Bahasa Ngaju: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Tata bahasa: Penambahan Konten |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(45 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
{{plainlist|
* {{flag|Indonesia}}
}}
|pronunciation=kutak Ngaju
|region= [[Kalimantan Tengah]]
|speakers=1.000.000
|familycolor=Austronesia
Baris 23:
{{Incubator|code=nij/Main_Page}}
'''Bahasa Ngaju''' {{aka}} '''Biaju''' adalah sebuah [[bahasa suku|bahasa]] dalam [[rumpun bahasa Barito Raya]] (Barito Barat Daya) yang dituturkan oleh [[suku Ngaju]] berasal dari daerah aliran sungai [[Sungai Kapuas (Kalimantan Tengah)|Kapuas]], [[Sungai Kahayan|Kahayan]], [[Sungai Katingan|Katingan]], dan [[Sungai Mentaya|Mentaya]] di Provinsi [[Kalimantan Tengah]]. Jumlah penutur bahasa ini mencapai lebih dari 1.000.000 orang.<ref>http://archive.ethnologue.com/16/show_map.asp?name=IDK&seq=30{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>{{cite web | url = https://www.ethnologue.com/map/ID_k__ | title = Language Families of Kalimantan, Indonesia | lang = en | url-status = dead | archive-url =
Terdapat perbedaan dialek antara sub etnis yang ada dalam suku Dayak Ngaju seperti dialek Kahayan Kapuas, Katingan Ngaju, Katingann Ngawa, Baamang, Kahayan, Mantangai, Pulopetak, Seruyan, Mendawai dan Mengkatip. Perbedaan ini umumnya muncul dalam
Menurut [[Tjilik Riwut]],
Pada tahun 1858, Bahasa Ngaju digunakan oleh para zending Belanda sebagai bahasa Pengantar Injil di Pulau kalimantan bagian Selatan. Sampai saat ini, Bahasa Ngaju menjadi bahasa utama dalam jemaat Gereja Kalimantan Evangelis di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan<ref name="0:">{{cite book
| location= Bandjermasin
| url= https://books.google.co.id/books?id=q9Ve3qU7sqgC&pg=PP1&dq=madjar-anak-olo-mambasa&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwi4uaexxsiAAxUexTgGHahlApAQ6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=madjar-anak-olo-mambasa&f=false
| publisher= Rijnsch Zending Genootschap
| contribution= Rijnsch Zending Genootschap
| year= 1880
| language= Ngaju|edition= 6
| title= Surat hurup hapa madjar anak olo mambasa: ilambagan hangkadjahawen tingkat
}}</ref>
Umumnya, masyarakat Kalimantan Tengah dapat memahami Bahasa Ngaju karena hingga kini bahasa ini diajarkan di sekolah-sekolah negeri sebagai pelajaran muatan lokal.
Secara leksikal, Bahasa Ngaju [nij] memiliki kesamaan terhadap bahasa lainnya yaitu 75% dengan [[bahasa Bakumpai]] [bkr], 62% dengan [[bahasa Kohin]] [kkx], 50% dengan [[bahasa Ot Danum]] [otd], 35% dengan [[bahasa Banjar]] [bjn].<ref name="Languages of Indonesia Kalimantan">[http://www.ethnologue.com/show_country.asp?name=IDK Languages of Indonesia (Kalimantan) ]</ref>
== Kamus/kosakata dalam bahasa Ngaju ==
{{Kamus Ngaju}}
== Perbandingan [[Bahasa Tagalog]] ([[Filipina]]) dan Bahasa Dayak Ngaju ==
{| class="wikitable sortable" border="1"
|-
! Bahasa Indonesia
! Bahasa Tagalog
! Bahasa Dayak Ngaju
|-
|kamu / anda
|ikaw
|ikau
|-
|aku / saya
|ako
|aku
|-
|keponakan
|pamangkin
|aken
|-
