Anne Rufaidah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(7 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 4:
|name = Anne Rufaidah
|image =
|imagesize = 220px
|alt =
Baris 26:
}}
'''Anne Rufaidah''' ({{lahirmati|[[Bandung]]|15|6|1962|[[Bandung]]|9|7|2020}})<ref>[http://m.republika.co.id/berita/qd6moj414/innalillahi-desainer-emfashion-muslimem-anne-rufaidah-berpulang Inalillahi, Desainer Fashion Muslim Anne Rufaidah Berpulang] ''Republika''. Diakses 9 Juli 2020</ref> anak perempuan dari H. Endang Agah Bajuri dan Hj. Suwarni ini adalah seorang Desainer Busana Muslimah Kontemporer<ref>
Anne Rufaidah memulai kariernya sebagai designer busana muslim semenjak tahun 1981. Pada usia 17 tahun pada 1979 Anne Rufaidah menjadi finalis perancang mode majalah femina gadis.
Namun, Anne akhirnya lebih memilih untuk mengasah bakatnya dalam bidang mendesain pakaian. Untuk mempertajam kemampuannya, Anne melanjutkan kuliahnya di Fakultas Seni Rupa & Desain, ITB Bandung. Ketika menjadi mahasiswi di kampus
Tahun 1970-1980 di Indonesia memakai jilbab sebagai penutup aurat adalah sesuatu yang sulit dilakukan. Pelajar dan pekerja yang berjilbab dengan menggunakan rok yang panjang di bawah lutut, dipadu kaos kaki hingga di atas lutut masih di pandang aneh.<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-3903674/jilbab-di-indonesia-antara-pelarangan-dan-perjuangan|title=Jilbab di Indonesia, Antara Pelarangan dan Perjuangan|last=Sudrajat|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-06-21}}</ref>
Anne Rufaidah tetap mempromosiikan busana muslimnya ke berbagai tempat hingga mengubah sudut pandang masyarakat yang selama ini di pandang sebelah mata menjadi suatu gaya berbusana yang indah sekaligus kewajiban menutup aurat setiap muslimah.
Baris 46:
{{
|