Kalimantan (wilayah Indonesia): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Alamnirvana (bicara | kontrib)
 
(43 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{about|wilayah Indonesia di pulau bernama sama|pulau tersebut|Kalimantan|kegunaan lain|Kalimantan (disambiguasi)}}
{{distinguish|Pulau Kalimantan}}
{{Geobox|Region| name = Kalimantan, Indonesia
| native_name =
| other_name =
Baris 18:
| part3 = [[Kalimantan Selatan]]
| part4 = [[Kalimantan Barat]]
| city part5 = [[PalangkaNusantara (ibu kota terencana)|Ibu Kota RayaNusantara]]
| city1city = [[SamarindaKota Pontianak|Pontianak]]
| city2city1 = [[TanjungKota SelorSingkawang|Singkawang]]
| city3city2 = [[BanjarmasinKota Palangka Raya|Palangka Raya]]
| city4city3 = [[Pontianak,Kota IndonesiaBanjarbaru|PontianakBanjarbaru]]
| city4 = [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]]
| city5 = [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]
| city6 = [[Kota Bontang|Bontang]]
| city7 = [[Kota Samarinda|Samarinda]]
| city8 = [[Kota Tarakan|Tarakan]]
<!-- *** Geography *** -->
| area = 544.150
Baris 46 ⟶ 51:
| lowest_long_EW =
| lowest_elevation =
<!-- *** PopulationPenduduk *** -->
| population_as_of = 2014
| population = 14944742
| population_densitykepadatan = auto
<!-- *** Various codes *** -->
| timezone = [[Waktu Indonesia Barat|WIB]], [[Waktu Indonesia Tengah|WITA]]
| utc_offset = +7{{!}}+8
| code_type = [[ISO 3166-2:ID|ISO 3166-2]]
| code = ID-KA
| code1_type = Pelat lisensikendaraan
| code1 = DA<ref>Pernah digunakan untuk wilayah Polda Kalselteng, sebelumnya digunakan untuk seluruh Kalimantan-Indonesia selain Kalimantan Barat</ref><br>KB<br>KH<br>KT<br>KU
<!-- *** Map section *** -->
Baris 66 ⟶ 71:
| footnotes =
}}
'''Kalimantan, Indonesia''' adalah sebuah wilayah di [[Pulau Kalimantan]] di bawah administrasi [[Negara Kesatuan Republik Indonesia]]. Wilayah Kalimantan berbatasan dengan [[Sabah]] dan [[Sarawak]] di bagian utara, sedangkan di bagian barat berbatasan dengan [[Selat Karimata]], di bagian selatan berbatasan dengan [[Laut Jawa]], dan di sebelah timur berbatasan dengan [[Selat Makassar]], dan [[Laut Sulawesi]]. Sebelum pemekaran pada tahun 1957 wilayah ini merupakan satusebuah wilayah administratif/provinsi yang beribu kota di Banjarmasin.
 
== Latar belakang ==
Pada zaman kerajaan dan [[Hindia Belanda]] dan sebelumnya, "Kalimantan" dapat merujuk kepada keseluruhan pulau yang dikenal sebagai [[Borneo]] yang meliputi [[Sabah]], [[Sarawak]], [[Brunei]], dan kawasanwilayah Kalimantan sekarangHindia-Belanda. Dalam surat-surat Pangeran [[Tamjidullah II dari Banjar|Tamjidillah]] dari [[Kerajaan Banjar]] kepada [[Residen]] [[Belanda]] di [[Banjarmasin]] pada tahun [[1857]], ia menyebut nama "Pulau Kalimantan", bukan dengan sebutan "Pulau Borneo". Ini menunjukkan bahwa di kalangan penduduk setempat, nama "Kalimantan" lebih umum digunakan daripada nama "Borneo" yang digunakan oleh pemerintah Hindia Belanda. Dengan kedatangan Inggris di Kalimantan, Inggris memisahkan [[Sabah]], [[Sarawak]], dan [[Brunei Darussalam|Brunei]] dari Kalimantan. Ketika Sabah dan Sarawak dimasukkan ke dalam wilayah [[Malaysia]], keseluruhan pulau mulai dikenal sebagai Borneo. Sampai saat ini [[Kalimantan|Pulau Kalimantan]] secara luas lebih dikenal sebagai "Borneo" daripada "Kalimantan", dan kata "Kalimantan" sendiri lebih umum diartikan merujuk pada wilayah di "Pulau Borneo" yang dimiliki oleh Indonesia. Namun hal ini tidak berlaku di [[Indonesia]], di mana istilah "Kalimantan" merujuk baik kepada keseluruhan pulau maupun khusus pada wilayah Indonesia.
 
Sebagian besar wilayah Kalimantan dari kota [[Sambas]] hingga kota [[Berau]] merupakan bekas kawasan [[Kerajaan Banjar]], tetapi kini kawasan itu menyusut menjadi sebagian kecil saja di wilayah [[Kalimantan Selatan]] masa kini sebagian telah jatuh ke tangan [[Kesultanan Brunei]].<ref name="hikayat banjar">{{ms}} [[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh, Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref><ref>{{en}} {{cite book|pages=111|url=http://books.google.co.id/books?id=o1NBAAAAcAAJ&dq=China%20river%20Banjar%20Maffeen&pg=PA111#v=onepage&q&f=false|title=A general collection of the best and most interesting voyages and travels in all parts of the world: many of which are now first translated into English : digested on a new plan|volume=11|first=John|last=Pinkerton|publisher=Longman|year=1812}}</ref> Dengan kedatangan Inggris di Kalimantan, Inggris memisahkan [[Sabah]], [[Sarawak]] dari Kalimantan (termasuk [[Brunei]]). Ketika Sabah dan Sarawak dimasukkan ke dalam wilayah [[Malaysia]], keseluruhan pulau dipanggil Borneo. Sampai sekarang pulau itu secara luas disebut dengan "Borneo" daripada "Kalimantan", dan kata "Kalimantan" sendiri lebih umum diartikan sebagai suatu wilayah di pulau Borneo yang dimiliki oleh Indonesia, walaupun dalam [[Bahasa Indonesia]] kata "Kalimantan" tetap mengacu kepada keseluruhan pulau.
 
