Stasiun Kertosono: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(47 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
| symbol_location = KAI
| symbol = KAI
| nomorstasiun = {{KAICN solid|
| tinggi = +44 m
| kode = KTS
| image =
| caption = Tampak depan Stasiun Kertosono
| prov = Jawa Timur
| kabupaten = Nganjuk
Baris 25:
| line = Semua perjalanan KA penumpang dan barang mengarah Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang, kecuali [[kereta api Sancaka]]
| services = {{adjacent stations|system=Komuter Surabaya
|line2=Dhoho|type2=SB-KTS||left2=Sembung
|line3=Dhoho|type3=BL-KTS||left3=Purwoasri
|line1=Dhoho|type1=SB-BL|left1=Sembung|right1=Purwoasri
}}
| track = 7
* jalur 2: sepur lurus jalur ganda arah
* jalur 3: sepur lurus jalur ganda arah Surabaya
* jalur 4: sepur lurus jalur tunggal dari dan ke arah Malang
| platform = 5 (satu peron sisi yang tinggi,
| persinyalan = * Elektrik tipe [[Ansaldo STS]]<ref>{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4= Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref> (s.d. 2019)
* Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len]]-02 (2019-sekarang)
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|airminum}}
| map_type = Kabupaten Nganjuk#Jawa Timur
}}
'''Stasiun Kertosono (KTS)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe B yang terletak di [[Banaran, Kertosono, Nganjuk]]; termasuk dalam pengelolaan [[Daerah Operasi VII Madiun]] dan [[KAI Commuter]] pada ketinggian +44 meter. Stasiun ini berjarak 612 km sebelah timur dari {{sta|Bandung}} dan 737 km sebelah tenggara dari Jakarta {{sta|Gambir}}.
Baris 43:
Stasiun ini merupakan stasiun yang terletak paling timur sekaligus terbesar di [[Kabupaten Nganjuk]]. Meskipun terletak di sebuah [[kecamatan]] di bagian timur Kabupaten Nganjuk, stasiun ini memiliki bangunan yang lebih besar dan jumlah jalur yang lebih banyak daripada [[Stasiun Nganjuk]] yang terletak di [[ibu kota]] [[kabupaten]].
Stasiun Kertosono menjadi titik pertemuan antara jalur utama selatan dan tengah Jawa mengarah {{sta|Surabaya Gubeng}} serta [[Jalur kereta api Kertosono–Bangil|jalur percabangan]] menuju {{sta|
Satu-satunya kereta api yang melintas langsung/tidak berhenti di stasiun ini adalah [[Kereta api
== Sejarah ==
[[File:Luchtopname van het gebied tussen Kertosono en Modjokerto, KITLV MLD391 009.tiff|Potret udara Stasiun Kertosono yang kala itu dihancurkan tentara Belanda dalam rangkaian [[Agresi Militer Belanda II]]. Seberang stasiun ini dahulunya merupakan sebuah [[los bundar]] yang dilengkapi dengan dua [[pemutar rel]], tetapi dibongkar{{Kapan}} sehubungan dengan pengubahan status depo lokomotif menjadi subdepo.|thumb|ki]]
Pembangunan Stasiun Kertosono telah direncanakan bersamaan dengan pembangunan jalur kereta api lintas Surabaya–Madiun–Solo oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS). Stasiun ini dibuka bersamaan dengan pembukaan jalur kereta api Sembung–Kertosono pada 25 Juni 1881. Pada 1 Oktober 1881, pembangunan jalur lintas Kertosono–Nganjuk telah selesai. Kemudian pada 13 Agustus 1882, jalur menuju [[Stasiun Kediri|Kediri]] telah selesai dibangun.<ref>{{Cite book|title=Statistiek van het vervoer op de spoorwegen en tramwegen met machinale beweegkracht in Nederlandsch-Indië|last=Staatsspoorwegen Ned. Indië|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1896|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Spoorwegen op Java|last=Pincoffs|first=L. dkk.|publisher=Commissie voor de Spoorwegen op Java|year=1873|isbn=|location=Rotterdam|pages=}}</ref>
Baris 82:
|-
|↔ {{small|({{sta|Sembung|3=Jombang}})}}
|{{rint|surabaya|
| rowspan="3" |
|-
|↔ {{small|({{sta|Purwoasri}})}}
|{{rint|surabaya|
|-
|↔ {{small|({{sta|Sembung|3=Jombang}})}}<nowiki>|</nowiki>{{small|({{sta|Purwoasri}})}}
|{{rint|surabaya|
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
|-
| rowspan="
|←
|Sepur belok
