Chagatai Khan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{Infobox royalty | name = Chagatai Khan | image = Chagatai Khan.JPG | caption = Patung Chagatai Khan di Mongolia | given name...'
 
Glorious Engine (bicara | kontrib)
(9 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox royalty
| name = Chagatai Khan
| image = Chagatai Khan.JPG
| caption alt = Patung Chagataipria Khanberjubah disedang [[Mongolia]]duduk
| givencaption name = Patung Chagatai =Khan Chagataidi [[Mongolia]]
| othertitlestitle =
| succession = [[Daftar khan Chagatai khan|Khan]] [[Kekhanan Chagatai]]
| reign = 122612271241-421242
| coronation =
| predecessor = [[Genghis Khan]]
| successor = [[Qara Hülëgü]]
| spouse = Yesulun Khatun<br>Togan Khatun<br>Sevinch Khatun{{ubl|Yesülün|Tögen|''lain-lain''}}
| spouse-type = Permaisuri
| issue = {{ubl|[[Mutukan]] <br> |[[Baidar]]<br>|[[Yesü Möngke]]|''lain-lain''}}
| house = [[Borjigin]]
| house-type = Klan
| father = [[Genghis Khan]]
| mother = [[Börte|Börte Ujin]]
| birth_date = 22 Desember 1183{{circa|1184}}
| birth_place =
| death_date = {{death date and age|1242|7|1|1183|12|22|df=yes}}
| death_place death_date = [[Almaligh]]1242
| death_place =
| religion = [[Tengriisme]]
| temple name religion =
|}}
| posthumous name =
'''Chagatai Khan''' ({{lang-mn|{{MongolUnicode|ᠴᠠᠭᠠᠲᠠᠶ|lang=mn|font-size=1em|style=middle}}}};{{efn|Juga ditransliterasikan sebagai ''Cha'adai'', ''Chaghatai'', ''Chagaday'', ''Chagatay'', ''Ca'adai'', ''Chaghadai'', atau ''Chagatay''.{{sfnm|Atwood|2004|1p=81|May|2017|2p=138|Allsen|1993|3p=124|Biran|2023|4p=46}}}} {{circa|1184}} – 1242) adalah seorang putra [[Jenghis Khan]] dan tokoh penting pada masa [[Kekaisaran Mongol]] awal. Sebagai putra kedua dari istri Jenghis [[Börte]], Chagatai dikenal karena pengetahuan handalnya dari tradisi Mongol, kesetiaan ketatnya terhadap [[Yassa|hukum dan adat Mongol]], dan temperamen kerasnya. Karena ia tak pernah menerima pengesahan dari kakaknya [[Jochi]], yang paternitasnya dipersengketakan, dan karena ayahnya merasa ia berkarakter tak terlalu fleksibel, ia dikecualikan dari sukses takhta Mongol. Meskipun demikian, ia merupakan tolong penting dalam mewujudkan stabilitas kekaisaran usai kematian Jenghis dan saat masa kekuasaan adiknya [[Ögedei Khan]].
|}}
 
