Prangko: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(21 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:
[[Berkas:Stamp of Indonesia - 1995 - Colnect 253422 - United Nations Organization.jpeg|al=|jmpl|252x252px|Salah satu prangko yang diterbitkan dalam acara Peringatan 50 tahun berdirinya [[PBB]] tahun [[1995]]]]
'''Prangko''' (
Prangko pada
▲'''Prangko''' ([[bahasa Latin|Latin]]: ''franco'') (bukan "'''Perangko'''", kata ini resmi 1985 diseragamkan jadi Prangko oleh Richard Yani Susilo pada buletin "Berita Filateli") adalah secarik [[kertas]] berperekat sebagai bukti telah melakukan pembayaran untuk jasa layanan [[pos]], seperti halnya mengirim [[surat]]. Prangko ditempelkan pada [[amplop]], kartu pos, atau benda pos lainnya sebelum dikirim. Pembayaran menggunakan prangko menjadi cara pembayaran yang paling populer dibanding cara lain, seperti menggunakan [[aerogram]]. Prangko pertama kali diperkenalkan pada tanggal [[1 Mei]] [[1840]] di [[Britania Raya]] sebagai reformasi pos oleh [[Rowland Hill]]. Oleh karena itu sampai sekarang Britania Raya mendapat perlakuan khusus. Negara ini adalah satu-satunya negara yang tidak perlu mencantumkan nama negara di atas prangko.
▲Prangko pada hakekatnya adalah secarik kertas bergambar yang diterbitkan oleh [[pemerintah]] yang pada bagian belakang umumnya memuat perekat, sedangkan pada bagian depannya memuat suatu [[harga]] tertentu yang dimaksudkan untuk direkatkan pada kiriman pos. Dengan menempelkan prangko pada sepucuk surat berarti biaya pengiriman surat tersebut telah dilunasi oleh pengirim surat, dan sebagai imbalannya [[pos]] berkewajiban menyampaikan surat tersebut kepada alamatnya di tempat tujuan.
Kegiatan surat-menyurat dan sistem perposan sebenarnya sudah dikenal [[manusia]] sebelum dikenalnya prangko. Dan setiap pemerintahan membangun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan sistem perposan. Sebagai contoh, [[Jalan Raya Anyer-Panarukan]] yang dibangun oleh gubernur jenderal [[Hindia Belanda]] ([[Herman Willem Daendels]]), dikenal dengan nama Jalan Pos Raya.
== Sejarah
Prangko pertama yang merupakan hasil gagasan [[Sir Rowland Hill]] diterbitkan di [[Inggris]] pada tanggal 6 Mei 1840, dan merupakan prangko pertama yang resmi di dunia. Sebelum tanggal tersebut sudah ada prangko pula tetapi tidak resmi, tidak dapat dipakai oleh masyarakat umum, tetapi hanya oleh kaum bangsawan tertentu. Prangko pertama resmi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:▼
=== Dunia ===
▲
* Memuat gambar kepala [[Ratu Victoria]].
* Dicetak dalam warna hitam.
Baris 14 ⟶ 16:
* Memuat kata-kata ''one penny'' pada bagian bawahnya.
Mengingat warna tintanya hitam serta tulisan ''one penny'' yang menunjukkan harga nominalnya, prangko tersebut kemudian dikenal oleh masyarakat luas dengan julukan ''
Kisah timbulnya gagasan untuk menerbitkan prangko oleh Sir [[Rowland Hill]] ternyata cukup menarik. Suatu ketika dilihatnya seorang pengantar menyerahkan sepucuk surat kepada seorang gadis. Sejenak setelah mengamati surat itu dengan teliti, gadis itu pun segera mengembalikan surat itu kepada pengantar pos dan menolak melunasi biaya pengiriman surat dengan alasan bahwa ia tidak punya uang.
Sir Rowland Hill mendekati gadis seraya bertanya apa sebab ia menolak menerima surat tersebut. Jawaban gadis tersebut ternyata mengejutkan. Surat yang ternyata datang dari kekasihnya itu memuat beberapa tanda/kode yang hanya diketahui oleh mereka berdua. Tanpa harus membuka surat itu pun gadis tersebut telah tahu apa sebenarnya maksud/isi surat. Jadi, buat apa ia harus susah-susah membayar ongkos kirim surat. Hal ini membuat Sir Rowland gusar, karena bila hal tersebut sering terjadi, alangkah ruginya dinas pos dan juga bagaimana nasib karyawan yang bekerja
Pada tahun 1830, ketika negara Inggris berkembang menjadi negara industri, transportasi mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan. Jalan kereta api mulai membentang dari Barat ke Timur dan dari Utara ke Selatan. Pada waktu itu, Rowland Hill memikirkan bagaimana mendapatkan pemasukan uang untuk kas-kerajaan dari pajak pengiriman surat-surat. Bahkan pikiran dari pajak pengiriman surat-surat. Bahkan pikiran Rowland Hill juga diganggu dengan pemberian hak bagi anggota Majelis Rendah dan Majelis Tinggi dalam parlemen untuk dapat mengirim surat secara cuma-cuma tanpa batas selain itu sistem pembayaran biaya pengiriman surat oleh penerima juga banyak merugikan dinas pos. Hal tersebut dilihat oleh Rowland Hill sebagai suatu pemborosan dan sangat merugikan kas kerajaan.
