Ishak Daud: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Patria lupa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(46 revisi perantara oleh 26 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox military person
{{kembangkan}}
| honorific_prefix = Perkasa Alam [[Teungku]]
{{referensi}}
| name = {{PAGENAME}}
'''Ishak Daud''' ({{lahirmati|[[Idi Rayeuk, Aceh Timur]], [[Aceh]]|12|1|1960|[[Peureulak]], [[Aceh]]|8|9|2004}}) adalah tokoh pemberontak [[Aceh]]. Dia pernah menjabat sebagai Panglima GAM wilayah [[Peureulak]].
| image =
| nickname =
| caption =
| birth_date = {{birth date|1960|1|12|df=yes}}
| birth_place = [[Blang Geulumpang, Idi Rayeuk, Aceh Timur]], [[Aceh]]
| death_date = {{death date and age|2004|9|8|1960|1|12|df=yes}}
| death_place = Tualang Pateng, [[Peureulak Timur, Aceh Timur]], [[Aceh]]
| allegiance = [[Berkas:Flag of Free Aceh Movement.svg|25px]] Aceh
| branch = [[Gerakan Aceh Merdeka]]
| serviceyears = 1987–2004
| rank =
| unit = Tentara Nasional Aceh (TNA)
| commands =
| battles = [[Pemberontakan di Aceh]]{{KIA}}
| alma_mater = Pelatihan Militer di Camp Tajura, [[Libya]]
| relations =
| laterwork =
}}
 
'''Perkasa Alam Teungku Ishak Daud''' ({{lahirmati|[[Blang Geulumpang, Idi Rayeuk, Aceh Timur]], [[Aceh]]|12|1|1960|[[Peureulak]], [[Aceh]]|8|9|2004}}) adalah Panglima GAM wilayah [[Peureulak]]. Dia pernah dipenjarakan oleh pemerintah [[Republik Indonesia]], tetapi dibebaskan kembali pada masa pemerintahan presiden [[Abdurrahman Wahid]], [[21]] [[Mei]] [[2000]]. Selanjutnya, dia bergabung kembali dengan GAM, dan meninggal pada suatu peristiwa penyergapan oleh [[TNI]], tahun [[2003|2004]].<ref>[http://news.liputan6.com/read/85870/ishak-daud-tewas News Liputan 6: Ishak Daud tewas], diakses 21 Feb 2015</ref><ref>[http://penapost.com/2014/05/7-pejuang-gam-paling-ditakuti.html Penapost: Pejuang GAM paling ditakuti], diakses 21 Feb 2015</ref><ref>[http://news.detik.com/read/2004/09/22/213601/212221/10/tembak-mati-ishak-daud-14-anggota-tni-naik-pangkat News Detik: Tembak mati Ishak Daud, 14 anggota TNI naik pangkat], diakses 21 Feb 2015</ref>
{{bio-stub}}
 
== Biografi ==
Ishak lahir di Desa Blang Glumpang Kuala Idie, Kecamatan Idie Rayeuk, [[Aceh Timur]] pada 12 Januari 1960. Ia adalah anak pertama dari pasangan Muhammad Daud bin Tengku Basyah dan Nuriah. Semasa kecil, Ishak tinggal di lingkungan desa yang rata-rata hidup di bawah garis kemiskinan. Ayahnya bekerja sebagai nelayan, sedangkan ibunya berjualan kue. Ishak Daud merasa tidak pernah puas dengan kondisi itu, pada awal tahun [[1984]], saat usianya 24 tahun, Ishak memutuskan merantau ke [[Malaysia]]. Di negeri jiran itu, Ishak Daud bekerja serampangan, sebagai kuli bangunan atau penjaga restoran. Karena tak tahan hidup seperti itu di Malaysia, Ishak Daud memutuskan merantau ke [[Singapura]]. Apalagi banyak orang [[Aceh]] di negeri situ. Sama seperti di Malaysia, Ishak Daud juga bekerja serabutan, dari buruh bangunan hingga sopir angkutan. Di Singapura pula Ishak Daud mulai mengenal [[Gerakan Aceh Merdeka]], apalagi saat itu banyak aktivis Aceh Merdeka menggelar pertemuan politik. Praktis, selama bekerja di [[Singapura]] Ishak sering mengikuti pertemuan tersebut. Ini pula yang membuka wawasannya tentang sejarah Aceh. Pada [[Juni]] [[1987]], Ishak akhirnya disumpah oleh [[Tengku Abdullah Musa]] sebagai anggota [[GAM]]. Apalagi Hasan Tiro yang mengendalikan GAM dari [[Swedia]] butuh pemuda Aceh untuk dididik pendidikan militer dan dikirim ke Libya. Ishak Daud termasuk dalam rombongan 40 orang pemuda Aceh yang dikirim ke [[Libya]]. Sepulang dari Libya, dia singgah di [[Singapura]] selama 12 hari. Ishak Daud pun memutuskan pulang ke Aceh melalui Pelabuhan [[Tanjung Balai]]. Dari sana ia naik bus dan kembali ke kampung halamannya di Idi Rayeuk. Awalnya dia bekerja sebagai pedagang Ikan dan diam-diam merekrut pemuda untuk terlibat GAM. Ishak termasuk tokoh pertama yang mengibarkan bendera Aceh Merdeka di SMA Idi Rayeuk, Aceh Timur pada [[4]] [[Desember]] [[1989]] setelah pengibaran bendera di Gunung Halimun, Pidie, yang dilakukan Hasan Tiro pada [[4]] [[Desember]] [[1976]].
 
== Meninggal Dunia ==
Pada [[20]] [[Mei]] [[1990]], Ishak Daud menyerang pos ABRI di Buloh Blang Ara, Aceh Utara. Dalam penyerangan itu, dua tentara dan seorang pelajar SMP meninggal. Kelompok Ishak Daud juga berhasil mengambil 22 pucuk senjata M-16 dan senjata jenis minimi. Untuk perbuatannya tersebut, Ishak Daud divonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri [[Lhokseumawe]]. Sidangnya digelar di Sabang karena dalam beberapa persidangan sebelumnya, Ishak Daud selalu dielu-elukan oleh simpatisannya. Saat itu, Ishak disebut-sebut sebagai Kepala Biro Penerangan Aceh Merdeka. Namun, Ishak Daud hanya sempat menjalani hukuman dua tahun saja, karena pada masa kepemimpinan Presiden [[Abdurrahman Wahid]], [[21]] [[Mei]] [[2000]], Ishak Daud dibebaskan. Ishak memutuskan kembali bergabung dengan GAM, posisi terakhirnya sebagai Panglima GAM Wilayah Peureulak-Teumieng. Ishak meninggal dalam sebuah penyergapan oleh TNI pada akhir tahun [[2004]].<ref>http://penapost.com/2014/05/7-pejuang-gam-paling-ditakuti.html</ref>
 
== Referensi ==
 
{{reflist}}
 
[[Kategori:Tokoh Aceh]]
[[Kategori:Tokoh Gerakan Aceh Merdeka]]
[[Kategori:Tokoh dari Aceh Timur]]
 
{{bioBio-stub}}