Papua Pegunungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dagaf24 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
(16 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 10:
|perrow = 1/2/2
|image1=Puncak Trikora from north. main summit (center left) and west ridge by Christian Stangl flickr.jpg
|caption1=<center>[[Puncak Trikora]]
|image2=Opening Ceremony of Baliem Valley Festival 2018.jpg
|caption2=<center>[[Festival Budaya Lembah Baliem|Festival Lembah Baliem]]
|image3=Membuat noken.jpg
|caption3=<center>[[Noken]]
|image4=Traditional Method of Cooking.jpg
|caption4=<center>[[Bakar Batu|Bakar Batu]] (''Kit Oba Isogoa'')
|image5=Honai.jpg
|caption5=<center>Honai suku [[Suku Dani|Dani]]
}}
|caption = '''Dari atas ke bawah, kiri ke kanan.''': [[Puncak Trikora]]; [[Festival Budaya Lembah Baliem]]; Membuat [[Noken]]; [[Bakar Batu|Bakar Batu]] (''Kit Oba Isogoa'') di Baliem; Honai suku [[Suku Dani|Dani]]
|motto = Bangkit Bersama Membangun
|dasar hukum = [[s:Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022|UU No. 16 Tahun 2022]]
Baris 34 ⟶ 38:
|luas = 51213,00
|ref luas = <ref name="DUKCAPIL"/>
|penduduk = 14644661466738
|tahun populasi = 3130 DesemberJuni [[2023]]2024
|populasi ref = <ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 20232024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=20 JanuariSeptember 2024|format=Visual}}</ref>
|kepadatan = auto
|agama = {{ublist |item_style=white-space;
|{{Tree list}}
* 98,0003% [[Kekristenan]]
** 90,4954% [[Protestan]]
** 7,5149% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|1,8381% [[Islam]] |0,15% Kepercayaan |0,02% Lainnya<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] <small>(resmi)</small>, [[Bahasa Dani|Dani]], [[Bahasa Ketengban|Ketengban]], [[Bahasa Kimyal|Kimyal]], [[Bahasa Mek Kosarek|Kosarek]], [[Bahasa Lani|Lani]], [[Bahasa Nduga|Nduga]], [[Bahasa Ngalum|Ngalum]], [[Bahasa Nggem|Nggem]], [[Bahasa Walak|Walak]], [[Bahasa Yali|Yali]]
|IPM = <!--- DATA BELUM TERSEDIA -->
Baris 61 ⟶ 65:
}}
 
'''Papua Pegunungan''' adalah sebuah [[provinsi]] di [[Indonesia]] dengan [[Ibu kota provinsi|ibu kota]] yang berkedudukan di [[Kabupaten Jayawijaya]], tepatnya di perbatasan [[Welesi, Jayawijaya|Walesi]] dan [[Wouma, Jayawijaya|Wouma]].<ref>{{Cite web|url=https://cenderawasihpos.jawapos.com/lintas-papua/pegunungan/13/07/2023/sudah-tak-ada-masalah-dengan-loksi-pembangunan-kantor-gubernur/|title=Sudah Tak Ada Masalah dengan Loksi Pembangunan Kantor Gubernur|date=2023-07-13|access-date=2023-07-13|publisher=Cenderawasih Pos|archive-date=2023-07-13|archive-url=https://web.archive.org/web/20230713141147/https://cenderawasihpos.jawapos.com/lintas-papua/pegunungan/13/07/2023/sudah-tak-ada-masalah-dengan-loksi-pembangunan-kantor-gubernur/|dead-url=no}}</ref>

