Asia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k why?
Tag: halaman dengan galat kutipan
k Itu luas benua asia yang benar
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| title = Asia
| image = File:Asia (orthographic projection).svg
| area = {{convert|31915000|44.391.000 km2|sqmi|abbr=on}}<ref name=NG264>{{cite book|publisher=National Geographic Society (U.S.)|title= National Geographic Family Reference Atlas of the World|location=Washington, D.C.|year=2006|page=264}}</ref>
| population = 4,772,161,567 (2024)
| density = 153 per Km<sup>2</sup> (397 jiwa per mi<sup>2</sup>)
Baris 35:
[[Berkas:Supranational Asian Bodies.svg|jmpl|252x252px|Bendera negara dan [[Templat:Badan Asia Supranasional|Badan Asia Supranasional]] yang berada di wilayah Asia.]]
 
'''Asia''' adalah [[benua]] terbesar dan terpadat di [[Bumi]]dunia, baikmencakup menurutsekitar 44,58 juta kilometer persegi, atau hampir 30% dari total luas daratan maupun jumlahdi pendudukbumi. BenuaTerletak initerutama di belahan bumi utara dan timur, Asia berbatasan dengan [[PegununganSamudra UralArktik]] dandi utara, [[PegununganSamudra Kaukasus|KaukasusPasifik]] sertadi timur, [[Samudra ArktikHindia]] di selatan, [[SamudraLaut Pasifik|PasifikMerah]], dan [[Samudra Hindia|HindiaEropa]] di barat.<ref name = 'KBBID Asia'>
{{id}}
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia
Baris 42:
|title=Arti kata Asia pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan
|accessdate=4 Desember 2019
}}</ref> Secara geologis dan geografis, Asia terhubung dengan benua [[Eropa]], membentuk benua gabungan yang dikenal sebagai [[Eurasia]]. Benua ini memiliki keanekaragaman geografi yang luar biasa, dari gurun di [[Timur Tengah]] dan [[Asia Tengah]] hingga hutan hujan tropis di [[Asia Tenggara]], serta memiliki gunung tertinggi di dunia, yaitu [[Gunung Everest]]. Benua yang telah lama menjadi rumah bagi sebagian besar populasi [[manusia]], merupakan tempat bagi banyak [[peradaban]] pertama.
}}</ref> Benua ini mencakup 8,7% dari total luas permukaan Bumi dan terdiri dari 30% dari luas daratannya. Dengan sekitar 4,6 miliar orang, terdapat 60% dari [[Penduduk#Penduduk dunia|populasi manusia]] dunia saat ini. Asia memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi pada era modern. Misalnya, selama abad ke-20, Populasi Asia hampir empat kali lipat.<ref>{{cite journal | url=http://www.economist.com/diversions/millennium/displayStory.cfm?Story_ID=346605 | title=Like herrings in a barrel | journal=The Economist | date=23 Desember 1999 | issue=Millennium issue: Population | publisher=The ''Economist'' online, The Economist Group | access-date=9 Februari 2014 | archive-date=4 Januari 2010 | archive-url=https://web.archive.org/web/20100104100155/http://www.economist.com/diversions/millennium/displayStory.cfm?Story_ID=346605 | dead-url=yes }}.</ref> Benua yang telah lama menjadi rumah bagi sebagian besar populasi [[manusia]], merupakan tempat bagi banyak [[peradaban]] pertama.
 
Secara historis, Asia merupakan tempat lahirnya banyak peradaban kuno seperti [[Mesopotamia]], [[Lembah Sungai Indus]], [[Tiongkok]], dan [[Persia]], yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, seni, filsafat, agama, dan perdagangan dunia. Asia juga menjadi pusat penyebaran beberapa agama besar seperti [[Hindu]], [[Buddha]], [[Islam]], dan [[Kristen]]. Kontinuitas sejarah yang kaya ini, disertai dengan keragaman budaya, bahasa, dan tradisi, menjadikan Asia sebagai salah satu kawasan paling dinamis dan beragam di dunia. Hingga kini, Asia tetap menjadi pusat ekonomi global, terutama dengan munculnya kekuatan ekonomi seperti [[Tiongkok]], [[Jepang]], [[India]], dan [[Korea Selatan]].
Benua Asia dan Eropa merupakan benua yang terhubung lewat darat dan keduanya membentuk suatu benua raksasa yang disebut sebagai [[Eurasia]]. Batas antara Asia dan Eropa sangat kabur sehingga beberapa negara seperti Turki terkadang dapat dimasukkan ke Asia maupun Eropa. Beberapa bentang alam yang sering dipakai untuk memisahkan kedua benua tersebut adalah Selat [[Dardanella]], [[Laut Marmara]], [[Selat Bosporus]], [[Laut Hitam]], Pegunungan Kaukasus, [[Laut Kaspia]], [[Sungai Ural]] (atau Sungai Emba), dan Pegunungan Ural hingga [[Novaya Zemlya]]. Selain berbatasan langsung dengan benua Eropa, benua Asia juga memiliki batas langsung dengan benua Afrika yang memiliki perbatasan darat dan bertemu di sekitar [[Terusan Suez]].
 
