Salam (tumbuhan): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(16 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{judul|Salam}}
{{disambiginfo|Salam (disambiguasi)}}
{{Speciesbox
| color = lightgreen▼
| name = Salam
| image = Syzy polyan 070404-3398 sbrg.jpg
| image_size = 250px▼
| image_caption = Daun dan bunga salam
|
▲| species = '''''S. polyanthum'''''
▲| binomial_authority = (Wight) Walpers
}}
{{Speciestitle}} adalah nama pohon penghasil daun [[rempah-rempah|rempah]] yang digunakan dalam masakan
== Pemerian botanis ==
Baris 27 ⟶ 20:
Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2–8 cm, muncul di bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan-4; kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas, putih, 2,5–3,5 mm; benang sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok; piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan. Buah buni membulat atau agak tertekan, 12 mm, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungu kehitaman apabila masak.
== Nama
Salam memiliki banyak nama yaitu:
* Melayu: ubar serai<ref name=Suganda/>
Baris 39 ⟶ 32:
[[Berkas:Syzy polyan 070404-3396 sbrg.jpg|jmpl|180px|Bunga salam yang bergerombol]]
[[Berkas:Daun salam bumbu.jpg|jmpl|180x180px|Daun salam.]]
Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah negeri di [[Asia Tenggara]], baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering ataupun segar, dan turut dimasak hingga makanan tersebut matang.<ref name="de guzman&siemonsma_218-219">{{en}} de Guzman, C.C. and J.S. Siemonsma (eds.). 1999. ''Plant Resources of South_East Asia 13: Spices''. PROSEA. Bogor. ISBN 979-8316-34-7. pp. 218-219.</ref> Rempah ini memberikan aroma herba yang khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan [[lengkuas]]
Kayunya berwarna cokelat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang tergolong ke dalam kayu [[kelat]] (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang salam mengandung [[tanin]], kerap dimanfaatkan sebagai [[ubar]] (untuk mewarnai dan mengawetkan) jala, bahan anyaman dari [[bambu]] dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. Buah salam dimakan orang juga, meski hanya anak-anak yang menyukainya.<ref name=Heyne/>
Baris 49 ⟶ 42:
Kandungan kimia yang dikandung tumbuhan ini adalah minyak asiri, tannin, dan flavonoida. Bagian pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah.<ref name="lalala">{{id}} [http://carahidup.um.ac.id/2009/07/daun-salam-cegah-asam-urat/ Daun Salam Cegah Asam Urat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100528144954/http://carahidup.um.ac.id/2009/07/daun-salam-cegah-asam-urat/|date=2010-05-28}}</ref>
Ekstrak daun salam 3×250
== Ekologi ==
Baris 56 ⟶ 49:
== Budi daya ==
Tanaman salam tumbuh pada tanah dengan ketinggian 225–450 [[meter di atas permukaan laut]] dengan curah hujan 3.000–4.000 mm/tahun pada jenis [[latosol]] kehitaman.<ref name=Sembiring>{{id}} Sembiring Sofianna et al. 2003. Identifikasi komponen kimia minyak daun salam(''Eugenia polyantha'') dari Sukabumi dan Bogor. Balai Tanaman Rempah dan Obat, Buletin TRO Vol IV no. 2</ref> Pemupukan dilakukan dengan menambah [[pupuk kandang]] secukupnya pada saat penanaman.<ref name=Sembiring/> Untuk menambah daun, dilakukan penambahan [[pupuk NPK]].<ref name=Sembiring/>
Pemanenan salam dilakukan dengan pemetikan daun yang sudah berwarna hijau tua. Daun tersebut dipangkas secara acak pada ranting-rantingnya.<ref name=Suganda>{{id}} Suganda AG, Ruslan K, dkk. 2007. Serial Tanaman Obat:Salam. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hlm 1-11</ref> Sesudah daun diperoleh dari rantingnya, daun dilayukan dengan cara dihamparkan di lantai pada suhu ±27 °C dengan pembalikan intensif selama tiga hari.<ref name=Suganda/> Untuk mendapatkan minyak asiri selanjutnya [[simplisia]] salam disuling dengan alat [[Distilasi|penyuling]] air dan uap selama 10 jam.<ref name=Sembiring/>
== Referensi ==
Baris 70 ⟶ 63:
[[Kategori:Rempah-rempah]]
[[Kategori:Myrtaceae]]▼
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Syzygium]]
|