
 
Sebagaimana asal usulnya yang masih misteri, makam Hamzah Fansuri pun hingga hari ini tidak bisa dipastikan. Pendapat pertama mengatakan makamnya terletak di [[Oboh, Rundeng, Subulussalam|Desa Oboh]], Kecamatan Runding, Kota Subulussalam, Aceh Selatan; dan pendapat yang lain mengatakan makamnya berada di [[Ujung Pancu|Desa Ujung Pancu]], Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.<ref name="Kompas Media 2017" />
Hamzah Fansuri dipercaya hidup dan berkarya pada
masa Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam memerintah Aceh pada tahun 1606-1636 M.
Berdasarkan ini, dapatlah dikatakan bahawa karyanya itu tercipta pada awal abad
ke-17. Ia menghasilkan beberapa buah syair dan prosa. Keindahan dan orisinalitas karya-karyanya oleh A. Teeuw dinobatkan sebagai ''Sang Pemula Puisi Indonesia.''<ref name="Teeuw">{{cite book|last=Teeuw|first=A.|title=Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan|chapter=Hamzah Fansuri, Sang Pemula Puisi Indonesia|location=Jakarta|year=1994|publisher=Pustaka Jaya}}</ref>
 
Dalam Seminar Hamzah Fansuri yang diadakan oleh Departemen Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata RI pada 2007, Claude Guillot dan Ludvik Kalus mengungkap temuan mengejutkan terkait sebuah nisan di ''Pemakaman Bab Ma'la'' di Mekah dengan nama ''Syaikh Hamzah bin Abdullah al-Fansuri'' yang wafat pada 9 Rajab 933 hijriah (11 April 1527 masehi).<ref>{{Cite book|last=Guillot|first=Claude|last2=Kalus|first2=Ludvik|date=2007|url=https://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=11689&keywords=hamzah|title=Batu Nisan Hamzah Fansuri|location=Jakarta|publisher=Direktorat Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata|translator-last=Parasman|translator-first=Rita|url-status=live|access-date=2023-08-09|archive-date=2023-08-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20230810230542/https://pustaka.kebudayaan.kemdikbud.go.id/index.php?p=show_detail&id=11689&keywords=hamzah|dead-url=no}}</ref> Karena itu kepastian lokasi makam Hamzah Fansuri masih membutuhkan studi lebih lanjut.
Hamzah
 
Fansuri telah mengembara ke pelbagai tempat untuk menambah pengetahuannya
Penyair dan ahli tasawuf Aceh abad ke 17 tersebut mendapat anugerah [[Bintang Budaya Parama Dharma]] pada 12 Agustus 2013, yang diserahkan oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]] dalam acara penganugerahan Bintang Maha Putera dan Tanda Jasa di Istana Negara RI.<ref name="Kompas Media 2017"/>
seperti ke Mekah, Madinah, Baghdad, Pahang (Tanah Melayu), dan Kudus (Pulau
Jawa). Ia menguasai bahasa Arab dan Persia di samping bahasa Melayu yang memang
menjadi bahasa ibunya.
 
== Karya-karyanya ==
=== Puisi ===
Syair Hamzah Fansuri terdiri atas 13-21 bait. Setiap bait terdiri atas empat baris, yang berima a-a-a-a. Pada umumnya jumlah kata tiap baris ada empat, meskipun terdapat pengecualian. [[Syair]] Hamzah al-Fansuri banyak terpengaruh puisi-puisi Arab dan Persia (seperti rubaiyat karya Umar Khayyam), namun terdapat perbedaan. Rima rubaiyat adalah a-a-b-a, sedangkan Hamzah al-Fansuri memakai a-a-a-a.<ref name="Teeuw"/>
 
Dari segi tema setiap syair yang dikarang Hamzah al-Fansuri membahas salah satu aspek tasawuf yang dianut oleh sang penyair itu.<ref name="Teeuw"/>
 
A Teeuw menyebutkan bahwa Hamzah Fansuri memperkenalkan individualitas, hal yang sebelumnya tidak dikenal dalam sastra Melayu lama. Dia juga memperkenalkan bentuk puisi baru untuk mengekspresikan diri. Inovasi lain adalah pemakaian bahasa yang kreatif. Hamzah Fansuri tidak segan-segan meminjam kata-kata dari bahasa Arab dan Persia dalam puisinya. <ref name="Teeuw"/><ref>{{Cite journal|last=Rosalina|first=Arin Rinda|date=2023-01-02|title=PENGGUNAAN AYAT-AYAT AL-QUR’AN DALAM SASTRA MELAYU (KAJIAN HERMENEUTIK TERHADAP KARYA SASTRA HAMZAH FANSURI)|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jat/article/view/19212|journal=Al-Tsaqafa : Jurnal Ilmiah Peradaban Islam|volume=19|issue=2|pages=196–211|doi=10.15575/al-tsaqafa.v19i2.19212|issn=2654-4598|access-date=2023-02-20|archive-date=2023-06-11|archive-url=https://web.archive.org/web/20230611014959/https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jat/article/view/19212|dead-url=no}}</ref>
==== Daftar Syair ====
 