Papua Pegunungan dimekarkan dari provinsi [[Papua]] bersama dua provinsi lainnya yakni [[Papua Selatan]] dan [[Papua Tengah]] pada 30 Juni 2022 berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2022.<ref>{{Cite news |url=https://news.detik.com/berita/d-6205617/jokowi-teken-uu-pembentukan-3-provinsi-baru-papua |title=Jokowi Teken UU Pembentukan 3 Provinsi Baru Papua |date=29-07-2022 |access-date=29-07-2022 |work=[[Detik.com|detikcom]] |last= |first= |editor=Marlinda Oktavia Erwanti |archive-date=2022-07-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220729105129/https://news.detik.com/berita/d-6205617/jokowi-teken-uu-pembentukan-3-provinsi-baru-papua |dead-url=no }}</ref> Sebelumnya nama usulan provinsi ini bernama "Provinsi Papua [[Pegunungan Tengah]]". Papua Pegunungan adalah provinsi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang tidak memiliki garis pantai (terkurung daratan).<ref>{{Cite news|date=1 Juli 2022|title=Papua Pegunungan, Provinsi "Landlocked" Satu-satunya di Indonesia|work=[[Kompas.com]]|access-date=1 Juli 2022 |url=https://nasional.kompas.com/read/2022/07/01/05020031/papua-pegunungan-provinsi-landlocked-satu-satunya-di-indonesia|editor=Aryo Putranto Saptohutomo|archive-date=1 Juli 2022|archive-url=https://web.archive.org/web/20220701011015/https://nasional.kompas.com/read/2022/07/01/05020031/papua-pegunungan-provinsi-landlocked-satu-satunya-di-indonesia|dead-url=no|language=id}}</ref>
 
Secara geografis, Provinsi Papua Pegunungan berbatasan dengan Provinsi Papua di utara, Papua Nugini di timur, Provinsi Papua Selatan di selatan, dan Provinsi Papua Tengah di barat. Provinsi Papua Pegunungan berlokasi di [[Pegunungan Jayawijaya]] bagian timur. Pegunungan ini merupakan jajaran pegunungan tertinggi di Indonesia dengan puncak seperti [[Puncak Mandala]] dan [[Puncak Trikora]].
Baris 75 ⟶ 81:
Ekspedisi oleh van Overeem dan Kremer tahun 1920 berhasil menemukan Lembah Swart (sekarang Lembah Toli di wilayah Tolikara) beserta [[suku Lani]] yang tinggal disana. Ekspedisi ini kemudian menemukan [[Danau Habema]] dan berhasil mencapai Puncak Wilhelmina dari sisi utara. [[Lembah Baliem]] yang dihuni suku Dani ditemukan secara tidak sengaja dari pesawat terbang oleh ekspedisi yang dipimpin [[Richard Archbold]] dari [[Museum Sejarah Alam Amerika]] di tahun 1938. Ekspedisi ini diperkuat oleh puluhan tentara Belanda beserta orang-orang [[Suku Dayak|Dayak]] sebagai pemikul barang. Bangsa Belanda menyebut Lembah Baliem dengan ''Groote Vallei'' atau "Lembah Besar".<ref name="A" /><ref>{{Cite web|url=https://www.papua-insects.nl/history/Central%20New%20Guinea%20Expedition/Central%20New%20Guinea%20Expedition.htm|title=The Central New Guinea Expedition (1920-1921)|date=2010-01-27|website=papua-insects.nl|publisher=Papua Insects Foundation|access-date=2022-07-05|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705192100/https://www.papua-insects.nl/history/Central%20New%20Guinea%20Expedition/Central%20New%20Guinea%20Expedition.htm|dead-url=no}}</ref>
[[Berkas:Korporaal Margaret Hastings met pijl en boog in de Baliemvallei, KITLV 113765.tiff|jmpl|kiri|Kopral Margaret Hastings, salah satu korban selamat dari insiden Gremlin Special tahun 1945 bersama penduduk suku Yali dan Dani di utara Lembah Baliem.]]
Mitchel Zuckoff dalam bukunya ''Lost in Shangri-La'' tahun 2011 mengungkapkan, pada masa [[Perang Dunia II]] wilayah ini belum banyak dipetakan. Geografinya berupa pegunungan tinggi yang berawan dan hutan lebat ditambah suku pedalaman yang tidak familier banyak memakan korban. Salah satu insiden yang terkenal terjadi pada 13 Mei 1945 oleh [[pesawat [[Gremlin Special]] yang menabrak tepi gunung di ''Pass Valley'', lebih tepatnya di Uwambo, [[Abenaho, Yalimo|Distrik Abenaho]], [[Kabupaten Yalimo]]. Operasi khusus kemudian dikirimkan dan tiga orang berhasil diselamatkan. Kisah mereka bertahan hidup masuk berita di tahun itu.<ref name="A" /><ref name="Zuckoff">{{Cite book|title=Lost in Shangri-La|last=Zuckoff|first=Mitchell|publisher=HarperPress|location=London|year=2011}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.npr.org/2011/04/26/135710893/a-wwii-survival-epic-unfolds-deep-in-shangri-la|title=A WWII Survival Epic Unfolds Deep In 'Shangri-La'|date=2011-04-26|access-date=2022-07-05|website=npr.org|last=Neary|first=Lynn|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705191014/https://www.npr.org/2011/04/26/135710893/a-wwii-survival-epic-unfolds-deep-in-shangri-la|dead-url=no}}</ref>
 