== Etimologi ==
-->Asal usul nama Kalimantan tidak begitu jelas. Sebutan ''kelamantan'' digunakan di [[Sarawak]] untuk menyebut kelompok penduduk yang mengonsumsi [[sagu]] di wilayah utara pulau ini.<ref>{{cite book|last=Charton|first=Barbara|year=2008|url=http://books.google.co.id/books?id=X3ePF_Fv9KYC&lpg=PA203&dq=Kelamantan&pg=PA203#v=onepage&q=Kelamantan&f=false|title=The Facts on File dictionary of marine science|publisher=Infobase Publishing|isbn=0816063834|edition=2|pages=203}}ISBN 978-0-8160-6383-3</ref>. Menurut [[Crowfurd]], kata Kalimantan adalah nama sejenis mangga (''[[Mangifera]]'') sehingga pulau Kalimantan adalah pulau mangga, namun dia menambahkan bahwa kata itu berbau dongeng dan tidak populer.<ref>''Descriptive Dictionary of the Indian Island'' (1856)</ref>. Mangga lokal yang disebut ''klemantan'' ini sampai sekarang banyak terdapat di perdesaan di daerah [[Kabupaten Ketapang|Ketapang]] dan sekitarnya, [[Kalimantan Barat]].
{{Untuk|etimologi nama Borneo|Borneo (disambiguasi)}}
<!-- ini etimologi "Borneo", bukan "Kalimantan"
Nama "Borneo" berasal dari kata Kesultanan [[Brunei Darussalam]] yang sebelumnya merupakan kerajaan besar dan luas (mencakup Serawak dan sebagian Sabah karena sebagian Sabah ini milik kesultanan Sulu-Mindanao. Para pedagang [[Portugis]] menyebutnya Borneo dan digunakan oleh orang-orang Eropa.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=fHhNAAAAYAAJ&dq=laut%20pulo&pg=RA1-PA93#v=onepage&q=laut%20pulo&f=true The New American encyclopaedia: a popular dictionary of general knowledge, Volume 2, D. Appleton, 1865]</ref> Di dalam Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun [[1365]] Kerajaan Brunei kuno disebut "Barune", sehingga ada pula yang menyebutnya "[[Waruna Pura]]". Namun penduduk asli menyebutnya sebagai pulo Klemantan.{{fact}} --><!--
 
--><!-- ini etimologi "Warunadwipa/Amra-dwipa", bukan Kalimantan? Agak ga nyambung
Menurut [[Crowfurd]], kata Kalimantan adalah nama sejenis [[mangga]] sehingga pulau Kalimantan adalah pulau mangga namun dia menambahkan bahwa kata itu berbau dongeng dan tidak populer.<ref>''Descriptive Dictionary of the Indian Island'' (1856)</ref> Sedangkan [[Dr. B. Ch. Chhabra]] menyebutkan kebiasaan bangsa [[India]] kuno menyebutkan nama tempat sesuai hasil bumi seperti [[jewawut]] dalam [[bahasa sanksekerta]] ''yawa'' sehingga pulau itu disebut ''yawadwipa'' yang dikenal sebagai pulau [[Jawa]] sehingga berdasarkan analogi itu pulau itu yang dengan nama Sanskerta ''Amra-dwipa'' atau pulau mangga.<ref>dalam jurnal [[M.B.R.A.S]] vol XV part 3 hlm 79</ref>. Tetapi menurut [[W.H Treacher]], mangga liar tidak dikenal di Kalimantan utara. Lagi pula Borneo tidak pernah dikenal sebagai pulau yang menghasilkan mangga malah mungkin sekali dari sebutan ''Sago Island'' (pulau Sagu) karena kata ''Lamantah'' adalah nama asli [[sagu]] mentah.<ref>''British Borneo'' dalam jurnal M.B.R.A.S (1889)</ref> --><!--
 
-->Asal usul nama Kalimantan tidak begitu jelas. Sebutan ''kelamantan'' digunakan di [[Sarawak]] untuk menyebut kelompok penduduk yang mengonsumsi [[sagu]] di wilayah utara pulau ini<ref>{{cite book|last=Charton|first=Barbara|year=2008|url=http://books.google.co.id/books?id=X3ePF_Fv9KYC&lpg=PA203&dq=Kelamantan&pg=PA203#v=onepage&q=Kelamantan&f=false|title=The Facts on File dictionary of marine science|publisher=Infobase Publishing|isbn=0816063834|edition=2|pages=203}}ISBN 978-0-8160-6383-3</ref>. Menurut [[Crowfurd]], kata Kalimantan adalah nama sejenis mangga (''[[Mangifera]]'') sehingga pulau Kalimantan adalah pulau mangga, namun dia menambahkan bahwa kata itu berbau dongeng dan tidak populer.<ref>''Descriptive Dictionary of the Indian Island'' (1856)</ref>. Mangga lokal yang disebut ''klemantan'' ini sampai sekarang banyak terdapat di perdesaan di daerah [[Kabupaten Ketapang|Ketapang]] dan sekitarnya, [[Kalimantan Barat]].
 
