Songket: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Songket kini: Perbaikan tata bahasa Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
k Melindungi "Songket": Menjadi sasaran perang suntingan/pindahan ataupun pengembalian berulang ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya)) Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(31 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 41:
Istilah {{lang|plm|''songket''}} kemudian diserap sebagai "sungkit" dalam [[bahasa Melayu Riau]] dan [[bahasa Indonesia]], yang berarti "mengaitkan", "menyungit" atau "mencungkil".<ref>{{cite web |url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/menyungkit|title=Sungkit|author=<!--Not stated--> |website=kbbi.kemdikbud.go.id |publisher= Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|access-date=25 April 2021}}</ref><ref>{{cite web |url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/menyangkut|title=Sangkut|author=<!--Not stated--> |website=kbbi.kemdikbud.go.id |publisher= Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan|access-date=25 April 2021}}</ref> Namun, bukti tertulis paling awal yang dapat dipastikan mengenai pakaian ini dalam naskah berbahasa Melayu selalu menyebutnya sebagai '''sungkit''' bukan songket, misalnya dalam [[Hikayat (Aceh)|Hikayat Aceh]] tahun 1620-an dan [[Hikayat Banjar]] tahun 1660-an.<ref name=":0" />
Selain itu, dalam teori lain, kata ''songket'' juga mungkin berasal dari istilah ''songka'', yang merupakan songkok khas [[
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Vrouw aan weefstoel Padangse Bovenlanden TMnr 10014503.jpg|jmpl|250px|kiri|Perempuan Minang yang tengah menenun songket sekitar tahun 1900]]
Penenunan songket secara sejarah dikaitkan dengan kawasan permukiman dan budaya [[Suku
Sebagai akibat dari pengaruh kekuasaan [[Sriwijaya|kemaharajaan Sriwijaya]], kain songket menyebar dari [[Palembang]] ke seluruh penjuru wilayah kekuasaan Sriwijaya, yakni sebagian besar wilayah di Sumatra (terutama di [[Sumatera Barat]], [[Sumatera Selatan]], dan [[Lampung]]), [[Kepulauan Riau]], [[Kalimantan]] (terutama di [[Sambas]]), [[Semenanjung Malaya]] (juga bernama lain: Semenanjung Kra), [[Thailand]], [[Kamboja]], dan juga meliputi sebagian [[Jawa]]. Menurut tradisi [[Kelantan]], teknik tenun seperti ini diperkenalkan dari [[Chaiya]] (di Thailand) yang merupakan sebuah daerah yang pernah menjadi salah satu cabang daerah pusat dibawah kekuasaan [[Sriwijaya|kemaharajaan Sriwijaya]], yang mana kemudian teknik ini berkembang ke selatan di [[Pattani]] hingga mencapai ke [[Kelantan]] dan [[Terengganu]] sekitar abad ke-16. Akan tetapi menurut penenun [[Terengganu]], justru para pedagang [[Suku Minangkabau|Minangkabau]], [[Suku
[[Berkas:Aesan Gede Songket Palembang.jpg|jmpl|190px|ka|Songket [[
Menurut tradisi Indonesia sendiri, kain songket nan keemasan juga kerap dikaitkan dengan kegemilangan [[Sriwijaya]],<ref>{{Cite web |url=http://beta.antaranews.com/berita/1279268106/the-ancient-sriwijaya-heritage-tampilkan-kemilau-songket-dan-adat-perkawinan-sumsel |title="The Ancient Sriwijaya Heritage" ("Warisan Purba Sriwijaya") Tampilkan Kemilau Songket dan Adat Perkawinan Sumatera Selatan |access-date=2010-10-24 |archive-date=2011-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110812092941/http://beta.antaranews.com/berita/1279268106/the-ancient-sriwijaya-heritage-tampilkan-kemilau-songket-dan-adat-perkawinan-sumsel |dead-url=yes }}</ref><ref name="Sriwijaya Post">{{Cite