Promagistrat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adeninasn (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Turmadan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{about||Kewajiban promagistrat sebagai gubernur suatu provinsi|Gubernur Romawi|Prosedur hukum yang memumpinmemimpin pembentukan promagistrasupromagistrasi|Prorogatio}}
{{inuse}}
{{about||Kewajiban promagistrat sebagai gubernur suatu provinsi|Gubernur Romawi|Prosedur hukum yang memumpin pembentukan promagistrasu|Prorogatio}}
{{Politik Romawi Kuno}}
Di [[Roma kuno]] sebuah '''promagistra''' ({{lang-la|pro magistratu}}) adalahmerupakan bekas [[konsul]] atau bekas [[praetor]], dimanadi mana [[imperium]] (yaitu kekuasaan untukyang memerintah sebuah [[tentara]]) diperpanjang padadi akhir masa jabatan tahunannya. Mereka disebut '''[[proconsulprokonsul]]''' dan '''propraetorspropraetor'''. Hal ini merupakan suatu inovasi yang diciptakan selama pemerintahan [[Republik Romawi]]. Awalnya hal ini dimaksudkan untuk memberi tambahan komandan militer untuk mendukung tentara konsul (di mana dua kepala Republik yang dipilih secara keseluruhan, serta tentaranya) atau untuk memimpin tentara tambahan. Dengan akuisisi wilayah-wilayah di luar Italia yang dianeksasi sebagai provinsi, proconsulprokonsul dan propraetor menjadi gubernur atau administrator suatu provinsi. Promagistrat jenis ketiga yaitu '''[[proquaestor]]'''.
 
== Sejarah ==
Di [[Roma kuno]] sebuah '''promagistra''' ({{lang-la|pro magistratu}}) adalah bekas [[konsul]] atau bekas [[praetor]], dimana [[imperium]] (yaitu kekuasaan untuk memerintah sebuah [[tentara]]) diperpanjang pada akhir masa jabatan tahunannya. Mereka disebut '''[[proconsul]]''' dan '''propraetors'''. Hal ini merupakan suatu inovasi yang diciptakan selama [[Republik Romawi]]. Awalnya ini dimaksudkan untuk memberi tambahan komandan militer untuk mendukung tentara konsul (dua kepala Republik yang dipilih secara keseluruhan, serta tentaranya) atau untuk memimpin tentara tambahan. Dengan akuisisi wilayah-wilayah di luar Italia yang dianeksasi sebagai provinsi, proconsul dan propraetor menjadi gubernur atau administrator suatu provinsi. Promagistrat jenis ketiga yaitu '''[[proquaestor]]'''.
Promagistrat jenis pertama adalahmerupakan gubernur.; Padadi mana pada masa awal Republik Romawi, ketika wilayah Romawi kecil, Roma hanya memiliki dua [[legiun Romawi| legiun]], di manapada masing-masing wilayah yang diperintahkan oleh salah satu dari dua konsul tersebut. Kemudian Roma terus diserang terus-menerus oleh para tetangga ([[Etruria]] di utara, [[SabinesSabin]] di timur dan [[Volsci]] dan [[Aequi]] di selatan). [[Dionysius dari Halicarnassus]] mencatat lima kejadian ketika seorang gubernur diangkat antara tahun 480 SM dan 464 SM. Pada tahun 480 SM sebuah gubernur memimpin sayap kiri tentara yang menggabungkan dua legiun konsuler sementara konsul memimpin pusat dan sayap lainnya. Pada 478 SM dua gubernur telah disebutkan. Seseorang yang bertugas di bawah konsul yang kemudian pergi untuk melawan Etruria di utara. Yang lainlainnya memerintahkan legiun ketiga. Legiun ekstra ditempatkan, sehingga dua musuh di selatan (Volsci dan Aequi) dapat dihadapkan secara terpisah dengan dua tentara. Pada tahun 464 SM sebuah gubernur memimpin pasukan sukarelasukarelawan dan pasukan yang tidak beraturan untuk mendukung konsul, yangdi mana pasukannya tidak mencukupicukup untuk mencocokkan kekuatan gabungan dua musuh tersebut. Dionysius tidak menentukan peran gubernur pada kesempatan lain. Dionysius menggambarkan orang-orang ini sebagai 'legat dan gubernur', yang menyiratkan imperium mengalami dekonsentrasi secara langsung, yang didelegasikan oleh konsul ''incumbent'', danselain bahwaitu gubernur tersebut bertindak sebagai semacam wakil konsul dalam tindakan militer.<ref>Dionysius of Halicarnassus, Roman Antiquities, 9.11.2, 12.5, 16.3.-4, 63.2 [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Dionysius_of_Halicarnassus/home.html]</ref> Hal ini merupakan tindakan sementara yang diadopsi untuk menghadapi darurat militer. Pada kesempatan terakhir, gubernur tersebut ditunjuk oleh sebuah keputusan dari senat dan [[Livy]], dankemudian tercatat bahwa "bentuk keputusan ini pernah dianggap sebagai salah satu tindakan ekstrim."<ref>[http://mcadams.posc.mu.edu/txt/ah/Livy/ Livy, The History of Rome, 3.4.9-11 [http://mcadams.posc.mu.edu/txt/ah/Livy/]</ref> Tampaknya dalam contoh ini; komandan ekstra diambil dari orang-orang yang sebelumnya menjadi konsul karena mereka memiliki pengalaman sebelumnya untuk memerintah tentara.
 
