Kumis kucing: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(20 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Speciesbox
{{taxobox
| name = ''OrthosiphonKumis aristatus''Kucing
| image = Cats Whiskers (2074039768).jpg
| image_caption = ''OrthosiphonBunga Kumis aristatus''Kucing
| genus = Orthosiphon
|regnum = [[Plantae]]
| species = ''O. aristatus''
|divisio = [[Spermatophyta]]
|binomial_authority authority = (Blume) Miq.
|subdivisio = [[Angiospermae]]
| synonyms_ref = <ref name=s>[http://apps.kew.org/wcsp/namedetail.do?name_id=144294 Kew World Checklist of Selected Plant Families]</ref>
|unranked_divisio = [[Angiospermae]]
| synonyms = *''Ocimum aristatum'' <small>Blume</small>
|classis = [[Dicotyledon]]
*''Trichostema spirale'' <small>Lour., rejected name</small>
|unranked_classis = [[Eudikotil]]
*''Clerodendrum spicatum'' <small>Thunb</small>
|unranked_ordo = [[Asteridae]]
*''Ocimum grandiflorum'' <small>Blume 1826 not Lam. 1785</small>
|ordo = [[Lamiales]]
*''Orthosiphon stamineus'' <small>Benth.</small>
|familia = [[Lamiaceae]]
|genus = *''[[Orthosiphon]] spiralis'' <small>(Lour.) Merr.</small>
*''Clerodendranthus stamineus'' <small>(Benth.) Kudô</small>
|species = ''O. aristatus''
|binomial = *''Orthosiphon aristatusvelteri'' <small>Doan</small>
*''Orthosiphon spicatus'' <small>(Thunb.) Backer, Bakh.f. & Steenis 1950 not Benth. 1848</small>
|binomial_authority = (Blume) Miq.
*''Orthosiphon tagawae'' <small>Murata</small>
|}}
*''Clerodendranthus spicatus'' <small>(Thunb.) C.Y.Wu</small>
| color={{tc2|tumbuhan}}
|}}
 
'''''[[Orthosiphon]] aristatus''''' atau dikenal dengan nama '''kumis kucing''' <ref>{{Cite news|title=Tanaman Kumis Kucing Memiliki 5 Manfaat Bagi Kesehatan, Simak Daftar Selengkapnya|url=https://tasikmalaya.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-066924382/tanaman-kumis-kucing-memiliki-5-manfaat-bagi-kesehatan-simak-daftar-selengkapnya|work=[[Pikiran Rakyat]]|language=id|access-date=2023-05-22}}</ref> termasuk [[tanaman]] dari famili [[Lamiaceae]]/Labiatae.<ref name="Taxo">{{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/Taxonomy/Browser/wwwtax.cgi?lin=s&p=has_linkout&id=204151 Orthosiphon aristatus, Taxonomy]</ref>. Tanaman ini merupakan salah satu tanaman [[obat]] asli [[Indonesia]] yang mempunyai manfaat dan kegunaan yang cukup banyak dalam menanggulangi berbagai [[penyakit]].<ref name="Kumis">Herawaty, Tety dan Ari Novianti. 2006. Kumis Kucing. Badan Pengawas Obat dan Makanan, Direktorat Obat Aasli Indonesia. Halaman 4-13</ref>
 
== Sejarah ==
Baris 29 ⟶ 32:
== Ciri-ciri ==
[[Berkas:Orthosiphon aristatus Bloooming Phase.jpg|jmpl|250px|Kumis kucing dalam masa pemekaran bunga]]
Kumis kucing termasuk [[terna]] tegak, pada bagian bawah [[akar|berakar]] di bagian buku-bukunya dan tingginya mencapai 2 [[meter]].<ref name=Kumis/> [[Batang]] bersegi [[empat]] agak beralur berbulu pendek atau [[gundul]].<ref name=Kumis/> Helai [[daun]] berbentuk bundar atau lojonglonjong, lanset, bundar telur atau belah [[ketupat]] yang dimulai dari pangkalnya,<ref name=Kumis/> ukuran daun panjang 1 – 101–10&nbsp;cm dan lebarnya 7.5mm – 15mm–1.5&nbsp;cm. urat daun sepanjang pinggir berbulu tipis atau gundul, dimanadi mana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya kelenjar yang jumlahnya sangat banyak, panjang tangkai daun 7 – 297–29&nbsp;cm. Ciri khas tanaman ada pada bagian kelopak bunga berkelenjar, urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang bersifat terminal yakni berupa [[tandan]] yang keluar dari ujung [[cabang]] dengan [[panjang]] 7–29&nbsp;cm, dengan ukuran panjang 13 – 27mm13–27mm, di bagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna [[ungu]] dan kemudian menjadi [[putih]], panjang tabung 10 – 18mm10–18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm5–10mm, helai bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat gelap, panjang 1.75 – 2mm75–2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang 1&nbsp;mm sampai 6&nbsp;mm.<ref name=Kumis/>
 