MengingatDalam ukuranhal dandemografi, Asia dihuni oleh lebih dari keragamannya4,7 konsepmiliar orang, yang mewakili sekitar 60% populasi dunia.<ref>{{cite journal Asia–[[toponimi|nama]] tersebuturl=http://www.economist.com/diversions/millennium/displayStory.cfm?Story_ID=346605 kembali| title=Like herrings in a barrel | journal=The Economist | date=23 Desember 1999 | issue=Millennium issue: Population | publisher=The ''Economist'' online, The Economist Group | access-date=9 Februari 2014 | archive-date=4 Januari 2010 | archive-url=https://web.archive.org/web/20100104100155/http://www.economist.com/diversions/millennium/displayStory.cfm?Story_ID=346605 | dead-url=yes }}.</ref> Benua ini terdiri dari 49 negara yang diakui secara internasional, dengan beberapa negara, keseperti [[eraRusia]] klasik|zamandan klasik[[Turki]]–yang, sebenarnyamemiliki mungkinwilayah lebihyang berkaitanmelintasi denganbatas antara Asia dan [[geografiEropa]]. manusiaKota-kota besar seperti [[Tokyo]], daripada[[Shanghai]], [[geografiMumbai]], fisikdan [[Jakarta]] menjadi pusat ekonomi, politik, dan budaya yang penting. Meskipun terdapat perbedaan besar dalam hal standar hidup, sistem politik, dan tingkat perkembangan ekonomi antarnegara, Asia terus mengalami pertumbuhan pesat dalam sektor teknologi, industri, dan perdagangan, yang memainkan peran penting dalam panggung global.<ref name=McG-H>{{cite web | title=Asia | url=http://accessscience.com/abstract.aspx?id=054800&referURL=http%3a%2f%2faccessscience.com%2fcontent.aspx%3fid%3d054800 | work=AccessScience | publisher=McGraw-Hill | accessdate=26 Juli 2011 | archive-date=27 November 2011 | archive-url=https://web.archive.org/web/20111127141127/http://accessscience.com/abstract.aspx?id=054800&referURL=http%3A%2F%2Faccessscience.com%2Fcontent.aspx%3Fid%3D054800 | dead-url=yes }}</ref> Asia sangat beragam dan di dalam masing-masing [[Wilayah Asia|wilayahnya]] terdapat kelompok-kelompok etnik, budaya, lingkungan, ekonomi, hubungan sejarah, dan sistem pemerintahan yang mantap.
 
== Etimologi ==
Asia berasal dari [[bahasa Yunani kuno]], “''Ἀσία''” (Asía), yang merujuk pada wilayah yang terletak di sebelah timur [[Eropa]]. Istilah ini kemungkinan pertama kali digunakan oleh orang-orang [[Yunani kuno]] untuk merujuk pada wilayah [[Anatolia]], yang sekarang merupakan bagian dari [[Turki]] modern. Pada awalnya, kata "Asia" digunakan oleh [[Herodotus]] (sekitar abad ke-5 SM) untuk menyebutkan dataran tinggi [[Anatolia]] dan daerah di sekitarnya, tetapi kemudian penggunaannya berkembang untuk mencakup seluruh benua.
Kata "Asia" masuk ke dalam [[bahasa Indonesia]], melalui [[bahasa Belanda]], dari [[Yunani]] Kuno Ασία (Asia; lihat juga daftar nama nama tempat tradisional Yunani). Nama ini pertama kali dicoba di Herodotus (pada 440 sebelum Masehi), yang mana mengacu pada Asia Kecil; atau, dengan maksud menggambarkan Perang Persia, kepada [[Kerajaan Persia]] sebagai musuh Yunani dan Mesir. Meski sebelum [[Herodotus]], Homer mengetahui celah [[Troya]] bernama [[Asios]], anak laki-laki [[Hyrtacus]], penguasa atas beberapa kota, dan dia menggambarkan rawa-rawa sebagai "ασιος" (ilias 2, 461). Istilah Yunani yang diturunkan dari ''Assuwa'', suatu konfederasi negara negara di Anatolia Barat pada abad ke-14 sebelum Masehi. Hittite assu - "Bagus" kemungkinan adalah bagian dari nama itu.
 
