Kuma-kuma: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib) →Pustaka: clean up, removed: {{Link FA|ml}}, {{Link FA|tr}} |
k →top: migrasi |
||
(46 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Speciesbox
| name = Kuma-kuma
| image = Saffran crocus sativus moist.jpg
| image_width = 200px
| image_caption = Bunga kuma-kuma dengan tangkai putik berwarna merah
|
▲ | genus = ''[[Crocus]]''
▲ | species = '''''C. sativus'''''
}}
'''Kuma-kuma''' atau '''safron''' (''saffron'') adalah nama untuk [[rempah-rempah]] dari [[bunga]] ''Crocus sativus'' ("'''bunga pacar'''"), sekaligus nama umum untuk tanaman ''Crocus sativus'' dari marga [[crocus]] famili [[Iridaceae]].
Baris 19 ⟶ 12:
Bunga kuma-kuma memiliki tiga [[kepala putik]] (stigma) yang terletak [[Istilah lokasi anatomi|distal]] terhadap [[daun buah]]. Bagian [[tangkai putik]], yang menghubungkan stigma dengan bagian bunga paling dalam, sering [[pengawetan makanan|dikeringkan]] dan disebut '''safron''' yang dipakai sebagai [[bumbu]] [[masakan]] dan [[bahan pewarna]].
Tanaman kuma-kuma berasal dari [[Asia Barat Daya]],<ref name="Hill_272">{{Harvnb|Hill|2004|p=272}}.</ref><ref name="Grigg_287">{{Harvnb|Grigg|1974|p=287}}.</ref> dan safron bertahan sebagai komoditas rempah menurut timbangan berat yang termahal di dunia selama beberapa dekade.<ref name="Hill_272"
Safron memiliki rasa khas sedikit pahit dan berbau harum seperti [[iodoform]] atau [[rumput kering]] yang disebabkan zat kimia bernama [[picrocrocin]] dan [[safranal]].<ref name="McGee_423">{{Harvnb|McGee|2004|p=423}}.</ref><ref name="Katzer_2001">{{Harvnb|Katzer|2001}}.</ref> Safron mengandung [[crocin]], salah satu bahan pewarna [[karotenoid]] yang membuat makanan menjadi [[kuning]] [[emas|keemasan]]. Warna kuning terang safron menjadikannya sebagai rempah-rempah yang paling banyak dicari orang di dunia. Dalam pengobatan tradisional, safron digunakan sebagai obat berbagai macam penyakit.
Dalam [[bahasa Melayu]], safron disebut koma-koma dan merupakan bumbu yang membuat [[nasi briyani]] (nasi beryani) menjadi berwarna kuning. Dalam [[bahasa Arab]], safron ini disebut Za'faran (زَعْفَرَان), yang berasal dari kata ''aṣfar'' (أَصْفَر) yang berarti "kuning". Dalam [[bahasa Inggris]] ditulis sebagai ''saffron'', diambil dari [[bahasa Perancis
== Deskripsi ==
Baris 30 ⟶ 23:
| colspan="2" align="center" | '''Morfologi kuma-kuma'''
|- style="background:#FFFFFF; color:#111111;" align="center"
| colspan="2" | [[Berkas:Crocus sativus - Köhler–s Medizinal-Pflanzen-194.jpg|
|- bgcolor=#eeffee
| style="width:10px; height:10px; background:#ff4619;" | || → Kepala putik (stigma) (ujung [[pistil]])
Baris 41 ⟶ 34:
|}
