Bawang bombai: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k bot Menambah: nds-nl:Uui |
k →top: migrasi |
||
(109 revisi perantara oleh 51 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Speciesbox
|
| parent = Allium subg. Cepa
| species = cepa
| name = Bawang bombai
| image = Onions.jpg
| image_width = 240px
| image_caption = Bawang
|
}}
'''Bawang
|last=Brewster
|first=James L.
|title=Onions and other vegetable alliums
|url=https://archive.org/details/onionsotherveget0000brew
|edition=1
|year=1994
|publisher=CAB International
|location=Wallingford, UK
|isbn=0-85198-753-2
|page=[https://archive.org/details/onionsotherveget0000brew/page/16 16] }}</ref>
Bawang bombai biasa digunakan dalam memasak makanan di [[Indonesia]], tidak hanya digunakan sebagai hiasan tetapi juga bagian dari masakan karena bentuknya yang besar dan tebal dagingnya.<ref name="Supriyati">{{id}} Yati Supriyati, Ersi Herliana., Bertanam 15 Sayuran Organik dalam Pot, Jakarta: Penebar Swadaya, 2010, Hal. 55</ref> Disebut bawang
== Asal-usul ==
Ditengarai bawang bombai berasal dari Asia Tengah, kemungkinan [[Palestina (wilayah)|Palestina]], lalu menyebar ke [[Eropa]] dan [[India]], dan masuk dibawa oleh para pedagang dari sana.<ref name="Widodo">{{id}} Singgih Widodo., Budidaya Bawang dan Bombay, Jakarta: Penebar Swadaya, 2007, Hal. 136-160</ref> Kemungkinan besar bawang bombai masuk ke [[Indonesia]] seiring masuknya para pedagang dari [[India]] atau penjajah dari [[Belanda]]. Orang Belanda pernah mencoba membudidayakan bawang bombai di [[Padang]], tetapi terhitung gagal.<ref name="Widodo"/> Tanah yang lebih cocok ditengarai di [[Karo]] karena terbukti hasilnya sangat memuaskan.<ref name="Widodo"/> Penggunaannya di Indonesia pada awalnya populer dipakai pada masakan Cina dan Eropa, namun belakangan banyak makanan Indonesia yang mempergunakannya.<ref name="Widodo"/>
== Karakteristik ==
Bawang bombai memiliki aroma yang khas bila dibanding dengan bawang merah biasa, umbinya terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan bersatu.<ref name="Supriyati"/>
Pohonnya tumbuh tegak ke atas, akarnya serabut dan tidak terlalu panjang (±10c), daunnya bebentuk seperti pipa namun pipih berwarna hijau tua dan berukuran lebih besar dibanding daun bawang merah biasa.<ref name="Widodo"/> Batang semunya merupakan pelepah daun dan menimbulkan jejak cincin-cincin, pangkal pelepahnya melebar dan menebal membentuk bengkakan besar yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, bengkakan itu sendiri adalah umbi bawang.<ref name="Widodo"/>
Pada bagian pangkal umbi terdapat batang rudimenter yang menyerupai cakram yang merupakan bawang yang sebenarnya.<ref name="Widodo"/> Bunganya majemuk dan berbentuk lingkaran bulat dengan tangkai [[bunga]] besar, kuat serta besar di bagian bawah.<ref name="Widodo"/> Pada ujung tangkai bunga kadang-kadang berbentuk umbi-umbi kecil yang dapat juga dimanfaatkan sebagai bibit.<ref name="Widodo"/> Bunga bawang bombai dapat juga berbentuk biji yang cukup dengan warna hitam.<ref name="Widodo"/>
== Budi daya ==
Bawang bombai cocok ditanam di daerah pesisir dengan suhu 18-20 °C.<ref name="Rukmana"/> Penyinaran sinar matahai panjang hingga 14 jam sehari.<ref name="Rukmana"/> Ketinggian tempatnya ideal 800 meter di atas permukaan [[laut]].<ref name="Rukmana"/> Ada pun yang mengatakan ketinggiannya harus di atas 2000 m dpl.<ref name="Widodo"/> [[Tanah]] gembur mengandung keasaman antara 5,5-6,5 pH dengan drainase yang baik menjadi syarat utama supaya tidak membuat umbi bawang membusuk karena terendam air.<ref name="Rukmana"/> Pilihlah bawang dengan ukuran 10-20/umbi, diperlukan 1500–2000 kg, atau ± 90.000 umbi untuk satu hektar.<ref name="Rukmana"/>
