Kemboja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
k Lihat pula: chg cat
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(46 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Untukfor multi|negara di Asia Tenggara|Kamboja|film orisinal tahun 2022|Kambodja}}
{{Automatic taxobox
{{Taxobox
| display_parents = 4
| color = lightgreen
| image = Frangipani flowers.jpg
| name = Kemboja
| imagetaxon = Plumeria alba flowers.jpg
| genus_authorityauthority = [[Joseph Pitton de Tournefort|Tourn.]] ex [[Carolus Linnaeus|L.]]
| image_width = 240px
| subdivision_ranks = [[SpeciesSpesies]]
| image_caption = ''Plumeria alba'' (Kemboja putih)
| subdivision = 7-8 spesies:
| regnum = [[Plantae]]
| divisio = [[Flowering plant|Magnoliophyta]]
| classis = [[Magnoliopsida]]
| ordo = [[Gentianales]]
| familia = [[Apocynaceae]]
| genus = '''''Plumeria'''''
| genus_authority = [[Joseph Pitton de Tournefort|Tourn.]] ex [[Carolus Linnaeus|L.]]
| subdivision_ranks = [[Species]]
| subdivision =
7-8 spesies :
* ''[[Plumeria alba]]''
* ''[[Plumeria inodora]]''
* ''[[Plumeria obtusa]]''
* ''[[Plumeria pudicasafon]]''
* ''[[Kamboja merah|Plumeria rubra]]'' (dikenal juga sebagai ''Plumeria acuminata'' and ''Plumeria acutifolia'')
* ''[[Plumeria stenopetala]]''
* ''[[Plumeria stenophylla]]''
| image_width = 240px250px
}}
<!--'''''Plumeria''''' (common name '''Frangipani'''; [[syn.]] ''Himatanthus'' [[Willd.]] ex [[Roem.]] & [[Schult.]]) is a small genus of 7-8 species native to tropical and subtropical [[Americas]]. The genus consists of mainly deciduous shrubs and trees. ''P. rubra'' (Common Frangipani, Red Frangipani), native to [[Mexico]], [[Central America]], and [[Venezuela]], produces flowers ranging from yellow to pink depending on form or cultivar. From Mexico and Central America, ''Plumeria'' has spread to all tropical areas of the world, especially [[Hawaii]], where it grows so abundantly that many people think that it is indigenous there.
 
'''Kemboja'''<ref name = 'KBBID kemboja'>
==Plant==
{{id}}
''Plumeria'' is related to the Oleander, ''[[Oleander|Nerium oleander]]'', and both possess poisonous, milky sap, rather similar to that of ''[[Euphorbia]]''. Each of the separate species of ''Plumeria'' bears differently shaped leaves and their form and growth habits are also distinct. The leaves of ''P. alba'' are quite narrow and corrugated, while leaves of ''P. pudica'' have an elongated oak shape and glossy, dark green color. ''P. pudica'' is one of the everblooming types with non-deciduous, evergreen leaves. Another species that retains leaves and flowers in winter is ''P. obtusa''; though its common name is "Singapore", it is originally from [[Colombia]].
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia
{{cite web
|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode: kemboja|WIKI}}
|title=Arti kata kemboja pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan
|accessdate=2019-12-13
}}</ref>, '''kamboja''', atau '''semboja'''<ref name = 'KBBID semboja'>
{{id}}
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia
{{cite web
|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/{{urlencode: semboja|WIKI}}
|title=Arti kata semboja pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan
|accessdate=2019-12-13
'''Kemboja''' atau '''semboja'''}}</ref> merupakanadalah sekelompok tumbuhan dalam [[genus|marga]] ''Plumeria''. Bentuknya berupa [[pohon]] kecil dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harumharumnya sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Jenis akarnya serabut dan tekstur bunganya tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus.
 