Menurut [[C. Hose]] dan [[Mac Dougall]], "Kalimantan" berasal dari nama-nama enam golongan suku-suku setempat yakni [[Iban]] (Dayak Laut), [[Suku Kayan|Kayan]], [[Suku Dayak Kenyah|Kenyah]], [[Klemantan]] (Dayak Darat), [[Rumpun Murut|Murut]], dan [[Suku Punan|Punan]]. Dalam karangannya, ''Natural Man, a Record from Borneo'' (1926), Hose menjelaskan bahwa Klemantan adalah nama baru yang digunakan oleh bangsa [[Melayu]]. Namun menurut [[Slamet Muljana]], kata Kalimantan bukan kata Melayu asli tapi kata pinjaman sebagai halnya kata [[Malaya]], melayu yang berasal dari India (malaya yang berarti gunung).
 
Pendapat yang lain menyebutkan bahwa Kalimantan atau ''Klemantan'' berasal dari [[bahasa Sanskerta]], ''Kalamanthana'' yaitu pulau yang udaranya sangat panas atau membakar (''kal[a]'': musim, waktu dan ''manthan[a]'': membakar). Karena vokal ''a'' pada kala dan manthana menurut kebiasaan tidak diucapkan, maka Kalamanthana diucap ''Kalmantan'' yang kemudian disebut penduduk asli ''Klemantan'' atau ''Quallamontan'' yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.<ref>{{cite book|last=Muljana|first=Slamet|year=2006|url=http://books.google.co.id/books?id=l1ALHtAiibQC&lpg=PA88&dq=Kalamanthana&pg=PA88#v=onepage&q=Kalamanthana&f=false|title=Sriwijaya|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|isbn=9798451627|pages=88}}ISBN 978-979-8451-62-1</ref> Terdapat tiga kerajaan besar (induk) di pulau ini yaitu Borneo (Brunei/Barune), Succadana (Tanjungpura/Bakulapura), dan Banjarmasin (Bumi/Nusa Kencana). Penduduk kawasan timur pulau ini menyebutnya '''Pulu K'lemantan''',<ref>{{cite book|url=http://books.google.co.id/books?id=bIxKAAAAYAAJ&dq=Pulu%20K'lemantan&pg=PA396#v=onepage&q=Pulu%20K'lemantan&f=false|title=Memoir of the life and public services of Sir Thomas Stamford Raffles|volume=2|first=Lady Sophia|last=Raffles|publisher=J. Duncan|year=1835|pages=396}}</ref><ref>{{cite journal|url=http://books.google.co.id/books?id=6vwWAAAAYAAJ&dq=Pulu%20K'lemantan&pg=PA331#v=onepage&q=Pulu%20K'lemantan&f=false |title=The Quarterly journal of science and the arts|volume= 2 |pages=331 |author=Royal Institution of Great Britain|publisher=John Murray|year=1817}}</ref><ref>{{cite journal|url=http://books.google.co.id/books?id=7-ROAAAAYAAJ&dq=Pulu%20K'lemantan&pg=PA444#v=onepage&q=Pulu%20K'lemantan&f=false |title= Kritisches Journal der neuesten theologischen Literatur |volume= 6 |author=Christoph Friedrich von Ammon, Leonhard Bertholdt |pages=444|publisher=J. E. Seidel|year=1817}}</ref>, orang Italia mengenalnya ''Calemantan'' dan orang Ukraina: Калімантан.
 
Jika ditilik dari bahasa Jawa, nama Kalimantan dapat berarti "Sungai Intan".<ref>[http://www.extremeborneo.com/Kalimantan_Rivers.html Kalimantan Rivers]</ref><ref>[http://www.walkaboutindonesia.com/kalimantan.htm Kalimantan - Indonesia]</ref><ref name="Kathy MacKinnon">{{cite book|first=[[Kathy MacKinnon|Kathy]]|last=MacKinnon|coauthors=|title=''[http://books.google.co.id/books?id=70iB6Tf62OkC&lpg=PA62&dq=demang%20lehman&pg=PA61#v=onepage&q=demang%20lehman&f=false The ecology of Kalimantan]''|publisher=Oxford University Press|year=1996|isbn=9780945971733}}ISBn [http://books.google.co.id/books?id=70iB6Tf62OkC&lpg=PR6&pg=PR6#v=onepage&q&f=false 0-945971-73-7]</ref>
Baris 96 ⟶ 92:
Sebutan "Nusa Kencana" adalah sebutan pulau Kalimantan dalam naskah-naskah Jawa Kuno seperti dalam [[Ramalan Jayabaya|Ramalan Prabu Jayabaya]] dari masa kerajaan [[Kadiri]] (Panjalu), tentang akan dikuasainya Tanah Jawa oleh bangsa Jepang yang datang dari arah Nusa Kencana (Bumi Kencana).<!--sebutan untuk wilayah yang sekarang menjadi provinsi [[Kalimantan Selatan]], karena-->Memang terbukti sebelum menyeberang ke Jawa, tentara Jepang terlebih dahulu menguasai ibu kota Kalimantan saat itu yaitu Banjarmasin. Nusa Kencana sering pula digambarkan sebagai Tanah Sabrang yaitu sebagai perwujudan Negeri Alengka yang primitif tempat tinggal para raksasa di seberang Tanah Jawa. Di Tanah Sabrang inilah terdapat Tanah Dayak yang disebutkan dalam Serat Maha Parwa.
 