|ibu
|inay
|inay
|-
|perempuan
|babae
|bawi
|-
|kucing
|pusa
|pusa
|-
|babi
|baboy
|bawoy
|-
|anjing
|aso
|asu
|-
|ayam
|manok
|manuk
|-
|bersih
|linis
|lingis
|-
|baca
|basa
|basa
|-
|tendang
|sipa
|sepak
|-
|dorong
|tulak
|nulak
|-
|dengar
|kinig
|hining
|-
|makan
|kumain
|kuman
|-
|di sini
|dito
|hetuh
|-
|belakang
|likod
|likut
|-
|nama
|pangalan
|aran
|-
|kaki
|paa
|pai
|-
|kepala
|ulo
|kulok
|-
|lidah
|dila
|jela
|}
== Fonologi ==
Bahasa Dayak Ngaju memiliki 24 [[fonem]] yang terdiri dari lima vokal dan sembilan belas konsonan.<ref name="fonologi">{{cite book | first1 = Antony | last1 = Suryanyahu | url = https://repositori.kemdikbud.go.id/2897/1/Kamus%20Dwibahasa%20Dayak%20Ngaju%20-%20Indonesia%20%20%20-%20%20%20%20181h.pdf | title = Kamus Dwibahasa Dayak Ngaju–Indonesia | location = Palangka Raya, Indonesia | publisher = Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah | isbn = 978-602-7664-31-9 | date = 2013 | edition = 1 | accessdate = 17 Januari 2023}}</ref><ref name="gramatik">{{cite book | url = https://repositori.kemdikbud.go.id/3697/1/Tata%20Bahasa%20Dayak%20Ngaju%20%20%20236h.pdf | title = Tata Bahasa Dayak Ngaju | date = 2013 | location = Palangka Raya, Indonesia | publisher = Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah | isbn = 978-602-7664-29-6 | accessdate = 17 Januari 2023}}</ref><ref name="struktur">{{cite book | url = https://repositori.kemdikbud.go.id/3856/1/struktur%20bahasa%20dayak%20ngaju%20%20%20%20146.pdf | title = Struktur Bahasa Dayak Ngaju | date = 1991 | publisher = Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan & Kebudayaan | accessdate = 20 Januari 2023 | first1 = Dewi Mulyani | last1 = Santoso | first2 = Diana | last2 = Sofyan | first3 = Tandang | isbn = 9794591726}}</ref>
=== Vokal ===
Bahasa Dayak Ngaju memiliki setidaknya lima bunyi vokal. Tidak seperti [[bahasa Indonesia]], bahasa Dayak Ngaju tidak memiliki bunyi vokal pepet /ə/ yakni bunyi e pada kata "empat". Pada dialek tertentu, terdapat perubahan varian posisi pelafalan pada vokal /e/ dan /o/ yang lebih terbuka /ɛ/ dan /ɔ/ ditandai dengan tanda kurung pada tabel di bawah.<ref name="fonologi"/><ref name="struktur"/>
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
|-
Baris 71 ⟶ 174:
==== Diftong ====
Bahasa Dayak Ngaju hingga kini memiliki setidaknya enam varian diftong pada suku kata terbuka. Akan tetapi, pada suku kata tertutup seperti kata ''lauk'' ("ikan"), kedua bunyi vokal tidak dilafalkan sebagai diftong.<ref name="fonologi"/><ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/>
* /ai̯/: ''entai'' ("tunggu"), ''mandai'' ("memanjat"/"mendaki")
* /ui̯/: ''agui'' ("pelan"), ''bawui'' ("babi")
Baris 80 ⟶ 183:
=== Konsonan ===
Bahasa Dayak Ngaju memiliki sembilan belas bunyi konsonan asli.<ref name="fonologi"/><ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/>
{| class="wikitable" style="text-align: center;"
!
Baris 151 ⟶ 254:
* Bunyi {{IPAslink|t͡ʃ}} dan {{IPAslink|d͡ʒ}} dituliskan dengan huruf "c" dan "j".
* Bunyi {{IPAslink|j}} dituliskan dengan huruf "y".
