Edwin Hidayat Abdullah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(12 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox orang}}
Dr. (Can.) '''Edwin Hidayat Abdullah''', S.E., M.P.M.. adalah seorang teknokrat Indonesia yang
Edwin juga dikenal sebagai guru silat yang menguasai [[Silek Kumango]], Silat Golok Seliwa,
== Kehidupan awal ==
Edwin lahir pada 28 April 1971 di Jakarta dari keluarga [[Perantau Minang|perantau Minangkabau]]. Ayahnya, [[Taufik Abdullah]], merupakan sejarawan senior, sedangkan ibunya bernama Rasidah. Kedua orangtuanya berasal dari [[Rao Rao, Sungai Tarab, Tanah Datar|Nagari Rao-Rao]], [[Kabupaten Tanah Datar|Tanah Datar]]. Ia menamatkan pendidikan di SD Selong 3, SMP Negeri 56 Jakarta, dan [[SMA Negeri 6 Jakarta]]. Saat SD, ia pernah ikut ayahnya yang sedang bertugas di Belanda. Keluarga ini menetap di [[Wassenaar]], sekitar 10 km dari [[Den Haag]]. Di sini, Edwin
Edwin meraih gelar sarjana ekonomi di [[Universitas Gadjah Mada]] (UGM) pada 1995. Semasa kuliah, ia pernah menjadi menjadi ''visiting student'' di Department of Economics, Faculty of Arts, [[Universitas McGill|McGill University]], [[Kanada]]. Saat itu, ia mengikuti ayahnya yang bertugas di [[Montreal]]. Setelah itu ia
== Karier ==
Kariernya dimulai sebagai analis riset di [[Industrial Bank of Japan]], Jakarta (September 1996 hingga Desember 1998). Lalu, ia pindah ke [[Badan Penyehatan Perbankan Nasional]] (BPPN). Di sini, ia bertanggung jawab menyelesaikan kredit macet dan proyek mangkrak serta mengurus restrukturisasi utang beberapa perusahaan BUMN. Saat meninggalkan BPPN pada 2003, ia memegang jabatan Senior Vice President. Setelah itu, ia dipercaya menjadi Komisaris [[Bumi Serpong Damai|PT Bumi Serpong Damai Tbk]] (2004–2015).<ref name="ensiklopedia" />
Sejak 2015 hingga 2019, Edwin dipercaya menjabat sebagai Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata yang membawahi sekitar 40 BUMN.<ref>https://padang.harianhaluan.com/reportase/pr-1061356703/selain-dipimpin-duo-minang-wakil-direktur-utama-holding-pariwisata-ternyata-juga-dijabat-urang-awak#google_vignette</ref> Dalam rentang tersebut, ia juga tercatat sebagai Komisaris [[Telkomsel|PT Telkomsel]] (2015-2017), Wakil Komisaris [[Pertamina|PT Pertamina]] (2016-2018), Komisaris PT Pertamina (2016-2018), dan Komisaris [[Telkom Indonesia|PT Telkom Indonesia]] (2018-2019).<ref>{{Cite web|last=|first=|title=Edwin Hidayat Abdullah Ditunjuk Sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina {{!}} Pertamina|url=https://www.pertamina.com/id/news-room/energia-news/www.pertamina.com|website=www.pertamina.com|language=en-US|access-date=2024-02-22}}</ref> Berikutnya, ia mengemban tugas sebagai Wakil Direktur Utama [[Angkasa Pura II|PT Angkasa Pura II]] (2019-
== Guru Silek Tuo ==
Di luar kesibukannya, Edwin Hidayat Abdullah juga menekuni dunia silat. Ia mulai fokus belajar silat ketika kuliah di UGM. Di koda gudeg itu, ia sempat bergabung dengan Perguruan Silat Jiwa Persatuan Hati. Saat di Jakarta, Edwin berguru kepada Lazuardi Malin Marajo untuk mendalami Silat Kumango. Lalu, ia mempelajari Maenpo Cikalong dengan berguru pada Haji Ceng Suryana
Pada 2013, ia menerbitkan buku yang menunjukkan penguasaannya terhadap silat berjudul ''Keajaiban Silat: Kaidah Ilmu Kehidupan dalam Gerakan Mematikan'' yang diterbitkan [[Gramedia Pustaka Utama]].<ref name=":1">{{Cite book|last=Abdullah|first=Edwin Hidayat|date=2013-09-23|url=https://books.google.com/books?id=KR9QDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&dq=Keajaiban+Silat:+Kaidah+Ilmu+Kehidupan+dalam+Gerakan+Mematikan&hl=en|title=Keajaiban Silat: Kaidah Ilmu Kehidupan dalam Gerakan Mematikan|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=978-979-22-9908-3|language=id}}</ref> Dalam buku itu, ia menulis, jika otak tak digunakan untuk berpikir, tangan ada tapi bukan untuk bekerja, mulut tapi diam, punya kejujuran tapi takut bicara, maka ia tak bisa jadi pesilat. Pesilat tak demikian. Ia mengolah pikirannya dan tubuhnya. Musuh jangan dicari, bersua dihindari, tangkisan ada dalam diri. Ini ajaran silek Kumango. Karena itu, katanya, jangan pernah tunjukan kelemahan, dengan cara mempertontonkan kekuatan. Lantas, ia meyakini sebaik-baiknya gerakan atau serangan adalah menutup adanya serangan atau masalah baru.<ref name=":0" />
Mengenai Silek Kumango, Edwin
== Kehidupan pribadi ==
Baris 25:
== Rujukan ==
<references />{{URUTANBAKU:Abdullah, Edwin Hidayat}}
[[Kategori:Birokrat Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh birokrat Minangkabau]]
[[Kategori:Teknokrat Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Nasional Singapura]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 6 Jakarta]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Jakarta]]
|