=== Misi gereja dan berdirinya pemerintahan kolonial ===
Baris 82 ⟶ 88:
Agama Kristen masuk ke Lembah Baliem tahun 1954 oleh tim [[misionaris]] dari [[Christian and Missionary Alliance]] (C&MA) Amerika yang diterbangkan dari Sentani. Anggotanya antara lain pendeta Lioyd Van Stone dan Einer Michelson. Tidak lama kemudian, Pemerintah Belanda melalui kontrolir Frits Veldkamp juga mendirikan pos pemerintahan disini untuk memperkuat pengaruhnya di pedalaman. Kemudian dibangunlah perkampungan, lapangan udara, dan sarana prasarana lain di wilayah ini yang menjadi cikal bakal Kota [[Kota Wamena|Wamena]]. Hari jadi Wamena diperingati tiap 10 Desember 1956 sesuai pendirian pos pemerintahan Belanda ini.<ref name="A" /><ref>{{Cite web|url=https://www.papua.go.id/view-detail-kabupaten-280/Profil-Kab.-Jayawijaya.html|title=Profil Kabupaten Jayawijaya|website=papua.go.id|publisher=Pemerintah Provinsi Papua|archive-url=https://web.archive.org/web/20220701061448/https://www.papua.go.id/view-detail-kabupaten-280/Profil-Kab.-Jayawijaya.html|archive-date=2022-07-01}}</ref>
 