=== Fonotaktik ===
Dalam bahasa Dayak Ngaju, terdapat lima pola struktur suku kata yang umum. Lima pola struktur suku kata tersebut adalah satu vokal (V), satu vokal & satu konsonan (VK), satu konsonan & satu vokal (KV), satu konsonan awal, vokal, serta satu konsonan akhir (KVK), dan satu konsonan & dua vokal (KVV). Bahasa Dayak Ngaju tidak mengenal gugus konsonan dalam pola struktur suku kata aslinya. Namun, gugus konsonan dapat terjadi sebagai akibat dari pemendekan bentuk lengkap suatu suku kata atau penyerapan suatu kata dari [[bahasa Indonesia]].<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/> Berikut merupakan beberapa contoh kata dengan pola-pola struktur suku kata tersebut:<ref name="fonologi"/>
* V = '''''a'''-ngat'' ("rasa"), '''''a'''-su'' ("anjing")
* VK = '''''en''''' ("apakah"), '''''ih''''' ("saja"/"juga")
* KV = '''''pu'''-'''sa''''' ("kucing"), '''''je''''' ("yang")
* KVK = '''''hung''''' ("di"/"di dalam"), ''da'''-num''''' ("air")
* KVV = '''''dia''''' ("tidak"), ''la-'''yau''''' ("hilang"/"keluyur")
== Tata bahasa ==
Baris 156 ⟶ 267:
=== Pronomina ===
Pronomina merupakan kata yang digunakan untuk mengganti orang atau benda.<ref>[https://kbbi.web.id/pronomina Definisi Pronomina]. ''Kamus Besar Bahasa Indonesia''. Diakses tanggal 19 Januari 2023</ref> Dalam bahasa Dayak Ngaju, pronomina atau kata ganti memiliki tiga jenis, yakni kata ganti persona, kata ganti penunjuk, dan kata ganti penanya.<ref name="struktur"/>
==== Pronomina persona ====
Pronomina persona atau kata ganti orang dalam bahasa Dayak Ngaju dibagi berdasarkan pihak dan jumlah yang dirujuk. Berikut merupakan tabel kata ganti dalam bahasa Dayak Ngaju.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/>
{| class="wikitable"
|+ Kata ganti orang
Baris 188 ⟶ 299:
* '''Kata ganti orang pertama'''
Dalam bahasa Dayak Ngaju, kata ganti orang pertama tunggal ''aku'' dapat mewakili makna kata "saya", "aku", dan "daku" dalam [[bahasa Indonesia]]. Selain itu, kata ganti orang pertama tunggal di bahasa Ngaju memiliki bentuk terikat ''-ku'' atau ''-ngku'' yang dapat diartikan sebagai bentuk terikat awalan "ku-" dan juga akhiran "-ku" di bahasa Indonesia. Perbedaan ''-ku'' dan ''-ngku'' diakibatkan oleh fonem yang dilekatinya. Bentuk terikat ''-ku'' dilekatkan pada kata yang diakhiri diftong dan semua konsonan selain "n", sedangkan bentuk terikat ''-ngku'' dilekatkan pada kata yang berakhiran vokal dan konsonan "n". Seperti banyak bahasa di [[rumpun bahasa Austronesia]], kata ganti orang pertama jamak dalam bahasa Dayak Ngaju pun dibedakan berdasarkan kecakupan antara pembicara dengan lawan bicara. Apabila pembicara hanya merujuk dirinya dengan lainnya tanpa mencakupkan lawan bicara (aku dan dia tanpa kau), maka kata ganti orang pertama jamak ''ikei'' ("kami") yang digunakan. Sementara itu, jika pembicara merujuk dirinya dan juga lawan bicara (aku dan dikau), maka kata ganti orang pertama jamak ''itah'' ("kita") yang digunakan. Selain itu, semua kata ganti orang pertama jamak tidak miliki bentuk terikat.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/> Contohnya sebagai berikut:
#'''''Aku''' haguet kan sakula dengan kaka'''ngku'''.'' – "Aku berangkat ke sekolah dengan kakakku."
#''Andi'''ku''' dia handak mandui.'' – "Adikku tidak mau mandi."