Tumbuhan ini berasal dari [[Amerika Tengah]]. Nama ''Plumeria'' diberikan untuk menghormati [[Charles Plumier]] (1646-1706), pakar botani asal [[PerancisPrancis]]. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di [[Pulau Bali]] karena ditanam di hampir setiap [[pura]] serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di [[Nusantara]], termasuk [[Malaya]], kemboja ditanam di [[kuburan|pekuburan]] sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui [[stek]] batang.
''Plumeria'' flowers are most fragrant at night in order to lure [[sphinx moths]] to pollinate them. The flowers have no [[nectar]], and simply dupe their pollinators. The moths inadvertently pollinate them by transferring pollen from flower to flower in their fruitless search for nectar.
 
Plumeria saat ini populer digunakan sebagai tanaman hias outdoorluar awalnyaruangan. Awalnya tanaman ini hanya digunakan sebagai tanaman kuburan.
''Plumeria'' species are easily [[Plant propagation|propagated]] by taking a cutting of leafless stem tips in [[Spring (season)|spring]] and allowing them to dry at the base before inserting them into soil. They are also propagated via tissue culture both from cuttings of freshly elongated stems and via aseptically germinated [[seed]].
 
== Jenis-Jenis ==
== Etymology and common names ==
[[Berkas:Plumeria-0-KayEss-1.jpeg|thumb|left|150px|''[[Plumeria rubra]]'']]
The genus, originally spelled ''Plumiera'', is named in honor of the seventeenth-century French botanist [[Charles Plumier]], who traveled to the New World documenting many plant and animal species. The common name "Frangipani" comes from an [[Italy|Italian]] [[Frangipani family|noble family]], a sixteenth-century [[marquess]] of which invented a plumeria-scented [[perfume]].
 
Bunga kamboja tidak hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan bermacam-macam, di antaranya ''Plumeria'' Bali-Whirl. Bunga kamboja ini memiliki [[mahkota]] yang bertumpuk, sedang cara memperbanyak serta melestarikannya adalah dengan penyetekkan.<ref name="Ratnasari">Ratnasari, Juwita (2007).''Galeri Tanaman Bunga Hias''.Depok:PT Penebar Swadaya. Hal 175 Cet. 2</ref> Ada juga ''Plumeria acuminata'', bentuk mahkotanya membulat serta bagian ujungnya menggulung.<ref name="Ratnasari"/> Yang ketiga yakni ''Plumeria acutifolia'', bau bunganya harum dan berkhasiat untuk obat [[kencing nanah]], [[bengkak]] serta [[bisul]].<ref name="Ratnasari"/> Bunga kamboja jenis ini sering digunakan untuk upacara keagamaan oleh orang [[Bali]].<ref name="Ratnasari"/>
In Mexico, the [[Nahuatl]] (Aztec language) name for this plant is "cacalloxochitl" which means "crow flower." It was used for many medicinal purposes such as salves and ointments.
 
Selanjutnya adalah ''Plumeria'' Cendana, meskipun berbau harum tetapi [[getah]]nya mengandung [[racun]] yang dapat menimbulkan rasa gatal.<ref name="Ratnasari"/> ''Plumeria K''ok Putih, bunga kamboja ini sekalipun sudah mekar tetap terlihat agak [[kuncup]].<ref name="Ratnasari"/> Ada juga ''Adenium obesum'', biasanya orang-orang menyebutnya dengan bunga kamboja [[Jepang]].<ref name="Hety">Indriani, Yovita Hety (2006).''Membuat Tanaman Hias Tampil Unik''.Depok:PT Penebar Swadaya. Hal 31 Cet. VIII</ref> Bunga ini bukan berasal dari negeri [[sakura]] melainkan dari [[Benua]] [[Afrika]], tepatnya [[Tanzania]], [[Kenya]], dan [[Uganda]].<ref name="Hety"/> Tanaman ini juga terkenal dengan sebutan ''the rose of desert'' (mawar padang pasir), hal ini disebabkan karena dia mampu bertahan hidup meskipun tumbuh di padang pasir.<ref name="Hety"/>
Depending on location, many other common names exist: "Kembang Kemboja" in [[Indonesia]], "Temple Tree" or "Champa" in [[India]], "Kalachuchi" in the [[Philippines]], "Araliya" or "Pansal Mal" in [[Sri Lanka]], "Champa" in [[Laos]], "Lantom" or "Lilarwadee" in [[Thai]] and "Dead man's fingers". Many English speakers also simply use the generic name "plumeria".
== Kegunaaan ==
 