Kuma-kuma hasil domestikasi ''C. sativus'' adalah [[tumbuhan tahunan]] (perenial) yang [[bunga|berbunga]] di [[musim gugur]]. Tanaman ini tidak tumbuh di alam bebas dan merupakan mutan [[poliploidi]] yang steril dari ''[[Crocus cartwrightianus]]'' asal Mediterania timur yang berbunga di musim gugur.<ref name="Deo_1">{{Harvnb|Deo|2003|p=1}}.</ref> Penelitian botani mengungkap ''C. cartwrightianus'' berasal dari pulau [[Kreta]], dan bukan dari [[Asia Tengah]] seperti yang dulu diperkirakan orang.<ref name="Katzer_2001">{{Harvnb|Katzer|2001}}.</ref> Kuma-kuma penghasil safron merupakan hasil [[seleksi buatan]] oleh pembudidaya yang menginginkan tangkai putik (stigma) yang panjang. Bunga kuma-kuma yang berwarna ungu tidak menghasilkan biji karena steril, dan reproduksi tanaman bergantung pada bantuan manusia. Setelah tanaman selesai berbunga, [[
Setelah mengalami periode [[estivasi]] di musim panas, dari subang muncul sekitar 5–11 helai daun hijau ramping yang tumbuh ke atas. Panjang helai daun bisa mencapai 40 cm. Di musim gugur keluar kuncup bunga berwarna ungu. Kuma-kuma baru berbunga di bulan Oktober setelah sebagian besar tumbuhan berbunga sudah menghasilkan biji. Bunga berwarna cemerlang, mulai dari warna ungu terang hingga ungu bernuasa merah jambu.<ref name="Willard_3">{{Harvnb|Willard|2001|p=3}}.</ref> Sewaktu berbunga, tinggi tanaman rata-rata adalah 30 cm.<ref name="DPIWE_2005">{{Harvnb|DPIWE|2005}}.</ref> Dari dalam bunga keluar tiga tangkai putik yang di ujungnya terdapat kepala putik berwarna merah tua berukuran panjang 25–30 mm..<ref name="Deo_1">{{Harvnb|Deo|2003|p=1}}.</ref>
== Budidaya ==
[[Berkas:Crocus sativus2.jpg|
Kuma-kuma tumbuh subur di iklim yang mirip dengan [[Maquis shrubland]] di Mediterania atau [[kaparal]] di Amerika Utara, dengan angin musim panas yang kering berhembus melewati tanah kering atau semi kering. Walaupun demikian, tanaman bisa bertahan dalam musim dingin yang membeku, tahan terhadap [[embun beku]] sampai kira-kira −10 °C atau tertutup salju untuk sementara waktu.<ref name="Deo_1">{{Harvnb|Deo|2003|p=1}}.</ref><ref name="Willard_2-3">{{Harvnb|Willard|2001|pp=2-3}}.</ref>
Baris 75 ⟶ 68:
|}
Tanaman tumbuh subur di tempat yang banyak terkena sinar matahari, dan tidak tumbuh dengan baik di tempat yang teduh. Kuma-kuma sebaiknya ditanam di tanah yang memiliki kemiringan sehingga bisa banyak mendapat sinar matahari. Di belahan bumi utara, waktu penanaman yang terbaik di bulan Juni. Subang ditanam di dalam tanah sekitar 7–15 cm. Selain iklim, kedalaman dan jarak sewaktu menanam subang sangat berpengaruh pada hasil panen. Subang yang ditanam lebih dalam menghasilkan safron kualitas tinggi,
Kuma-kuma tumbuh subur di tanah yang gembur, cukup mendapat air, dan tanah berkapur dengan kandungan bahan organik tinggi. Tanaman biasanya ditanam di atas bedengan dengan selokan kecil di sekelilingnya untuk saluran drainase. Kandungan organik tanah biasanya bisa ditingkatkan dengan penambahan sekitar 20–30 ton pupuk kandang per [[hektare]]. Setelah itu, subang bisa langsung ditanam tanpa pemupukan lebih lanjut.<ref name="Deo_3">{{Harvnb|Deo|2003|p=3}}.</ref>
Baris 88 ⟶ 81:
| colspan="2" align="center" | '''Pembentukan [[crocin]]'''
|- align="center" style="background:#FFFFFF; color:#111111;" align="center"
| colspan="2" | [[Berkas:Crocetin safranal esterification.png|
|- bgcolor=#F5F5DC