Tanah perlu disiangi dari rumput liar, dicangkul hingga gembur dan diberi pupuk kandang ±10-20 ton/hektar.<ref name="Rukmana"/>
Bawang bombai paling baik ditanam pada awal musim [[kemarau]], di [[Indonesia]] kira-kira bulan Mei/Juni - Agustus/September.<ref name="Rukmana">{{id}} Rahmat Rukmana., BAWANG MERAH, Budi Daya & Pengolahan Pascapanen, Yogyakarta: Kanisius, Hal. 29-35</ref> Bawang bombai sebaiknya ditanam di tanah yang gembur dengan kelembaban yang cukup (disiram sehari sebelum tanam).<ref name="Rukmana"/> Bersamaan dengan waktu tanam, berikan campuran pupuk N, P, dan K (NPK) dengan perbandingan 15:15:15 dengan dosis 150 kg per hektar.<ref name="Rukmana"/> Atau dapat juga diganti dengan pupuk KCI dengan jumlah 325 kg per hektar.<ref name="Rukmana"/> Pupuk tersebut dicampur dengan tanah.<ref name="Rukmana"/> Pupuk lainnya diberikan secara susulan.<ref name="Rukmana"/> Di atas bedeng yang hendak ditanami, tentukan jarak tanam dengan menggunakan tali, ajir dan bilah pelarik dengan jarak 20x30 atau 40x30 cm.<ref name="Rukmana"/> Tanamkan bibit bawang bombai satu per satu bagian siung masuk ke dalam tanah dengan posisi siung di atas.<ref name="Rukmana"/> Siram lagi sampai kelembabannya cukup.<ref name="Rukmana"/>
Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan cara menyulaminya pada usia 7 hari setelah tanam dengan cara mengganti bibit yang busuk dengan yang baik.<ref name="Rukmana"/> Lakukan pengairan dengan cara digenangi air dan dikurangi secara periodik supaya umbi tidak membusuk.<ref name="Rukmana"/> Dosis pupuk 100–120 kg N, 150 kg P2O5 dan 100 K2O per hektar atau setara dengan 222–267 kg Urea atau 476–571 kg Za _ 489 kg TSP _ 271 kg KCI per hektar.<ref name="Rukmana"/> Pemberian pupuk dilakukan dua kali, yaitu pada umur 2 Minggu setelah tanam pupuk TSP dan KCI serta setengah dosis pupuk Urea dan ZA; kemudian diulang pada umur 4 Minggu setelah tanam berupa pupu Urea atau Za setengah dosis sisanya.<ref name="Rukmana"/> Pemberian pupuk dilarikan di antara barisan tanaman, ditugalkan dan ditutupi tanah.<ref name="Rukmana"/>
== Manfaat ==
[[Berkas:tabel nutrisi bawang.jpg|kiri|466x466px|tabel perbandingan kandungan senyawa dalam bawang]]
Kandungan nutrisi dalam bawang dapat dilihat dan dibandingkan dengan [[bawang merah]] biasa dan [[bawang putih]] pada tabel.<ref name="Rukmana"/>
Penggunaan terbesar adalah untuk bahan dan bumbu masakan.<ref name="Jaelani">{{id}} Khasiat Bawang Merah, Yogyakarta: Kanisius, 2007</ref> Khasiat bawang bombai sangat banyak, yaitu antioksidan alami, mampu menekan efek sinogenik dari senyawa radikal bebas.<ref name="Jaelani"/> Fungi pada umumnya adalah memperkecil risiko penyakit degeneratif seperti kanker kolon.<ref name="Jaelani"/>
Bawang bombai juga dipakai secara umum untuk menyembuhkan berbagai penyakit pencernakan, flu, kembung, mual, [[maag]], disentri, dan membunuh [[cacing]] dalam perut.<ref name="Jaelani" /> Sifat senyawa bawang bombai bersifat hipolipidemik, yaitu dapat menurunkan kadar [[kolesterol]] [[darah]].<ref name="Jaelani" /> Mengkonsumsi satu siung dapat meningkatkan kadar kolesterol 'baik' sebesar 30%.<ref name="Jaelani" /> Manfaat lainnya, dapat menyembuhkan penyakit radang hati, radang sendi, radang tonsil, radang pada tenggorokan, serta radang telinga.<ref name="Jaelani" />
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Taxonbar|from=Q23485}}
[[Kategori:Bahan makanan]]
[[Kategori:Bumbu]]
[[Kategori:Bawang]]
[[Kategori:Tumbuhan di Al-Qur'an]]
|