== Distribusi ==
Distribusi kumis kucing yaitu di :<ref name=ars>{{en}} [http://www.ars-grin.gov/~sbmljw/cgi-bin/taxon.pl?411815 Orthosiphon aristatus (Blume) Miq] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150924161053/http://www.ars-grin.gov/~sbmljw/cgi-bin/taxon.pl?411815 |date=2015-09-24 }}</ref>:
* [[asia]]-Iklim subtropis
# [[Cina]]: Cina - Fujian, Guangxi, Hainan, Yunnan
Baris 45 ⟶ 48:
 
== Metabolomik ==
Penelitian mengenai tumbuhan kumis kucing saat ini salah satunya dalah senyawa inhibitor α-Glukosidase dan antioksidan dari kumis kucing yang dilakukan dengan pendekatan metabolomic berbasis FTIR (''fourier transform infrared''). Senyawa inhibitor ini dapat mengganggu kerja enzim α-Glukosidase dalam memecah karbohidrat menjadi glukosa pada saluran pencernaan sehingga dapat mencegah meningkatnya kadar gula darah yang merupakan penyebab penyakit diabetes. Selain itu juga tanaman kumis kucing kaya akan senyawa antioksidan sehingga tanaman ini berpotensi pula untuk menurunkan risiko komplikasi diabetes akibat stress oksidatif. Dari sejumlah penelitian teridentifikasi 116 senyawa aktif dari tanaman kumis kucing yang berasal dari kelompok monoterpene, diterpene, trirerpena, saponin, flavonoid, minyak atsiri, dan asam organik. Berdasarkan hasil karakterisasi menggunakan FTIR, dan pengujian terhadap kemampuan inhibisi, dan antioksidan didapatkan cukup banyak senyawa yang dapat berperan hanya sebagai inhibitor enzim α-Glukosidase, maupun dapat berfungsi sebagai antioksidan. Hasil dari metode FTIR menangkap adanya senyawa dengan gugus fungsi karbonil, metoksi, hidroksil, dan C-O yang mengindikasikan keberadaan senyawa dari kelompok metoksi flavonoid (sinensitin dan 5,6,7,3’-tetrametoksi-4’-hidroksi-8-C-prenilflavon), diterpene (ortosifol, ortoarisin, neoortotosifol, staminal, dan staminolakton), dan triterpene (asam ursolat, asam oleanolat, asam betulinat, asam hidroksibetulinat, asam maslinat). Sementara senyawa yang terbukti sebagai antioksidan yaitu senyawa fenolik (asam rosmarinate), flavonoid (eupatorine, sinensetin, 5-hidroksi-6,7,3’,4’-tetranetoksiflavon, salvigenin, 6-hidroksi-5,7,3’-trimetoksiflavon dan 5,6,7,3’-tetrametoksi-4’-hidroksi-8-C-prenilflavon), diterpene (ortosifol, ortoarisin, neoortosifol, staminal, dan staminalakton), triterpene (asam ursolat, asam olenolat, asambetulinat, asam hidrolsibetulinat, asam maslinat, dan amirin) .<ref>'''N. Yuliana, "Senyawa Inhibitor α-Glukosidase dan Antioksidan Dari Kumis Kucing Dengan Pendekatan Metabolomik Berbasis FTIR.," vol. 27, pp. 13-18, 2016.'''</ref>.  
 