| style="width:7px; height:10px; background:#A6CAF0;" | || — [[Anomer|β]]-[[Monosakarida#Isomerisme|D]]-gentiobiosa
Baris 98 ⟶ 91:
| colspan="2" align="center" | '''Picrocrocin dan safranal'''
|- align="center" style="background:#FFFFFF; color:#111111;"
| colspan="2" align="center" | [[Berkas:Picrocrocin safranal highlighted.png|
|- bgcolor=#F5F5DC
| style="width:25px; height:10px; background:#F5D76C;" | || — [[Gugus]] [[safranal]]
Baris 105 ⟶ 98:
|}
Safron mengandung lebih dari 150 senyawa volatil (mudah menguap) penghasil aroma ditambah berbagai senyawa aktif nonvolatil (tidak mudah menguap),<ref name="Abdullaev_1">{{Harvnb|Abdullaev|2002|p=1}}.</ref> dan banyak di antaranya merupakan karotenoid, termasuk [[zeaksantin]], [[likopena]], dan berbagai α- dan β-[[karoten]]. Warna kuning oranye keemasan pada safron berasal dari α-crocin yang merupakan [[ester]] trans-[[crocetin]] di-(β-D-[[gentiobiosa|gentiobiosyl]]) ([[nama sistematik]] ([[IUPAC]]): 8,8-diapo-8,8-carotenoic acid). Sedangkan crocin yang menjadi sumber aroma safron adalah ester digentiobiosa dari crocetin.<ref name="Abdullaev_1"
Crocin adalah serangkaian karotenoid yang bersifat [[hidrofilik]] (menarik air), dan bisa terdiri dari ester poliena dari crocetin yang [[glikosil|monoglikosil]] atau diglikosil.<ref name="Abdullaev_1"
Hasil esterifikasi crocetin dengan dua gentiobiosa yang larut dalam air ([[karbohidrat]]) adalah α-crocin yang larut dalam air. Lebih dari 10% berat kering safron adalah α-crocin yang merupakan pigmen karotenoid, sehingga safron sangat ideal sebagai pewarna untuk berbagai masakan nasi,<ref name="McGee_422"
{{clear}}
{| cellpadding="1" border="0" style="float: left; margin: 0em 1em 1em 0em; width: 213px; border: 1px #bbbbbb solid; border-collapse: collapse; font-size: 85%;"
|- align="center" bgcolor=#EEE9BF
Baris 175 ⟶ 168:
Rasa safron berasal dari picrocrocin [[glukosida]] yang pahit. Picrocrocin ([[formula kimia]]: C<sub>16</sub>H<sub>26</sub>O<sub>7</sub>; nama sistematik: 4-(β-D-glucopyranosyloxy)-2,6,6- trimethylcyclohex-1-ene-1-carboxaldehyde) adalah ikatan sub-unsur [[aldehida]] yang disebut safranal (nama sistematik: 2,6,6-trimethylcyclohexa-1,3-dien-1- carboxaldehyde) dengan karbohidrat. Picrocrocin bersifat insektisida dan pestisida, dan kadarnya bisa mencapai 4% dari berat kering safron. Picrocrocin tepatnya merupakan pecahan dari karotenoid [[zeaksantin]] dan merupakan [[glukosida]] dari [[terpena]] [[aldehida]] yang dikandung safranal.
Ketika safron hasil panen dikeringkan, udara panas dan reaksi enzimatis memecah picrocrocin menjadi [[Monosakarida#Isomerisme|D]]-[[glukosa]] dan satu molekul bebas safranal.<ref name="Deo_4">{{Harvnb|Deo|2003|p=4}}.</ref> Aroma khas safron berasal dari safranal yang termasuk golongan [[minyak atsiri]].<ref name="McGee_423"
== Sejarah ==
[[Berkas:Cueilleuse de safran, fresque, Akrotiri, Grèce.jpg|
