Ki Ages Dwiharso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(13 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple issues|
{{COI|date=September 2024}}
{{Notability|Biographies|date=September 2024}}
}}
{{tidak memenuhi kriteria kelayakan|d=16|m=09|y=2024|i=7|ket=|kat=Y}}
{{Infobox musical artist
| name = Agustinus Esthi Sugeng Dwiharso
Baris 13 ⟶ 18:
'''Agustinus Esthi Sugeng Dwiharso,''' yang lebih dikenal sebagai '''Ki Ages,''' adalah seorang seniman, budayawan sekaligus pendidik yang lahir pada 7 Mei 1970 di Dusun Ngenthak, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo, di perbukitan Menoreh, Yogyakarta. Nama "Esthi Sugeng Dwiharso" memiliki makna unik, yaitu "mencari keselamatan" dan "anak kedua." Keluarganya tengah membangun rumah ketika ia lahir, yang mengilhami arti dari nama belakangnya, "Dwiharso," yang berarti "dua kehendak."
 
Ki Ages lahir dari pasangan Stephanus Suradjiyanto, seorang guru Sekolah Dasar, dan Maria Goretti Supariyah, seorang mantan guru Taman Kanak-Kanak yang kemudian memilih menjadi ibu rumah tangga. Meski tinggal di lingkungan yang mayoritas beragama Islam, keluarga Ki Ages menganut agama Katolik.<ref>[https://rm.id/baca-berita/government-action/8549/mas-ages-sosok-di-balik-sukses-rekor-muri-konser-indonesia-raya]</ref>
 
== Masa Kecil dan Pendidikan ==
Baris 25 ⟶ 30:
Setelah lulus dari SMP, ia berkeinginan untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta, tetapi akhirnya terpaksa masuk ke Sekolah Pendidikan Guru (SPG) karena kekhawatiran ayahnya terhadap lingkungan yang kurang kondusif di Yogyakarta saat itu. Meskipun awalnya enggan, Ki Ages menemukan ketertarikan pada pendidikan musik melalui pelajaran gamelan dan teater yang diterimanya di SPG.
 
Setelah lulus, Ki Ages sempat mengajar di beberapa sekolah, termasuk di Jambi dan Cilacap, tetapi selalu kembali ke kampung halamannya dengan perasaan gelisah. Pada akhirnya, ia memutuskan untuk pindah ke Jakarta, di mana ia bisa menekuni dunia musik dengan lebih serius. Di Jakarta, ia bergabung dengan berbagai grup musik keroncong, bahkan menjadi pemain biola setelah berlatih secara otodidak.<ref>[{{Cite web|title=Komunitas Taman Suropati Chamber: Bermusik Tanpa Batas|url=https://www.mldspot.com/trending/komunitas-taman-suropati-chamber-bermusik-tanpa-batas]|website=Komunitas Taman Suropati Chamber: Bermusik Tanpa Batas|language=en|access-date=2024-09-16}}</ref>
 
== Kehidupan di Dunia Musik ==
Karir musik Ki Ages mulai menanjak ketika ia bergabung dengan Keroncong Tugu, salah satu grup keroncong tertua di Indonesia. Bersama grup ini, ia tampil di berbagai panggung, baik di dalam maupun luar negeri, termasuk di Belanda. Ia juga pernah menjadi music director di Teater Populer yang dipimpin oleh Slamet Rahardjo Djarot.
 
Pada tahun 2005, Ki Ages melanjutkan pendidikannya di bawah bimbingan Profesor Pono Banoe, seorang tokoh musik yang terkenal. Ia meraih gelar Bachelor of Music Education (B.Mus.Ed), setara dengan Sarjana Pendidikan Musik (S.Pd. Mus). Sejak saat itu, ia aktif mengajar musik di berbagai institusi dan mendirikan komunitas Taman Suropati Chamber (TSC) yang didedikasikan untuk anak-anak jalanan agar mereka bisa belajar musik.<ref>{{Cite [web|title=Batavia Mood Dekatkan Musik Keroncong ke Milenial Melalui Aransemen Lebih Modern|url=https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/28/batavia-mood-perkenalkan-musik-kroncong-ke-milenial-melalui-aransemen-lebih-modern?page=all|website=Wartakotalive.com|language=id-ID|access-date=2024-09-16}}</]ref>
 
