Prangko: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fitrah 913 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 053-08.jpg|al=|jmpl|252x252px|Salah satu
[[Berkas:Stamp of Indonesia - 1995 - Colnect 253422 - United Nations Organization.jpeg|al=|jmpl|252x252px|Salah satu
'''Prangko''' (dari {{lang-nl|franco}}, "dengan ongkos kirim yang dibayar oleh pengirim") adalah label atau carik, atau teraan di atas kertas dengan bentuk dan ukuran tertentu, baik bergambar maupun tidak bergambar, yang memuat nama negara penerbit atau tanda gambar yang merupakan ciri khas negara penerbit, dan mempunyai nilai nominal tertentu berupa angka dan/atau huruf.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://jdih.kominfo.go.id/produk_hukum/view/id/44/t/peraturan+menteri+komunikasi+dan+informatika+nomor+21+tahun+2012+tanggal+5+juli+2012|title=Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 21 Tahun 2012 tanggal 5 Juli 2012|date=5 Juli 2012|website=jdih.kominfo.go.id|access-date=4 Agustus 2020}}</ref> Prangko ditempelkan pada [[amplop]], kartu pos, atau benda pos lainnya sebelum dikirim. Pembayaran menggunakan prangko menjadi cara pembayaran yang paling populer dibanding cara lain, seperti menggunakan [[aerogram]]. Prangko pertama kali diperkenalkan pada tanggal [[1 Mei]] [[1840]] di [[Britania Raya]] sebagai reformasi pos oleh [[Rowland Hill]]. Oleh karena itu sampai sekarang Britania Raya mendapat perlakuan khusus. Negara ini adalah satu-satunya negara yang tidak perlu mencantumkan nama negara di atas prangko.
Prangko pada
Kegiatan surat-menyurat dan sistem perposan sebenarnya sudah dikenal [[manusia]] sebelum dikenalnya prangko. Dan setiap pemerintahan membangun sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan sistem perposan. Sebagai contoh, [[Jalan Raya Anyer-Panarukan]] yang dibangun oleh gubernur jenderal [[Hindia Belanda]] ([[Herman Willem Daendels]]), dikenal dengan nama Jalan Pos Raya.
Baris 16:
* Memuat kata-kata ''one penny'' pada bagian bawahnya.
Mengingat warna tintanya hitam serta tulisan ''one penny'' yang menunjukkan harga nominalnya, prangko tersebut kemudian dikenal oleh masyarakat luas dengan julukan ''
Kisah timbulnya gagasan untuk menerbitkan prangko oleh Sir [[Rowland Hill]] ternyata cukup menarik. Suatu ketika dilihatnya seorang pengantar menyerahkan sepucuk surat kepada seorang gadis. Sejenak setelah mengamati surat itu dengan teliti, gadis itu pun segera mengembalikan surat itu kepada pengantar pos dan menolak melunasi biaya pengiriman surat dengan alasan bahwa ia tidak punya uang.
Sir Rowland Hill mendekati gadis seraya bertanya apa sebab ia menolak menerima surat tersebut. Jawaban gadis tersebut ternyata mengejutkan. Surat yang ternyata datang dari kekasihnya itu memuat beberapa tanda/kode yang hanya diketahui oleh mereka berdua. Tanpa harus membuka surat itu pun gadis tersebut telah tahu apa sebenarnya maksud/isi surat. Jadi, buat apa ia harus susah-susah membayar ongkos kirim surat. Hal ini membuat Sir Rowland gusar, karena bila hal tersebut sering terjadi, alangkah ruginya dinas pos dan juga bagaimana nasib karyawan yang bekerja
Pada tahun 1830, ketika negara Inggris berkembang menjadi negara industri, transportasi mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan. Jalan kereta api mulai membentang dari Barat ke Timur dan dari Utara ke Selatan. Pada waktu itu, Rowland Hill memikirkan bagaimana mendapatkan pemasukan uang untuk kas-kerajaan dari pajak pengiriman surat-surat. Bahkan pikiran dari pajak pengiriman surat-surat. Bahkan pikiran Rowland Hill juga diganggu dengan pemberian hak bagi anggota Majelis Rendah dan Majelis Tinggi dalam parlemen untuk dapat mengirim surat secara cuma-cuma tanpa batas selain itu sistem pembayaran biaya pengiriman surat oleh penerima juga banyak merugikan dinas pos. Hal tersebut dilihat oleh Rowland Hill sebagai suatu pemborosan dan sangat merugikan kas kerajaan.
Baris 28:
# Biaya untuk mengirimkan surat menyurat, harus diturunkan. Dengan penuruan biaya, maka akan meningkatkan jumlah surat yang dikirimkan.
# Tarif pos yang seragam, dengan tidak memandang jarak tempuh surat tersebut.
# Biaya harus dibayar muka, agar tidak terjadi
Pada awalnya, Parlemen di Britania Raya, menolak usulannya dan baru tahun 1840, usulan itu diterima pokok-pokoknya, dan ia, [[Sir Rowland Hill|Rowland]], diangkat menjadi Sekretaris General Postmaster pada Administrasi Pos Britania Raya sehingga ia mewujudkan usulannya.{{Sfn|Mahpudi (Jilid 1)|2014|p=30 - 31}}
Baris 79:
=== Ukuran prangko ===
Pada mulanya prangko-prangko dibuat sepraktis munkin, tidak terlalu besar tetapi juga tidak terlalu kecil. Prangko-prangko pertama kebanyakan diterbitkan dalam ukuran 25 x 18 mm. Kemudian ukurannya disesuaikan denga kebutuhan penerbitannya. Prangko terkecil adalah prangko
=== Komposisi prangko ===
Baris 108:
=== Perekat ===
Prangko-prangko umumnya sudah diberi perekat (gom) yang akan menempel apabila terkena air. Perekat ini dirancang untuk membuat prangko menempel dengan aman pada permukaan yang diinginkan, seperti amplop atau kertas.
=== Gambar ===
|