Salam (tumbuhan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(46 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{judul|Salam}}
{{untuk|arti yang laindisambiginfo|Salam (disambiguasi)}}
{{Speciesbox
 
{{Taxobox
| color = lightgreen
| name = Salam
| image = Syzy polyan 070404-3398 sbrg.jpg
| image_size = 250px
| image_caption = Daun dan bunga salam
| regnumgenus = [[Plantae]]Syzygium
| species = '''''S. polyanthum'''''
| divisio = [[Flowering plant|Magnoliophyta]]
| binomial_authorityauthority = (Wight) Walpers
| classis = [[Magnoliopsida]]
| color = lightgreen
| ordo = [[Myrtales]]
| image_size = 250px
| familia = [[Myrtaceae]]
| genus = ''[[Syzygium]]''
| species = '''''S. polyanthum'''''
| binomial = ''Syzygium polyanthum''
| binomial_authority = (Wight) Walpers
}}
'''Salam'''{{Speciestitle}} adalah nama [[pohon]] penghasil daun [[rempah-rempah|rempah]] yang digunakan dalam masakan [[Nusantara]]. Dalam [[bahasa Inggris]] dikenal sebagai ''Indonesian bay-leaf'' atau ''Indonesian laurel'', sedangkan nama ilmiahnya adalah ''Syzygium polyanthum''. <ref name=Heyne/>
 
'''Salam''' adalah nama [[pohon]] penghasil daun [[rempah-rempah|rempah]] yang digunakan dalam masakan [[Nusantara]]. Dalam [[bahasa Inggris]] dikenal sebagai ''Indonesian bay-leaf'' atau ''Indonesian laurel'', sedangkan nama ilmiahnya adalah ''Syzygium polyanthum''. <ref name=Heyne/>
 
== Pemerian botanis ==
[[Pohon]] berukuran sedang, mencapai tinggi 30 [[meter|m]] dan gemang 60 [[sentimeter|&nbsp;cm]]. Pepagan (kulit batang) berwarna coklatcokelat abu-abu, memecah atau bersisik.
 
[[Daun]] tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 [[milimeter|&nbsp;mm]]. Helai daun berbentuk jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-165–16 x 2,5-7 5–7&nbsp;cm, gundul, dengan 6-116–11 urat daun sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampaktampak jelas dekat tepi helaian, berbintik kelenjar minyak yang sangat halus.
 
Karangan [[bunga]] berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2-8 2–8&nbsp;cm, muncul di bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan-4; kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 &nbsp;mm; mahkota lepas-lepas, putih, 2,5-35–3,5 &nbsp;mm; benang sari banyak, lk. 3 &nbsp;mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok; piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan. [[Buah]] buni membulat atau agak tertekan, 12 &nbsp;mm, bermahkota keping [[kelopak]], berwarna merah sampai [[ungu]] kehitaman apabila masak.
 
== Nama Lainlain ==
Salam memiliki banyak nama yaitu:
* Melayu: ubar serai<ref name=Suganda/>
* Sunda, Jawa, dan Madura: Salamsalam<ref name=Suganda/>
* Lombok : joet
* Kangean: kastolam<ref name=Suganda/>
* Jawa: manting <ref name=lala/>
* SumateraSumatra{{Specify}}: meselengan <ref name=lala>{{id}} [http://indodiabetes.com/daun-salam-obat-alternatif-untuk-kencing-manis.html Daun Salam, Obat Alternatif untuk Kencing Manis] </ref>
 