Sebutan-sebutan yang lain antara lain: "Pulau Banjar",<ref>{{cite book|last=Chambert-Loir|first=Henri|year=2004|url=http://books.google.co.id/books?id=6Q71wFB4YxQC&lpg=PA121&dq=pulau%20Banjar&pg=PA121#v=onepage&q=pulau%20Banjar&f=false|title=Kerajaan Bima dalam sastra dan sejarah|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=9799100119|pages=121|coauthors=Wisamarta, Lukman (Khatib.)}} ISBN 978-979-9100-11-5</ref><ref>{{cite book|last=Zaini-Lajoubert|first=Monique|year=2008|url=http://books.google.com/books?id=A072D2-8QNMC&lpg=PA144&dq=sumbawa%20banjar&hl=id&pg=PA144#v=onepage&q=sumbawa%20banjar&f=false|title=Karya lengkap Abdullah bin Muhammad al-Misri: Bayan al-Asmaʾ, Hikayat Mareskalek, ʿArsy al-Muluk, Cerita Siam, Hikayat tanah Bali|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia|isbn=9798116135|pages=144}} ISBN 978-979-8116-13-1</ref>, Raden Paku (kelak dikenal sebagai [[Sunan Giri]]) diriwayatkan pernah menyebarkan Islam ke Pulau Banjar, demikian pula sebutan oleh orang Gowa, Selaparang (Lombok), Sumbawa dan Bima karena kerajaan-kerajaan ini memiliki hubungan bilateral dengan Kesultanan Banjar; "Jawa Besar" sebutan dari [[Marco Polo]] penjelajah dari [[Italia]]<ref>{{cite book|pages=478|url=http://books.google.co.id/books?id=V64WAAAAQAAJ&dq=benjar&pg=PA478#v=onepage&q=benjar&f=false|title=Modern geography: A description of the empires, kingdoms, states, and colonies; with the oceans, seas, and isles in all parts of the world...|first=John|last=Pinkerton|coauthors=Samuel Vince|edition=2|publisher=T. Cadell|year=1806}}</ref> atau dalam bahasa Arab;<ref name="East India Company">{{cite book|first=East India Company|last=[[East India Company]]|url=http://books.google.co.id/books?id=yFisQ6cm4hcC&dq=lawai%20rivier&pg=PA118#v=onepage&q&f=false|title=The Asiatic journal and monthly miscellany|volume= 12|pages=118|publisher=Wm. H. Allen & Co|year=1821}}</ref>; dan "Jaba Daje" artinya "Jawa di Utara (dari [[pulau Madura]]) sebutan [[suku Madura]] terhadap pulau Kalimantan baru pada abad ke-20.
 
== Pembagian wilayah ==
<!--Gubernur Gewest Borneo dalam pemerintahan Hindia Belanda.
{| class="wikitable"
|- style="background-color:#cfc;"
Baris 110 ⟶ 106:
|}
</onlyinclude>
-->
 
Wilayah Kalimantan dibagi menjadi 5 buah wilayah atau [[provinsi]]:
 