Safron sudah dibudidayakan lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Tanaman safron yang dibudidayakan orang sekarang ini berasal dari spesies ''Crocus cartwrightianus'' yang berasal dari alam bebas. Spesies ''C. sativus'' yang muncul di akhir [[zaman perunggu]] di pulau [[Kreta]] adalah mutan steril dari ''C. cartwrightianus'', akibat seleksi yang dilakukan petani dengan hanya menanam tanaman safron yang memiliki tangkai putik yang panjang.<ref name="Goyns_1">{{Harvnb|Goyns|1999|p=1}}.</ref> Safron pertama kali dicatat dalam naskah botani asal abad ke-7 [[SM]] yang dikumpulkan atas perintah [[Ashurbanipal]]. Sejak itu selama 4.000, safron terus disebut-sebut orang sebagai obat yang bisa mengobati lebih dari 90 jenis penyakit.<ref name="Honan_2004">{{Harvnb|Honan|2004}}.</ref>
Baris 185 ⟶ 178:
Penggunaan safron dalam ilmu pengobatan sudah digambarkan pada [[fresko]] di istana [[Kebudayaan Minoa|orang Minoa]] asal tahun 1500–1600 SM.<ref name="Honan_2004">{{Harvnb|Honan|2004}}.</ref><ref name="Ferrence">{{Harvnb|Ferrence|2004|p=1}}.</ref>
Selanjutnya, safron disebut-sebut dalam legenda Yunani tentang pelayaran ke [[Kilikia]]. Para petualang pergi untuk menemukan safron paling berharga di dunia.<ref name="Willard_2-3"
Di Mesir, Cleopatra mencampurkan safron ke dalam air mandi agar lebih bergairah dalam bercinta.<ref name="Willard_55">{{Harvnb|Willard|2001|p=55}}.</ref> Ahli pengobatan tradisional di Mesir menggunakan safron sebagai obat untuk semua penyakit [[gastrointestinal]].<ref name="Willard_34-35">{{Harvnb|Willard|2001|pp=34-35}}.</ref> Safron juga digunakan sebagai pewarna kain di kota-kota Timur Tengah seperti [[Sidon]] dan [[Tyre]].<ref name="Willard_59">{{Harvnb|Willard|2001|p=59}}.</ref> Bangsa Romawi begitu senang dengan safron sampai perlu membawanya ke selatan [[Gallia]] sewaktu membuka koloni dan ditanam secara besar-besaran di sana hingga saat kejatuhan Roma. Beberapa pendapat yang bertentangan mengatakan Safron baru dikenal kembali di Perancis
=== Asia ===
[[Berkas:Gomateswara.jpg|
Orang zaman purba asal 50.000 tahun yang lalu sudah menggunakan pigmen pewarna dari safron untuk menggambar binatang buas di tempat yang sekarang dikenal sebagai [[Irak]].<ref name="Willard_2"
Safron juga disebarkan di atas tempat tidur atau dicampurkan ke dalam teh hangat sebagai obat gejala depresi. [[Alexander Agung]] mencampurkan safron dalam minuman, makanan, air mandi, dan bahkan sebagai obat untuk luka yang diderita akibat pertempuran. Pasukan yang dipimpinnya juga ikut-ikutan sebagai pengguna safron dan kebiasaan mencampur safron ke dalam air mandi ikut dibawa pulang ke Yunani.<ref name="Willard_54-55">{{Harvnb|Willard|2001|pp=54-55}}.</ref>
Beberapa teori memperkirakan saat orang [[Asia Selatan]] mulai mengenal safron,
Catatan tentang Tiongkok yang ditulis seorang penulis Armenia [[Anania dari Shirak]] dari abad ke-7 mengisahkan "safron dalam jumlah tidak terbatas terdapat di sana, sampai-sampai kalau ada orang yang pergi berburu menunggang kuda putih, dan berpakaian putih sambil membawa [[alap-alap]] putih, orang itu sewaktu pulang akan berlumuran warna kuning."
