Babad Tanah Leluhur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Derryadrian (bicara | kontrib)
Eka Erlangga (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(11 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 9:
|aproducer =
|writer = [[S. Tidjab]]
|starring =[[Fitria Anwar]]<br />[[Lamting]]<br />[[Wisnu Wardhana]]<br />[[Indah Cahyani]]<br />[[Yulietta Kulit]]<br />[[WSF Ratu Evie]]<br />[[Alex Bernard]]<br />[[John Wiranata]]<br />[[Raymond Robot]]<br />[[Arman Effendy]]<br />[[Budi Schwarzkrone]]<br />[[Rudy Wahab]]<br />[[Yoseph Hungan]]<br />[[S. Naryo Hadi]] <br />[[Anneke Putri]]
|music = [[Didi AGP]]
|cinematography = [[William Samara]]
Baris 28:
 
'''Babad Tanah Leluhur''' adalah Sandiwara Radio karya [[M.Aboed]] yang naskahnya diperkenalkan sebagai hasil karangan [[Tizar Sponsen]]. Ide cerita pada episode awal merupakan buah karya [[Cece Sukhiar]].
Sandiwara ini mulai disiarkan 1 September 1989 dan berakhir pada 27 Desember 1992, terdiri dari 40 Episode, dimanadi mana tiap episode nya terdiri dari 30 Seri. Dalam satu kaset memuat 2 seri.
 
== Plot ==
Baris 35:
* Seta Keling
* Dampu Awuk
* Dadung Awuk
* Anting Wulan
 
Ning Sewu mendapat perintah dari guru mereka [[Resi Wanayasa]] untuk membantu [[Prabu Aji Konda]] dari kerajaan [[Karang Sedana]] yang sedang terancam pemberontakan dari [[Ki Dalem Jaya Suntana]] yang dibantu oleh para pendekar rimba persilatan dari golongan hitam. Diantara tokoh golongan hitam itu ada [[Jerangkong Hidup]], yang dikenal sebagai raja ilmu hitam tanah jawa.
 
Pada episode-episode berikutnya, tokoh utamanya tampak mengerucut pada sosok pasangan [[Anting Wulan]], [[Saka Palwaguna]] dan raden [[Purbaya]] yang mencintai pengasuhnya [[Cempaka]]. Dan bermunculan tokoh jahat yang licik dan sakti seperti [[Ranghyang Purba Sora]] dan pembantunya, [[Resi Amista]], seorang resi dari negeri India. Dan menjelang akhir-akhir episode dari Babad Tanah Leluhur, muncul sosok jahat siluman Ular Emas, [[Nenek Ranggis]] dari gunung Wukir.begitulah ceritanya..
 
== Episode ==
Baris 75 ⟶ 74:
* 31. MENDUNG DI PAGI HARI
* 32. PERGURUAN TONGKAT MERAH
* 33. KEMELUT DESA TAMYANGTAMIYANG
* 34. GEMURUH DENDAM GEMURUH RINDU
* 35. KEMELUT DI KERATON INDRASAPA
Baris 85 ⟶ 84:
 
== Film Layar Lebar ==
* '''Babad Tanah Leluhur I: Rahasia Bukit Tengkorak''' adalah film [[Indonesia]] tahun 1990 dengan disutradarai oleh [[M. Abnar Romli]] yang dibintangi oleh [[Lamting]] dan, [[Fitria Anwar]] dan [[Hans Wanaghi]].
* '''Babad Tanah Leluhur II: Banyu Cakra Buana ''' adalah film [[Indonesia]] tahun 1991 dengan disutradarai oleh [[Denny H.W]] yang dibintangi oleh [[GitoFitria GilasAnwar]], [[DeviGito PermatasariGilas]] dan [[FitriaDevi AnwarPermatasari]].
 
== Sinopsis film ==
 
Resi Wanayasa memerintahkan ke-4 muridnya yang tergabung dalam kelompok Ning Sewu yaitu Raden Seta Keling (Hans Wanaghi), Raden Saka Palwaguna (Lamting), Dampu Awuk dan Anting Wulan (Fitria Anwar) untuk membantu Raja Karang Sedana Aji Konda yang dirongrong oleh pembrontakan dari salah satu Bawahannya Ki Sentana. Pembrontak berhasil menduduki singgasana. Permaisuri (Aneke Putri) dan putranya Raden Purbaya (Otniel Andi Hermawan) berhasil kabur dan ditampung di Perguruan Goa Larang.
Jerangkong Hidup (Budi Schwarzkrone) mengacau Kerajaan Karang Sedana lagi. Sanata Dharma (Wisnu Wardhana) yang diminta untuk mengatasi masalah ini mula-mula menolak, karena ia sudah meninggal-kan keduniawian. Tapi, ketika suasana semakin tidak keruan, akhirnya Sanata Dharma turun tangan juga. Jerangkong Hidup bisa ditumpas.<ref>[http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M1992 Laman Babad Tanah Leluhur], diakses pada 17 Februari 2010</ref>
 
Jerangkong Hidup (Budi Schwarzkrone) berhasil menculik Raden Purbaya dan Raden Karmapala dari Kerajaan Galuh, mereka disembunyikan di Bukit Tengkorak. Ketika kelompok Ning Sewu tidak dapat mengatasi Jerangkong Hidup maka Mpu Sanata Dharma atau Eyang Kaliman (Wisnu Wardhana) turun tangan dan berhasil menumpas pimpinan Bukit Tengkorak itu.<ref>[http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M1992 Laman Babad Tanah Leluhur]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses pada 17 Februari 2010</ref>
 
== Referensi ==
Baris 97 ⟶ 98:
== Pranala luar ==
* {{id}} [https://www.facebook.com/groups/BabadTanahLeluhur/]
* {{id}} [http://perfilman.pnri.go.id/filmografi.php?1=1&a=view&recid=FILM-M1992 Resensi@Perfilmanjibis.pnri]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
* {{id}} [http://www.citwf.com/film25894.htm Resensi Babad Tanah Leluhur] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110124154844/http://citwf.com/film25894.htm |date=2011-01-24 }}
{{Film-indo-stub}}
 
[[Kategori:Sandiwara Radio Indonesia]]
[[Kategori:Sandiwara Radio Indonesia Tahun 1989]]
[[Kategori:Film Indonesia Tahuntahun 1990]]