news|last =Admin|authorlink =|author = Sriwijaya Post|coauthors =|title = Motif Abstrak Songket palembang|url = http://palembang.tribunnews.com/2011/12/21/motif-abstrak-songket-palembang|format = |work =[[Tribunnews|Tribunnews.com]] |publisher = Sriwijaya Post|pages = |page = |date = |accessdate = 2012-01-16|language = id}}</ref> yang merupakan [[kemaharajaan]] niaga maritim nan makmur lagi kaya yang bersemi pada abad ke-7 hingga ke-14 di [[Sumatra]]. Dan hingga masa kini, tradisi songket tetap lestari terjaga dengan baik di [[Palembang]], dan daerah ini juga akhirnya dikenali sebagai pusat kerajinan songket paling mahsyur di Indonesia. Songket adalah kain mewah yang aslinya memerlukan sejumlah emas asli untuk dijadikan benang emas, kemudian ditenun tangan menjadi kain yang cantik. Secara sejarah, tambang emas di Sumatra terletak di [[Sumatera Selatan]] dan di pedalaman dataran tinggi [[Minangkabau]]. Penemuan benang emas di reruntuhan situs [[Sriwijaya]] di Sumatra, bersama dengan batu [[mirah delima]] yang belum diasah, serta potongan lempeng emas, mengindikasikan bahwa penenun lokal telah menggunakan benang emas seawal tahun 600-an hingga 700-an Masehi di Sumatra.<ref name="Rodgers and Summerfield"/> Songket
[[Berkas:Kain songket motif bunga tembakau deli 3.jpg|jmpl|Kain Songket Motif Bunga Tembakau Deli]]
Selain dari pengaruh kemaharajaan Srijiwaya yang kuat di [[Semenanjung Malaya]] (juga dikenali sebagai Semenanjung Kra), kemungkinan tenun songket mencapai daerah tersebut melalui perkawinan atau persekutuan antar bangsawan
== Motif ==
[[File:Songket pengantin khas Palembang.jpg|thumb|Songket pengantin
Songket memiliki motif-motif tradisional yang sudah merupakan ciri khas budaya wilayah penghasil kerajinan ini. Misalnya motif Saik Kalamai, Buah Palo, Barantai Putiah, Barantai Merah, Tampuak Manggih, Salapah, Kunang-kunang, Api-api, Cukie Baserak, Sirangkak, Silala Rabah, dan Simasam adalah khas songket Pandai Sikek, Minangkabau.<ref name="Melayu online"/> Beberapa pemerintah daerah telah mempatenkan motif songket tradisional mereka. Dari 71 motif songket yang dimiliki Sumatera Selatan, baru 22 motif yang terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dari 22 motif songket Palembang yang telah terdaftar di antaranya motif Bungo Intan, Lepus Pulis, Nampan Perak, dan Limar Beranti. Sementara 49 motif lainnya belum terdaftar, termasuk motif Berante Berakam pada seragam resmi [[Sriwijaya Football Club]]. Selain motif Berante Berakam, beberapa motif lain yang belum terdaftar yakni motif Songket Lepus Bintang Berakam, Nago Besaung, Limar Tigo Negeri Tabur Intan, Limar Tigo Negeri Cantik Manis, Lepus Bintang Penuh, Limar Penuh Mawar Berkandang, dan sejumlah motif lain.<ref name="Sriwijaya Post"/>
== Songket kini ==
[[File:Berbagai jenis songket.jpg|thumb|Berbagai corak motif kain songket|237x237px]]
Ditinjau dari bahan, cara pembuatan, dan harganya; songket semula adalah kain mewah para bangsawan yang menujukkan kemuliaan derajat dan martabat pemakainya. Akan tetapi kini songket tidak hanya dimaksudkan untuk golongan masyarakat kaya dan berada semata, karena harganya yang bervariasi; dari yang biasa dan terbilang murah, hingga yang eksklusif dengan harga yang sangat mahal. Kini dengan digunakannya benang emas sintetis maka songket pun tidak lagi luar biasa mahal seperti dahulu kala yang menggunakan emas asli. Meskipun demikian, songket kualitas terbaik tetap dihargai sebagai bentuk kesenian yang anggun dan harganya cukup mahal.