Baris 195 ⟶ 306:
* '''Kata ganti orang kedua'''
Dalam bahasa Dayak Ngaju, kata ganti orang kedua tunggal ''ikau'' dapat mewakili makna kata "kau", "engkau", "kamu", dan "dikau" dalam [[bahasa Indonesia]]. Seperti kata ganti orang pertama tunggal, kata ganti orang kedua tunggal pun memiliki bentuk terikat ''-m'' dan ''-mu'' yang dapat diartikan sebagai bentuk terikat awalan "kau-" dan juga akhiran "-mu" di bahasa Indonesia. Perbedaan ''-m'' dan ''-mu'' diakibatkan oleh fonem yang dilekatinya. Bentuk terikat ''-m'' dilekatkan pada kata yang diakhiri oleh vokal dan konsonan "n", sedangkan bentuk terikat ''-mu'' dilekatkan pada kata yang berakhiran diftong ataupun konsonan selain "n". Kata ganti orang kedua jamak ''ketun'' berpadanan dengan kata "kalian" di bahasa Indonesia. Untuk ragam hormat, kata ganti untuk orang kedua biasanya menggunakan sapaan ataupun gelar lawan bicara yang dirujuk seperti ''bapa'' ("bapak"), ''indu'' ("ibu"), ''pahari samandiai'' ("saudara sekalian"), dsb.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/> Contohnya sebagai berikut:
#''En '''ikau''' puji tulak akan Bali?'' – "Apakah kamu pernah pergi ke Bali?"
#''Narai kabar tuh '''pahari''' samandiai?'' – "Apa kabar saudara semua?"
Baris 202 ⟶ 313:
* '''Kata ganti orang ketiga'''
Dalam bahasa Dayak Ngaju, kata ganti orang ketiga tunggal ''ie'' dapat mewakili makna kata "ia", "dia", dan "beliau" dalam [[bahasa Indonesia]]. Seperti kata ganti orang pertama tunggal, kata ganti orang ketiga tunggal pun memiliki bentuk terikat ''-e'' yang dapat diartikan sebagai bentuk terikat akhiran "-nya" di bahasa Indonesia. Kata ganti orang kedua jamak ''ewen'' berpadanan dengan kata "mereka" di bahasa Indonesia.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/> Contohnya adalah:
# '''''Ie''' jadi kuman dengan ikei.'' – "Dia sudah makan dengan kami."
# '''''Ie''' maentai pandumah uluh bakas'''e''' bara Kuala Kurun.'' – "Ia menunggu kedatangan orang tuanya dari Kuala Kurun."
Baris 208 ⟶ 319:
==== Pronomina demonstratif ====
Pronomina demonstratif atau kata ganti penunjuk dalam bahasa Dayak Ngaju adalah sebagai berikut:<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/>
{| class="wikitable" style="text-align: left;"
|+ Kata ganti penunjuk
Baris 234 ⟶ 345:
* '''''Jetuh''' beken buku ayun bueku'' – Ini bukan buku milik kakekku."
* ''Bara '''hetuh''', lurus kan hila pambelum.'' – "Dari sini, lurus ke arah timur."
* ''Jadi due nyelu '''toh''' jatun enat.'' – "Sudah dua tahun ini tidak ada kemarau."