''Sterrengebergte'' atau [[Pegunungan Bintang]] yang terletak di ujung timur dekat perbatasan negara adalah salah satu wilayah yang belum dijelajahi Belanda. [[Perkumpulan Geografi Kerajaan Belanda]] atau KNAG (''Koninklijk Nederlands Aardrijkskundig Genootschap'') kemudian meluncurkan ekspedisi besar-besaran di tahun 1959 dengan membawa ilmuwan dari berbagai bidang seperti [[zoologi]], [[botani]], dan [[antropologi]]. Selain mendapatkan berbagai pengetahuan baru mengenai keadaan wilayah dan penduduknya, anggota ekspedisi juga berhasil menaiki Puncak Juliana (sekarang disebut [[Puncak Mandala]]). Sebelum memulai ekspedisi besar ini, dilakukan survei terlebih dahulu untuk mencari tempat yang cocok dijadikan kamp dan lapangan terbang. Pegawai Belanda seperti Jan Sneep, Nol Hermans, dan Pim Schoorl dikirim dalam ekspedisi kecil menuju Lembah Sibil di tahun 1955 dan bertemu penduduknya yaitu Sukusuku Sibil atau [[Suku Ngalum|Ngalum]]. Tahun 1958, Pemerintah Belanda meresmikan pos pemerintahan di Lembah Sibil yang nantinya akan menjadi Kota Oksibil ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang. Pemerintahan Belanda di wilayah ini cukup singkat dengan [[Sengketa Irian Barat|masuknya wilayah Nugini Belanda ke Indonesia]] di tahun 1963.<ref>{{Cite book|title=Einde van het stenen tijdperk: bestuursambtenaar in het witte hart van Nieuw-Guinea|url=https://rozenbergquarterly.com/einde-van-het-stenen-tijdperk-het-sterrengebergte/|last=Sneep|first=Jan|publisher=Rozenberg Publishers|isbn=9789051709278|year=2005|access-date=2022-08-06|archive-date=2022-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220806181549/https://rozenbergquarterly.com/einde-van-het-stenen-tijdperk-het-sterrengebergte/|dead-url=no}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://penghubung.papua.go.id/5-wilayah-adat/la-pago/kabupaten-pegunungan-bintang/|title=KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG|access-date=2022-08-07|website=papua.go.id|publisher=Pemerintah Provinsi Papua|archive-date=2020-06-09|archive-url=https://web.archive.org/web/20200609160414/https://penghubung.papua.go.id/5-wilayah-adat/la-pago/kabupaten-pegunungan-bintang/|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Pasca kolonial ===
Baris 128 ⟶ 134:
== Demografi ==
=== Suku bangsa ===
{{utama|Kelompok etnik di Pulau Papua#Provinsi Papua Pegunungan|l1=Daftar suku bangsa di Provinsi Papua Pegunungan}}
Sebagian besar penduduk provinsi Papua Pegunungan dihuni oleh suku asli Papua. Data dari [[Badan Pusat Statistik]] melalui [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], kelompok suku bangsa di Papua dikategorikan sebagai orang Papua dan Non Papua atau bukan penduduk asli Papua. Berdasarkan data sensus tersebut, untuk wilayah Papua Pegunungan, jumlah penduduk berdasarkan suku bangsa berdasarkan jenis kelamin [[laki-laki]], bahwa sebanyak 440.689 jiwa atau 96,61% adalah [[Orang Asli Papua|orang Papua]] dan selebihnya sebanyak 15.469 jiwa atau 3,39% adalah Non Papua, yang sebagian besarnya berada di [[Kabupaten Jayawijaya]].<ref name=sensus2010>''[https://web.archive.org/web/20131113120644/http://papua.bps.go.id/yii/9400/index.php/site/page?view=sp2010 Jumlah Penduduk menurut Klasifikasi Suku - Provinsi Papua]'', Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Diakses 2 November 2022</ref>
 
[[Berkas:Momuna tokok sagu.webp|jmpl|kirika|220px|[[Suku Momuna]] di Kampung Keikey, [[Dekai, Yahukimo|Dekai]], Yahukimo]]
Kebanyakan suku-suku di provinsi ini adalah bagian dari wilayah adat [[La Pago]] seperti [[Suku Dani|Dani]], [[Suku Lani|Lani]], [[Suku Yali|Yali]], [[Suku Walak|Walak]], dan [[Suku Nduga|Nduga]], dan [[Suku Nggem|Nggem]]. Di sebelah timurnya wilayah [[Kabupaten Yahukimo]] seperti [[Suku Hubla|Hubla]], [[Suku Kimyal|Kimyal]], [[Suku Momuna|Momuna]], Una-Ukam, [[Suku Mek|Mek]], [[Suku Yali|Yalimek]], [[Suku Ngalik|Ngalik]], Tokuni, Obini, [[Suku Korowai|Korowai]], Duwe, [[Suku Obukain|Obukain]], Kopkaka, dan Bese; di wilayah [[Kabupaten Pegunungan Bintang]] seperti [[Suku Arintap|Arintap]], [[Suku Ketengban|Ketengban]], [[Suku Kimki|Kimki]], [[Suku Lepki|Lepki]], [[Suku Murop|Murop]], [[Suku Ngalum|Ngalum]], dan [[Suku Yetfa|Yetfa]].
 