Chagatai memegang komando militer bersama para saudaranya pada [[penaklukan dinasti Jin oleh Mongol]] pada 1211 dan [[invasi Kekaisaran Khwarazmia oleh Mongol|invasi Kekaisaran Khwarazmia]] pada 1219. Pada masa tersebut, ia memegang peran penting dalam menghimpun logistik selain pada tanggung jawab medan tempur, namun dikecam usai berseteru dengan Jochi pada [[Pengepungan Gurganj]]. Usai kampanye tersebut, Chagatai menghimpun traktat besar wilayah taklukan di Asia Tengah, yang dikuasai olehnya sampai kematiannya. Ia bertikai dengan para pegawai sipil seperti [[Mahmud Yalavach]] atas persoalan yurisdiksi dan menasehati Ögedei soal pertanyaan kepemimpinan. Chagatai wafat tak lama setelah Ögedei pada 1242. Para keturunannya kemudian menguasai wilayahnya dengan sebutan eponim [[Kekhanan Chagatai]].
'''Chagatai Khan''' ({{lang-mn|Цагадай}}, ''Tsagadai''; {{lang-zh|察合台}}, ''Chágětái''; {{lang-tr|Çağatay}}; [[bahasa Persia|Persia]]: {{Nastaliq|جغتای}}, ''Joghatai'' , {{lahirmati||22|12|1183||1|7|1242}}) adalah putra kedua [[Genghis Khan]]. Ia adalah Khan [[Kekhanan Chagatai]] dari 1226-1242 Masehi.<ref name="books.google">{{cite book|url=https://books.google.com.pk/books?id=1pkeWqq7pdgC&printsec=frontcover#v=onepage&q&f=false|title=A History of the Moghuls of Central Asia: The Tarikh-i-Rashidi|author=[[Mirza Muhammad Haidar Dughlat]], N. Elias, Sir [[Edward Denison Ross]]|date=31 Dec 2008|publisher=Cosimo, Inc., |location=|isbn=9781605201504|page=|pages=696 |accessdate=2013-01-20}}</ref> [[bahasa Chagatai]] dan [[suku Chagatai|Turk Chagatai]] mengambil namanya darinya. Ia mewarisi sebagian besar apa yang sekarang menjadi lima negara [[Asia Tengah]] setelah ayahnya meninggal.<ref name="books.google" />
 
== CatatanBiografi ==
===Kehidupan awal dan kepribadian===
Ibu Chagatai, [[Börte]], lahir dalam suku [[Khongirad|Onggirat]], yang tinggal di sepanjang [[Khingan Raya|pegunungan Khingan Raya]] dari selatan [[Argun (Amur)|sungai Ergüne]], yang kini berada di [[Mongolia Dalam]].{{sfn|Atwood|2004|p=456}} Ia menikahi pemimpin [[bangsa Mongol|Mongol]]{{efn|Pada masa itu, kata "Mongol" hanya merujuk pada para anggota satu suku di timur laut Mongolia. Karena suku tersebut memainkan peran utama dalam pembentukan [[Kekaisaran Mongol]], nama mereka kemudian dipakai untuk seluruh suku.{{sfn|Atwood|2004|pp=389–391}}}} bernama [[Temüjin]] {{circa|1178}} usai tujuh tahun pertunangan.{{sfnm|Broadbridge|2018|1pp=49–50, 57|Ratchnevsky|1991|2pp=20–21, 31|May|2018|3pp=23–28}} Usai melahirkan seorang putri bernama Qojin, Börte diculik dan dirudapaksa oleh para anggota [[Merkit|suku Merkit]]—paternitas sebenarnya dari anak berikutnya, seorang putra bernama [[Jochi]], yang tak pernah diketahui, meskipun Temüjin menerima pengesahannya.{{sfnm|Broadbridge|2018|1pp=58–63|May|2017|2p=162}} Chagatai, yang lahir pada akhir 1183 atau 1184, kemudian menjadi putra pertamanya yang secara pasti diayahi oleh Temüjin.{{sfnm|Atwood|2004|1p=81|Broadbridge|2018|2p=67}} Ia memiliki enam adik kandung: dua adik laki-laki bernama [[Ögedei Khan|Ögedei]] dan [[Tolui]], dan empat adik perempuan bernama [[Checheikhen|Checheyigen]], [[Alakhai Bekhi|Alaqa]], Tümelün, dan Al Altan.{{sfnm|Broadbridge|2018|1p=67|May|2018|2p=51}}
 