* [[Kalimantan dibagikanTengah]], menjadidengan 5ibu buahkota wilayah ataudi [[provinsiPalangka Raya]]:
* [[Kalimantan Tengah]], dengan ibu kota di [[Palangkaraya]]
* [[Kalimantan Timur]], dengan ibu kota di [[Samarinda]]
* [[Kalimantan Selatan]], dengan ibu kota di [[BanjarmasinBanjarbaru]]
* [[Kalimantan Barat]], dengan ibu kota di [[Pontianak]]
* [[Kalimantan Utara]], dengan ibu kota di [[Tanjung Selor]]
Baris 126 ⟶ 121:
!width="70"|Luas (km<sup>2</sup>)
! style="width:100px;"|Total populasi (Sensus tahun 2000)
! style="width:100px;"|Total populasi (Perkiraan tahun 2005)
! style="width:100px;"|Total populasi (Sensus tahun 2010)
! style="width:100px;"|Total populasi (Sensus tahun 2020)<ref>[https://sulut.bps.go.id/indicator/12/958/2/jumlah-penduduk-menurut-provinsi-di-indonesia.html Jumlah Penduduk Menurut Provinsi di Indonesia (Ribu Jiwa), 2019-2021]</ref>
! style="width:100px;"|Provincial capital
! style="width:100px;"|TotalIbu populasikota (Perkiraan tahun 2005)provinsi
|- style="text-align:right;"
! [[Kalimantan Barat]] <br>(''Kalimantan Barat'')
| 147.307,00 || 4.016.353 || 4.042397.817162 || 4.397317.162400 || [[Pontianak, Indonesia|Pontianak]]
|- style="text-align:right;"
! [[Kalimantan Tengah]] <br>(''Kalimantan Tengah'')
| 153.564,50 || 1.801.965 || 12.913181.026002 || 25.181320.002100 || [[Palangkaraya]]
|- style="text-align:right;"
! [[Kalimantan Selatan]] <br>(''Kalimantan Selatan'')
| 38.744,23 || 2.984.026 || 3.271589.413731 || 35.589325.731600 || [[BanjarmasinBanjarbaru]]
|- style="text-align:right;"
! [[Kalimantan Timur]] <br>(''Kalimantan Timur'')
| 204.534,34 || 2.451.895 || 23.840536.874503 || 35.593414.171400 || [[Samarinda]]
|- style="text-align:right;"
! [[Kalimantan Utara]] <br>(''Kalimantan Utara'')
| 71.176,72 || — || 473.424 || 6312.758670.000 || [[Tanjung Selor]]
|- style="text-align:right;"
! Total
| 615.326,79 || 11.254.239 || 1213.541704.554398 || 1423.392047.824 ||500
|}
</center>
Baris 154 ⟶ 149:
[[Berkas:Mengulur Naga.jpg|jmpl|200px|Mengulur [[naga]] dalam pesta adat [[Erau]], upacara adat [[suku Kutai]].]]
[[Berkas:Sampung Kepala Naga Gambir Sawit.JPG|jmpl|200px|Karakter [[naga]] dalam [[budaya Banjar]].]]
Suku asli Kalimantan biasanya menamakan dirinya '''BAKUDAPATI''' yang merupakan akronim dari [[Suku Banjar|Banjar]], [[Suku Kutai|Kutai]], [[rumpun Dayak|Dayak]], [[Suku Paser|Paser]], dan [[Suku Tidung|Tidung]].<ref>http://kaltim.tribunnews.com/2015/10/20/pekan-budaya-bakal-tampilkan-kearifan-lokal-suku-di-bumi-etam</ref><ref>{{Cite web |url=http://ceritakota.info/2015/08/singkatan-tahukah-kita-apa-artinya.html |title=Salinan arsip |access-date=2016-04-30 |archive-date=2016-05-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160508211512/http://ceritakota.info/2015/08/singkatan-tahukah-kita-apa-artinya.html |dead-url=yes }}</ref> Sebagian keturunan suku Banjar dan suku Dayak di Kalimantan Barat ada menyebut dirinya sebagai Suku Melayu.<ref>http://www.antarakalbar.com/berita/313094/kesultanan-banjar-miliki-kaitan-dengan-sarawak-dan-landak</ref> Suku Melayu juga sering dianggap sebagai suku asli Kalimantan.<ref>{{cite book|last=Haris|first=Syamsuddin|year=2004|url=http://books.google.co.id/books?id=mF6bdlj8qrYC&lpg=PA186&dq=banjar%20sumatera%20utara&pg=PA188#v=onepage&q=banjar%20sumatera%20utara&f=true|title=Desentralisasi dan otonomi daerah: Naskah akademik dan RUU usulan LIPI|publisher=Yayasan Obor Indonesia|isbn=979-98014-1-9|pages=188}}ISBN 978-979-98014-1-8</ref> Pada sensus BPS tahun 2010, suku bangsa yang terdapat di Kalimantan Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu suku Banjar, suku Dayak Indonesia (268 sukusubsuku bangsa), suku Melayu dan suku asal Kalimantan lainnya (non Dayak dan non BanjarMelayu).<ref>{{cite book
|last =
|first =
Baris 170 ⟶ 165:
Program kolonisasi pada masa Hindia Belanda dan Program transmigrasi sejak masa Orde Baru juga berpengaruh besar terhadap demografi Kalimantan. Suku transmigran yang terdapat di Kalimantan yaitu Suku Jawa, Sunda, Banten, Madura, Sunda, Bali, Sasak (Lombok), Flores dan [[Adonara]].
 
