(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{SpeciesboxInfobox spesies|image_caption=A blue-finned mahseer being held by a man|status=DD|status_system=IUCN3.1|status_ref=<ref name="iucn status 18 November 2021">{{cite iucn |author=Kottelat, M. |author2=Pinder, A. |author3=Harrison, A. |date=2018 |title=''Tor tambra'' |volume=2018 |page=e.T188012A89801879 |doi=10.2305/IUCN.UK.2018-2.RLTS.T188012A89801879.en |access-date=18 November 2021}}</ref>|taxon=Tor tambra}}▼
▲{{Speciesbox|image_caption=A blue-finned mahseer being held by a man|status=DD|status_system=IUCN3.1|status_ref=<ref name="iucn status 18 November 2021">{{cite iucn |author=Kottelat, M. |author2=Pinder, A. |author3=Harrison, A. |date=2018 |title=''Tor tambra'' |volume=2018 |page=e.T188012A89801879 |doi=10.2305/IUCN.UK.2018-2.RLTS.T188012A89801879.en |access-date=18 November 2021}}</ref>|taxon=Tor tambra}}
'''''Tor tambra''''', '''tambra Jawa''', adalah [[spesies]] [[semah]] asli [[Asia Tenggara]] .
== Ekologi ==
Umum untuk semua spesies [[semah]], tambra jawa adalah [[Omnivor|omnivoraomnivor]]a, terkadang memakan buah beracun saat sungai yang didiaminya membanjiri hutan; ini mungkin membuat mereka tidak dapat dimakan untuk sementara. Buah dari tanaman komersial invasif, [[Minyak sawit|kelapa sawit Minyak kelapa]] sawit, yang dikenal di Malaysia sebagai sawit, sering dimakan dengan rakus oleh semah di sungai yang mengalir di dekat perkebunan. Ada dugaan bahwa selama musim hujan, remaja bermigrasi ke hilir dan setelah 2 bulan, dewasa dewasa melakukan perjalanan kembali ke hulu untuk bertelur di hulu pada musim kemarau. Tampaknya lebih mungkin ikan dewasa mengakses hulu selama kondisi air tinggi.
== Konservasi ==
Spesies ini adalah semah lain yang saat ini ditetapkan sebagai Data Deficient oleh [[Uni Internasional untuk Konservasi Alam|IUCN]] . Sebagian besar karya ilmiah yang dilakukan pada spesies ini dilakukan pada stok yang dihasilkan oleh pembiakan buatan, dengan asumsi yang dibuat tentang ekologi stok liar. Pembangunan bendungan, hilangnya habitat, dan penangkapan ikan berlebihan menggunakan metode destruktif merupakan ancaman utama bagi populasi liar.<ref name="iucn status 18 November 2021"><cite class="citation journal cs1" id="CITEREFKottelat,_M.Pinder,_A.Harrison,_A.2018"><span class="cx-segment" data-segmentid="162">Kottelat, M.; Pinder, A.; Harrison, A. (2018). </span><span class="cx-segment" data-segmentid="163">[https://www.iucnredlist.org/species/188012/89801879 "''Tor tambra''"]. </span><span class="cx-segment" data-segmentid="164">''[[IUCN Red List|IUCN Red List of Threatened Species]]''. '''2018''': e.</span><span class="cx-segment" data-segmentid="166">T188012A89801879. [[Doi (identifier)|doi]]:<span class="cs1-lock-free" title="Freely accessible">[[doi:10.2305/IUCN.UK.2018-2.RLTS.T188012A89801879.en|10.2305/IUCN.]]</span></span><span class="cs1-lock-free" title="Freely accessible">[[doi:10.2305/IUCN.UK.2018-2.RLTS.T188012A89801879.en|<span class="cx-segment" data-segmentid="168">UK.2018-2.</span><span class="cx-segment" data-segmentid="169">RLTS.</span>]]</span><span class="cx-segment" data-segmentid="170"><span class="cs1-lock-free" title="Freely accessible">[[doi:10.2305/IUCN.UK.2018-2.RLTS.T188012A89801879.en|T188012A89801879.en]]</span><span class="reference-accessdate">. </span></span><span class="cx-segment" data-segmentid="171"><span class="reference-accessdate">Retrieved <span class="nowrap">18 November</span> 2021</span>.</span></cite></ref> Ada juga kekhawatiran tentang integritas genetik dan keberhasilan pemuliaan stok liar yang telah dicampur dengan pelepasan stok yang dibiakkan secara artifisial. ''Epurau'', sebagaimana spesies ini dikenal di Malaysia, dilaporkan sebagai ikan termahal yang dapat dimakan di negara tersebut,<ref>{{Cite news|date=8 January 2014|title=Tycoon flies in on private jet for fish|url=http://www.thestar.com.my/News/Nation/2014/01/08/Tycoon-flies-in-on-private-jet-for-fish-Lam-and-friends-enjoy-RM3000-empurau/|work=[[The Star (Malaysia)|The Star]]}}</ref> dan telah diketahui harganya mencapai [[Ringgit|RM]] 1800 per [[kilogram]] ikan. Sedangkan Tor Tambra liar dibanderol hingga RM 900 per kilo.<ref>{{Cite news|date=27 March 2010|title=Empurau, the most expensive fish|url=http://www.mysinchew.com/node/36931|publisher=[[Sin Chew Daily]]}}</ref>