Konsep promagistrasi awalnya melibatkan gagasan promagistrat yang bertindak atas nama seorang hakim: pro konsul (satu nama konsul), pro praetor (atas nama praetor). Namun, dalam praktiknya, hal ini berubah bilaapabila adaterdapat kebutuhan yang lebih teratur untukdalam menciptakan komandan militer tambahan. Pada tahun 366 SM, kantor [[praetor]] diciptakan. InilahHal ini merupakan keadilan bagi kepala kota. Dia juga memiliki kekuatan untukdalam memimpin tentara. Selama [[Perang Samnite Kedua]] (326-304 SM) Roma meningkatkan jumlah pasukannya. Beberapa gubernur ditunjuk untuk melakukan operasi tertentu. Kanton prokonsular menjadimelakukan perpanjangan ([[prorogatio]]) dari imperium sebuah konsul. Selama [[Perang Samnite Ketiga]] (298-290 SM) propraetor juga diciptakan. IniHal ini merupakan praetor yang imperiumnya diperpanjang dan diberi tugas untuk memerintahkan tentara cadangan. Prorogatio adalahmerupakan imperium perpanjangan di luar masa jabatan konsul atau praetor satu tahun, yang merupakan dispensasi dari batas masa jabatan yang ada, yang hanya berlaku di luar tembok kota Roma. Hal tersebut tidak berpengaruh di dalam tembok kota. Oleh karenanya, hal tersebut merupakan pengerahan perintah militer konsul atau praetor, tetapi bukan sebagai jabatan publik, tetapi merupakan ukuran militer secara eksklusif.
==Sejarah==
The first type of promagistrate was the proconsul. In the early days of the Roman Republic, when Roman territory was small, Rome had only two [[Roman legion|legions]], each commanded by one of the two consuls. Rome was continually under attack by neighboring peoples (the [[Etruscans]] in the north, the [[Sabines]] in the east and the [[Volsci]] and [[Aequi]] in the south). [[Dionysius of Halicarnassus]] recorded five instances when a proconsul was appointed between 480 BC and 464 BC. In 480 BC a proconsul led the left wing of an army which combined the two consular legions while the consuls led the centre and the other wing. In 478 BC two proconsuls are mentioned. One served under the consul who went to fight the Etruscans in the north. Another one commanded a third legion. An extra legion was deployed so that two enemies in the south (the Volsci and Aequi) could be confronted individually with two armies. In 464 BC a proconsul led an irregular force of volunteers and reservists to support a consul whose army was insufficient to match the combined forces of two enemies. Dionysius did not specify the role of the proconsuls on the other occasion. Dionysius described these men as 'legates and proconsuls,' which implied proconsular imperium was directly delegated by the incumbent consul and that the proconsul acted as a sort of deputy of the consul in the military action.
 