Manuskrip yang ditulis
=== Eropa ===
[[Berkas:Thomas Becket Murder.JPG|
Budidaya safron di [[Eropa]] menurun drastis setelah kejatuhan Kekaisaran Romawi. Safron diintroduksi kembali ketika kebudayaan orang Moor menyebar ke [[Andalusia]], Perancis, dan Italia.<ref name="Willard_70">{{Harvnb|Willard|2001|p=70}}.</ref> Sewaktu Eropa dilanda pandemi [[Kematian Hitam]], permintaan obat-obatan berbahan baku safron meningkat drastis hingga harus diimpor dengan kapal orang Venesia dan Genoa dari wilayah Mediterania,<ref name="Willard_99">{{Harvnb|Willard|2001|p=99}}
Pencurian muatan kapal oleh kalangan bangsawan memicu "Perang Safron" yang berlangsung selama 14 minggu.<ref name="Willard_99"
Imigran asal Eropa datang ke Amerika membawa safron. Jemaat [[Gereja Schwenkfelder]] banyak yang sukses sebagai petani safron di Eropa dan membawa serta sekoper penuh subang ketika berimigrasi ke Amerika.<ref name="Willard_143">{{Harvnb|Willard|2001|p=143}}.</ref> Pada tahun 1730, orang [[Pennsylvania Dutch]] sudah menanam safron di seluruh wilayah bagian timur [[Pennsylvania]]. Berbagai koloni Spanyol di Karibia memberi safron produksi Amerika dalam jumlah banyak, sehingga harga safron di bursa
== Manfaat dan perdagangan ==
[[Berkas:ValencianPaella.jpg|
Bagi penggemar safron, safron memiliki aroma bagaikan madu dengan sedikit nuansa harum jerami. Masakan [[makanan Arab|Arab]], [[makanan India|India]], [[makanan Asia|Asia]] Tengah, [[masakan Iran|Iran]], [[makanan Eropa|Eropa]], [[masakan Maroko|Maroko]], dan [[Cornwall|masakan orang Cornish]] sering menggunakan safron sebagai pewarna makanan sekaligus penambah aroma. Safron juga sering digunakan pada kue-kue, permen, dan minuman keras. Bunga [[safflower]] (''Carthamus tinctorius'') yang dijual dengan nama "safron Portugis" (assafroa) dan [[kunyit]] sering digunakan sebagai pengganti safron yang berharga mahal. Ilmu kedokteran modern berhasil mengungkap berbagai khasiat safron, seperti [[antikarsinogenik]] (pencegah [[kanker]]),<ref name="Abdullaev_1"/> anti-mutagenik (pencegah mutasi), produk kecantikan<ref>{{
{| cellpadding="4" border="0" style="float: right; margin: 0em 0em 1em 1em; width: 300px; border: 1px #bbbbbb solid; border-collapse: collapse; font-size: 85%;"
|- bgcolor=#ff8888
| colspan="2" align="center" | '''Peta dunia penanaman safron'''
|- style="background:#FFFFFF; color:#111111;" align="center"
| colspan="2" | [[Berkas:Saffron crocus sativus modern world production.png|
|- bgcolor=#ffeeee
| style="width:10px; height:10px; background:#800000;" | || — Wilayah penanaman utama
Baris 240 ⟶ 233:
Urutan negara-negara penghasil safron yang utama berdasarkan jumlah produksi adalah: [[Iran]], [[Spanyol]], [[India]], [[Yunani]], [[Azerbaijan]], [[Maroko]], dan [[Italia]]. Satu [[pon]] (450 gram) safron kering berasal dari 50.000–75.000 kuntum bunga yang ditanam di lahan sebesar lapangan sepak bola<ref name="Hill_273">{{Harvnb|Hill|2004|p=273}}.</ref><ref name="Rau_35">{{Harvnb|Rau|1969|p=35}}.</ref> Panen 150.000 kuntum bunga membutuhkan kerja keras selama 40 jam siang-malam.<ref name="Lak_1998">{{Harvnb|Lak|1998}}.</ref> Setelah diambil dari bunga, tangkai putik mudah menjadi kering dan (sebaiknya) disimpan di dalam wadah kedap udara.<ref name="Goyns_8">{{Harvnb|Goyns|1999|p=8}}.</ref>
Harga safron di tingkat pedagang grosir dan eceran berkisar antara 500 dolar AS per pon hingga 5.000 dolar AS per pon (US$1.100–US$11.000 per kilogram). Di negara-negara Barat, harga eceran rata-rata adalah $1.000 per pon (US$2200 per kilogram).<ref name="Hill_272"
== Kultivar ==
[[Berkas:Iran saffron threads.jpg|
Di seluruh dunia terdapat beberapa [[kultivar]] tanaman safron. Kultivar asal Spanyol dengan merek dagang "Spanish Superior" and "Creme" terkenal dengan warna, rasa, dan aroma yang lebih lembut. Safron yang ditanam di Italia memiliki warna, rasa, dan aroma yang lebih tajam,
[[Berkas:Red-crocus-thread-greek-v2.jpg|
Kultivar "Aquila" (''zafferano dell'Aquila'') asal Italia terkenal dengan safron berwarna terang dan bau yang tajam karena kandungan safranal dan crocin yang tinggi. Safron jenis ini hanya ditanam di lahan seluas 8 hektare di Lembah Navelli, wilayah [[Abruzzo]], dekat [[L'Aquila]].