== Kehidupan Pribadi ==
Baris 36 ⟶ 41:
 
== Aktivitas dan Kontribusi di Taman Suropati Chamber (TSC) ==
Pada 7 Mei 2007, Ki Ages mendirikan Taman Suropati Chamber (TSC), sebuah komunitas musik yang berfokus pada pelestarian budaya Indonesia, khususnya dalam seni musik. Komunitas ini unik karena beroperasi di Taman Suropati, menghilangkan stigma bahwa musik orkestra hanya untuk kalangan atas, dan mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk anak-anak, pedagang, pegawai, pelajar, bahkan anak jalanan, untuk bergabung dan bermusik bersama. Atas inovasi ini, TSC mendapatkan pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai Komunitas Musik Taman Pertama di Indonesia, bahkan di dunia.<ref>{{Cite [web|last=Sunda|first=Ujang|date=2019-05-06|title=Mas Ages Sosok Dibalik Sukses Rekor Muri Konser Indonesia Raya|url=https://rm.id/baca-berita/government-action/8549/mas-ages-sosok-di-balik-sukses-rekor-muri-konser-indonesia-raya|website=RM.id|access-date=2024-09-16}}</ref><ref>{{Cite web|title=Belajar Alat Musik Biola di Taman Suropati|url=https://m.beritajakarta.id/read/70047/belajar-alat-musik-biola-di-taman-suropati/]|website=beritajakarta.id|language=id|access-date=2024-09-16}}</ref><ref>{{Cite web|title=Mengenal Komunitas Musik Taman Suropati [Chambers|url=https://www.kompas.tv/nasional/34778/mengenal-komunitas-musik-taman-suropati-chambers/]|website=KOMPAS.tv|language=id|access-date=2024-09-16}}</ref>
 
== Pengembangan Keroncong dengan Batavia Mood ==
Pada 7 Agustus 2009, Ki Ages juga mendirikan Batavia Mood, sebuah kelompok musik keroncong yang bertujuan melestarikan dan mengembangkan lagu-lagu daerah serta nasional, termasuk keroncong. Batavia Mood, yang merupakan bagian dari TSC, berlatih di Taman Suropati dan beranggotakan instruktur-instruktur muda dengan komitmen tinggi untuk menjaga warisan musik keroncong dari tergerus oleh globalisasi. [https://id.rbth.com/discover_russia/2014/06/07/batavia_mood_meriahkan_hari_federasi_rusia_dengan_musik_keron_24063/] [https://www.antarafoto.com/id/view/134284/batavia-mood/]
 
== Pengakuan dan Partisipasi Internasional ==
Sebagai seorang seniman yang bercita-cita membawa lagu-lagu daerah dan nasional ke kancah internasional, Ki Ages mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program "International Visitor Leadership" di Amerika Serikat pada Mei 2010. Program ini membahas manajemen dan pengembangan organisasi seni nirlaba. Selain itu, Ki Ages telah berkontribusiaktif dalam berbagai workshop dan seminar, termasuk di Belanda, di mana ia menjadi pembicara dalam seminar tentang musik keroncong. [<ref>{{Cite web|last=Liputan6.com|date=2019-05-06|title=Taman Suropati Chamber Pecahkan Rekor MURI dan Dunia|url=https://www.liputan6.com/news/read/3958356/taman-suropati-chamber-pecahkan-rekor-muri-dan-dunia|website=liputan6.com|language=id|access-date=2024-09-16}}</]ref><ref>{{Cite web|last=tedihouse|title=MURI : Museum Rekor Dunia [Indonesia|url=https://muri.org/Website/Rekor_detail/memainkanlagukebangsaanindonesiarayadenganorkestraditamanolehpemusikterbanyakmemainkan-lagukebangsaan-indonesia-raya-dengan-orkestra-di-taman-oleh-pemusik-terbanyak|website=https://muri.org/Website/Rekor_detailmemainkan-lagukebangsaan-indonesia-raya-dengan-orkestra-di-taman-oleh-pemusik-terbanyak|language=en-US|access-date=2024-09-16}}</]ref>
 