[[File:Chagatay Khan and His Consort, Jāmiʿ al-tavārīkh of Rashid al-Din, Iran, late 14th century.jpg|thumb|Penggambaran Chagatai Khan dan seorang permaisuri, dari sebuah manuskrip abad ke-14 ''[[Jami' al-tawarikh]]'']]
Pada 1206, [[Kebangkitan Jenghis Khan|dengan menyatukan suku-suku Mongolia]], Temüjin menghimpun sebuah majelis besar yang disebut {{transl|mn|[[kurultai]]}} kala ia diangkat sebagai "Jenghis Khan".{{sfn|Atwood|2004|pp=98–99}} Ia mulai merombak bangsa barunya, membaginya antar para anggota dinasti pemerintahannya. Chagatai meraih wilayah dekat [[Pegunungan Altai]], tempat [[suku Naiman]] sebelumnya berkuasa. Ia juga menerima 4.000 atau 8.000 orang, yang berasal dari suku-suku [[suku Jalair|Jalayir]], [[Barlas]], [[Sulduz (suku)|Suldus]], Sonit, dan [[suku Dughlat|Dughlat]].{{sfnm|Dunnell|2023|1p=30|May|2017|2p=138|Hope|2022|3p=298}} Dua istri utama Chagatai adalah wanita Onggirat yang bernama Yesülün dan Tögen, putri dari sepupu Börte yang bernama Qata; Yesülün adalah kesayangannya dan ibu dari putra kesayangannya [[Mutukan]].{{sfnm|Broadbridge|2018|1p=119|May|2017|2pp=138–139}} Putra lainnya yang disebutkan adalah Mochi Yaba, putra dari salah satu pelayan Yesülün dan kemudian kurang diberi pengakuan oleh ayahnya, Balgashi, Sarban, [[Yesü Möngke|Yesu-Mongke]], dan [[Baidar]].{{sfn|May|2017|pp=138–139}}
 
Chagatai dikenal karena kehandalannya dalam adat tradisional dan hukum Mongol, khususnya kala mendatangkan sesuai kehendak khan.{{sfnm|May|2017|1p=139}} Menurut sumber-sumber yang sama, Jenghis mempercayainya dan saudara angkatnya [[Shigi Qutuqu]] dengan mengurusi kitab hukum yang dikenal sebagai ''[[Yassa|Yasa]]''.{{sfnm|Morgan|1986|1p=84–86|Ratchnevsky|1991|2p=166}} Ia sangat ketat dalam menafsirkan hukum dan bertemperamen keras.{{sfnm|Biran|2023|1p=47|Dunnell|2023|2p=63}}
 
===Pertanyaan suksesi dan kampanye militer===
Meskipun beberapa orang Mongol berpendapat bahwa perlakuan Chagatai akan menjadikannya penerus sempurna terhadap ayahnya, Jenghis berpikir bahwa ia terlalu ketat dan berpemikiran sempit, menunjukkan tingkat infleksibilitas yang tak layak menjadi penguasa.{{sfnm|Atwood|2004|1p=81|May|2017|2p=139|May|2018|3pp=69, 102}} Jenghis juga menyoroti soal kebencian mendalam Chagatai terhadap Jochi, yang dianggap oleh Chagatai sebagai anak tidak sah: di suatu pertemuan keluarga, ia dilaporkan menyebut saudaranya sebagai "anak haram Merkit" dan mulai bertikai dengannya di depan ayah mereka. Untuk alasan tersebut, Jenghis mengkecualikan Chagatai dari suksesi takta dan kemudian ditetapkan pada adiknya Ögedei.{{sfnm|Atwood|2004|1pp=81, 278, 416|May|2017|2p=138|May|2018|3p=69}}
 
