Bawang bombai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Manfaat: Bot: Merapikan artikel
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: migrasi
 
(8 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Speciesbox
{{Taxobox
| genus = '''''[[Allium]]'''''
| parent = Allium subg. Cepa
| species = cepa
| name = Bawang bombai
| image = Onions.jpg
| image_width = 240px
| image_caption = Bawang bombai
| regnumauthority = [[PlantaeCarolus Linnaeus|L.]]
| divisio = [[Magnoliophyta]]
| classis = [[Monokotiledon|Liliopsida]]
| ordo = [[Asparagales]]
| familia = [[Alliaceae]]
| genus = '''''[[Allium]]'''''
| binomial = ''Allium cepa''
| binomial_authority = [[Carolus Linnaeus|L.]]
}}
'''Bawang bombai''' (Latin: ''Allium Cepa'' Linnaeus) adalah jenis [[bawang]] yang paling banyak dan luas dibudidayakan, dipakai sebagai bumbu maupun bahan masakan, berbentuk bulat besar dan berdaging tebal.<ref>{{cite book
Baris 27 ⟶ 23:
Bawang bombai biasa digunakan dalam memasak makanan di [[Indonesia]], tidak hanya digunakan sebagai hiasan tetapi juga bagian dari masakan karena bentuknya yang besar dan tebal dagingnya.<ref name="Supriyati">{{id}} Yati Supriyati, Ersi Herliana., Bertanam 15 Sayuran Organik dalam Pot, Jakarta: Penebar Swadaya, 2010, Hal. 55</ref> Disebut bawang bombai karena dibawa oleh pedagang-pedagang yang berasal dari kota Bombai ([[Mumbai]] sekarang) di India ke Indonesia.<ref name="Supriyati"/>
 
== Asal Usul-usul ==
Ditengarai bawang bombai berasal dari Asia Tengah, kemungkinan [[Palestina (wilayah)|Palestina]], lalu menyebar ke [[Eropa]] dan [[India]], dan masuk dibawa oleh para pedagang dari sana.<ref name="Widodo">{{id}} Singgih Widodo., Budidaya Bawang dan Bombay, Jakarta: Penebar Swadaya, 2007, Hal. 136-160</ref> Kemungkinan besar bawang bombai masuk ke [[Indonesia]] seiring masuknya para pedagang dari [[India]] atau penjajah dari [[Belanda]]. Orang Belanda pernah mencoba membudidayakan bawang bombai di [[Padang]], tetapi terhitung gagal.<ref name="Widodo"/> Tanah yang lebih cocok ditengarai di [[Karo]] karena terbukti hasilnya sangat memuaskan.<ref name="Widodo"/> Penggunaannya di Indonesia pada awalnya populer dipakai pada masakan Cina dan Eropa, namun belakangan banyak makanan Indonesia yang mempergunakannya.<ref name="Widodo"/>
 
Baris 36 ⟶ 32:
Pada bagian pangkal umbi terdapat batang rudimenter yang menyerupai cakram yang merupakan bawang yang sebenarnya.<ref name="Widodo"/> Bunganya majemuk dan berbentuk lingkaran bulat dengan tangkai [[bunga]] besar, kuat serta besar di bagian bawah.<ref name="Widodo"/> Pada ujung tangkai bunga kadang-kadang berbentuk umbi-umbi kecil yang dapat juga dimanfaatkan sebagai bibit.<ref name="Widodo"/> Bunga bawang bombai dapat juga berbentuk biji yang cukup dengan warna hitam.<ref name="Widodo"/>
 
== BudidayaBudi daya ==
Bawang bombai cocok ditanam di daerah pesisir dengan suhu 18-20&nbsp;°C.<ref name="Rukmana"/> Penyinaran sinar matahai panjang hingga 14 jam sehari.<ref name="Rukmana"/> Ketinggian tempatnya ideal 800 meter di atas permukaan [[laut]].<ref name="Rukmana"/> Ada pun yang mengatakan ketinggiannya harus di atas 2000 m dpl.<ref name="Widodo"/> [[Tanah]] gembur mengandung keasaman antara 5,5-6,5 pH dengan drainase yang baik menjadi syarat utama supaya tidak membuat umbi bawang membusuk karena terendam air.<ref name="Rukmana"/> Pilihlah bawang dengan ukuran 10-20/umbi, diperlukan 1500–2000&nbsp;kg, atau ± 90.000 umbi untuk satu hektar.<ref name="Rukmana"/>
 
Baris 59 ⟶ 55:
[[Kategori:Bumbu]]
[[Kategori:Bawang]]
[[Kategori:Tumbuhan di Al-Qur'an]]