Prangko dipergunakan untuk pertama kali oleh [[Sir Rowland Hill]], di [[Inggris]] pada tanggal 6 Mei 1840, dan merupakan prangko pertama yang resmi di dunia. Sebelumnya pada tahun 1837, ia mengajukan proposal dalam bentuk pamflet dengan judul '''"''Post Office Reform its Importance and Practibility''"'''. Di dalamnya berisikan :{{Sfn|Mahpudi (Jilid 1)|2014|p=30 - 31}}
# Biaya untuk mengirimkan surat menyurat, harus diturunkan. Dengan penuruan biaya, maka akan meningkatkan jumlah surat yang dikirimkan.
# Biaya harus dibayar muka, agar tidak terjadi penyalahgunaan biaya pengiriman surat.
Pada awalnya, Parlemen di Britania Raya, menolak usulannya dan baru tahun 1840, usulan itu diterima pokok-pokoknya, dan ia, [[Sir Rowland Hill|Rowland]], diangkat menjadi Sekretaris General Postmaster pada Administrasi Pos Britania Raya sehingga ia mewujudkan usulannya.{{Sfn|Mahpudi (Jilid 1)|2014|p=30 - 31}}
=== Indonesia ===
Prangko dan perposan, memiliki akar tradisi ke masa silam Indonesia, yang didasarkan pada kebutuhan untuk saling berkomunikasi jarak jauh antar kelompok-kelompok masyarakat untuk saling bertukar pesan, khususnya dalam urusan berkenegaraan dan kekuasaan. Di masa itu, budaya tulis menulis belum berkembang, sehingga kebutuhan akan berkomunikasi jarak jauh mempergunakan alat bantu seperti asap, berteriak, bunyi kentongan dan lainnya.{{Sfn|Mahpudi (Jilid 1)|2014|p=3 - 9}}
== Perkembangan prangko di seluruh dunia ==
Baris 37 ⟶ 44:
Pada tanggal 1 September 2012 satu lagi perkumpulan Filatelis di Indonesia dengan nama Komunitas Kolektor Prangko Indonesia (KKPI). URL nya di http://www.kkpi.us/
== Jenis
{{utama|Prangko Indonesia}}Prangko di Indonesia memiliki beberapa ragam sebagai berikut:
=== Prangko definitif ===▼
Prangko definitif atau prangko biasa yaitu prangko yang penerbitannya dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan prangko sehari-hari, tidak ada kaitannya dengan suatu kejadian atau peristiwa. Prangko tersebut terdiri dari beberapa pecahan harga mulai dari harga nominal rendah sampai yang harga nominal tinggi. Oplah cetak untuk tiap pecahan harga juga tidak sama tergantung mana yang lebih banyak digunakan. Prangko jenis ini apabila persediaannya menipis akan dicetak ulang sesuai dengan kebutuhan. Masa jual prangko tersebut tidak terbatas sampai ada instruksi dari Pemerintah. Contohnya adalah:▼
=== Prangko
▲Prangko definitif
===
Prangko non-defitif adalah prangko yang tidak dapat dicetak secara berulang-ulang.<ref name=":0" /> Penerbitan perangko ini, sangat erat kaitannya pesan yang ingin disampaikan yang terkandung dalam "muatan" visualnya. Prangko dalam jenis ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu:{{Sfn|Mahpudi (Jilid 1)|2014|p=41 - 44}}
==== Prangko
Prangko Istimewa adalah prangko yang penerbitannya dimaksudkan dengan memuat suatu keistimewaan tertentu sebagaimana yang diyakini oleh administrasi pos.<ref name=":0" /> Tingkat keistimewaannya sangat bersifat subyektif dan sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan kebijakan administrasi pos. Tahun 1930 prangko jenis ini untuk pertama kalinya diterbitkan oleh administrasi pos [[Hindia Belanda]], dengan seri {{Lang-nl|'''Jeugdzorg'''}} (Pemuda). Prangko itu menampilkan serangkaian bangunan arsitektur di Indonesia seperti [[Candi Borobudur]] dari Jawa, [[Pura]] dari Bali dan [[Rumah adat]] dari Sumatera.{{Sfn|Mahpudi (Jilid 1)|2014|p=41 - 44}}
==== Prangko peringatan ====