Asal mula kata "Asia" sendiri tidak sepenuhnya jelas, tetapi beberapa ahli bahasa dan sejarawan menduga bahwa nama ini berasal dari [[bahasa Akkadia]], bahasa yang digunakan di '''Mesopotamia kuno''', yang mengacu pada kata "''asu''," yang berarti "timur" atau "matahari terbit." Penafsiran ini didukung oleh pandangan geografis orang-orang [[Mesopotamia]], yang melihat Asia sebagai wilayah di sebelah timur mereka, tempat matahari terbit. Teori lain menyatakan bahwa istilah tersebut mungkin berasal dari nama lokal yang digunakan oleh [[bangsa Lidia]], kelompok masyarakat kuno yang hidup di [[Anatolia]] barat, tetapi bukti linguistik yang mendukung hipotesis ini lebih terbatas.
Selain itu, pokok asal usul kata dari istilah itu kemungkinan dari kata [[bahasa Akkadia|Akkadia]] (w)aṣû(m), yang masih kerabat [[bahasa Ibrani|kata Ibrani]] יצא, yang berarti "keluar" atau "naik", mengacu ke arah [[matahari]] pada saat fajar (matahari terbit) di [[Timur Tengah]], dan juga tampaknya berhubungan dengan kata [[bahasa Fenisia|Fenisia]] asa yang berarti timur. Ini kontras mungkin dengan asal usul kata yang diusulkan Eropa, dari bahasa [[Arab]] dan [[Parsi]] erēbu "masuk" atau "terbenam" (bagi matahari). Meskipun begitu, asal usul pengharapan Mesoppotamia atau Timur Tengah tak akan menjelaskan bagaimana istilah "Asia" pertama datang yang dipadukan dengan Anatolia sebagai tinggal di barat dari bahasa daerah Arab [[Persia]].
 
Seiring berjalannya waktu, istilah "Asia" berkembang penggunaannya, khususnya setelah penaklukan oleh [[Alexander Agung]] pada abad ke-4 SM, yang memperluas pemahaman geografis [[orang Yunani]] tentang dunia. Selama periode [[Kekaisaran Romawi]] dan periode selanjutnya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan wilayah yang jauh lebih luas daripada [[Anatolia]], mencakup semua wilayah yang kini dianggap sebagai bagian dari benua Asia, termasuk [[Asia Barat]], [[Asia Tengah]], dan akhirnya seluruh benua yang kita kenal sekarang.
 
== Sejarah ==
Baris 109 ⟶ 111:
=== Iklim ===
{{Utama|Iklim Asia}}
[[File:Koppen-Geiger Map Asia present.svg|thumb|[[Klasifikasi iklim Köppen|Klasifikasi iklim Köppen-Geiger]] peta untuk Asia.<ref>{{cite journal |last1=Beck |first1=Hylke E. |last2=Zimmermann |first2=Niklaus E. |last3=McVicar |first3=Tim R. |last4=Vergopolan |first4=Noemi |last5=Berg |first5=Alexis |last6=Wood |first6=Eric F. |author-link6=Eric Franklin Wood |title=Present and future Köppen-Geiger climate classification maps at 1-km resolution |journal=Scientific Data |date=30 October 2018 |volume=5 |pages=180214 |doi=10.1038/sdata.2018.214|pmid=30375988 |pmc=6207062 |bibcode=2018NatSD...580214B | issn=2052-4463}}</ref>]]
 
Asia memiliki fitur iklim yang sangat beragam. Iklim Asia berkisar dari arktik dan subarktik di Siberia hingga tropis di India selatan dan Asia Tenggara. Beberapa rentang suhu harian terbesar di Bumi terjadi di bagian barat Asia. Sirkulasi monsun mendominasi di bagian selatan dan timur, karena kehadiran pegunungan Himalaya yang memaksa terbentuknya suhu rendah yang menarik kelembapan selama musim panas. Bagian barat daya benua itu cukup panas. Siberia adalah salah satu tempat terdingin di Belahan Bumi Utara, dan dapat menjadi sumber massa udara Arktik untuk Amerika Utara. Tempat paling aktif di Bumi untuk aktivitas siklon tropis terletak di timur laut [[Filipina]] dan selatan Jepang.