Bersama dengan saudara-saudaranya Jochi dan Ögedei, Chagatai mengkomandoi sayap kanan dalam [[penaklukan dinasti Jin oleh Mongol|invasi tahun 1211]] terhadap [[dinasti Jin (1115–1234)|dinasti Jin]] Tiongkok. Pasukan Mongol bergerak ke selatan dari markas besar kampanye Jenghis di wilayah yang kini berada di [[Mongolia Dalam]] pada November 1211: mula-mula mereka menyerang kota-kota di wilayah antara [[Hohhot]] dan [[Datong]], dan kemudian mereka bergerak ke [[Pegunungan Taihang]] menuju [[Shanxi]], tempat mereka menyerbu dan menjarah pada musim gugur 1213, merebut wilayah-wilayah pengerahan kavaleri musuh mereka.{{sfnm|May|2017|1p=138|Dunnell|2023|2p=35|Atwood|2004|3p=278|Atwood|2017|4p=36}} Pada [[invasi Kekaisaran Khwarazmia oleh Mongol|invasi Kekaisaran Khwarazmia tahun 1219]], Chagatai ditugasi membangun jembatan dan menghimpun jalan untuk mengerahkan alju Mongol dan menjaga agar jalur komunikasi terbuka, dalam kapasitas ia diperbantukan oleh pegawainya Zhang Rong (1158–1230).{{sfnm|Atwood|2004|1p=81|May|2017|2p=138}} ia dan Ögedei ditugasi [[Pengepungan Otrar|mengepung kota Otrar]], merebutnya pada Februari 1220 dan mengeksekusi gubernurnya [[Inalchuq]], yang tindakannya telah memicu invasi tersebut. Mereka kemudian bergabung dengan ayahnya, yang [[Pengepungan Bukhara|telah merebut Bukhara]], di [[Samarkand]], yang [[Pengepungan Samarkand (1220)|kemudian jatuh]].{{sfnm|May|2017|1p=138|Ratchnevsky|1991|2pp=123–124, 130–133}}
 
Chagatai dan Ögedei kemudian dikirim untuk bergabung dengan Jochi dalam [[Pengepungan Gurganj]], [[Gurganj|ibukota]] [[Kekaisaran Khwarazmia]].{{sfn|May|2017|p=138}} Pengepungan tersebut berjalan lama, berlangsung antara empat sampai tujuh bulan, dan sangat habis-habisan: pasukan pertahanan Khwarazmia memaksa pasukan Mongol untuk melakukan [[perang perkotaan]] dari rumah ke rumah, dengan sebagian besar kota dihancurkan oleh pembakaran [[naphtha]] atau dibanjiri dari bendungan yang dijebol.{{sfnm|Atwood|2017|1p=51|Barthold|1992|2pp=434–437}} Usai kejatuhan kota tersebut pada April 1221, para penduduknya dibantai atau diperbudak.{{sfnm|Ratchnevsky|1991|1p=131|Atwood|2004|2p=81|Atwood|2017|3p=51}} Naratif lazim dari pengepungan tersebut menuturkan bahwa Jochi dan Chagatai berseteru soal cara terbaik untuk melakukan perjuangannya, karena Jochi menganggap bahwa kota kaya tersebut akan menjadi bagian dari wilayah kekuasaannya dan berharap untuk menghancurkannya sekecil mungkin. Di sisi lain, Chagatai tak menerima keputusan semacam itu. Kala Jenghsi mendengar soal perseteruan tersebut, ia memerintahkan agar Ögedei diangkat untuk mengkomandani para saudaranya.{{sfnm|Atwood|2017|1pp=52–53|Dunnell|2023|2p=44|Barthold|1992|3p=435|Ratchnevsky|1991|4pp=136–137}} Namun, Atwood berpendapat bahwa penjelasan tersebut merupakan reka cipta masa berikutnya yang dirancang untuk kekuasaan Ögedei sebagai khan kekaisaran dan bahwa Jochi pada kenyataannya masih diutamakan sepanjang pengepungan tersebut.{{sfn|Atwood|2017|pp=53–54}}
 