Prangko peringatan adalah prangko yang penerbitannya dikaitkan dengan penambahan fungsi sebagai penanda bagi suatu peristiwa maupun tokoh yang dianggap sangat berpengaruh dalam kehidupan bangsa.<ref name=":0" /> Pemerintah Indonesia menetapkan sebuah peristiwa dapat dipertimbangkan untuk diterbitkan prangko peringatannya, jika masa atau jangka periodiknya adalah kelipatan dari 25 tahun. Prangko peringatan [[Sumpah Pemuda]] adalah contoh prangko jenis ini yang diterbitkan secara periodik setiap 25 tahun.{{Sfn|Mahpudi (Jilid 1)|2014|p=41 - 44}}
*
==== Prangko
Prangko Amal yaitu prangko yang penerbitannya dimaksudkan dengan penambahan fungsi sebagai media pengumpulan dana bantuan bagi penanganan masalah sosial seperti bencana amal atau penanggulangan masalah kesehatan seperti penyakit kanker dan jantung.<ref name=":0" /> Prangko jenis ini memiliki ciri khas dengan adanya penambahan nilai nominal pada ''face value'' dari prangkonya. Ketika tejadi bencana [[Tsunami 2004|Tsunami di Aceh tahun 2004]], [[Pos Indonesia|Administrasi Pos Indonesia]], menerbitkan prangko seri Bencana Alam Aceh 2004 untuk mengumpulkan dana bantuan dari masyrakat luas bagi penanggulangan bencananya.{{Sfn|Mahpudi (Jilid 1)|2014|p=41 - 44}}
{{utama|Prangko personalisasi}}
Prangko Identitas Milik Anda (''personalised stamps''), yang selanjutnya disebut PRISMA, adalah prangko yang bertuliskan Prisma dan menyediakan bidang kosong untuk memuat foto dan/ atau gambar.<ref name=":0" /> Prangko jenis ini biasanya berbasiskan olah pencetakan dijital.{{Sfn|Mahpudi (Jilid 1)|2014|p=41 - 44}}
▲=== Prangko untuk tujuan khusus ===
== Bentuk, ukuran, dan komposisi prangko ==
Baris 88 ⟶ 79:
=== Ukuran prangko ===
Pada mulanya prangko-prangko dibuat sepraktis munkin, tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlalu kecil. Prangko-prangko pertama kebanyakan diterbitkan dalam ukuran 25 x 18 mm. Kemudian ukurannya disesuaikan denga kebutuhan penerbitannya. Prangko terkecil adalah prangko
=== Komposisi prangko ===
Baris 117 ⟶ 108:
=== Perekat ===
Prangko-prangko umumnya sudah diberi perekat (gom) yang akan menempel apabila terkena air. Perekat ini dirancang untuk membuat prangko menempel dengan aman pada permukaan yang diinginkan, seperti amplop atau kertas.
=== Gambar ===
Baris 195 ⟶ 186:
Yakni, jika cetak tindih hanya dimaksudkan untuk mengubah nama negara untuk peringatan dan sebagainya yang tidak ada kaitannya dengan perubahan harga.
==
=== Referensi ===
{{reflist}}
=== Daftar pustaka ===
* {{Cite book|title=Prangko Di Indonesia Jilid 1|last=Mahpudi (Jilid 1)|first=|date=2014|publisher=[[Pos Indonesia|PT. POS Indonesia (Persero)]]|isbn=|location=Bandung|pages=|url-status=live}}
* {{Cite book|title=Prangko Di Indonesia Jilid 1|last=Mahpudi (Jilid 2)|first=|date=2014|publisher=[[Pos Indonesia|PT. POS Indonesia (Persero)]]|isbn=|location=Bandung|pages=|url-status=live}}
== Lihat pula ==
Baris 213 ⟶ 207:
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Stamps}}
* [http://www.djpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2012/bn705-2012.htm Peraturan Menteri Komunikasi Dan Informatika Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2012 Tentang Prangko] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150923215357/http://www.djpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2012/bn705-2012.htm |date=2015-09-23 }}
* [http://filateli.wasantara.net.id/NewTemp/PrangkoKeb.htm Keputusan Direktur Jenderal Pos Dan Telekomunikasi Nomor: 81/Dirjen/2000 Tentang Ketentuan Penerbitan Prangko Dan Benda Filateli] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160305174600/http://filateli.wasantara.net.id/NewTemp/PrangkoKeb.htm |date=2016-03-05 }} - juga berisi berbagai definisi istilah
[[Kategori:Filateli]]
|