=== Abad ke-3 SM ===
Promagistrat jenis pertama adalah gubernur. Pada masa awal Republik Romawi, ketika wilayah Romawi kecil, Roma hanya memiliki dua [[legiun Romawi| legiun]], di mana masing-masing diperintahkan oleh salah satu dari dua konsul tersebut. Roma terus diserang oleh para tetangga ([[Etruria]] di utara, [[Sabines]] di timur dan [[Volsci]] dan [[Aequi]] di selatan). [[Dionysius dari Halicarnassus]] mencatat lima kejadian ketika seorang gubernur diangkat antara tahun 480 SM dan 464 SM. Pada tahun 480 SM sebuah gubernur memimpin sayap kiri tentara yang menggabungkan dua legiun konsuler sementara konsul memimpin pusat dan sayap lainnya. Pada 478 SM dua gubernur disebutkan. Seseorang bertugas di bawah konsul yang pergi untuk melawan Etruria di utara. Yang lain memerintahkan legiun ketiga. Legiun ekstra ditempatkan sehingga dua musuh di selatan (Volsci dan Aequi) dapat dihadapkan secara terpisah dengan dua tentara. Pada tahun 464 SM sebuah gubernur memimpin pasukan sukarela dan pasukan tidak beraturan untuk mendukung konsul yang pasukannya tidak mencukupi untuk mencocokkan kekuatan gabungan dua musuh. Dionysius tidak menentukan peran gubernur pada kesempatan lain. Dionysius menggambarkan orang-orang ini sebagai 'legat dan gubernur', yang menyiratkan imperium dekonsentrasi secara langsung didelegasikan oleh konsul incumbent dan bahwa gubernur tersebut bertindak sebagai semacam wakil konsul dalam tindakan militer.<ref>Dionysius of Halicarnassus, Roman Antiquities, 9.11.2, 12.5, 16.3.-4, 63.2 [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Dionysius_of_Halicarnassus/home.html]</ref> Hal ini merupakan tindakan sementara yang diadopsi untuk menghadapi darurat militer. Pada kesempatan terakhir, gubernur tersebut ditunjuk oleh sebuah keputusan dari senat dan [[Livy]] dan tercatat bahwa "bentuk keputusan ini pernah dianggap sebagai salah satu tindakan ekstrim."<ref>Livy, The History of Rome, 3.4.9-11 [http://mcadams.posc.mu.edu/txt/ah/Livy/]</ref> Tampaknya dalam contoh ini komandan ekstra diambil dari orang-orang yang sebelumnya menjadi konsul karena mereka memiliki pengalaman sebelumnya untuk memerintah tentara.
Seiring Roma mengakuisisi wilayah-wilayah di luar Italia yang dicapainya sebagai provinsi, terdapat kebutuhan untuk mengirim gubernur ke sana. DiPada tahun 227 SM, setelah aneksasi dua provinsi Romawi pertama, ([[provinsi Romawi Sisilia|Sisilia]] dipada tahun 241 SM dan [[Corsica et Sardinia]] dipada tahun 238 SM), dua praetor ditambahkan pada dua praetorspraetor yang bertindak sebagai hakim kepala di kota Roma dan ditugaskan untuk administrasi kedua provinsi ini. Dua praetor lainnya ditambahkan saat provinsi [[Hispania Citerior]] dan [[Hispania Ulterior]] yang dibangun dipada tahun 197 SM. Setelah ini tidak ada lagi praetor baru yang ditambahkan meski jumlah provinsi meningkat. Bangsa Romawi mulai memperluas imperium konsul dan praetor di Roma pada akhir masa jabatan tahunan mereka. Provinsi-provinsi ditugaskan banyak ditugaskan pada gubernur-gubernur dan propraetor. Para gubernur diberi provinsi yang membutuhkan lebih banyak pasukan. <Refref> Livy, The History of Rome, 41,8 </ ref> Seorang promagistrori memegang status formal yang sama dengan hakim yang setara, sertayang dihadiri oleh jumlahsejumlah [[liktor]] yang sama.
 
