Genus ini hidup di ekosistem laut dalam, yang merupakan hewan [[Sesilitas (zoologi)|sesil]], menjangkar dirinya ke dasar laut, dan menggunakan bagian daunnya untuk menyaring partikel nutrisi secara langsung, atau menyaring makanannya dari ombak. Bagaimana cara ''Charnia'' mendapat energinya masih menjadi subjek fokus peneilitan hingga masa kini<ref>Narbonne</ref>. Sebelumnya, ''Charnia'' sempat digolongkan pada kelompok alga, namun akhirnya diklasifikasikan sebagai anggota dari sebuah grup yang meliputi [[Pennatulacea]] (pena laut/sea pen)<ref name="Williams">{{cite journal|author=Gary C. Williams|title=Aspects of the Evolutionary Biology of Pennatulacean Octocorals|url=http://research.calacademy.org/research/izg/EvolutionaryBiology.htm}}</ref>
''Charnia'' hanya diketahui dari fosil-fosil yang memiliki ukuran yang berkisar antara 1 cm hingga 66 cm.<ref>{{cite journal|last1=Dunn|first1=Frances S.|last2=Wilby|first2=Philip R.|last3=Kenchington|first3=Charlotte G.|last4=Grazhdankin|first4=Dmitriy V.|last5=Donoghue|first5=Philip C. J.|last6=Liu|first6=Alexander G.|year=2019|title=Anatomy of the Ediacaran rangeomorph ''Charnia'' masoni|journal=Papers in Palaeontology|volume=5|issue=1|pages=157–176|doi=10.1002/spp2.1234|pmc=6472560|pmid=31007942}}</ref> ''Charnia'' merupakan fosil yang signifikan pada bidang paleontologi, karena spesimen fosil ''Charnia'', yang pertamakali pada 1958 di Hutan Charnwood, oleh seorang siswa sekolah, [[Roger Mason]].<ref>{{cite web|last1=Mason|first1=Roger|title=The discovery of Charnia masoni|url=http://www.le.ac.uk/gl/charnia2007/AbstractBooklet2007r.pdf|website=University of Leicester|access-date=5 April 2016|archive-date=2021-03-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20210308141852/https://www.le.ac.uk/gl/charnia2007/AbstractBooklet2007r.pdf|dead-url=yes}}</ref> Sebelum penemuan fosil tersebut, Para ilmuwan mengira bahwa strata batuan yang memiliki umur lebih tua daripada Kambrium tidak memiliki fosil samasekali.