=== Nomina ===
Nomina atau kata benda dalam bahasa Dayak Ngaju adalah kelas kata yang tidak dapat bergabung dengan kata ''dia'' ("tidak") dan tidak dapat didahului kata keterangan tingkat perbandingan seperti ''labih'' ("lebih") dan ''pangka'' ("paling"). Di bahasa Dayak Ngaju, kata benda dibagi ke dalam dua kategori, yaitu kata benda dasar dan kata benda turunan.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/>
==== Nomina dasar ====
Jenis kata benda ini hanya terdiri dari satu morfem saja dan belum mengalami penambahan komponen morfem lainnya.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/> Beberapa contohnya seperti
<div float="left">{{col-begin|width=75%}}
{{col-1-of-2}}
Baris 257 ⟶ 369:
==== Nomina turunan ====
Jenis kata benda ini terdiri dari dua atau lebih morfem yang biasanya melekat pada dengan morfem utama. Nomina turunan ini biasanya berupa morfem bebas yang diiringkan dengan morfem bebas lainnya sebagai bentuk reduplikasi/pengulangan dan pemajemukan atau berupa morfem bebas yang dilekati oleh morfem terikat seperti imbuhan.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/> Berikut beberapa contoh nomina turunan dengan bentuk reduplikasi dan pemajemukan morfem:
<div float="left">{{col-begin|width=auto}}
{{col-1-of-2}}
Baris 272 ⟶ 384:
==== Afiksasi ====
Afiksasi atau pengimbuhan dalam pembentukan kelas kata benda pada bahasa Dayak Ngaju cukup produktif seperti bahasa Indonesia. Hal tersebut dapat diartikan bahwa banyak kata benda dalam bahasa Dayak Ngaju berasal dari kelas kata lain yang diberi imbuhan pembentuk nomina sehingga menjadi kata benda yang utuh. Berikut merupakan imbuhan-imbuhan pembentuk kata benda dalam bahasa Dayak Ngaju.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/>
*'''Awalan pembentuk kata benda'''
Baris 306 ⟶ 418:
*'''Gabungan pembentuk kata benda'''
Terdapat tiga bentuk gabungan dalam bahasa Dayak Ngaju, yaitu ''paN--an'', ''ka--an'', dan ''sa--e''.<ref name="gramatik"/> Ketiganya merupakan bentuk serapan dari bahasa Indonesia. Berikut beberapa contohnya.
# ''paN--an'' + ''dulang'' ("mendulang") = ''pandulangan'' ("pendulangan")
# ''ka--an'' + ''lasut'' ("panas") = ''kalasutan'' ("kepanasan")
Baris 312 ⟶ 424:
=== Adjektiva ===
Adjektiva atau kata sifat dalam bahasa Dayak Ngaju adalah kelas kata yang dapat bergabung dengan kata ''dia'' ("tidak") dan dapat didahului oleh kata keterangan tingkat perbandingan seperti ''labih'' ("lebih") dan ''pangka'' ("paling"). Di bahasa Dayak Ngaju, kata sifat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu kata sifat dasar dan kata sifat turunan.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/>
==== Adjektiva dasar ====
Jenis kata sifat ini hanya terdiri dari satu morfem saja dan belum mengalami penambahan komponen morfem lainnya.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/> Beberapa contohnya seperti
<div float="left">{{col-begin|width=75%}}
{{col-1-of-2}}
Baris 331 ⟶ 443:
==== Adjektiva turunan ====
Jenis kata
<div float="left">{{col-begin|width=auto}}
{{col-1-of-2}}
Baris 345 ⟶ 457:
==== Afiksasi ====
Afiksasi untuk membentuk kata sifat dalam bahasa Ngaju hanya meliputi pelekatan
*''Awalan '''ba-'''''
# ''ba-''+''darem'' = ''badarem'' ("meriang")
Baris 361 ⟶ 473:
==== Pertarafan adjektiva ====
Kata sifat sebagai atribut penjelas kata benda berperan untuk menunjukkan tingkat kualitas dan taraf bandingan. Terdapat tiga tingkatan yang dapat ditunjukkan oleh kata sifat, yaitu<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/>
* tingkat positif yang berarti kata sifat menerangkan kata benda pada keadaan biasa, berikut beberapa contohnya:
# ''Lewu ewen '''kejau'''.'' = "Desa mereka jauh."
Baris 371 ⟶ 483:
# ''Adrian tuntang Ira iyete murid je '''pangka harati''' hung sakula.'' = "Adrian dan Ira adalah murid paling pintar di sekolah."