=== Abad pertama SM ===
Konsep promagistrasi awalnya melibatkan gagasan promagistrat yang bertindak atas nama seorang hakim: pro konsul (satu nama konsul), pro praetor (atas nama praetor). Namun, dalam praktiknya ini berubah bila ada kebutuhan yang lebih teratur untuk menciptakan komandan militer tambahan. Pada 366 SM kantor [[praetor]] diciptakan. Inilah keadilan kepala kota. Dia juga memiliki kekuatan untuk memimpin tentara. Selama [[Perang Samnite Kedua]] (326-304 SM) Roma meningkatkan jumlah pasukannya. Beberapa gubernur ditunjuk untuk melakukan operasi tertentu. Kanton prokonsular menjadi perpanjangan ([prorogatio]]) dari imperium sebuah konsul. Selama [[Perang Samnite Ketiga]] (298-290 SM) propraetor juga diciptakan. Ini merupakan praetor yang imperiumnya diperpanjang dan diberi tugas untuk memerintahkan tentara cadangan. Prorogatio adalah imperium perpanjangan di luar masa jabatan konsul atau praetor satu tahun, yang merupakan dispensasi dari batas masa jabatan yang ada yang hanya berlaku di luar tembok kota Roma. Hal tersebut tidak berpengaruh di dalam tembok kota. Oleh karenanya, hal tersebut merupakan pengerahan perintah militer konsul atau praetor, tetapi bukan sebagai jabatan publik, tetapi merupakan ukuran militer secara eksklusif.
Pada tahun 81 SM [[Lucius Cornelius Sulla]] menambahkan dua praetorspraetor baru sehingga dua gubernur dan enam propraetorspropraetor dapat diciptakan untuk mengatur sepuluh provinsi yang diperoleh Roma pada saat itu. PraetorsPraetor yang sebelumnya memerintah di empat provinsi pertama ditugaskan kembali pada urusan peradilan di Roma karena beban yudisial di kota telah meningkat. Sulla membuat gubernur tahunan dan meminta pemegangnya untuksupaya meninggalkan provinsi tersebut dalam waktu tiga puluh hari setelah kedatangan penerusnya.<ref>Cicero, Letters to Friends, 3.6</ref> Pada tahun 52 SM, Pompey memperkenalkan sebuah undang-undang yang mengatur bahwa promagistrat tersebut akan ditugaskan lima tahun setelah masa jabatan konsul dan praetorspraetor. [[Julius Caesar]] mencabutnya. <ref>Suetonius, The Twelve Caesars, Julius Caesar, 28</ref> Ketentuan Pompey telah disahkan oleh [[Augustus]].<ref>[[Cassius Dio]], Roman History, 53.14.2 [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/home.html]</ref>
 
Konsep wewenang yang didelegasikan terkadang digunakan dalam memberikan imperium prokonsular pada seseorang yang sebelumnya tidak pernah memegang kekuasaan konsuler. Selama [[Perang Punis Kedua]] (218-201 SM) [[Publius Cornelius Scipio Africanus]] mengajukan diri untuk memimpin ekspedisi Romawi kedua melawan [[Karthaginian]] di Hispania. Dia terlalu muda untuk menjadi seorang konsul. Oleh karena itu, imperium prokonular diberikan kepadanya dengan cara pemungutan suara oleh rakyat. Hal ini merupakan ukuran yang luar biasa, tetapi masih berupa preseden. Ketika Scipio meninggalkan Hispania setelah kemenangannya dipada tahun 205 SM, [[Lucius Cornelius Lentulus]] dan [[Lucius Manlius Acidinus]] dikirim ke sana dengan kekuasaan prokonsular "tanpa magistrasu" (''sine magistratus'', tanpa memegang jabatan publik). Tak satu pun dari mereka menjadi konsul sebelumnya. Oleh karena itu, mereka dikirim ke Hispania tanpa jabatan publik konsuler, tetapi mereka diberi kekuasaan prokonsular sehingga mereka dapat memberi perintah kepada tentara di sana. Hal ini merupakan keganjilan konstitusional, yang memberikan wilayah Romawi di Hispania dengan status yang tidak resmi.<ref>Richardson, J. S, Hispaniae, Spain and the development of Roman Imperialism, 218-82 BC, pp. 64-71</ref>
===Abad ke-3 SM===
Seiring Roma mengakuisisi wilayah-wilayah di luar Italia yang dicapainya sebagai provinsi, terdapat kebutuhan untuk mengirim gubernur ke sana. Di tahun 227 SM, setelah aneksasi dua provinsi Romawi pertama, ([[provinsi Romawi Sisilia|Sisilia]] di tahun 241 SM dan [[Corsica et Sardinia]] di tahun 238 SM), dua praetor ditambahkan pada dua praetors yang bertindak sebagai hakim kepala di kota Roma dan ditugaskan untuk administrasi kedua provinsi ini. Dua praetor lainnya ditambahkan saat provinsi [[Hispania Citerior]] dan [[Hispania Ulterior]] dibangun di tahun 197 SM. Setelah ini tidak ada lagi praetor baru yang ditambahkan meski jumlah provinsi meningkat. Bangsa Romawi mulai memperluas imperium konsul dan praetor di Roma pada akhir masa jabatan tahunan mereka. Provinsi-provinsi ditugaskan banyak pada gubernur-gubernur dan propraetor. Para gubernur diberi provinsi yang membutuhkan lebih banyak pasukan. <Ref> Livy, The History of Rome, 41,8 </ ref> Seorang promagistrori memegang status formal yang sama dengan hakim yang setara, serta dihadiri oleh jumlah [[liktor]] yang sama.
 