Chagatai kembali ke pihak ayahnya pada pengepungan [[Taloqan|Taliqan]].{{sfn|May|2017|p=138}} Tanpa diketahui olehnya, putra kesayangannya Mutukan telah gugur kala mengepung [[Bamyan|Bamiyan]], yang penduduknya dibantai oleh pasukan Mongol atas permitnaan janda Mutukan. Jenghsi dimurkai oleh permusuhan Chagatai terhadap Jochi, yang telah menunda penaklukan Gurganj dan menyebabkan jumlah korban Mongol yang signifikan, dan ia memutuskan untuk memgahari pelajaran pengendalian diri terhadap putranya. Ia mengajak Chagatai ke tendanya dan mendakwanya tak menuruti perintah; Chagatai menjawab bahwa ia lebih baik dieksekusi ketimbang menjadi penurut. Genghis kemudian membongkar kematian Mutukan dan memerintahkan Chagatai tak memakamkannya—Chagatai memutuskan untuk mengendalikan dirinya sampai ia dapat menangisinya secara pribadi.{{sfnm|May|2017|1p=139|Ratchnevsky|1991|2pp=161–163}} Ia kemudian hadir di kekalaahn pangeran Khwarazmia [[Jalal al-Din Mangburni|Jalal al-Din]] dalam [[Pertempuran Indus]] pada November 1221, dan mengkomandani pengerahan ulang pada [[penaklukan Xia Barat oleh Mongol#Invasi kedua (1225–1227)|kampanye terakhir ayahnya]] melawan negara [[Xia Barat]].{{sfn|Ratchnevsky|1991|pp=133–134}}
 
===Penguasa di Asia Tengah===
[[File:Chagatai_Khanate_map_en.svg|thumb|alt=Peta Asia Tengah dengan wilayah dan kota Kekhanan Chagatai yang ditandai|upright=1.7|Peta Kekhanan Chagatai pada akhir 1200-an]]
Usai kematian Jenghis Khan pada 1227, Chagatai masih sangat setia akan kehendaknya dan, dengan memiliki otoritas putra sulung Jenghis (karena Jochi telah wafat), memainkan peran penting dalam menstabilisasi kekaisaran sebelum pelantikan Ögedei pada 1229. Ia memimpin upacara penahbisan bersama dengan Tolui dan paman mereka [[Temüge]] dan menjadi pengikut setia Ögedei sepanjang masa kekuasaannya.{{sfnm|Atwood|2004|1p=81|Biran|2009|2pp=47–48|May|2017|3p=138|Dunnell|2023|4pp=54–55}} Sebagai balasannya, Ögedei seringkali menerima nasehat kakaknya dan mengirim putra sulungnya [[Güyük Khan|Güyük]] untuk bertugas sebagai salah satu pengawal Chagatai.{{sfn|Dunnell|2023|p=63}} Meskipun demikian, Chagatai mengecam Ögedei karena gemar minum-minum dan mendorongnya bersepakat untuk membatasi jumlah cangkir alkohol yang diminum olehnya. Ögedei memutuskan untuk mengambil pembatasan tersebut dengan mendapatkan cangkir yang sangat besar.{{sfnm|Morgan|1986|1pp=100–101|Atwood|2004|2p=81}}
 
Usai dampak dari kampanye Khwarazmia, Chagatai memegang sebagian besar wilayah di Asia Tengah, yang terbentang dari [[Qocho|bekas wilayah Uighur]] dekat [[Almaliq, Xinjiang|Almaliq]], yang menjadi ibukotanya dan persinggahan musim panas, sampai sungai [[Amu Darya]] di [[Transoxiana]], yang dijadikan sebagai persinggahan musim dinginnya.{{sfnm|Atwood|2004|1p=81|Dunnell|2023|2p=53}} Wilayah tersebut, yang nyaris meliputi wilayah saat ini dari [[Uzbekistan]], [[Tajikistan]], [[Kirgizstan]], selatan [[Kazakhstan]], dan sebagian [[Xinjiang]] di Tiongkok, telah dikuasai oleh negara [[Qara Khitai]] pada akhir 1100-an, dan terdiri dari percampuran masyarakat nomadik dan sedenter. Chagatai dan para keturunannya sebagian besar masih nomadik dalam tradisi Mongol dan seringkali berseteru dengan para gubernur wilayah sedenter di Transoxiana, yang bukan merupakan perwakilan Chagatayiyah namun penguasa kekaisaran.{{sfnm|Biran|2009|1pp=46–48|Dunnell|2023|2p=54|May|2018|3pp=257–258}}
 