=== In cultureObat ===
They are now common [[Naturalisation (biology)|naturalised]] plants in southern and southeastern [[Asia]], and in local folk beliefs provide shelter to ghosts and demons. The scent of the ''Plumeria'' has been associated with a vampire in Malay folklore, the [[Pontianak (folklore)|pontianak]]. They are associated with temples in both [[Hindu]] and [[Buddhist]] cultures, though Hindus do not use the flowers in their temple offerings.
 
Bunga kamboja mempunyai sejumlah senyawa yang berkhasiat sebagai obat, yakni triterprenoid amirin, lupeol, dan fulvoplumierin.<ref name="Wied">Apriadji, Wied Harry (2008).''Resep sehat Alami Wied Harry di TV''.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 72</ref> Zat-zat tersebut bersifat antipiretik (menurunkan [[demam]]), antiinflamatif (mengatasi radang), dan analgesik (meredakan rasa sakit).<ref name="Wied"/> Karena kandungan-kandungan inilah, bunga kamboja berguna untuk mengurangi nyeri [[haid]] dan mencegah [[pingsan]] akibat [[udara]] panas atau terkena [[sinar]] [[matahari]] (heat stroke).<ref name="Wied"/>
In several Pacific islands, such as [[Tahiti]], Fiji, Hawaii and [[Tonga]], Plumeria is used for making [[Lei (Hawaii)|leis]]. In modern Polynesian culture, it can be worn by women to indicate their relationship status - over the right ear if seeking a relationship, and over the left if taken.
 
Selain itu, bunga kamboja juga banyak mempunyai khasiat yang lain, yakni sebagai [[obat]] luar maupun dalam. Sebagai obat luar, getah kamboja dapat digunakan untuk, misalnya, mengobati [[gigi]] berlubang. Caranya adalah dengan melumaskan getah kamboja pada [[kapas]] yang kemudian digunakan untuk menutupi gigi yang berlubang. Namun hal ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar getah kamboja tersebut jangan sampai mengenai gigi yang sehat. Sebagai obat dalam, bunga kamboja dapat digunakan untuk mengobati [[orang]] yang terkena penyakit disentri. Caranya adalah dengan memasukkan 12-24 gram bunga kamboja kering ke dalam wadah berisi air 400cc, lalu merebusnya dan menyisakan airnya sampai 200 cc.<ref name="Hembing">Prof. Hembing (2000).''Ensiklopedia Millenium:Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia''.Jakarta:Prestasi Insan Indonesia. Hal 78-79</ref>
''P. alba'' is the national flower of [[Nicaragua]] and [[Laos]], where it is known under the local name "Sacuanjoche" (Nicaragua) and "Champa" (Laos).
 
=== Makanan ===
In the book "[[A Varanda do Frangipani]]" by [[Mozambique|Mozambican]] author, [[Mia Couto]], the shedding of the tree's flowers serves to mark the passage of time, and the conclusion sees the protagonists submerging into the tree's roots as the ultimate solution to fix their shattered world.
 