Situasi ini berlanjut hingga tahun 198 SM ketika diputuskan untuk menciptakan dua provinsi baru: Hispania Citerior dan Hispania Ulterior (yang dilembagakan dipada tahun 197 SM). Pada tahun 77 SM [[Pompey the Great]] dikirim ke Hispania untuk mendukung [[Quintus Caecilius Metellus Pius]] dalam melawan [[Quintus Sertorius]] pada [[Perang Sertorian]] (80-72 SM). Untuk tujuan ini senat memberinya imperium prokonsular walaupun dia tidak pernah menjadi konsul.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Pompey*.html Plutarch, Parallel Lives, The Life of Pompey, 17]</ref>
===Abad pertama SM===
Pada tahun 81 SM [[Lucius Cornelius Sulla]] menambahkan dua praetors baru sehingga dua gubernur dan enam propraetors dapat diciptakan untuk mengatur sepuluh provinsi yang diperoleh Roma pada saat itu. Praetors yang sebelumnya memerintah di empat provinsi pertama ditugaskan kembali pada urusan peradilan di Roma karena beban yudisial di kota meningkat. Sulla membuat gubernur tahunan dan meminta pemegangnya untuk meninggalkan provinsi tersebut dalam waktu tiga puluh hari setelah kedatangan penerusnya.<ref>Cicero, Letters to Friends, 3.6</ref> Pada tahun 52 SM, Pompey memperkenalkan sebuah undang-undang yang mengatur bahwa promagistrat tersebut akan ditugaskan lima tahun setelah masa jabatan konsul dan praetors. [[Julius Caesar]] mencabutnya. <ref>Suetonius, The Twelve Caesars, Julius Caesar, 28</ref> Ketentuan Pompey telah disahkan oleh [[Augustus]].<ref>[[Cassius Dio]], Roman History, 53.14.2 [http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Cassius_Dio/home.html]</ref>
 
Istilah "[[provincia]]" mengacu pada bidang tanggung jawab, bukan wilayah administratif geografis. Misalnya, tanggung jawab peradilan kota praetor, yang merupakan kepala pengadilan, disebut provincia. Istilah ini sering diterapkan pada tanggung jawab militer dan digunakan untuk merujuk pada area tanggung jawab militer yang ditugaskan kepada konsul dalam menghadapi pemberontakan atau ancaman invasi. Dengan kata lain, daerah tersebut merupakan imperium yang dieksekusi. Saat itu di Late Republic, istilah provincia juga merujuk pada area administratif di luar Italia. Ketika provinsi-provinsi dalam pengertian modern dibentuk, mereka pada awalnya merupakan daerah di mana promagitor menjalankan kekuatan militer mereka. Gubernur ini melakukan peran peradilan dalam arbitrase perselisihan antara orang Romawi dan penduduk lokal dan antara lokal mereka sendiri. Mereka memberikan pernyataan akhir dalam kasus di mana hukum penduduk setempat tidak berlaku atau kapan ada permintaan banding. Dasar dari ini adalah kemampuan gubernur untuk memberlakukan keputusannya melalui kekuatan militernya.<ref>Richardson, J, Roman Provincial Administration, p. 47-49</ref> Secara teori, Senat dimaksudkan untuk mengawasi gubernur, namun jarak dari banyak provinsi dari Roma membuat hal ini tidak praktis.
Konsep wewenang yang didelegasikan terkadang digunakan dalam memberikan imperium prokonsular pada seseorang yang sebelumnya tidak pernah memegang kekuasaan konsuler. Selama [[Perang Punis Kedua]] (218-201 SM) [[Publius Cornelius Scipio Africanus]] mengajukan diri untuk memimpin ekspedisi Romawi kedua melawan [[Karthaginian]] di Hispania. Dia terlalu muda untuk menjadi seorang konsul. Oleh karena itu, imperium prokonular diberikan kepadanya dengan cara pemungutan suara oleh rakyat. Hal ini merupakan ukuran yang luar biasa, tetapi masih berupa preseden. Ketika Scipio meninggalkan Hispania setelah kemenangannya di tahun 205 SM, [[Lucius Cornelius Lentulus]] dan [[Lucius Manlius Acidinus]] dikirim ke sana dengan kekuasaan prokonsular "tanpa magistrasu" (''sine magistratus'', tanpa memegang jabatan publik). Tak satu pun dari mereka menjadi konsul sebelumnya. Oleh karena itu, mereka dikirim ke Hispania tanpa jabatan publik konsuler, tetapi mereka diberi kekuasaan prokonsular sehingga mereka dapat memberi perintah kepada tentara di sana. Hal ini merupakan keganjilan konstitusional, yang memberikan wilayah Romawi di Hispania dengan status yang tidak resmi.<ref>Richardson, J. S, Hispaniae, Spain and the development of Roman Imperialism, 218-82 BC, pp. 64-71</ref>
 