== KegunaanPenggunaan ==
[[Berkas:Syzy polyan 070404-3396 sbrg.jpg|thumb|leftjmpl|180px|Bunga salam yang bergerombol]]
[[Berkas:Daun salam bumbu.jpg|jmpl|180x180px|Daun salam.]]
Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah negeri di [[Asia Tenggara]], baik untuk masakan [[daging]], [[ikan]], [[sayur]] mayur, maupun [[nasi]]. Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering atau punataupun segar, dan turut dimasak hingga makanan tersebut matang. <ref name="de guzman&siemonsma_218-219">{{en}} de Guzman, C.C. and J.S. Siemonsma (eds.). 1999. ''Plant Resources of South_East Asia 13: Spices''. PROSEA. Bogor. ISBN 979-8316-34-7. pp. 218-219.</ref> Rempah ini memberikan aroma herba yang khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan [[laoslengkuas]].<ref>{{Cite aliasnews|last=Fany|date=3 lengkuasOktober 2021|title=5 Khasiat Rebusan Air Daun Salam Campur Madu, 5 Penyakit Kronis Ini Langsung Ambrol|url=https://www.jpnn.com/news/5-khasiat-rebusan-air-daun-salam-campur-madu-5-penyakit-kronis-ini-langsung-ambrol|work=[[Jawa Pos|JPNN.com]]}}</ref>
 
Kayunya berwarna coklatcokelat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. [[Kayu]] yang tergolong ke dalam kayu [[kelat]] (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang salam mengandung [[tanin]], kerap dimanfaatkan sebagai [[ubar]] (untuk mewarnai dan mengawetkan) jala, bahan anyaman dari [[bambu]] dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. Buah salam dimakan orang juga, meski hanya anak-anak yang menyukainya.<ref name=Heyne/>
 
=== KegunaanDalam Obatpengobatan Tradisionaltradisional ===
Secara tradisional, daun salam digunakan sebagai obat [[sakit]] [[perut]] dan untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan. <ref name=Heyne> {{id}} Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid III. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Republik Indonesia. Hlm 1521 </ref> Daun salam juga dapat digunakan untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan. <ref name=Kloppenburg> {{id}} Kloppenburg-Versteegh J. 1983. Petunjuk Lengkap Mengenai Tanaman-tanaman di Indonesia dan Khasisatnya sebagai Obat-obatan Tradisional. Yogyakarta: Yayasan Dana Sejahtera </ref> Pohon salam bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi [[asam urat]], [[stroke]], [[kolesterol]] tinggi, melancarkan peredaran darah, radang [[lambung]], [[diare]], gatal-gatal, [[kencing manis]], dan lain-lain. <ref name=lalala> {{id}} [http://carahidup.um.ac.id/2009/07/daun-salam-cegah-asam-urat/ Daun Salam Cegah Asam Urat] </ref>
 
Penggunaan daun salam sebagai obat di atas disebabkan oleh kandungannya yakni pada daun salam kering terdapat sekitar 0,17% [[minyak esensial]], dengan komponen penting [[eugenol]] dan metil kavikol (''methyl chavicol'') di dalamnya. Ekstrak [[etanol]] dari daun menunjukkan efek anti[[jamur]]antijamur dan anti[[bakteri]], sedangkan ekstrak [[metanol]]nya merupakan anti[[cacing]], khususnya pada [[nematoda]] kayu [[pinus]] ''Bursaphelenchus xylophilus''. <ref name="de guzman&siemonsma_218-219> {{en}} de Guzman, C.C. and J.S. Siemonsma (eds.). 1999. ''Plant Resources of South_East Asia 13: Spices''. PROSEA. Bogor. ISBN 979-8316-34-7. pp. 218-219.<"/ref>
Kandungan kimia yang dikandung tumbuhan ini adalah minyak atsiriasiri, tannin, dan flavonoida. Bagian pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah.<ref name="lalala">{{id}} [http://carahidup.um.ac.id/2009/07/daun-salam-cegah-asam-urat/ Daun Salam Cegah Asam Urat] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100528144954/http://carahidup.um.ac.id/2009/07/daun-salam-cegah-asam-urat/|date=2010-05-28}}</ref>
 
Ekstrak daun salam 3x250 3×250&nbsp;mg/hari menunjukkan kecenderungan dapat menurunkan [[Gula darah|kadar]] [[gula]] [[darah]] [[puasa]] dan 2 jam setelah makan terutama pada kadar gula darah di bawah 200 &nbsp;mg/dL walaupun secara [[statistik]] perbedaannya tidak [[Signifikansi statistik|signifikan]]. <ref name=Su> {{id}} Suganda AG. et al. 2005. Pengembangan Daun Salam (''Syzigium polyanthi'') menjadi Fitofarmaka sebagai Penurun Kadar Gula. Laporan Penelitian Badan Pengawas Obat dan Makanan </ref>
 