* ''[[s:Syair Burung Unggas|Syair Burung Unggas]]''
Salah satu puisinya 'Syair Perahu' adalah sebagai berikut:
 
''Inilah gerangan suatu madah''
 
''Mengarangkan syair terlalu indah''
 
''Membetuli jalan tempat berpindah''
 
''Di sanalah i'tikad diperbetuli sudah''
 
''Wahai muda kenali dirimu''
 
''Ialah perahu tamsil tubuhmu''
 
''Tiadalah berapa lama hidupmu''
 
''Ke akhirat jua kekal diammu''
 
''Hai muda arif budiman''
 
''Hasilkan kemudi dengan pedoman''
 
''Alat perahumu jua kerjakan''
 
''Itulah jalan membetuli insan''
 
Dengan
penggunaan bahasa yang indah dan dengan perumpamaan yang sederhana, Syair
Perahu ini pada zamannya sangat populer di khalayak ramai. Syair ini digunakan
oleh para orang tua untuk menasihati anaknya agar mentaati ajaran Islam.
==== Daftar puisi ====
* ''[[Syair Burung Unggas]]''
* ''[[Syair Dagang]]''
* ''[[s:Syair Perahu|Syair Perahu]]''
* ''[[Syair Si Burung pipit]]''
* ''[[Syair Si Burung Pungguk]]''
* ''[[Syair Sidang Fakir]]''
 
=== Prosa ===
* ''Asrar al-Arifin''
* ''Sharab al-Asyikin''
* ''
Zinat al-Muwahidin''
 
* ''Asrar al-'Arifin'' (Rahasia Kaum Arif)
== Referensi ==
* ''Sharab al-Asyikin'' (Minuman Para Perindu)
* ''Kitab Al-Muntahi'' (Kitab Penghabisan, Kitab Para Pakar)
 
== Catatan akhir ==
{{reflist}}
 
== Daftar pustaka ==
* {{cite book|last=Marcinkowski|first=Muhammad Ismail|title=From Isfahan to Ayutthaya: Contacts Between Iran and Siam in the 17th Century|pages=49-53|publisher=Pustaka Nasional Pte Ltd|year=2005|location=Singapura}}
* {{cite book|last=Teeuw|first=A.|title=Indonesia antara Kelisanan dan Keberaksaraan|chapter=Hamzah Fansuri, Sang Pemula Puisi Indonesia|location=Jakarta|year=1994|publisher=Pustaka Jaya}}
* {{Cite news| last=Yudono | first=Jodhi | title=Hamzah Fansuri, Jasadnya Satu...Makamnya di Mana-mana |work=[[Kompas.com]] | date=2017-05-23 | url=https://nasional.kompas.com/read/2013/11/02/0712065/Hamzah.Fansuri.Jasadnya.Satu.Makamnya.di.Mana-mana | archive-url=https://web.archive.org/web/20170523231212/https://nasional.kompas.com/read/2013/11/02/0712065/Hamzah.Fansuri.Jasadnya.Satu.Makamnya.di.Mana-mana | archive-date=2017-05-23 | dead-url=no | language=id | ref=harv | access-date=2018-06-27| editor-last=Yudono | editor-first=Jodhi }}
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.kompas.com/kompas-cetak/0504/01/tanahair/1552018.htm Kapur dari Barus, Hamzah dari Fansur]{{deadlink}} [httphttps://web.archive.org/web/20081009232900/http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0504/01/tanahair/1552018.htm ArsipKapur didari InternetBarus, ArchiveHamzah dari Fansur]
* {{ms}} [http://www.emedia.com.my/Misc/DBP/Artikel/Penerbitan/20051219143911/ArtPenerbitan Hamzah Fansuri, Pujangga Sufi Agung Melayu] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070311032109/http://www.emedia.com.my/Misc/DBP/Artikel/Penerbitan/20051219143911/ArtPenerbitan |date=2007-03-11 }}
 
{{wikisource|Hamzah al-Fansuri}}
{{Ulama Aceh}}
 
{{wikisource|Hamzah al-Fansuri}}
{{indo-bio-stub}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:SastrawanPenulis Indonesia|Hamzah al-Fansuri]]
[[Kategori:CendekiawanPenyair MuslimIndonesia|Hamzah al-Fansuri]]
[[Kategori:TokohSufi AcehIndonesia|Hamzah al-Fansuri]]
[[Kategori:TokohCendekiawan SumateraMuslim UtaraIndonesia|Hamzah al-Fansuri]]
[[Kategori:Ulama Aceh|Hamzah al-Fansuri]]
[[Kategori:Tokoh Melayu Indonesia|Hamzah al-Fansuri]]
[[Kategori:Tokoh Aceh|Hamzah al-Fansuri]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Utara|Hamzah al-Fansuri]]