[[Berkas:Kain Samping Songket Lelaki.jpg|jmpl|kain samping songket biru lelaki ]]
Sejak dahulu kala hingga kini, songket adalah pilihan populer untuk busana adat perkawinan Melayu,
Meskipun berasal dari kerajinan tradisional, industri songket merupakan [[Kerajinan tangan|kerajinan]] yang terus hidup dan dinamis. Para pengrajin songket terutama di Palembang kini berusaha menciptakan motif-motif baru yang lebih modern dan pilihan warna-warna yang lebih lembut. Hal ini sebagai upaya agar songket senantiasa mengikuti zaman dan digemari masyarakat.<ref name="Sriwijaya Post"/> Sebagai benda seni, songket pun sering dibingkai dan dijadikan penghias ruangan. Penerapan kain songket secara modern amat beraneka ragam, mulai dari tas wanita, [[songkok]], bahkan kantung [[ponsel]].▼
== Pembuatan songket ==
▲Sejak dahulu kala hingga kini, songket adalah pilihan populer untuk busana adat perkawinan Melayu, Sasak, Minangkabau, Aceh dan Bali. Kain ini sering diberikan oleh pengantin laki-laki kepada pengantin wanita sebagai salah satu hantaran persembahan perkawinan. Pada masa kini, busana resmi laki-laki Melayu pun kerap mengenakan songket sebagai kain yang dililitkan di atas celana panjang atau menjadi destar, tanjak, atau ikat kepala. Sedangkan untuk kaum perempuannya songket dililitkan sebagai kain sarung yang dipadu-padankan dengan [[kebaya]] atau [[baju kurung]].
[[Berkas:Museum Adityawarman 2022 66.jpg|jmpl|227x227px|Alat Songket ]]
songket merupakan jenis kain tenun tradisional yang di tenun menggunnakan benang emas bernama panta (alat tenun yang terbuat dari kayu, tempat benang yang akan di tenun biasaberukuran 2 x 1,5 meter) berikut cara sederhana pembuatan songket :
* menyiapkan benang
▲Meskipun berasal dari kerajinan tradisional, industri songket merupakan kerajinan yang terus hidup dan dinamis. Para pengrajin songket terutama di Palembang kini berusaha menciptakan motif-motif baru yang lebih modern dan pilihan warna-warna yang lebih lembut. Hal ini sebagai upaya agar songket senantiasa mengikuti zaman dan digemari masyarakat.<ref name="Sriwijaya Post"/> Sebagai benda seni, songket pun sering dibingkai dan dijadikan penghias ruangan. Penerapan kain songket secara modern amat beraneka ragam, mulai dari tas wanita, [[songkok]], bahkan kantung [[ponsel]].
* menangi benang
* menyiapkan benang emas
* menyambung benang
* menggukung benang
* pempurnaan / penyulapan tenayan.
== Pusat kerajinan songket ==
[[Berkas:Traditional sasak weaving.jpg|jmpl|ka|
Pusat kerajinan tangan tenun songket di Indonesia dapat ditemukan di [[Sumatra]], [[Kalimantan]], [[Bali]], [[Sulawesi]], [[Lombok]] dan [[Sumbawa]]. Di Pulau Sumatra pusat kerajinan songket yang termahsyur dan unggul adalah [[Songket Minangkabau]] di daerah [[Pandai Sikek, Sepuluh Koto, Tanah Datar|Pandai Sikek]] dan [[Silungkang, Sawahlunto|Silungkang]], [[Sumatera Barat]],<ref name="Melayu online">{{Cite web |url=http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1589 |title=Tenun Songket Pandai Sikek (Sumatera Barat - Indonesia) |access-date=2010-10-24 |archive-date=2016-04-23 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160423025841/http://melayuonline.com/ind/culture/dig/1589 |dead-url=yes }}</ref> serta Songket Palembang di [[Songket Palembang|Palembang]], [[Sumatera Selatan]]. Di Bali, desa pengrajin tenun songket dapat ditemukan di kabupaten [[Klungkung]], khususnya di desa Sidemen dan Gelgel. Sementara di Lombok, desa Sukarara di kecamatan Jonggat, kabupaten Lombok Tengah, juga terkenal akan kerajinan songketnya.<ref>National Geographic Traveller Indonesia, Vol 1, No 6, 2009, Jakarta, Indonesia, page 62</ref> Di luar Indonesia, kawasan pengrajin songket didapati di Malaysia; antara lain di pesisir timur [[Semenanjung Malaya]]<ref>[http://books.google.com.my/books?id=5Te9LWyzQvYC&pg=PA137&dq=songket+terengganu&cd=3#v=onepage&q=songket%20terengganu&f=false The Malay handloom weavers: a study of the rise and decline of traditional ... By Maznah Mohamad]</ref> khususnya industri rumahan di pinggiran [[Kota Bahru]], [[Kelantan]] dan [[Terengganu]]; serta di Brunei.<ref name="Uchino2005">{{cite journal |last=Uchino |first=Megumi |title=Socio-cultural history of Palembang Songket |journal=Indonesia and the Malay World |volume=33 |issue=96 |pages=205–223 |month=July | year=2005 |publisher=Routledge |doi=10.1080/13639810500283985}}</ref>
|