Baris 253 ⟶ 246:
== Kualitas ==
[[Berkas:Crocus sativus 003.jpg|
{| cellpadding="1" border="0" style="float: left; margin: 0em 1em 1em 0em; width: 208px; border: 1px #bbbbbb solid; border-collapse: collapse; font-size: 85%;"
Baris 274 ⟶ 267:
Mutu safron ditentukan berdasarkan pengukuran kadar crocin (warna), picrocrocin (rasa), dan safranal (aroma). Pengukuran lain termasuk kandungan limbah bunga (seperti bagian bunga selain tangkai putik) dan bahan inorganik. Standar mutu safron ditetapkan [[International Organization for Standardization]] dalam ISO 3632 yang menggolongkan safron ke dalam empat tingkatan mutu yang ditentukan secara empiris berdasarkan intensitas warna: kelas IV (terburuk), kelas III, kelas II, dan kelas I (kualitas terbaik). Sampel safron dikelas-kelaskan setelah diperiksa kandungan crocin berdasarkan tingkat [[absorbansi]] dengan menggunakan [[spektroskopi]]. Absorbansi menurut [[Hukum Beer-Lambert]] dituliskan sebagai <math>A_\lambda = -\log(I/I_0)</math>
Pada safron, absorbansi ditentukan berdasarkan [[foton]] spesifik crocin yang memiliki panjang gelombang 440 [[nanometer|nm]].<ref name="Tarvand_2005b">{{Harvnb|Tarvand|2005b}}.</ref> Nilai absorbansi (<math>A_\lambda</math>) yang besar menyatakan tingkat konsentrasi crocin yang tinggi sekaligus intensitas pewarnaan yang tinggi. Data ini berdasarkan pengukuran [[spektrofotometri]] di berbagai laboratorium pengujian bersertifikasi di seluruh dunia. Mutu warna berkisar dari nilai absorbansi kurang dari 80 (safron kelas IV) hingga nilai absorbansi 190 atau lebih (safron kelas I). Sampel safron terbaik di dunia (berisi tangkai putik terpilih yang diambil dari bunga terbaik) memiliki nilai absorbansi di atas 250. Harga pasar berbagai jenis safron secara langsung ditentukan sesuai nilai ISO.<ref name="Tarvand_2005b"
{| cellpadding="1" border="0" style="float: right; margin: 0em 0em 1em 1em; width: 160px; border: 1px #bbbbbb solid; border-collapse: collapse; font-size: 85%;"
Baris 295 ⟶ 288:
|}
Walaupun sudah ada pengendalian kualitas dan
Di India, safron Kashmir bermutu tinggi sering dicampur dengan barang impor dari Iran dan kemudian dijual sebagai safron Kashmir asli.<ref name="ABC">{{Harvnb|Australian Broadcasting Corporation|2003}}.</ref><ref name="Hussain">{{Harvnb|Hussain|2005}}.</ref>
== Galeri ==
<gallery>
File:Crocus sativus - Köhler–s Medizinal-Pflanzen-194.jpg|Illustration from ''[[Köhler's Medicinal Plants|Köhler's Medizinal-Pflanzen]]'' (1897)
File:Crocus sativus 001.JPG|Tumbuhan ''C. sativus''
File:Crocus sativus2.jpg|Bunga ''C. sativus''
File:Iran saffron threads.jpg|[[Saffron]], jenis ''C. sativus'' yang dikeringkan
File:Campi di zafferano.jpg|Pembiakan ''C. sativus'' [[Navelli]], [[Italia]]
File:
</gallery>
{{clear}}
Baris 318 ⟶ 310:
== Pustaka ==
{{col-begin}}
{{col-2}}
<div class="references-small">
Baris 329 ⟶ 321:
| URL = http://www.abc.net.au/news/newsitems/200311/s982047.htm
| Access-date = [[10 Januari]] [[2006]]
}}.
* {{Harvard reference
| Surname1 = Abdullaev
Baris 695 ⟶ 687:
}}.
{{col-end}}
{{Rempah-rempah}}
{{Taxonbar|from=Q25434}}
[[Kategori:Iridaceae]]
[[Kategori:Bunga]]
|