Memang beberapa kota di pulau Kalimantan ''diduduki'' secara politis oleh mayoritas suku-suku pendatang seperti Tionghoa-Hakka (Singkawang), suku Jawa (Balikpapan, Samarinda), Bugis (Balikpapan, Samarinda, Pagatan, Nunukan, Tawau) dan sebagainya. Suku-suku imigran tersebut berusaha memasukkan unsur budayanya dengan alasan tertentu, padahal mereka tidak memiliki wilayah adat dan tidak diakui sebagai suku asli Kalimantan, walaupun keberadaannya telah lama datang menyeberang ke pulau ini. Suku Bugis merupakan suku imigran pertama menetap, ber-inkorporasi dan memiliki hubungan historis dengan kerajaan-kerajaan Melayu (baca: kerajaan Islam) di Kalimantan. Beberapa waktu yang lalu suku Bugis, mengangkat seorang ''panglima adat'' untuk pulau Nunukan yang menimbulkan reaksi oleh lembaga adat suku-suku asli. Tari Rindang Kemantis adalah gabungan tarian yang mengambil unsur seni beberapa etnis di Balikpapan seperti Banjar, Dayak, Bugis, Jawa, Padang dan Sunda<ref>[http://www.antaranews.com/berita/1287331654/orang-asing-minati-tarian-balikpapan Orang Asing Minati Tarian Balikpapan]</ref> dianggap kurang mencerminkan budaya lokal sehingga menimbulkan protes lembaga adat suku-suku lokal.<ref>[http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=52947 Balikpapan Punya Kesenian Lokal]</ref><ref>[http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=52805 Tarian Rindang Kumantis Diprotes]</ref> Di Balikpapan pembentukan Brigade Lagaligo<ref>[http://www.facebook.com/pages/LAGALIGO/115990298491321 LAGALIGO di facebook.com]</ref> sebuah organisasi kemasyarakatan warga perantuan asal Sulawesi Selatan dianggap provokasi dan ditentang ormas suku lokal.<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/06/25/15250380/Deklarasi.Lagaligo.di.Balikpapan Deklarasi Lagaligo di Balikpapan]</ref><ref>[http://news.okezone.com/read/2011/07/12/340/478900/2-pekan-demonstrasi-pengaruhi-kerja-dprd-balikpapan 2 Pekan Demonstrasi Pengaruhi Kerja DPRD Balikpapan ]</ref><ref>[http://kaltim.tribunnews.com/2011/07/13/wali kota-lagaligo-dilarang-lakukan-kegiatan Wali kota: Lagaligo Dilarang Lakukan Kegiatan ]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref><ref>[{{Cite web |url=http://suaraborneo.com/?p=3518 |title=Gubernur Kaltim Larang Brigade Lagaligo Beraktivitas ] |access-date=2013-04-02 |archive-date=2011-09-01 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110901034022/http://suaraborneo.com/?p=3518 |dead-url=yes }}</ref><ref>[{{Cite news|url=http://metrotvnews.com/read/newscatvideo/nusantara/2011/07/12/131915/Brimob-Gagalkan-Sweeping-Warga-Pendatang-di-Balikpapan |title=Brimob Gagalkan Sweeping Warga Pendatang di Balikpapan |access-date=2013-04-02 |archive-date=2012-01-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120111122749/http://metrotvnews.com/read/newscatvideo/nusantara/2011/07/12/131915/Brimob-Gagalkan-Sweeping-Warga-Pendatang-di-Balikpapan |dead-url=yes |work=[[MetroTV|Metrotvnews.com]] }}</ref><ref>[http://www.mediaindonesia.com/read/2011/07/07/241675/127/101/Ormas-La-Galigo-Dibekukan Ormas La Galigo Dibekukan ]</ref> Kota Sampit pernah dianggap sebagai [[Kabupaten Sampang|Sampang]] ke-2. Wali kota Singkawang yang berasal dari suku Tionghoa membangun di pusat kota Singkawang sebuah patung ''liong'' yaitu [[naga]] khas budaya Tionghoa yang lazim ditaruh atau disembahyangi di kelenteng. Pembangunan patung naga ini merupakan simbolisasi hegemoni politik ECI Etnis Tionghoa Indonesia dengan mengabaikan keberadaan etnis pribumi di Singkawang sehingga menimbulkan protes oleh kelompok Front Pembela Islam, Front Pembela Melayu dan aliansi LSM. Penguatan dominasi politik ECI merupakan upaya revitalisasi negara Lan Fang<ref>[{{Cite web |url=http://www.obor.or.id/bukus/view/852/baru |title=Etnis Cina Indonesia dalam Politik: Politik Etnis Cina Pontianak dan Singkawang di Era Reformasi 1998 ] |access-date=2013-04-02 |archive-date=2014-01-31 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140131090826/http://www.obor.or.id/bukus/view/852/baru |dead-url=yes }}</ref> yang tentu saja akan ditolak oleh suku-suku bukan ECI,<ref>[http://news.okezone.com/read/2008/11/30/1/169229/fpi-akan-bongkar-patung-naga-di-kota-singkawang FPI Akan Bongkar Patung Naga di Kota Singkawang ]</ref>, namun di lain pihak, suku Dayak mendukung keberadaan patung naga tersebut.<ref>[{{Cite web |url=http://www.borneotribune.com/headline/dukung-keberadaan-tugu-naga-massa-datangi-dprd-singkawang.html |title=Dukung Keberadaan Tugu Naga, Massa Datangi DPRD Singkawang] |access-date=2013-04-02 |archive-date=2012-02-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120214171100/http://www.borneotribune.com/headline/dukung-keberadaan-tugu-naga-massa-datangi-dprd-singkawang.html |dead-url=yes }}</ref>. Dalam budaya Kalimantan karakter naga biasanya disandingkan dengan karakter [[enggang gading]], yang melambangkan keharmonisan dwitunggal semesta yaitu dunia atas dan dunia bawah. Seorang tokoh suku imigran telah membuat tulisan yang menyinggung etnis Melayu.<ref>[{{Cite web |url=http://www.borneotribune.com/headline/singkawang-siaga-i-fpi-polisi-bentrok-di-tugu-naga.html |title=Singkawang Siaga I, FPI-Polisi Bentrok di Tugu Nag ] |access-date=2013-04-02 |archive-date=2011-12-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111211070651/http://www.borneotribune.com/headline/singkawang-siaga-i-fpi-polisi-bentrok-di-tugu-naga.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Walaupun demikian sebagian budaya suku-suku Kalimantan merupakan hasil adaptasi, akulturasi, asimilasi, amalgamasi, dan inkorporasi unsur-unsur budaya dari luar misalnya [[sarung Samarinda]], [[sarung Pagatan]], [[wayang kulit Banjar]], benang bintik (batik Dayak Ngaju), ampik (batik Dayak Kenyah), [[tari zafin]] dan sebagainya.
 