# ''Ie te bawi je '''bahalap tutu''' hung lewu tuh.'' = "Dia itu wanita yang cantik sekali di desa ini."
=== Verba ===
Verba atau kata kerja merupakan kata yang menggambarkan proses, perbuatan, dan keadaan. Dalam bahasa Dayak Ngaju, kata kerja dibagi ke dalam dua jenis, yakni kata kerja dasar dan kata kerja turunan.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/>
==== Verba dasar ====
Kata kerja dasar diartikan sebagai kata kerja yang memiliki satu morfem saja dan tidak dilekatkan dengan morfem lain. Biasanya, bentuk kata kerja dasar ini digunakan dalam konteks kalimat perintah atau imperatif. Namun, pada konteks tertentu, kata kerja dapat berdiri sendiri.<ref name="gramatik"/><ref name="struktur"/> Berikut merupakan beberapa contohnya:
* ''duan'' ("ambil") = ''Duan HP te!'' ("Ambil HP itu!")
* ''dumah'' ("datang") = ''Dumah kareh lah!'' ("Datang nanti ya!")
* ''umba'' ("ikut") = ''Ela umba gawi je dia bahalap!'' ("Jangan ikuti pekerjaan yang tidak baik!")
* ''kuman'' ("makan") = ''Itah musti kuman panginan je jadi iluput.'' ("Kita harus makan makanan yang sudah dihidangkan.")
==== Verba turunan ====
Dalam bahasa Dayak Ngaju, kata kerja turunan diartikan sebagai bentuk kata kerja yang punya lebih dari satu morfem. Kata kerja turunan biasanya memiliki satu morfem bebas utama dengan satu morfem bebas lainnya yakni reduplikasi dan pemajemukan ataupun mempunyai suatu morfem bebas yang dilekatkan dengan morfem terikat. Berikut beberapa contoh kata kerja turunan dengan reduplikasi dan pemajemukan.<ref name="struktur"/>
* ''menter'' ("rebah") → ''mente-menter'' ("rebah-rebahan")
* ''rasih'' ("bersih") → ''marasi-rasih'' ("bersih-bersih")
* ''ngaju'' ("hulu") + ''ngawa'' ("hilir") = ''ngaju ngawa'' ("hilir mudik")
==== Afiksasi ====
Afiksasi untuk membentuk kata kerja turunan dalam bahasa Ngaju hanya meliputi pelekatan morfem terikat awalan pada morfem utama. Berikut merupakan awalan-awalan pembentuk kata kerja dalam bahasa Dayak Ngaju.<ref name="gramatik"/>
*''Awalan '''ma-'''''
# ''ma-''+''entai'' ("tunggu") = ''maentai'' ("menunggu")
# ''ma-''+''luntuh'' ("rebus") = ''maluntuh'' ("merebus")
# ''ma-''+''ukei'' ("buka") = ''maukei'' ("membuka")
*''Awalan '''maN-'''''
# ''maN-''+''suhu'' ("suruh") = ''manyuhu'' ("menyuruh")
# ''maN-''+''kalindung'' ("lindung") = ''mangalindung'' ("melindungi")
# ''maN-''+''peteh'' ("pesan") = ''mameteh'' ("memesan")
# ''maN-''+''tahan'' ("tahan") = ''manahan'' ("menahan")
*''Awalan '''mampa-'''''
# ''mampa-''+''dumah'' ("datang") = ''mampadumah'' ("mendatangkan")
# ''mampa-''+''hali'' ("sulit") = ''mampahali'' ("mempersulit")
*''Awalan '''ba-'''''
# ''ba-''+''sahukan'' ("sembunyi") = ''basahukan'' ("bersembunyi")
# ''ba-''+''kepak'' ("lepas") = ''bakepak'' ("terlepas")
*''Awalan '''ha-'''''
# ''ha-''+''supa'' ("temu") = ''hasupa'' ("bertemu")
# ''ha-''+''ubah'' ("ubah") = ''haubah'' ("berubah")
# ''ha-''+''ampun'' ("ampun") = ''haampun/hampun'' ("saling mengampuni")
*''Awalan '''haka-'''''