Baris 99:
|-
|↔
|Sepur lurus jalur tunggal dari dan ke arah {{Sta
| rowspan="
|-
|↔ {{small|({{sta|Sembung|3=Jombang}})}}<nowiki>|</nowiki>{{small|({{sta|Purwoasri}})}}
|{{rint|surabaya|
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau}}
Baris 115 ⟶ 109:
| rowspan="3" |Jalur '''3'''
| rowspan="3" |←
|Sepur lurus jalur ganda arah {{Sta|Surabaya Kota}}
| rowspan="3" |
|-
|Jalur berjalan langsung
|-
|{{rint|KAI|KAI}} Pemberhentian kereta api antarkota ke arah timur dan selatan
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kiri}}
|-
| rowspan="
| rowspan="
| style="border-top:solid 1px gray" |Sepur lurus jalur ganda arah {{Sta|Madiun}}
| rowspan="
|-
|Jalur berjalan langsung
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px; text-align:center" |{{Small|Peron pulau, pintu terbuka di sebelah kanan}}
|-
| rowspan="3" |Jalur '''1'''
|←
|Sepur belok
|→
|-
|↔
|Memiliki jalur akses dari dan ke jalur bongkar muat angkutan batu balas
|
|-
|
|{{rint|KAI|KAI}} Pemberhentian kereta api antarkota
|→
|-
| colspan="4" style="border:solid 2px;border-bottom:none 2px; text-align:center" |{{Small|Peron sisi, pintu terbuka di sebelah kanan}}
|-
| style="border:solid 1px gray; border-right:none;" |'''G'''
Baris 151 ⟶ 147:
Ke arah timur, terdapat dua [[viaduk]]: Jalan Ahmad Yani dan Nyawiji. Viaduk Nyawiji baru dibangun saat pembangunan jalur ganda tersebut.<ref>{{Cite web|url=http://www.tribratanews-nganjuk.com/2018/12/bupati-nganjuk-resmikan-terowongan.html|title=Bupati Nganjuk Resmikan Terowongan Nyawiji , Kapolsek Kertosono Turun Langsung Pimpin Giat Pengamanan|last=Nganjuk|first=Humas Polres|language=english|access-date=2019-08-07|archive-date=2019-08-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20190807141723/http://www.tribratanews-nganjuk.com/2018/12/bupati-nganjuk-resmikan-terowongan.html|dead-url=yes}}</ref>
Per 2023
== Ciri khas ==
[[Melodi penyambutan kereta api|Bel stasiun]] ini menggunakan lagu [[keroncong]] berjudul "Sungai Brantas" yang diputar saat kedatangan kereta api penumpang.<ref>{{Cite AV media|url=https://www.youtube.com/watch?v=yW1NF15uwYM&ab_channel=NenekMaspiani|title=Launcing Lagu Keroncong Sungai Brantas Megah Menawan cipt.Nenek Maspiani oleh Dirut PT KAI|date=2024-01-04|last=Maspiani|type=[[YouTube]]}}</ref>
== Insiden ==
Baris 160 ⟶ 159:
Pada 24 Desember 2008, sebuah [[lokomotif]] [[CC203]] 21 (kini CC203 98 09) menabrak kereta penolong yang sedang parkir di Stasiun Kertosono. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tetapi insiden ini mengakibatkan rel sepanjang 2 meter patah, as roda lokomotif putus, dan kaca kereta penolong pecah.<ref>{{Cite news|url=https://nasional.tempo.co/read/152456/lokomotif-hantam-kereta-penolong-di-stasiun-kertosono|title=Lokomotif Hantam Kereta Penolong di Stasiun Kertosono|last=Maksum|first=Dwidjo U.|publisher=Tempo.co|date=24 Desember 2008|accessdate=24 September 2017|language=id|work=[[Tempo.co]]}}</ref>
Pada 26 Juli 2024, sebuah lokomotif [[Lokomotif CC201|CC201]] milik [[Commuter Line Dhoho, Penataran, dan Tumapel|Commuter Line Dhoho]] menabrak rangkaiannya saat proses [[Langsir|gerak langsir]]. Dua orang penumpang mengalami luka dan dirujuk ke RSUD Kertosono. Sebagian [[Pengondisi udara|pendingin ruangan]] di dalam kereta juga dilaporkan terlepas. Rangkaian kereta api melanjutkan kembali perjalanan setelah dilakukan pengecekan.<ref>{{Cite news|last=Dwi|first=Setiady|date=2024-07-26|title=Lokomotif KA Commuter Line "Sundul" Kereta Penumpang di Stasiun Kertosono, Dua Penumpang Terluka|url=https://jakarta.suaramerdeka.com/nasional/13413213890/lokomotif-ka-commuter-line-sundul-gerbong-penumpang-di-stasiun-kertosono-dua-penumpang-terluka-kai-commuter-minta-maaf|newspaper=[[Suara Merdeka]]|location=[[Surabaya]]|access-date=2024-07-27}}</ref>
== Layanan kereta api ==
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per 18 September 2024.
