Legitimasi Negara Israel: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WIldan Azmi (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'Sejak Deklarasi Kemerdekaan Israel pada tahun 1948, sejumlah negara dan individu telah menentang legitimasi politik negara tersebut. Berdasarkan hukum internasional, Israel selalu memenuhi standar pengakuan sebagai negara berdaulat.<ref name=":0">Edward M. Siegel, ed., Israel's Legitimacy in Law and History (New York: Center for Near East Policy), 1993</ref>{{Halaman dibutuhkan|date=January 2024}} Namun, selama konflik Arab-Isr...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
BONE2024 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
Sejak [[Pembentukan Negara Israel|Deklarasi Kemerdekaan Israel]] pada tahun 1948, sejumlah negara dan individu telah menentang [[legitimasi]] politik negara tersebut. Berdasarkan hukum internasional, Israel selalu memenuhi standar pengakuan sebagai negara berdaulat.<ref name=":0">Edward M. Siegel, ed., Israel's Legitimacy in Law and History (New York: Center for Near East Policy), 1993</ref>{{Halaman dibutuhkan|date=January 2024}} Namun, selama [[konflik Arab-Israel]], otoritas negara tersebut dipertanyakan di sejumlah bidang. [[Kritik terhadap Israel]] mungkin dimotivasi oleh penolakan mereka terhadap [[Hak untuk berdiri|hak hidup]] negara tersebut atau, sejak [[Perang Enam Hari|Perang Arab-Israel tahun 1967]], ketidaksetujuan mereka terhadap struktur kekuasaan yang ada di [[wilayah pendudukan Israel]]. Beberapa orang [[Seruan untuk penghancuran Israel|menyerukan kehancuran Israel]].<ref>{{cite news|last1=Carey|first1=Andrew|date=1 February 2022|title=Amnesty accuses Israel of apartheid over treatment of Palestinians, prompting angry response|url=https://www.cnn.com/2022/02/01/middleeast/israel-apartheid-amnesty-intl/index.html|work=CNN|language=en}}</ref>
[[Berkas:Emblem_of_Israel.svg|jmpl|248x248px|[[Lambang Israel|Lambang nasional Israel]], menampilkan [[menorah]] yang dikelilingi [[Ranting zaitun|cabang zaitun]] dengan tulisan "Israel" dalam [[bahasa Ibrani]] di bawahnya.]]
Pada tanggal 11 Mei 1949, Israel diterima di [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]] (PBB) sebagai [[Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa|negara anggota penuh]].<ref>{{Cite web|title=un.org/en/members/ 3 July 2006|url=https://www.un.org/en/members/}}</ref><ref>{{Cite journal|date=11 MaiMei 1949|title=Two Hundred and Seventh Plenary Meeting|url=http://domino.un.org/UNISPAL.NSF/1ce874ab1832a53e852570bb006dfaf6/0b3ab8d2a7c0273d8525694b00726d1b|journal=|publisher=Perserikatan Bangsa-Bangsa|archive-url=https://web.archive.org/web/20070912101430/http://domino.un.org/UNISPAL.NSF/1ce874ab1832a53e852570bb006dfaf6/0b3ab8d2a7c0273d8525694b00726d1b|archive-date=12 September 2007|access-date=13 Juli 2007|url-status=dead}}</ref> Ia juga memiliki hubungan bilateral dengan masing-masing [[Anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa|Lima Permanen]]. Pada tahun 2022, 28 dari 193 negara anggota PBB [[Pengakuan internasional terhadap Israel|tidak mengakui kedaulatan Israel]]; [[Dunia Islam|dunia Muslim]] mencakup 25 dari 28 negara yang tidak mengakuinya, dan sisanya adalah [[Kuba]], [[Korea Utara]], dan [[Venezuela]]. Sebagian besar pemerintah yang menentang Israel menyebut [[Konflik Israel–Palestina|konflik Israel-Palestina]] yang sedang berlangsung sebagai dasar pendirian mereka.
 
Pada awal tahun 1990an, Perdana Menteri Israel [[Yitzhak Rabin]] dan pemimpin politik Palestina [[Yasser Arafat]] bertukar [[Surat Pengakuan Bersama]]. Berdasarkan korespondensi ini, [[Organisasi Pembebasan Palestina]] (PLO) secara resmi mengakui hak Israel untuk hidup sebagai negara berdaulat, sementara Israel secara resmi mengakui PLO sebagai entitas sah yang mewakili [[Orang Palestina|rakyat Palestina]]. Perkembangan ini membuka jalan bagi negosiasi untuk mencapai [[solusi dua negara]] (yaitu Israel berdampingan dengan [[Palestina|Negara Palestina]]) melalui apa yang kemudian dikenal sebagai [[Perjanjian Oslo]], sebagai bagian dari [[Proses perdamaian dalam konflik Israel–Palestina|proses perdamaian Israel-Palestina]].
 