# ''haka-''+''sala'' ("salah") = ''hakasala'' ("saling menyalahi")
# ''haka-''+''buah'' ("baik") = ''hakabuah'' ("saling berbaikan")
# ''haka-''+''sewut'' ("sebut") = ''hakasewut'' ("saling sebut")
*''Awalan '''i-'''''
# ''i-''+''rawei'' ("undang") = ''irawei'' ("diundang")
# ''i-''+''intih'' ("pilih") = ''iintih'' ("dipilih")
# ''i-''+''hapan'' ("simpan") = ''ihapan'' ("disimpan")
# ''i-''+''laku'' ("minta") = ''ilaku'' ("diminta")
*''Awalan '''iN-'''''
# ''iN-''+''dohop'' ("tolong") = ''indohop'' ("ditolong")
# ''iN-''+''kahana'' ("larang") = ''ingahana'' ("dilarang")
# ''iN-''+''pili'' ("beli") = ''imili'' ("dibeli")
# ''iN-''+''sampai'' ("sampai") = ''inyampai'' ("disampaikan")
*''Awalan '''impa-'''''
# ''impa-''+''hai'' ("besar") = ''impahai'' ("diperbesar")
# ''impa-''+''keleh'' ("sembuh") = ''impakeleh'' ("disembuhkan")
# ''impa-''+''rasih'' ("bersih") = ''imparasih'' ("dibersihkan")
*''Awalan '''ta-'''''
# ''ta-''+''jarat'' ("ikat") = ''tajarat'' ("terikat")
# ''ta-''+''kanan'' ("buang") = ''takanan'' ("terbuang")
# ''ta-''+''jakah'' ("lempar") = ''tajakah'' ("terlempar")
*''Awalan '''tapa-'''''
#''tapa-''+''tiruh'' ("tidur") = ''tapatiruh'' ("tertidur")
#''tapa-''+''lihi'' ("tinggal") = ''tapalihi'' ("tertinggal")
*''Awalan '''tara-'''''
#''tara-''+''gitan'' ("lihat") = ''taragitan'' ("terlihat")
#''tara-''+''surat'' ("tulis") = ''tarasurat'' ("tertulis")
=== Negasi ===
Negasi atau kata sangkalan adalah bentuk kata yang menyangkal atau meniadakan sesuatu. Dalam bahasa Dayak Ngaju, ada lima kata sangkalan, yaitu ''dia, beken, hindai, ela,'' dan ''jatun''.<ref name="struktur"/>
*''dia'' berarti "tidak", biasanya digunakan untuk menyangkal kata kerja atau kata sifat.
*''beken'' bermakna "bukan", biasanya dipakai untuk menyangkal kata benda.
*''hindai'' berarti "belum", biasanya digunakan untuk menerangkan bahwa sesuatu belum berlaku atau terjadi.
*''ela'' bermakna "jangan", digunakan untuk melarang sesuatu.
*''jatun'' berarti "tiada/tidak ada", digunakan untuk mengungkapkan ketiadaan sesuatu atau biasa dipakai sebelum kata kerja berawalan "''tara-''".
=== Numeralia ===
Baris 422 ⟶ 608:
|-
| 22 || Due puluh due || Dua puluh dua
|-
| 25 || Salawi || Dua puluh lima
|-
| 30 || Telu puluh || Tiga puluh
Baris 1.159 ⟶ 1.347:
| Hakun
|}
== Genetika Penutur (Y-DNA suku Dayak Kalteng) ==
Genetika Penutur [[:en:Y-DNA_haplogroups_in_populations_of_East_and_Southeast_Asia |Y-DNA Dayak Kalteng]]
*https://web.archive.org/web/20200803141448/https://haplomaps.com/category/o/
*https://haplomaps.com/haplogroup-k/ {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20200803151100/https://haplomaps.com/haplogroup-k/ |date=2020-08-03 }}
{{Pie chart
| thumb = right
| caption = Genetika Y-DNA Dayak Kalimantan Tengah
| label1 = [[:en:Haplogroup_C-M130 |C]]
| value1 = 0.0
| color1 = Green
| label2 = [[:en:Haplogroup_D-CTS3946 |D]]
| value2 = 0.0
| color2 = Purple
| label3 = [[:en:Haplogroup_F-M89 |F]]
| value3 = 6.7
| color3 = Orange
| label4 = [[:en:Haplogroup_K-M9 |K]]
| value4 = 26.7