Pada dasarnya budaya Kalimantan terbagi menjadi budaya pedalaman dan budaya pesisir. Atraksi kedua budaya ini setiap tahun ditampilkan dalam Festival Borneo yang ikuti oleh keempat provinsi di Kalimantan diadakan bergiliran masing-masing provinsi.<ref>[{{Cite web |url=http://www.investor.co.id/home/ribuan-massa-saksikan-pembukaan-festival-borneo/12334 |title=Ribuan Massa Saksikan Pembukaan Festival Borneo Jumat, 20 Mei 2011 |{{!}} 15:40 ] |access-date=2013-04-02 |archive-date=2012-01-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120130084444/http://www.investor.co.id/home/ribuan-massa-saksikan-pembukaan-festival-borneo/12334 |dead-url=yes }}</ref><ref>[{{Cite web |url=http://disporbudpar.kalselprov.go.id/component/content/article/berita-terkini/festival-borneo-palangka-raya-2011 |title=Festival Borneo Palangka Raya 2011 ] |access-date=2013-04-02 |archive-date=2011-10-21 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111021065941/http://disporbudpar.kalselprov.go.id/component/content/article/berita-terkini/festival-borneo-palangka-raya-2011 |dead-url=yes }}</ref><ref>[{{Cite web |url=http://www.borneophotography.org/pagelaran-tari-festival-borneo.html |title=Pagelaran Tari Festival Borneo di Pontianak tahun 2009] |access-date=2013-04-02 |archive-date=2011-12-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20111205232559/http://www.borneophotography.org/pagelaran-tari-festival-borneo.html |dead-url=yes }}</ref> Kalimantan kaya dengan budaya kuliner, di antaranya masakan sari laut.<ref>{{cite book|last=Sanaji|first=Miftah|url=http://books.google.co.id/books?id=5m1LphbB-KMC&lpg=PP1&dq=kalimantan&pg=PA1#v=onepage&q&f=false|title=Seafood: Citarasa Kalimantan|publisher=PT Gramedia Pustaka Utama|isbn=9792261990}}ISBN 978-979-22-6199-8</ref>
 
=== Kelompok etnis ===
{{Pie chart
| thumb = right
| caption = Etnik/Bahasa di regional [[Kalimantan (wilayah Indonesia)]]
| label1 = [[Suku Banjar|Banjar]]
| value1 = 2526.0631
| color1 = GreenYellow
| label2 = [[Suku Dayak|Dayak]]
| value2 = 2319.3449
| color2 = PurpleRed
| label3 = [[Suku Jawa|Jawa]]
| value3 = 1718.3723
| color3 = YellowBlue
| label4 = [[Orang Melayu Indonesia|Melayu]]
| value4 = 1214.9622
| color4 = BlueGreen
| label5 = [[Suku Bugis|Bugis]]
| value5 = 67.8524
| color5 = RedOrange
| label6 = [[Suku Madura|Madura]]
| value6 = 23.8905
| color6 = Violet
| label7 = [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]
| value7 = 2.8598
| color7 = BrownPink
| label8 = [[Suku Kutai|Kutai]]
| value8 = 12.9301
| color8 = Black
| label9 = [[Suku Sunda|Sunda]]
| value9 = 1.1016
| color9 = GreyWhite
| label10 = [[Suku Batak|Batak]]
| value10 = 0.6164
| color10 = Magenta
| label11 = Suku-suku lain
| value11 = 54.0467
| color11 = PinkBrown
}}
 