== Normalisasi dan legitimasi diplomatik ==
Dari perspektif hubungan internasional, Israel memenuhi standar dasar legitimasi sebagai sebuah negara.<ref name=":0">Edward M. Siegel, ed., Israel's Legitimacy in Law and History (New York: Center for Near East Policy), 1993</ref>{{Halaman dibutuhkan|date=January 2024}}
 
Pada tahun 2020, 30 [[Negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa|negara anggota PBB]] tidak mengakui Negara Israel: 13 dari 21 anggota PBB di Liga Arab: Aljazair, Arab Saudi, Djibouti, Irak, Komoro, Kuwait, Lebanon, Libya, Qatar, Somalia, Suriah, Tunisia, dan Yaman; sembilan anggota [[Organisasi Kerja Sama Islam]]: Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Indonesia, Iran, Malaysia, Mali, Niger, dan Pakistan; dan Kuba, Korea Utara, dan Venezuela.<ref name="usres">{{Cite web|last=Kongres Amerika Serikat|date=5 Juni 2008|title=H. RES. 1249|url=http://www.gpo.gov/fdsys/pkg/BILLS-110hres1249ih/pdf/BILLS-110hres1249ih.pdf}} Sejak diterbitkannya dokumen ini, Maladewa telah mengakui Israel.</ref> Di sisi lain, sembilan anggota Liga Arab mengakui Israel: Bahrain, Mauritania, Maroko, Mesir, Oman, Sudan, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Palestina; dan sebagian besar anggota Organisasi Kerja Sama Islam non-Arab juga mengakui Israel.
Baris 24:
 
=== Penggunaan terminologi yang merendahkan ===
Sejak [[Revolusi Iran|Revolusi Islam]] pada tahun 1979, posisi resmi Iran adalah tidak mengakui Negara Israel, dan seringkali menggunakan terminologi yang merendahkan dalam retorikanya, sehingga para pejabat Iran dan media yang dikendalikan negara sering menyebut Israel sebagai "rezim Zionis" dan "Palestina yang Diduduki".<ref name="Jaspal2014">{{Cite journal|last=Jaspal|first=Rusi|date=2014|title=Representing the 'Zionist Regime': Mass Communication of Anti-Zionism in the English-Language Iranian Press|journal=British Journal of Middle Eastern Studies|volume=41|issue=3|pages=287–305|doi=10.1080/13530194.2014.888261}}</ref> ". Penggunaan istilah "rezim Zionis" dan bukan "Negara Israel" dalam wacana Iran menyiratkan bahwa Israel bukanlah negara berdaulat yang sah melainkan sebuah rezim yang menindas. Masyarakat Israel sering kali dicap bukan sebagai warga Israel, melainkan sebagai "Zionis", sehingga memperkuat narasi anak haram.<ref name="Jaspal20142Jaspal2014">{{Cite journal|last=Jaspal|first=Rusi|date=2014|title=Representing the 'Zionist Regime': Mass Communication of Anti-Zionism in the English-Language Iranian Press|journal=British Journal of Middle Eastern Studies|volume=41|issue=3|pages=287–305|doi=10.1080/13530194.2014.888261}}</ref> Retorika seperti ini konsisten di media Iran, terutama dalam publikasi berbahasa Inggris yang menargetkan khalayak internasional.<ref name="Jaspal20143Jaspal2014">{{Cite journal|last=Jaspal|first=Rusi|date=2014|title=Representing the 'Zionist Regime': Mass Communication of Anti-Zionism in the English-Language Iranian Press|journal=British Journal of Middle Eastern Studies|volume=41|issue=3|pages=287–305|doi=10.1080/13530194.2014.888261}}</ref>
 
Sebaliknya, pendekatan linguistik Yordania terhadap Israel mengalami transformasi signifikan setelah perjanjian damai ditandatangani pada tanggal 26 Oktober 1994. Sebelum perjanjian tersebut, media Yordania menggunakan istilah-istilah seperti "Filastiin" (Palestina), "al-ardh al-muhtallah" (artinya tanah yang diduduki), dan "al-kayaan as-suhyuuni" (entitas Zionis), yang mencerminkan keadaan perang dan konflik ideologi. Namun, pasca-perdamaian, terdapat pergeseran nyata ke istilah yang lebih netral seperti "Israel" dan "negara Israel".<ref name="JordanianJournalisticArabic">{{Cite journal|last=Darwish|first=Ibrahim|date=Desember 2010|title=Pre-Peace and Post-Peace Referring in Jordanian Journalistic Arabic|journal=Names a Journal of Onomastics|volume=58|issue=4|pages=191–196|doi=10.1179/002777310X12852321500149}}</ref>
Baris 67:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
 
* [http://jppi.org.il/uploads/Factors_in_delegitimation_of_Israel_and_younger_Jews.pdf Delegitimation of Israel and Israel Attachments Among Jewish Young Adults: The College Campus and Other Contributing Factors], sebuah makalah oleh [[The Jewish People Policy Institute]]
 
[[Kategori:Zionisme]]
[[Kategori:Antizionisme]]
[[Kategori:Hubungan luar negeri Israel]]
[[Kategori:Politik Israel]]