| color4 = Blue
| label5= O-M50
| value5 = 20.0
| color5 = Magenta
| label6 = O-M88
| value6 = 6.7
| color6 = Pink
| label7 = [[:en:Haplogroup_O-M119 |O1]] - [[Rumpun bahasa Austro-Tai|Austronesia-Thai]]
| value7 = 20.0
| color7 = Brown
| label8 = [[:en:Haplogroup O-M268|O2]] - [[Rumpun bahasa Austroasia| Austroasia]]
| value8 = 6.7
| color8 = Black
| label9 = [[:en:Haplogroup_O-M122 |O3]] - [[Rumpun bahasa Sino-Tibet|Sino-Tibet]]
| value9 = 13.3
| color9 = Grey
}}
== Lihat pula ==
Baris 1.164 ⟶ 1.391:
== Referensi ==
{{reflist
== Pranala luar ==
*
*[https://owlcation.com/humanities/Filipino-Verbs-and-Tenses Filipino verbs and tenses]
* [https://repositori.kemdikbud.go.id/2897/1/Kamus%20Dwibahasa%20Dayak%20Ngaju%20-%20Indonesia%20%20%20-%20%20%20%20181h.pdf Kamus Dwibahasa Dayak Ngaju–Indonesia terbitan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah]{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211001151344/https://repositori.kemdikbud.go.id/2897/1/Kamus%20Dwibahasa%20Dayak%20Ngaju%20-%20Indonesia%20%20%20-%20%20%20%20181h.pdf |date=2021-10-01 }}
* [https://ultbbkt.kemdikbud.go.id/kamus/index.php Kamus Bahasa Dayak Ngaju–Indonesia oleh Balai Bahasa Kalimantan Tengah]
* [https://repositori.kemdikbud.go.id/3697/1/Tata%20Bahasa%20Dayak%20Ngaju%20%20%20236h.pdf Tata Bahasa Dayak Ngaju terbitan Balai Bahasa Kalimantan Tengah]{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230118172043/https://repositori.kemdikbud.go.id/3697/1/Tata%20Bahasa%20Dayak%20Ngaju%20%20%20236h.pdf |date=2023-01-18 }}
* [https://repositori.kemdikbud.go.id/3856/1/struktur%20bahasa%20dayak%20ngaju%20%20%20%20146.pdf Struktur Bahasa Dayak Ngaju terbitan Pusat Pembinaan & Pengembangan Bahasa]{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20211129190504/http://repositori.kemdikbud.go.id/3856/1/struktur%20bahasa%20dayak%20ngaju%20%20%20%20146.pdf |date=2021-11-29 }}
* [https://repositori.kemdikbud.go.id/23726/1/KAMUS%20UNGKAPAN%20DAYAK%20NGAJU-INDONESIA.PDF Kamus Ungkapan Bahasa Dayak Ngaju–Indonesia]{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230125092659/https://repositori.kemdikbud.go.id/23726/1/KAMUS%20UNGKAPAN%20DAYAK%20NGAJU-INDONESIA.PDF |date=2023-01-25 }}
* [https://repositori.kemdikbud.go.id/3392/1/Pepatah%20petitih%20dalam%20bahasa%20dayak%20ngaju.pdf Pepatah-Petitih dalam Bahasa Dayak Ngaju]{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230125092826/https://repositori.kemdikbud.go.id/3392/1/Pepatah%20petitih%20dalam%20bahasa%20dayak%20ngaju.pdf |date=2023-01-25 }}
* [https://repositori.kemdikbud.go.id/3509/1/Sastra%20lisan%20dayak%20ngaju.pdf Sastra Lisan Bahasa Dayak Ngaju]{{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20230125094301/https://repositori.kemdikbud.go.id/3509/1/Sastra%20lisan%20dayak%20ngaju.pdf |date=2023-01-25 }}
* [http://kamusiana.com/index.php/index/32.xhtml Kamus Bahasa Dayak Ngaju]
* [http://word-dialect.blogspot.co.id/2011/12/bahasa-dayak-ngaju.html Bahasa Dayak Ngaju]
{{Rumpun bahasa Kalimantan}}
|