Baris 234 ⟶ 229:
| style="text-align: right;" | 464.260{{br}} (21,28%)
| style="text-align: right;" | 2.686.627{{br}} (74,84%)
| style="text-align: right;" | 440.453{{br}} (1012,4345%)
| style="text-align: right;" | 3.605.770{{br}} (2526,0631%)
| Menempati Kalimantan Selatan dan menyebar hingga Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan sedikit di Kalimantan Barat.
|-
Baris 243 ⟶ 238:
| style="text-align: right;" | 1.002.817{{br}} (45,98%)
| style="text-align: right;" | 56.447{{br}} (1,57%)
| style="text-align: right;" | 1351.039.863437{{br}} (249,6186%)
| style="text-align: right;" | 32.359670.017591{{br}} (2319,3449%)
| Menempati daerah pedalaman Kalimantan, terutama Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan sedikit di Kalimantan Selatan.
|-
Baris 252 ⟶ 247:
| style="text-align: right;" | 478.393{{br}} (21,93%)
| style="text-align: right;" | 523.276{{br}} (14,58%)
| style="text-align: right;" | 1.069.605{{br}} (2530,3225%)
| style="text-align: right;" | 2.498.512{{br}} (1718,3723%)
| Orang Jawa transmigran umumnya menempati desa-desa kawasan transmigrasi di seluruh Kalimatan. Terdapat pula orang Jawa perantauan yang juga menyebar di kawasan perkotaan di Kalimantan.
|-
Baris 259 ⟶ 254:
| [[Orang Melayu Indonesia|Suku Melayu]]
| style="text-align: right;" | 1.767.990{{br}} (40,21%)
| style="text-align: right;" | 87102.348{{br}} (4,0069%)
| style="text-align: right;" | 313.681{{br}} (0,1038%)
| style="text-align: right;" | 665.053000{{br}} (01,1484%)
| style="text-align: right;" | 1.865949.072019{{br}} (1214,9622%)
| Menempati pesisir Kalimantan Barat dankhususnya wilayah pesisir, baratsebagian pesisir Kalimantan Tengah, & Kalimantan Timur.
|-
| 5
Baris 270 ⟶ 265:
| style="text-align: right;" | 17.104{{br}} (0,78%)
| style="text-align: right;" | 101.727{{br}} (2,84%)
| style="text-align: right;" | 735.819{{br}} (1720,4281%)
| style="text-align: right;" | 991.932{{br}} (67,8524%)
| Menempati kawasan pesisir pantai dan perkotaan terutama di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat.
|-
Baris 279 ⟶ 274:
| style="text-align: right;" | 42.668{{br}} (1,95%)
| style="text-align: right;" | 53.002{{br}} (1,48%)
| style="text-align: right;" | 46.823{{br}} (1,1133%)
| style="text-align: right;" | 417.362{{br}} (23,8905%)
| Terutama tersebar di Kalimantan Barat namun juga cukup banyak jumlahnya di daerah Kalimantan lainnya, baik di perkotaan maupun kawasan trasnmigrasi.
|-
Baris 288 ⟶ 283:
| style="text-align: right;" | 5.130{{br}} (0,24%)
| style="text-align: right;" | 13.000{{br}} (0,36%)
| style="text-align: right;" | 32.757{{br}} (0,7893%)
| style="text-align: right;" | 409.338{{br}} (2,8598%)
| Banyak bermukim di kawasan perkotaan terutama di Kalimantan Barat, seperti kota Singkawang dan Pontianak.
|-
Baris 297 ⟶ 292:
| style="text-align: right;" | Tidak ada data
| style="text-align: right;" | Tidak ada data
| style="text-align: right;" | 275.696{{br}} (67,5380%)
| style="text-align: right;" | 275.696{{br}} (12,9301%)
| Menempati wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai Timur dan Kutai Barat di Kalimantan Timur.
|-
Baris 305 ⟶ 300:
| style="text-align: right;" | 49.530{{br}} (1,13%)
| style="text-align: right;" | 28.580{{br}} (1,31%)
| style="text-align: right;" | 24.592{{br}} (0,6869%)
| style="text-align: right;" | 55.659{{br}} (1,3257%)
| style="text-align: right;" | 158.361{{br}} (1,1016%)
| Juga menempati sebagian daerah transmigrasi dan juga terdapat di perkotaan namun jumlahnya tidak sebanyak etnis Jawa.
|-
| 10
Baris 315 ⟶ 310:
| style="text-align: right;" | 12.324{{br}} (0,56%)
| style="text-align: right;" | 12.408{{br}} (0,35%)
| style="text-align: right;" | 37.145{{br}} (01,8805%)
| style="text-align: right;" | 88.363{{br}} (0,6164%)
| Menempati kawasan perkotaan dan biasanya mengisi jabatan birokrasi dan sedikit terdapat di pedalaman biasanya bekerja sebagai pekerja tambang atau sawit.
|-
| 11
| Lainnya
| style="text-align: right;" | 80.996{{br}} (1,84%)
| style="text-align: right;" | 42.378{{br}} (1,94%)
| style="text-align: right;" | 114.971{{br}} (3,20%)
| style="text-align: right;" | 485.056{{br}} (11,48%)
| style="text-align: right;" | 723.401{{br}} (5,04%)
| Suku-suku lainnya yang tidak masuk 10 besar seperti Toraja, Buton, Mandar, Makassar, Minahasa, Bali, Sasak, Arab, Flores, Gorontalo, Minangkabau dan lain-lain
| style="text-align: right;" | 485.056{{br}} (11,48%)
| style="text-align: right;" | 42639.378454{{br}} (14,9467%)
| Suku-suku lainnya yang tidak masuk 10 besar seperti TorajaTidung, Buton, Mandar, Makassar, Minahasa/Manado, Bali, Bawean, Sasak/Lombok, Arab, Flores, Manggarai, Gorontalo, Minangkabau, Melayu Bulungan, Minang dan lain-lain
|-
|
Baris 333 ⟶ 332:
| style="text-align: right;" | 2.181.002{{br}} (100%)
| style="text-align: right;" | 3.589.731{{br}} (100%)
| style="text-align: right;" | 43.224536.929503{{br}} (100%)
| style="text-align: right;" | 1413.392704.824398{{br}} (100%)
|
|}
Baris 343 ⟶ 342:
* '''Tanjung Negara''' adalah sebutan untuk pulau [[Borneo]] oleh [[Kerajaan Majapahit]]. Kalimantan merupakan daerah taklukan Kerajaan Majapahit yang kelapan.
* '''Hujung Tanah''' atau '''Ujung Tanah''' adalah sebutan pulau Kalimantan dalam [[Hikayat Banjar]] dan Hikayat Raja-raja Pasai. Tampaknya, ini adalah nama yang digunakan oleh penduduk [[Sumatra]] dan sekitarnya untuk menyebut pulau Kalimantan.
* '''Nusa Kencana''' adalah sebutan untuk pulau Kalimantan dalam [[Ramalan Prabu Jayabaya]] dari [[Majapahit]] tentang prospek penguasaan Tanah Jawa oleh bangsa [[JepunJepang]] yang datang dari arah pulau Kencana (Kalimantan).
 
== Kalimantan dalam nama ==
* "Sarekat Kalimantan", sebutan kelompok dari [[Persatuan Pemuda Marabahan]] yang ada di [[Kalimantan Selatan]].
* "Kalimantan Raya", [[surat kabar]] yang diterbitkan di [[Banjarmasin]] oleh A.A Hamidhan pada [[5 Maret]] [[1942]].
* "Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo", daerah selatan dan timur di Kalimantan, yaitu Kalimantan Selatan, [[Kalimantan Tengah]] dan [[Kalimantan Timur]], [[Kalimantan Utara]] yang diperintah oleh seorang Residen sehingga tahun [[1942]].
 
<!--== Sejarah ==