Ketegangan kemudian berkembang antara sosok perwira yang bernama [[Mahmud Yalavach]] dan Chagatai. Pada 1238, penduduk [[Bukhara]], yang dipimpin oleh seorang pembuat onar, memberontak melawan tuntutan pajak—pemberontakan meraih dukungan besar dan berujung pada pengusiran garisun Mongol. Chagatai tak tertolong dan menyerahkan pemberontakan tersebut kepada Ögedei, yang pasukannya dengan cepat meredam pemberontakan tersebut. Penduduknya menghadapi penjagalan penuh namun dibiarkan usai Mahmud berpendapat bahwa hanya sebagian yang terlibat. Chagatai nampaknya memanfaatkan keadaan tersebut untuk merecoki Mahmud, meskipun penjelasan pastinya tidak diketahui.{{sfnm|Allsen|1993|1p=124|Biran|2009|2p=48|Dunnell|2023|3p=63}} Tak lama setelah itu, Chagatai mengalihkan kekuasaan atas wilayah tertentu di bawah yurisdiksi Mahmud kepada salah satu pengikutnya sendiri. Mahmud mengeluhkan kepada khagan, yang memerintahkan saudaranya untuk menjelaskannya sendiri. Usai menerima permintaan maaf, Ögedei merampungkan keadaan tegang tersebut untuk penyelarasan keseluruhan dengan mensanksi peralihan awal Chagatai, memindahkan Mahmud ke pos penting di Tiongkok utara, dan mempromosikan putra Mahmud untuk memerintah menggantikannya dengan kekuatan yang sama seperti ayahnya.{{sfnm|Allsen|1993|1pp=124–124|Biran|2009|2p=48|Dunnell|2023|3pp=62–63}} Chagatai juga bersitegang dengan [[Korguz|Körgüz]], gubernur saudaranya di [[Khorasan Raya|Khorasan]].{{sfn|Biran|2009|p=48}}
 
===Kematian dan peninggalan===
[[File:Funérailles de Tchaghataï.jpeg|thumb|Penggambaran pemakaman Chagatai Khan, dari manuskrip abad ke-15 ''[[Jami' al-tawarikh]]'']]
Usai kematian Ögedei akibat mabuk-mabukan pada Desember 1241, Chagatai menjadi [[pembuat raja]] ''de facto''. Istri kesayangan Ögedei [[Möge Khatun|Möge]] awalnya memegang kendali, namun [[Töregene Khatun|Töregene]], ibu pewarisnya Güyük, berniat untuk mendorong Chagatai terhadap kelayakannya untuk berkuasa: persetujuannya sangat menjadi penting baginya untuk menjadi waliraja.{{sfnm|Atwood|2004|1p=81|Broadbridge|2018|2pp=169–170|May|2017|3p=138}} Namun, Chagatai wafat pada 1242; ia digantikan selaku pangeran Genghisiyah senior oleh putra Jochi [[Batu Khan|Batu]].{{sfn|May|2018|p=122}} Yesülün menuduh salah satu pengawalnya, seorang [[Suku Uighur|Uighur]] dari Tiongkok Utara bernama Vajir, telah meracuninya, dan mengeksekusikannya. Chagatai digantikan oleh [[Qara Hülegü]], putra dari Mutukan, namun ia digulingkan oleh paman mabuknya Yesü-Möngke antara 1246 dan 1250, menyebabkan pelemahan jangka panjang di wilayah yang dikenal sebagai [[Kekhanan Chagatai]].{{sfnm|Atwood|2004|1p=81|Biran|2009|2pp=48–49}}
 
