Rumah kaki seribu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(23 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:Rumah Kaki Seribu (Mod Aki Aksa).jpg|jmpl|280x280px|Rumah Kaki Seribu]]
'''Rumah
Rumah adat tersebut dijuluki demikian karena menggunakan banyak tiang penyangga di bawahnya, sehingga jika dilihat memiliki banyak kaki seperti hewan kaki seribu. Sedangkan untuk bagian atapnya dibuat dari daun jerami atau daun sagu. Sementara untuk tiangnya menggunakan kayu, yang terdiri dari kayu berukuran tinggi dan pendek. Fungsi dari tiang kayu tersebut adalah untuk melindungi penduduk dari serangan musuh dan ancaman ilmu hitam. Rumah adar kaki seribu berjenis rumah panggung dan memiliki corak khas Manokwari. Rumah ini dalam bahasa lokal disebut ''Mod Aki Aksa''
Rumah
Rumah
== Bentuk ==
[[Berkas:Tari Tumbu Tanah (2).jpg|pra=https://wiki-indonesia.club/wiki/Berkas:Tari{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} Tumbu Tanah (2).jpg|jmpl|280x280px|Masyarakat Arfak yang sedang melakukan tari Tumbu Tanah di atas rumah kaki seribu untuk menyambut tamu dari luar.]]
Rumah Adat Kaki Seribu pada umumnya memiliki ukuran 8 x 6 meter. Tinggi panggung jika diukur dari dasar tanah yaitu sekitar 1 - 1,5 meter. Tinggi puncak atap berkisar antara 4,5 - 5 meter. Untuk tiang terbuat dari kayu berdiameter 10
Karena Rumah Adat Kaki Seribu tidak memiliki jendela, maka satu-satunya jalan untuk menciptakan sirkulasi udara adalah melewati pintu. Rumah tersebut memiliki dua pintu, yakni pintu depan dan pintu belakang. Isi rumah tidak terbagi menjadi kamar - kamar seperti rumah modern tapi dibagi menjadi dua bagian. Bagian kiri untuk kaum wanita (ngimsi), sedangkan bagian kanan untuk kaum pria (ngimdi). Di dalamnya juga terdapat perapian untuk menghangatkan seisi ruangan. Sama dengan rumah panggung tradisional lainnya, Rumah Adat Kaki Seribu biasanya dihuni oleh beberapa keluarga yang tinggal bersama di dalamnya.<ref>{{Cite web|url=http://bobo.grid.id/read/08673437/rumah-kaki-seribu-rumah-khas-pegunungan-arfak|title=Rumah Kaki Seribu, Rumah Khas Pegunungan Arfak - Bobo.Grid.ID|website=Bobo.ID|language=id|access-date=2019-02-24}}</ref>
Bagi masyarakat Arfak, Rumah Adat Kaki Seribu merupakan tempat bernaung, mendidik anak dan kegiatan pesta. Terdapat celah - celah di lantai yang memungkinkan udara masuk ke dalam rumah sehingga sirkulasi udara dapat terjaga dengan baik. Di dalamnya terdapat sebuah kolong yang luas untuk dijadikan sebagai kandang ternak. Di suatu bagian khusus terdapat sebuah ruang untuk upacara dan pesta adat. Di bagian tengah rumah tersebut tidak dilapisi dengan kayu, sehingga jika ada pesta berupa tarian bisa dilakukan di atas tanah. Namun pada akhir - akhir ini, keberadaan rumah adat tersebut sudah jarang ditemukan karena banyak orang di kampung itu lebih suka membangun rumah modern yaitu rumah berlantai semen, berdinding batako, beratap seng, dan memiliki jendela.<ref>{{Cite web|url=https://ambon.antaranews.com/berita/19613/peneliti-rumah-kaki-seribu-arfak-perlu-dilestarikan|title=Peneliti: Rumah Kaki Seribu Arfak Perlu Dilestarikan - ANTARA News Ambon, Maluku|last=Agency|first=ANTARA News|website=Antara News|access-date=2019-02-24}}</ref>
==Galeri==
<gallery heights="180" mode="packed">
File:Expedition members visiting a pile house of Manikion Papuans at Mapar - Collectie stichting Nationaal Museum van Wereldculturen - TM-60009977.jpg|Rumah Kaki Seribu [[Suku Souk|orang Souk]] yang disebut ''Manikion'' saat itu oleh [[suku Biak]]. Dipotret saat Ekspedisi Wichmann 1903
</gallery>
== Lihat pula ==
Baris 48 ⟶ 54:
'''Esai'''
* {{Cite thesis|last=Hernawan|first=J. Budi|title=Gereja-Gereja di Papua: Menjadi Nabi di Tanah Sendiri?|date=2002|degree=|publisher=Sekretariat Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Jayapura|url=http://papuaweb.org/dlib/jr/ipenburg/2002c.pdf|doi=|type=Makalah Seminar|ref={{sfnref|Hernawan|2002}}}} {{
{{refend}}
Baris 55 ⟶ 61:
* [http://travel.tribunnews.com/2018/08/21/ada-destinasi-tersembunyi-di-papua-pegunungan-arfak-tawarkan-petualangan-tak-terduga-bagi-traveler Destinasi Tersembunyi di Pegunungan Arfak]
* [https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/menikmati-suara-santai-alat-musik-pikon Pikon, Alat Musik Tradisional Papua]
{{Arsitektur Indonesia}}
[[Kategori:Rumah adat di Indonesia]]
|