== Ekologi ==
[[Berkas:Gardenology.org-IMG 7319 qsbg11mar.jpg|jmpl|240x240px|Pohon salam]]
Salam menyebar di Asia Tenggara, mulai dari [[Burma]], [[Indocina]], [[Thailand]], [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatra]], [[Kalimantan]], dan [[Jawa]]. Pohon ini ditemukan tumbuh liar di [[hutan]]-hutan primer dan sekunder, mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m (di Jawa), 1.200 m (di [[Sabah]]) dan 1.300 m dpl (di Thailand); kebanyakan merupakan pohon penyusun tajuk bawah. <ref name="de guzman&siemonsma_218-219>de Guzman, C.C. and J.S. Siemonsma (eds.). 1999. ''Plant Resources of South_East Asia 13: Spices''. PROSEA. Bogor. ISBN 979-8316-34-7. pp. 218-219.<"/ref> Di samping itu salam ditanam di kebun-kebun [[karang|pekarangan]] dan lahan-lahan [[wanatani]] yang lain, terutama untuk diambil daunnya. Daun salam liar hampir tak pernah dipergunakan dalam masakan, selain karena baunya sedikit berbeda dan kurang harum, salam liar juga menimbulkan rasa agak pahit.
 
== BudidayaBudi daya ==
Tanaman salam [[tumbuh]] pada [[tanah]] dengan ketinggian 225-450225–450 [[meter]] di atas permukaan laut]] dengan [[curah hujan]] 3.000-4000–4.000 [[milimeter|&nbsp;mm]]/tahun pada jenis [[latosol]] kehitaman.<ref name=Sembiring>{{id}} Sembiring Sofianna et al. 2003. Identifikasi komponen kimia minyak daun salam(''Eugenia polyantha'') dari Sukabumi dan Bogor. Balai Tanaman Rempah dan Obat, Buletin TRO Vol IV no. 2 </ref>. Pemupukan dilakukan dengan menambah [[pupuk kandang]] secukupnya pada saat penanaman.<ref name=Sembiring/> Untuk menambah daun, dilakukan penambahan [[pupuk]] NPK]].<ref name=Sembiring/>
 
PemanenenPemanenan salam dilakukan dengan pemetikan [[daun]] yang sudah berwarna [[hijau]] tua. Daun tersebut dipangkas secara acak pada [[ranting]]-rantingnya. <ref name=Suganda> {{id}} Suganda AG, Ruslan K, dkk. 2007. Serial Tanaman Obat:Salam. Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan. Hlm 1-11 </ref>. Sesudah daun diperoleh dari rantingnya, daun [[layu|dilayukan]] dengan cara dihamparkan di [[lanta]]ilantai pada suhu ±27&nbsp;°C dengan pembalikan intensif selama [[tiga]] [[hari]].<ref name=Suganda/> Untuk mendapatkan minyak atsiriasiri selanjutnya [[simplisia]] salam disuling dengan alat penyuling [[airDistilasi|penyuling]] air dan [[ua]]puap selama 10 jam.<ref name=Sembiring/>
 
== RujukanReferensi ==
{{reflist}}
 
{{rempah-rempah}}
 
{{Hasil hutan non-kayu}}
[[Kategori:Rempah-rempah]]
[[Kategori:Myrtaceae]]
[[Kategori:Rempah-rempah]]
 
{{Taxonbar|from=Q476606}}
[[jv:Salam (tetanduran)]]
 
[[de:Indonesisches Lorbeerblatt]]
[[Kategori:Rempah-rempah]]
[[vi:Sắn thuyền]]
[[msKategori:PokokHasil Seraihutan Kayunon-kayu]]
[[Kategori:MyrtaceaeSyzygium]]
[[Kategori:Rempah-rempahTumbuhan obat]]