Seperti halnya hakim, para promagistrator bertanggung jawab atas tindakan mereka saat bertugas dan bertanggung jawab atas tuntutan setelah masa jabatan mereka selesai. Namun, penuntutan akan terjadi pasca facto dan terdapat keengganan untuk menghukum anggota elit. Impunitas adalah aturan umum. Sebagai alternatif, para terdakwa bisa pergi ke pengasingan yang dipaksakan di kota lain untuk menghindari hukuman. Pada tahun 171 SM utusan provinsi Hispania Citerior dan Hispania Ulterior mengajukan keluhan tentang pemerasan terhadap tiga mantan propetoetor di dua provinsi tersebut. Mereka diadili. Pengadilan terhadap salah satu dari mereka ditunda dua kali dan pada sesi ketiga dia dibebaskan. Dua kasus lainnya juga ditunda dan dua orang lainnya pergi ke pengasingan di luar wilayah Romawi sebelum persidangan yang baru. Salah satu dakwaan adalah penilaian yang tidak adil atas gandum yang diterima sebagai upeti. Senat tersebut memutuskan bahwa tidak ada pejabat Romawi yang diizinkan untuk menetapkan harga gandum atau memaksa penduduk setempat untuk menjual kuota 5% yang dipungut dengan harga yang dia inginkan. Senat menunjuk para [[rekuperator]] untuk menyelidiki pemerasan dan maladministrasi oleh propraetor dan untuk memulihkan kerusakan bagi penggugat provinsi.<ref>Livy, The History of Rome, 43.2</ref> Pada tahun 149 SM, [[Hukum Lex Calpurnia|Calpurnia]] mendirikan pengadilan pemulihan properti (quaestio de pecunia repetundis) yang dilembagakan untuk menangani kasus-kasus pemerasan. <ref>Gruen E., S., Roman Politics and the Criminal Courts (1968), p 10</ref> ''Lex de rebus repetundis'' yang disahkan oleh [[Gayus Gracchus]] dipada tahun 133 SM memindahkan hakim pengadilan ini dari tatanan senator (di mana promagistrat ditarik) ke perintah berkuda. Hal ini merupakan sarana utama di mana para provinsial dapat mengadili mantan gubernur. Jika seorang mantan gubernur dinyatakan bersalah, dia harus mengembalikan dua kali nilai dari apa yang telah disalahgunakan dan menghadapi aib. Namun, penganiayaan semacam itu harus dilakukan di Roma dan sangat sulit bagi provinsial untuk bepergian, serta tinggal di sana. Apalagi masih ada kemungkinan terdakwa meninggalkan Roma supaya lolos dari penuntutan. [[Verres]], yang telah menjadi gubernur di [[Sisilia]] antara tahun 73 dan 70 SM, dituntut oleh [[Cicero]] ketika dia kembali ke Roma karena telah melakukan maladministrasi, kecurangan dan pemerasan. Ketika dia menyadari bahwa dia tidak memiliki kesempatan untuk dibebaskan, dia melarikan diri ke [[Marseilles]], di mana dia tinggal dengan uang yang disalahgunakan di Sisilia.<ref>Richardson, J., Roman Provincial Administration, pp. 27-28, 44-45</ref>
Situasi ini berlanjut hingga tahun 198 SM ketika diputuskan untuk menciptakan dua provinsi baru: Hispania Citerior dan Hispania Ulterior (yang dilembagakan di tahun 197 SM). Pada tahun 77 SM [[Pompey the Great]] dikirim ke Hispania untuk mendukung [[Quintus Caecilius Metellus Pius]] dalam melawan [[Quintus Sertorius]] pada [[Perang Sertorian]] (80-72 SM). Untuk tujuan ini senat memberinya imperium prokonsular walaupun dia tidak pernah menjadi konsul.<ref>[http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Plutarch/Lives/Pompey*.html Plutarch, Parallel Lives, The Life of Pompey, 17]</ref>
 