== Pendidikan dan Pengajaran ==
Ki Ages juga dikenal sebagai pengajar musik di beberapa sekolah ternama di Jakarta, termasuk SMA Pangudi Luhur I, SMA Tarakanita I, dan SMP Santa Ursula. Dengan latar belakang pendidikan musik yang diperolehnya dari kuliah teori musik di bawah bimbingan Pono Banoe, Ki Ages terus mendedikasikan hidupnya untuk pendidikan musik, baik melalui pengajaran formal maupun melalui komunitas yang didirikannya. [https://www.youtube.com/watch?v=NTeBv5S2a8Y/] [https://www.youtube.com/watch?v=BCfHIs9V7Lw/] [https://www.youtube.com/watch?v=5N4csYh67Fo&t=190s/] [https://www.youtube.com/watch?v=ypL11_EdLas/]
 
== Daftar Konser ==
Baris 62 ⟶ 67:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
 
<ref>{{Cite web|last=SUNDA|first=UJANG|date=6 Mei 2019|title=Mas Ages, Sosok di Balik Sukses Rekor MURI Konser Indonesia Raya|url=https://rm.id/baca-berita/government-action/8549/mas-ages-sosok-di-balik-sukses-rekor-muri-konser-indonesia-raya|website=RM.id|access-date=8 September 2024}}</ref> [https://rm.id/baca-berita/government-action/8549/mas-ages-sosok-di-balik-sukses-rekor-muri-konser-indonesia-raya <https://rm.id/baca-berita/government-action/8549/mas-ages-sosok-di-balik-sukses-rekor-muri-konser-indonesia-raya]> {{cite web|date=2024|title=rm.id|url=https://www.rm.id|publisher=Situs Web|access-date=8 September 2024}}
 
<ref>{{Cite web|title=Komunitas Taman Suropati Chamber: Bermusik Tanpa Batas|url=https://www.mldspot.com/public/trending/komunitas-taman-suropati-chamber-bermusik-tanpa-batas|website=Komunitas Taman Suropati Chamber: Bermusik Tanpa Batas|language=en|access-date=2024-09-08}}</ref> <https://www.mldspot.com/public/trending/komunitas-taman-suropati-chamber-bermusik-tanpa-batas> {{cite web|date=2024|title=MLDSPOT|url=https://www.mldspot.com|publisher=Situs Web|access-date=8 September 2024}}
 
<ref>{{Cite web|title=Batavia Mood Dekatkan Musik Keroncong ke Milenial Melalui Aransemen Lebih Modern|url=https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/28/batavia-mood-perkenalkan-musik-kroncong-ke-milenial-melalui-aransemen-lebih-modern?page=all/|website=Wartakotalive.com|language=id-ID|access-date=2024-09-08}}</ref> <https://wartakota.tribunnews.com/2020/06/28/batavia-mood-perkenalkan-musik-kroncong-ke-milenial-melalui-aransemen-lebih-modern?page=all/> {{cite web|date=2024|title=WARTALKOTAlive.com|url=https://www.wartakota.tribunnews.com|publisher=Situs Web|access-date=8 September 2024}}
 
<ref>{{Cite web|title=Belajar Alat Musik Biola di Taman Suropati|url=https://m.beritajakarta.id/read/70047/belajar-alat-musik-biola-di-taman-suropati/|website=beritajakarta.id|language=id|access-date=2024-09-08}}</ref> <https://m.beritajakarta.id/read/70047/belajar-alat-musik-biola-di-taman-suropati/> {{cite web|date=2024|title=beritajakarta.id|url=https://www.beritajakarta.id|publisher=Situs Web|access-date=8 September 2024}}
 
<ref>{{Cite web|title=Mengenal Komunitas Musik Taman Suropati Chambers|url=https://www.kompas.tv/nasional/34778/mengenal-komunitas-musik-taman-suropati-chambers/|website=KOMPAS.tv|language=id|access-date=2024-09-08}}</ref> <https://www.kompas.tv/nasional/34778/mengenal-komunitas-musik-taman-suropati-chambers/> {{cite web|date=2024|title=kompas.tv|url=https://www.kompas.tv|publisher=Situs Web|access-date=8 September 2024}}