Berikut adalah jumlah penduduk provinsi Papua Pegunungan berdasarkan [[Orang Asli Papua|orang asli Papua]] dan pendatang menurut sensus tahun 2010 (jenis kelamin laki-laki):<ref name=sensus2010></ref>
 
{| class="wikitable sortable" style="font-size:90%;"
Baris 217 ⟶ 224:
|-
|}
 
=== Agama ===
[[Berkas:Tugu_Salib_Wamena.jpg|jmpl|Tugu Salib di pusat Kota Wamena]]
 
Berdasarkan data [[Ditjen Dukcapil]] [[Kementerian Dalam Negeri]] tahun 2024, sebagian besar penduduk provinsi ini beragama [[kristen]] dengan persentase 98,03% (90,54% Protestan dan 7,49% Katolik). Sisanya yaitu Islam dengan penganut 1,81%, 0,15% Kepercayaan, dan 0,02% lainnya.<ref name="DUKCAPIL"/>. Papua Pegunungan merayakan [[Pekabaran Injil|Hari Pekabaran Injil]] tiap 20 April yang diresmikan sebagai [[Hari libur di Indonesia|hari libur fakultatif]]. Hari tersebut memperingati misi penginjilan di Lembah Baliem di tahun 1954 oleh [[Christian and Missionary Alliance]] (C&MA) Amerika Serikat pada masa [[Nugini Belanda]].<ref>{{Cite web|url=https://www.ceposonline.com/papua-pegununungan/1994559934/resmi-20-april-ditetapkan-sebagai-libur-fakultatif-di-papua-pegunungan-velix-wanggai-memperingati-hari-pekabaran-injil|title=RESMI! 20 April Ditetapkan sebagai Libur Fakultatif di Papua Pegunungan, Velix Wanggai: Memperingati Hari Pekabaran Injil|date=2024-04-20|website=ceposonline.com|last=Tonjau|first=Deni|publisher=Cenderawasih Pos}}</ref>
 
== Perekonomian ==
Baris 233 ⟶ 245:
 
== Pariwisata ==
[[Berkas:20170903 Papouasie Baliem valley 14.jpg|jmpl|200px|ka|Sebuah[[Parela, kampungKurima, diYahukimo|Kampung LembahParela]], Baliem[[Kurima, denganYahukimo|Distrik latarKurima]], belakang[[Kabupaten pegununganYahukimo]] di [[Lembah Baliem]].]]
 
Bentang alam Papua Pegunungan berupa lembah-lembah tempat penduduk bermukim yang diapit oleh pegunungan tinggi. Pemandangan yang indah dan masih asri ditambah udara yang segar membuat wilayah ini menjadi destinasi untuk berpetualang. Dengan jasa pemandu wisata, wisatawan dapat berjalan kaki mengunjungi kampung yang tersebar di seluruh lembah dengan rumah honainya dan gaya hidup yang masih tradisional. Namun banyak kampung harus ditempuh melalui jalur yang terjal dan berbahaya seperti dekat jurang bahkan menyeberang sungai.<ref>{{Cite news|url=https://travel.tempo.co/read/1408668/wisata-trekking-di-lembah-baliem-papua-tak-bisa-menghitung-jarak-dengan-meter|title=Wisata Trekking di Lembah Baliem Papua, Tak Bisa Menghitung Jarak dengan Meter|date=2020-11-25|access-date=2022-10-31|work=[[Tempo.co]]|editor-last=Kustiani|editor-first=Rini|language=id|archive-date=2022-10-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20221030181227/https://travel.tempo.co/read/1408668/wisata-trekking-di-lembah-baliem-papua-tak-bisa-menghitung-jarak-dengan-meter|dead-url=no}}</ref>
Baris 296 ⟶ 308:
{{Provinsi Indonesia}}
{{Authority control}}
 
{{coor title dm|4|46|S|137|48|E|region:ID_type:adm1st_scale:5000000|display=title}}