Walaupun kesetiaan Chagatai terhadap adat nomadik mengartikan bahwa ia tak membangun melebihi kolam untuk [[Anseriformes|unggas air]], gudang, dan desa kecil, ia merupakan penguasa handal yang merekrut para pakar terdidik dari belahan kekaisaran untuk membantu mengurusi kerajaannya, namun juga yang mengambil langkah kemampuan para pegawai Uighur pada kerajaannya.{{sfnm|Atwood|2004|1p=87|Hope|2022|2pp=298–299}} Karena Chagatai merupakan pemegang setia hukum Mongol tradisional, yang melarang berbagai unsur [[Syariah|hukum Syariah Islam]], seperti [[Dhabihah|penjagalan hewan]], [[Wudu|kebersihan ritual]], atau [[Salat|ibadah umum]], ia meraih reputasi karena menjadi anti-Muslim.{{sfnm|Jackson|2011|Morgan|1986|2p=208|May|2018|3pp=102–103}} [[Minhaj-i Siraj Juzjani|Seorang penulis Muslim kontemporer]] mengklaim bahwa ia berpendapat bahwa Ögedei membantai setiap Muslim di kekaisaran. hiperbola semacam itu mungkin jauh dari kebenaran: para sejarawan modern menekankan sejumlah pegawai dan bangsawan Muslim di istana Chagatai yang dimuliakan olehnya dan tak nampak akan memusuhinya secara tak dibutuhkan. Teori paling memungkinkan menyatakan bahwa ia melarang praktek sistem hukum non-Mongol apapuin di istananya.{{sfnm|Jackson|2011|Hope|2022|2p=299}} Meskipun demikian, reputasi anti-Islam dan pro-''Yasa'' yang dimiliki olehnya sangat mempengaruhi para keturunannya, yang jaruh lebih lambat untuk [[Islamisasi|berpindah ke Islam]] ketimbang rekanan mereka di kekhanan Mongol lainnya, [[Gerombolan Emas]] dan [[Ilkhanat]].{{sfnm|Atwood|2004|1pp=87, 253|Biran|2023|2p=386}}
 