== Agronomi ==
Dalam skala produksi, kumis kucing dikemas dalam bentuk kering yang sering disebut simplisia. Di Indonesia sendiri budidaya kumis kucing masih dalam skala ekstensif, sehingga produksinya cukup rendah. Data produktivitas kumis kucing tahun 2015 di sukabumi mencatat produksi kumis kucing di sukabumi tidak lebih dari 0,25 ton ha<sup>−1</sup>.<ref name=":0">'''B. P. Statistik, "Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Jawa Barat, 2016," 28 Maret 2018. [Online]. Available: <nowiki>https://jabar.bps.go.id/statictable/2018/03/29/521/luas-areal-dan-produksi-perkebunan-rakyat-menurut-jenis-tanaman-di-jawa-barat-2016.html</nowiki>.'''</ref>. Untuk itu dapat dilakukan Teknik budidaya yang tepat untuk dapat menghasilkan produksi [[simplisia]] yang tinggi. Produksi simplisia sangat erat hubungannya dengan pertumbuhan dan pengaturan panen. Pemupukan adalah salah satu bagian dari Teknik budidaya yang penting untuk mendukung pertumbuhan dan produksi simplisia kumis kucing. Salah satunya adalah pengaturan waktu pemupukan, dan jenis pupuk. Umumnya digunakan pupuk organicorganik, sebab fungsi dari penumbuhan tanaman untuk obat, namun pupuk organicorganik memiliki kelemahan karena pelepasan hara yang lambalambat pada pupuk organik. Pemupukan umumnya dilakukan saat awaldawal tanam untuk mendukung pertumbuhan awal tanaman, namun pemupukan selama masa pertumbuhan juga perlu untuk mendapatkan ''supply'' hara yang cukup dalam mendukung pertumbuhan berikutnya, terutama karena bagian yang dipanen dari kumis kucing adalah bagian vegetativevegetatif. Selain itu juga perlu diperhatikan pengaturan ketinggian panen, agar tanaman dapat mempertahankan kondisinya sehingga produksi pada panen-panenberikutnyapanen berikutnya tidak terganggu. Hermansyah ''et al''. (2009) menyatakan bahwa pemangkasan pada nilam yang menyisakan sisa cabang satu dan dua pada panen kedua menghasilkan jumlah daun yang lebih banyak pada perumbuhanpertumbuhan berikutnya dibandingkan dengan pemangkasan yang tidak menyisakan cabang. Contohnya pada pemanenan basil India (''Ocimum basilicum'' L.) pada 40 dan 60 hari setelah tanam (HST) menghasilkan total biomassa dua kali panen yang lebih banyak dengan pemangkasan 7,5&nbsp;cm dan 15&nbsp;cm dari permukaan tanah dibandingkan pemangkasan 0&nbsp;cm dari permukaan tanah.<ref>Hermansyah, Y. Sasmita, E. Inoriah. 2009.
 
Penggunaan pupuk daun dan manipulasi
Baris 56 ⟶ 59:
panen kedua tanaman nilam. Akta
 
Agrosia. 12(2): 194-203.</ref>. Menurut Rista ''et al.'' (2017), produksi simplisia daun kumis kucing tertinggi diperoleh dengan memberikan pupuk kadang secara sekaligus sebanyak 10 ton ha<sup>−1</sup> saat pindah tanam dan memangkas kumis kucing dengan ketinggian pangkas 30&nbsp;cm dari permukaan tanah. Perlakuan ini dapat meningkatkan produksi hingga mencapai produksi 3,09 ton ha<sup>−1</sup>, yang produksinya dilakukan selama 23 minggu setelah penanaman, dengan enam kali pemanenan (produksi dilakukan tiap 4 minggu sekali) .<ref>'''R. Delyani, "Produksi Simplisia Kumis Kucing dengan Perbedaan Cara Pemupukan dan Ketinggian Pangkas pada Rotasi Panen Tiga Minggu," ''J. Hort. Indonesia,'' vol. 8, no. 3, pp. 209-217, 2017.'''</ref>.
 