=== Penumpang ===
Baris 173 ⟶ 174:
!Keterangan
|-
! colspan="5
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Brawijaya}}
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Imperial'']]
| rowspan="2" |{{sta|Gambir}}
| rowspan="2" |{{sta|Malang}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{Sta|Solo Jebres}}
|-
|Eksekutif
|-
! colspan="5" |Campuran
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Brantas}}
|Eksekutif
| rowspan="
| rowspan="2" |{{sta|Blitar}}
| rowspan="
|-
|Ekonomi
|-
! colspan="5" |Ekonomi
|-
|{{kereta api|Majapahit}}
| rowspan="2" |Ekonomi
| rowspan="
| rowspan="2" |{{sta|Malang}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{Sta|Solo Jebres}}
|-
|{{kereta api|Matarmaja}}
|}
Baris 203 ⟶ 212:
!Keterangan
|-
! colspan="5
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Semeru}}
Baris 209 ⟶ 218:
| rowspan="6" |{{sta|Gambir}}
| rowspan="4" |{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="6" |Via {{sta|
|-
|Eksekutif
Baris 224 ⟶ 233:
|Eksekutif
|-
! colspan="5
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Malioboro Ekspres}}
|Eksekutif
| rowspan="
| rowspan="4" |{{sta|Malang}}
| rowspan="
|-
|Ekonomi
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Kertanegara}}
|
|-
|Ekonomi
Baris 249 ⟶ 250:
| rowspan="2" |{{kereta api|Bangunkarta}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |
| rowspan="2" |{{sta|Jombang}}
| rowspan="2" |Via {{sta|
|-
|Ekonomi
Baris 265 ⟶ 266:
| rowspan="2" |{{kereta api|Gaya Baru Malam Selatan}}
|Eksekutif
| rowspan="
| rowspan="
| rowspan="
|-
|Ekonomi
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Singasari}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Blitar}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Cirebon}}–{{sta|Lempuyangan}}
|-
|Ekonomi
|-
! colspan="5" |Ekonomi
|-
|{{kereta api|Logawa}}
|Ekonomi
|{{sta|Purwokerto}}
|{{sta|Jember}}
|Via {{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|-
|{{kereta api|Jayakarta}}
|Ekonomi Premium
|{{sta|Pasar Senen}}
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
|Via {{sta|Cirebon}}–{{sta|Lempuyangan}}
|}
Baris 288 ⟶ 301:
!Keterangan
|-
! colspan="5
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Argo Wilis}}
|[[Kereta wisata komersial di Indonesia|''Panoramic'']]
| rowspan="
| rowspan="
| rowspan="
|-
|Eksekutif
Baris 302 ⟶ 315:
|-
|Eksekutif
|-
! colspan="5" |Campuran
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Mutiara Selatan}}
|Eksekutif
| rowspan="4" |{{sta|Bandung}}
| rowspan="2" |{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="4" |Via {{sta|Tasikmalaya}}–{{sta|Yogyakarta}}
|-
|Ekonomi Premium
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Malabar}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Malang}}
|-
|Ekonomi Premium
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Wijayakusuma}}
Baris 339:
|-
|Ekonomi Premium
|-
! colspan="5" |Ekonomi
|-
|{{KA|Sri Tanjung}}
| rowspan="3" |Ekonomi
|{{sta|Lempuyangan}}
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|Via {{sta|Surabaya Kota}}–{{sta|Jember}}
|-
|{{kereta api|Pasundan}}
| rowspan="2" |{{sta|Kiaracondong}}
|{{sta|Surabaya Gubeng}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Tasikmalaya}}–{{sta|Lempuyangan}}
|-
|{{kereta api|Kahuripan}}
|{{sta|Blitar}}
|}
Baris 348 ⟶ 364:
! Keterangan
|-
| rowspan="3" |{{rint|surabaya|
| rowspan="2" |'''Kertosono'''
| {{sta|Blitar}}
|