== Referensi ==
===Catatan===
{{notelist}}
{{-}}
 
===Kutipan===
{{reflist}}
 
=== Sumber ===
{{refbegin}}
* {{cite book |last=Allsen |first=Thomas T. |author-link=Thomas T. Allsen |chapter=Mahmud Yalavac, Mas'ud Beg, 'Ali Beg, Safaliq, Bujir |date=1993 |title=In the Service of the Khan: Eminent Personalities of the Early Mongol-Yüan Period (1200-1300) |publisher=[[Harrassowitz Verlag]] |location=[[Wiesbaden]] |isbn=978-3-4470-3339-8 |editor-last=de Rachewiltz |editor-first=Igor |editor-link=Igor de Rachewiltz |url=https://books.google.com/books?id=kG45gi7E3hsC |pages=122–135}}
* {{cite book |last=Atwood |first=Christopher P. |author-link=Christopher Atwood |date=2004 |title=Encyclopedia of Mongolia and the Mongol Empire |publisher=Facts on File |location=New York |isbn=978-0-8160-4671-3 |url=https://www.academia.edu/8855875}}
* {{cite book |last=Atwood |first=Christopher P. |author-link=Christopher Atwood |date=2017 |chapter=Jochi and the Early Western Campaigns |publisher=[[Brill Publishers|Brill]] |location=[[Leiden]] |editor-last=Rossabi |editor-first=Morris |editor-link=Morris Rossabi |title=How Mongolia Matters: War, Law, and Society |pages=35–56 |isbn=978-9-0043-4340-5}}
* {{cite book |last=Barthold |first=Vasily |author-link=Vasily Bartold |editor-last=Bosworth |editor-first=Clifford E. |editor-link=Clifford Edmund Bosworth |date=1992 |orig-date=1900 |title=Turkestan Down To The Mongol Invasion |publisher=[[Munshiram Manoharlal]] |location=New Delhi |edition=Third |isbn=978-8-1215-0544-4 |url=https://www.fulcrum.org/concern/monographs/z316q171w}}
* {{cite book |last=Biran |first=Michal |date=2009 |chapter=The Mongols in Central Asia from Chinggis Khan's invasion to the rise of Temür: the Ögödeid and Chaghadaid realms |series=[[The Cambridge History of Inner Asia]] |title=The Chinggisid Age |pages=46–66 |isbn=978-1-1390-5604-5 |location=Cambridge |publisher=[[Cambridge University Press]]}}
* {{cite book |date=2023 |title=The Cambridge History of the Mongol Empire |editor-last1=Biran |editor-first1=Michal |editor-last2=Kim |editor-first2=Hodong |isbn=978-1-3163-3742-4 |location=Cambridge |publisher=[[Cambridge University Press]] }}
** {{harvc |last=Biran |first=Michal |chapter=Mongol Central Asia: The Chaghadaids and the Ögödeids, 1260–1370 |year=2023 |in1=Biran |in2=Kim |pages=319–396}}
** {{harvc |last=Dunnell |first=Ruth W. |chapter=The Rise of Chinggis Khan and the United Empire |year=2023 |in1=Biran |in2=Kim |pages=19–106}}
* {{cite book |last=Broadbridge |first=Anne F. |date=2018 |title=Women and the Making of the Mongol Empire |publisher=[[Cambridge University Press]] |location=[[Great Barrington, Massachusetts|Great Barrington]] |series=Cambridge Studies in Islamic Civilization |isbn=978-1-1086-3662-9 }}
* {{cite book |last=Hope |first=Michael |date=2022 |chapter=The Middle Empire |pages=298–316 |title=The Mongol World |editor-last1=May |editor-last2=Hope |editor-first1=Timothy |editor-first2=Michael |publisher=[[Routledge]] |location=[[Abingdon-on-Thames|Abingdon]] |isbn=978-1-3151-6517-2}}
* {{Encyclopædia Iranica Online |volume=5 |fascicle=4 |title=Chagatayid Dynasty |first=Peter |last=Jackson |pages=343–346 |url=https://iranicaonline.org/articles/chaghatayid-dynasty |year=2011}}
* {{cite encyclopedia |title=Chagatai Khan (d. 1242) |encyclopedia=The Mongol Empire: A Historical Encyclopedia |date=2017 |last=May |first=Timothy |editor-last=May |editor-first=Timothy |publisher=[[ABC-CLIO]] |location=[[Santa Barbara, California|Santa Barbara]] |isbn=978-1-6106-9339-4 |volume=I |pages=138–139}}
* {{cite book |last=May |first=Timothy |date=2018 |title=The Mongol Empire |url=https://www.jstor.org/stable/10.3366/j.ctv1kz4g68 |location=Edinburgh |publisher=[[Edinburgh University Press]] |isbn=978-0-7486-4237-3}}
* {{cite book |last=Morgan |first=David |author-link=David O. Morgan |date=1986 |title=The Mongols |series=The Peoples of Europe |publisher=[[Blackwell Publishing]] |location=Oxford |isbn=978-0-6311-7563-6 |url-access=registration |url=https://archive.org/details/mongolspeoplesof00davi}}
* {{cite book |last=Ratchnevsky |first=Paul |year=1991 |translator=Thomas Haining |translator-link=Thomas Haining |title=Genghis Khan: His Life and Legacy |publisher=[[Blackwell Publishing]] |location=Oxford |url=https://archive.org/details/genghiskhan00paul/ |url-access=registration |isbn=978-0-6311-6785-3}}
{{refend}}
 
{{s-start}}
{{succession box
| title = Khan [[Kekhanan Chagatai]]
| years = '''1225–1242'''
| before = Kekhanan Chagatai dibentuk
| after = [[Qara Hülëgü]]}}
{{s-end}}
 
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Chagatai Khan}}
[[Kategori:Chagatai Khan| ]]
[[Kategori:Borjigin]]
[[Kategori:Chagatai Khan]]