== Produksi ==
Di Jawa Barat, kumis kucing masih menjadi komoditas yang kurang diminati oleh petani untuk bercocok tanam. Hal ini terbukti dengan sangat rendahnya produksi tanaman ini di Jawa Barat yaitu hanya 55 ton daun per tahunnya .<ref name=":0" />.
{| class="wikitable"
| colspan="8" |Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Jawa Barat, 2016
Baris 94 ⟶ 97:
|Akar Wangi
|<nowiki>- </nowiki>
|         2,360.00
|<nowiki>- </nowiki>
|        2,360.00
|             71.00
|Minyak Atsiri
|-
|2.
|Aren
|        4,026.00
|         8,329.00
|        1,972.00
|     14,327.00
|     22,526.00
|Gula Aren
|-
|3.
|Cengkih
|        8,482.00
|       18,058.00
|        6,459.00
|     32,998.00
|        6,749.00
|Bunga Kering
|-
Baris 129 ⟶ 132:
|5.
|Jambu Mete
|             30.00
|               76.00
|             28.00
|           134.00
|             18.00
|Glondong
|-
|6.
|Jarak
|           229.00
|             353.00
|           512.00
|        1,095.00
|           316.00
|<nowiki>-</nowiki>
|-
|7.
|Kakao
|        1,808.00
|         2,779.00
|        1,197.00
|        5,784.00
|           937.00
|Biji Kering
|-
|8.
|Kapok
|           347.00
|         1,651.00
|           685.00
|        2,683.00
|           331.00
|Serat
|-
|9.
|Karet
|        8,388.00
|         5,891.00
|        1,775.00
|     16,054.00
|        4,737.00
|Karet Kering
|-
|10.
|Kayumanis
|             21.00
|               74.00
|             27.00
|           122.00
|             21.00
|Kulit Kering
|-
|11.
|Kelapa Dalam
|     16,904.00
|     112,222.00
|     24,220.00
|   153,345.00
|     92,413.00
|Kopra
|-
Baris 193 ⟶ 196:
|Kelapa Hibrida
|<nowiki>- </nowiki>
|         3,207.00
|        2,856.00
|        6,063.00
|        3,183.00
|Kopra
|-
|13
|Kelapa Sawit
|           124.00
|             120.00
|<nowiki>- </nowiki>
|           244.00
|        1,237.00
|Minyak Sawit
|-
|14.
|Kemiri
|        1,015.00
|             506.00
|           321.00
|        1,841.00
|           230.00
|Biji Kupas
|-
|15.
|Kemiri Sunan
|           878.00
|                 9.00
|           106.00
|           992.00
|               2.00
|Biji Kupas
|-
Baris 229 ⟶ 232:
|Kenanga
|<nowiki>- </nowiki>
|               21.00
|             23.00
|             44.00
|             10.00
|Minyak Atsiri
|-
|17.
|Kina
|           159.00
|               39.00
|             44.00
|           242.00
|             29.00
|Kulit Kering
|-
|18.
|Kopi
|        9,992.00
|       20,462.00
|        3,175.00
|     33,630.00
|     17,628.00
|Biji Kering
|-
Baris 256 ⟶ 259:
|Kumis Kucing
|<nowiki>- </nowiki>
|             217.00
|<nowiki>- </nowiki>
|           217.00
|             55.00
|Daun
|-
|20.
|Lada
|           619.00
|         1,308.00
|           457.00
|        2,384.00
|           808.00
|Biji Kering
|-
|21.
|Mendong  
|<nowiki>- </nowiki>
|             301.00
|<nowiki>- </nowiki>
|           301.00
|        1,299.00
|Daun Kering
|-
Baris 283 ⟶ 286:
|Nilam
|<nowiki>- </nowiki>
|             803.00
|<nowiki>- </nowiki>
|           803.00
|           202.00
|Minyak Nilam
|-
|23
|Pala
|        2,963.00
|         3,268.00
|           417.00
|        6,648.00
|        1,393.00
|Biji kering
|-
|24.
|Pandan
|             76.00
|             331.00
|           127.00
|           535.00
|           207.00
|Daun Kering
|-
|25.
|Panili
|           123.00
|             538.00
|           308.00
|           969.00
|           179.00
|Polong
|-
|26.
|Pinang
|             82.00
|             367.00
|             45.00
|           494.00
|           147.00
|Irisan Kering
|-
Baris 328 ⟶ 331:
|Serehwangi
|<nowiki>- </nowiki>
|         1,575.00
|<nowiki>- </nowiki>
|        1,575.00
|           489.00
|Minyak Atsiri
|-
Baris 337 ⟶ 340:
|Tebu
|<nowiki>- </nowiki>
|         6,671.00
|<nowiki>- </nowiki>
|        6,674.00
|     31,139.00
|Hablur
|-
|29.
|T e h
|        3,061.00
|       27,809.00
|     14,384.00
|     45,253.00
|     40,602.00
|Teh Kering
|-
Baris 355 ⟶ 358:
|Tembakau
|<nowiki>- </nowiki>
|       10,106.00
|<nowiki>- </nowiki>
|     10,106.00
|        8,601.00
|Rajangan
|-
|31.
|Kelapa Deres
|        1,093.00
|       11,485.00
|        1,708.00
|     14,286.00
|     83,913.00
|Gula Merah
|-
| colspan="2" |Jawa Barat
|     60,420.00
|     240,934.00
|     60,845.00
|   362,199.00
|   319,473.00
|
|-
|
|
|     60,420.00
|     240,936.00
|     60,846.00
|   362,203.00
|   319,472.00
|
|-
| colspan="8" |''Sumber Data: Dinas Perkebunan Provinsi  Jawa Barat''
|}
Hasil ini diperoleh dari hanya 217 hektar kebun di Jawa Barat. Hal ini masih sangat kecil dibanding luas perkebunan kelapa dalam yang mencapai 112 ribu hektar. Oleh sebab itu produksi dari tanaman ini dapat ditingkatkan lagi sebab waktu untuk produksi tanaman ini termasuk lebih cepat daripada waktu yang diperlukan untuk produksi tanaman lainnya. Di Indonesia, produk utama dari tumbuhan kumis kucing adalah daunnya yang dikeringkan yang bermanfaat sebagai bahan dasar obat .<ref>'''S. Purwandari, "Studi Serapan Tumbuhan Obat Sebagai Bahan Baku pada Berbagai Industri Obat Tradisional di Indonesia [Tesis]," ''Bogor: Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor,'' 2001.'''</ref>. Tetapi belum ada standar mutunya sendiri dari produk daun kering kumis kucing di Indonesia, sebab masih belum terlalu umum digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia sebagai obat. Umumnya daun kumis kucing ini masih tergolong sebagai obat-obatan tradisional dan belum diproduksi menjadi suatu produk dengan skala produksi yang besar.
 