Istilah [[provincia]] mengacu pada bidang tanggung jawab, bukan wilayah administratif geografis. Misalnya, tanggung jawab peradilan kota praetor, yang merupakan kepala pengadilan, disebut provincia. Istilah ini sering diterapkan pada tanggung jawab militer dan digunakan untuk merujuk pada area tanggung jawab militer yang ditugaskan kepada konsul dalam menghadapi pemberontakan atau ancaman invasi. Dengan kata lain, daerah tersebut merupakan imperium yang dieksekusi. Saat itu di Late Republic, istilah provincia juga merujuk pada area administratif di luar Italia. Ketika provinsi-provinsi dalam pengertian modern dibentuk, mereka pada awalnya merupakan daerah di mana promagitor menjalankan kekuatan militer mereka. Gubernur ini melakukan peran peradilan dalam arbitrase perselisihan antara orang Romawi dan penduduk lokal dan antara lokal mereka sendiri. Mereka memberikan pernyataan akhir dalam kasus di mana hukum penduduk setempat tidak berlaku atau kapan ada permintaan banding. Dasar dari ini adalah kemampuan gubernur untuk memberlakukan keputusannya melalui kekuatan militernya.<ref>Richardson, J, Roman Provincial Administration, p. 47-49</ref> Secara teori, Senat dimaksudkan untuk mengawasi gubernur, namun jarak dari banyak provinsi dari Roma membuat hal ini tidak praktis.
 
Seperti halnya hakim, para promagistrator bertanggung jawab atas tindakan mereka saat bertugas dan bertanggung jawab atas tuntutan setelah masa jabatan mereka selesai. Namun, penuntutan akan terjadi pasca facto dan terdapat keengganan untuk menghukum anggota elit. Impunitas adalah aturan umum. Sebagai alternatif, para terdakwa bisa pergi ke pengasingan yang dipaksakan di kota lain untuk menghindari hukuman. Di tahun 171 SM utusan provinsi Hispania Citerior dan Hispania Ulterior mengajukan keluhan tentang pemerasan terhadap tiga mantan propetoetor di dua provinsi tersebut. Mereka diadili. Pengadilan terhadap salah satu dari mereka ditunda dua kali dan pada sesi ketiga dia dibebaskan. Dua kasus lainnya juga ditunda dan dua orang lainnya pergi ke pengasingan di luar wilayah Romawi sebelum persidangan yang baru. Salah satu dakwaan adalah penilaian yang tidak adil atas gandum yang diterima sebagai upeti. Senat tersebut memutuskan bahwa tidak ada pejabat Romawi yang diizinkan untuk menetapkan harga gandum atau memaksa penduduk setempat untuk menjual kuota 5% yang dipungut dengan harga yang dia inginkan. Senat menunjuk para [[recuperator]] (recuperator) untuk menyelidiki pemerasan dan maladministrasi oleh propraetor dan untuk memulihkan kerusakan bagi penggugat provinsi.<ref>Livy, The History of Rome, 43.2</ref>
Pada tahun 149 SM, [[Hukum Lex Calpurnia|Calpurnia]] mendirikan pengadilan pemulihan properti (quaestio de pecunia repetundis) yang dilembagakan untuk menangani kasus-kasus pemerasan. <ref>Gruen E., S., Roman Politics and the Criminal Courts (1968), p 10</ref> ''Lex de rebus repetundis'' yang disahkan oleh [[Gayus Gracchus]] di tahun 133 SM memindahkan hakim pengadilan ini dari tatanan senator (di mana promagistrat ditarik) ke perintah berkuda. Hal ini merupakan sarana utama di mana para provinsial dapat mengadili mantan gubernur. Jika seorang mantan gubernur dinyatakan bersalah, dia harus mengembalikan dua kali nilai dari apa yang telah disalahgunakan dan menghadapi aib. Namun, penganiayaan semacam itu harus dilakukan di Roma dan sangat sulit bagi provinsial untuk bepergian, serta tinggal di sana. Apalagi masih ada kemungkinan terdakwa meninggalkan Roma supaya lolos dari penuntutan. [[Verres]], yang telah menjadi gubernur di [[Sisilia]] antara tahun 73 dan 70 SM, dituntut oleh [[Cicero]] ketika dia kembali ke Roma karena telah melakukan maladministrasi, kecurangan dan pemerasan. Ketika dia menyadari bahwa dia tidak memiliki kesempatan untuk dibebaskan, dia melarikan diri ke [[Marseilles]], di mana dia tinggal dengan uang yang disalahgunakan di Sisilia.<ref>Richardson, J., Roman Provincial Administration, pp. 27-28, 44-45</ref>
 
