Salam (tumbuhan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fraresti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(13 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{judul|Salam}}
{{disambiginfo|Salam (disambiguasi)}}
{{Speciesbox
 
{{Taxobox
| color = lightgreen
| name = Salam
| image = Syzy polyan 070404-3398 sbrg.jpg
| image_size = 250px
| image_caption = Daun dan bunga salam
| regnumgenus = [[Plantae]]Syzygium
| species = '''''S. polyanthum'''''
| divisio = [[Flowering plant|Magnoliophyta]]
| binomial_authorityauthority = (Wight) Walpers
| classis = [[Magnoliopsida]]
| color = lightgreen
| ordo = [[Myrtales]]
| image_size = 250px
| familia = [[Myrtaceae]]
| genus = ''[[Syzygium]]''
| species = '''''S. polyanthum'''''
| binomial = ''Syzygium polyanthum''
| binomial_authority = (Wight) Walpers
}}
{{Speciestitle}} adalah nama pohon penghasil daun [[rempah-rempah|rempah]] yang digunakan dalam masakan [[Nusantara]]. Dalam [[bahasa Inggris]] dikenal sebagai ''Indonesian bay-leaf'' atau ''Indonesian laurel'', sedangkan nama ilmiahnya adalah ''Syzygium polyanthum''.<ref name=Heyne/>
 
== Pemerian botanis ==
Baris 27 ⟶ 20:
Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2–8&nbsp;cm, muncul di bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan-4; kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4&nbsp;mm; mahkota lepas-lepas, putih, 2,5–3,5&nbsp;mm; benang sari banyak, lk. 3&nbsp;mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok; piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan. Buah buni membulat atau agak tertekan, 12&nbsp;mm, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungu kehitaman apabila masak.
 
== Nama Lainlain ==
Salam memiliki banyak nama yaitu:
* Melayu: ubar serai<ref name=Suganda/>
Baris 39 ⟶ 32:
[[Berkas:Syzy polyan 070404-3396 sbrg.jpg|jmpl|180px|Bunga salam yang bergerombol]]
[[Berkas:Daun salam bumbu.jpg|jmpl|180x180px|Daun salam.]]
Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah negeri di [[Asia Tenggara]], baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering ataupun segar, dan turut dimasak hingga makanan tersebut matang.<ref name="de guzman&siemonsma_218-219">{{en}} de Guzman, C.C. and J.S. Siemonsma (eds.). 1999. ''Plant Resources of South_East Asia 13: Spices''. PROSEA. Bogor. ISBN 979-8316-34-7. pp. 218-219.</ref> Rempah ini memberikan aroma herba yang khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan [[lengkuas]] (laos).<ref>{{Cite news|last=Fany|date=3 Oktober 2021|title=5 Khasiat Rebusan Air Daun Salam Campur Madu, 5 Penyakit Kronis Ini Langsung Ambrol|url=https://www.jpnn.com/news/5-khasiat-rebusan-air-daun-salam-campur-madu-5-penyakit-kronis-ini-langsung-ambrol|work=[[Jawa Pos|JPNN.com]]}}</ref>
 
Kayunya berwarna cokelat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang tergolong ke dalam kayu [[kelat]] (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang salam mengandung [[tanin]], kerap dimanfaatkan sebagai [[ubar]] (untuk mewarnai dan mengawetkan) jala, bahan anyaman dari [[bambu]] dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. Buah salam dimakan orang juga, meski hanya anak-anak yang menyukainya.<ref name=Heyne/>
Baris 49 ⟶ 42:
Kandungan kimia yang dikandung tumbuhan ini adalah minyak asiri, tannin, dan flavonoida. Bagian pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah.<ref name="lalala">{{id}} [http://carahidup.um.ac.id/2009/07/daun-salam-cegah-asam-urat/ Daun Salam Cegah Asam Urat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100528144954/http://carahidup.um.ac.id/2009/07/daun-salam-cegah-asam-urat/|date=2010-05-28}}</ref>
 
Ekstrak daun salam 3×250 &nbsp;mg/hari menunjukkan kecenderungan dapat menurunkan [[Gula darah|kadar gula darah]] [[puasa]] dan 2 jam setelah makan terutama pada kadar gula darah di bawah 200&nbsp;mg/dL walaupun secara statistik perbedaannya tidak [[Signifikansi statistik|signifikan]].<ref name=Su>{{id}} Suganda AG. et al. 2005. Pengembangan Daun Salam (''Syzigium polyanthi'') menjadi Fitofarmaka sebagai Penurun Kadar Gula. Laporan Penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan</ref>
 
== Ekologi ==
Baris 56 ⟶ 49:
 
== Budi daya ==
Tanaman salam tumbuh pada tanah dengan ketinggian 225–450 [[meter di atas permukaan laut]] dengan curah hujan 3.000–4.000&nbsp;mm/tahun pada jenis [[latosol]] kehitaman.<ref name=Sembiring>{{id}} Sembiring Sofianna et al. 2003. Identifikasi komponen kimia minyak daun salam(''Eugenia polyantha'') dari Sukabumi dan Bogor. Balai Tanaman Rempah dan Obat, Buletin TRO Vol IV no. 2</ref> Pemupukan dilakukan dengan menambah [[pupuk kandang]] secukupnya pada saat penanaman.<ref name=Sembiring/> Untuk menambah daun, dilakukan penambahan [[pupuk NPK]].<ref name=Sembiring/>
 
Pemanenan salam dilakukan dengan pemetikan daun yang sudah berwarna hijau tua. Daun tersebut dipangkas secara acak pada ranting-rantingnya.<ref name=Suganda>{{id}} Suganda AG, Ruslan K, dkk. 2007. Serial Tanaman Obat:Salam. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hlm 1-11</ref> Sesudah daun diperoleh dari rantingnya, daun dilayukan dengan cara dihamparkan di lantai pada suhu ±27&nbsp;°C dengan pembalikan intensif selama tiga hari.<ref name=Suganda/> Untuk mendapatkan minyak asiri selanjutnya [[simplisia]] salam disuling dengan alat [[Distilasi|penyuling]] air dan uap selama 10 jam.<ref name=Sembiring/>
Baris 70 ⟶ 63:
 
[[Kategori:Rempah-rempah]]
[[Kategori:Myrtaceae]]
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Syzygium]]
[[Kategori:MyrtaceaeTumbuhan obat]]