== Pertumbuhan ==
Baris 402 ⟶ 405:
 
=== Ketinggian ===
Ketinggian tempat optimum tanaman kumis kucing adalah 500 – 1200500–1200 m dpl.
 
== Hama dan penyakit ==
Baris 414 ⟶ 417:
Gulma yang banyak tumbuh di lahan pertanaman kumis kucing cukup bervariasi dan kebanyakan dari jenis gulma kebun seperti rumput teki, lulangan, ageratum, alang-alang, dan rumput-rumput lainnya
 
=== Pengendalian hama/penyakit secara organicorganik ===
Sama seperti pada tanaman obat lainnya bahwa, pengendalian hama/penyakit secara organicorganik pada pertanaman kumis kucing lebih diusahakan secara PHT (pengendalian hama secara terpadu). Termasuk di dalamnya systemsistem bercocok tanam secara tumpang sari akan dapat menghambat serangan hama/penyakit. Untuk pengendalian gulma sebaiknya dilakukan secara manual dengan cara penyiangan seperti telah dijelaskan di atas. Namun, apabila diperlukan dapat diterapkan penyemprotan dengan insektisida maupun pestisida nabati. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah:yaitu sebagai berikut.
 
* Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnya Aphids.
Baris 427 ⟶ 430:
 
{{reflist}}
{{Authority control}}
{{Taxonbar|from=Q2673246}}
 
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:BiologiTumbuhan]]
[[Kategori:Orthosiphon]]