Istilah [[provincia]] mengacu pada bidang tanggung jawab, bukan wilayah administratif geografis. Misalnya, tanggung jawab peradilan kota praetor, yang merupakan kepala pengadilan, disebut provincia. Istilah ini sering diterapkan pada tanggung jawab militer dan digunakan untuk merujuk pada area tanggung jawab militer yang ditugaskan kepada konsul untuk menghadapi pemberontakan atau ancaman invasi; Dengan kata lain, daerah di mana imperium dieksekusi. Saat itu di Late Republic, istilah provincia juga merujuk pada area administratif di luar Italia. Ketika provinsi-provinsi dalam pengertian modern dibentuk, mereka pada awalnya merupakan daerah di mana promagitor menjalankan kekuatan militer mereka. Gubernur ini melakukan peran peradilan dalam arbitrase perselisihan antara orang Romawi dan penduduk lokal dan antara lokal mereka sendiri. Mereka memberikan pernyataan akhir dalam kasus di mana hukum penduduk setempat tidak berlaku atau kapan ada permintaan banding. Dasar dari ini adalah kemampuan gubernur untuk memberlakukan keputusannya melalui kekuatan militernya.
 
== Praefecti ==
Procurator juga ditunjuk sebagai gubernur provinsi-provinsi kecil. Di bawah Augustus dan Tiberius mereka disebut praefecti (dari kata tunggal praefectus).<ref>Richardson, J, Roman Provincial Administration, p. 85</ref>
 
== Penggunaan di luar Roma ==
Kekuatan promagistrat di provinsi Romawi menyebabkan istilah ''proconsulprokonsul'' digunakan untuk menunjuk pejabat tinggi dan berwibawa yang ditunjuk dari atas (atau dari manapun) untuk memerintah sebuah wilayah tanpa memperhatikan institusi politik lokal (''yaitu'', orang yang tidak terpilih dan otoritasnya menggantikan pejabat lokal). Salah satu contoh paling menonjol dalam hal ini adalah [[Douglas MacArthur]], yang diberi banyak kekuatan untuk menerapkan usaha reformasi dan pemulihan di [[Jepang]] setelah [[Perang Dunia II]], dan terkadang digambarkan sebagai "Gubernur Amerika dari Jepang".
 
== Penggunaan dalam Gereja Katolik Roma ==
Hal ini sebelumnya merupakan peraturan bahwa semua kepala [[Kuria Roma|Kuria]] [[Kongregasiharus (Kuria Roma)|Kuria]] harusmerupakan seorang [[kardinal (Katolik)|kardinal]], dan hingga abad ke-20 kemudian, mereka dikenal sebagausebagai pro-prefek sampai mereka diangkat pada martabat itu.
 
Pada pertemuan mereka, [[nuncio]] juga ditunjuk oleh [[uskup]]. Pada saat [[Paus Pius XII]], beberapa imam diangkat menjadi Nunciosnuncio tanpa diangkat dengan status uskup. Mereka tidak disebut "pro-nuncios", sebuah panggilan yang secara historis diberikan kepada nunciosnuncio sejak pengangkatan mereka sebagai kardinal yang diumumkan hingga keberangkatan mereka ke Roma, dan hal tersebut dihidupkan kembali selama sekitar dua puluh tahun (yang berakhir pada tahun 1991) dengan panggilan berbeda; karena nunciosnuncio merupakan perwakilan negara-negara yang tidak mengikuti tradisi yang mempertimbangkan nuncio sebagai Dekan Korps Diplomatik sejak dia menyampaikan surat kepercayaannya.
 
== Lihat pula ==
* [[Konstitusi Republik RomaRomawi]]
 
==Catatan Referensi ==
{{reflist|30em}}
 
{{Topik Romawi kuno}}
 
[[Kategori:Pemerintahan Roma kuno]]
[[Kategori:RomaPemerintahan kunoRomawi Kuno]]
[[Kategori:Romawi Kuno]]
[[en:Promagistrate]]