Bunga kamboja juga dapat digunakan untuk membuat berbagai macam [[makanan]] ringan, misalnya, untuk membuat [[tempura]] bunga.<ref name="Wied"/> Caranya mudah, yaitu hanya dengan melumuri bunga kamboja segar dengan adonan bumbu berupa [[bawang putih]], [[merica]], [[garam]] dicampur dengan [[tepung terigu]] serta ''[[baking powder]]'' dan menggorengnya hingga garing seperti kerupuk. Hal ini merupakan kreasi lain dalam penggunaan bunga kamboja yang selama ini hanya dikenal sebagi bunga penghias [[kebun]].<ref name="Wied"/>
In [[Culture of Bangladesh|Bangladeshi culture]] most white flowers, and particularly plumeria ([[Bengali language|Bengali]]: চম্পা ''chômpa'' or চাঁপা ''chãpa''), are associated with funerals and death.
 
== In FictionGaleri ==
<gallery mode="packed">
 
Berkas:Kudup dan bunga kemboja (Plumeria).JPG |Kudup dan kemboja merah di [[Malaysia]].
* [[Tagore]] story 'The Champa Flower' from the collection [[Crescent Moon]] [http://www.sacred-texts.com/hin/tagore/cresmoon/cm17.htm]
Berkas:Bunga kemboja (Plumeria) merah.JPG |Kemboja merah di Malaysia.
 
Berkas:Plumeria (Frangipani).jpg|Kemboja di [[Jardin des Plantes de Lille]], Lille, Prancis.
* Under the Frangipani by Mia Couto
Berkas:Fallen Plumeria.JPG|Kemboja di [[Bangalore]], [[India]]
 
Berkas:Bunga Kemboja.jpg |Kemboja merah muda
==Plumeria obtusa Gallery==
Berkas:Plumeria White.jpg|White Plumeria, found at [[Andhra Pradesh]]
<gallery>
Berkas:Chempakam.jpg|White Plumeria, [[Kozhikode]], [[Kerala]]
Berkas:Fruit & flower I IMG 4181.jpg|<center>Fruit & flower</center>
[[Berkas:Plumeria-00006-KayEssZachi-1Evenor.jpeg|thumb|left|150pxjpg|''[[Plumeria rubra]]'' di [[Israel]]
Berkas:Flower I IMG 8330.jpg|<center>Flowers</center>
Berkas:Indian champa plumeria.jpg | Plumeria (Indian Champa) di [[Surat]], [[India]]
Berkas:Bark I IMG 4179.jpg|<center>Bark</center>
Berkas:Leaves I IMG 8331.jpg|<center>Leaves</center>
</gallery>
-->
 
== Lihat pula ==
'''Kemboja''' atau '''semboja''' merupakan sekelompok tumbuhan dalam [[genus|marga]] ''Plumeria''. Bentuknya berupa [[pohon]] kecil dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harum sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib.
* [[Adenium]]
 
==Referensi==
Tumbuhan ini berasal dari [[Amerika Tengah]]. Nama ''Plumeria'' diberikan untuk menghormati [[Charles Plumier]] (1646-1706), pakar botani asal [[Perancis]]. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di [[Pulau Bali]] karena ditanam di hampir setiap [[pura]] serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di [[Nusantara]], termasuk [[Malaya]], kemboja ditanam di [[kuburan|pekuburan]] sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui [[stek]] batang.
 
{{reflist}}
Plumeria saat ini populer digunakan sebagai tanaman hias outdoor awalnya tanaman ini hanya digunakan sebagai tanaman kuburan.
 
== LihatPranala pulaluar ==
{{Wiktionary}}
* [[Adenium]]
* {{dmoz|Science/Biology/Flora_and_Fauna/Plantae/Magnoliophyta/Magnoliopsida/Apocynaceae/Plumeria/}}
 
{{Taxonbar|from=Q218123}}
{{tumbuhan-stub}}
 
[[Kategori:Apocynaceae]]
Baris 82 ⟶ 84:
[[Kategori:Tanaman peneduh]]
[[Kategori:Tumbuhan berbunga]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Plumeria]]
[[Kategori:Bunga]]