Arya Kamandanu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi)
Ihfandi Cahyo (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(14 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:kamandanu_1.jpg|thumbjmpl|180px|[[Benny G. Raharja]], Pemeran ''Arya Kamandanu'' dalam Film Layar Lebar [[Tutur Tinular 1 (Pedang Naga Puspa)|Tutur Tinular I (Pedang Naga Puspa)]] Th. 1989 dan [[Tutur Tinular IV|Tutur Tinular IV (Mendung Bergulung di Atas Majapahit)]] Th. 1992]]
[[Berkas:kamandanu_2.jpg|thumbjmpl|180px|[[Hans Wanaghi]], Pemeran ''Arya Kamandanu'' dalam Film Layar Lebar [[Tutur Tinular II|Tutur Tinular II (Naga Puspa Kresna)]] Th. 1991]]
[[Berkas:kamandanu_3.jpg|thumbjmpl|180px|[[Sandy Nayoan]], Pemeran ''Arya Kamandanu'' dalam Film Layar Lebar [[Tutur Tinular III|Tutur Tinular III (Pendekar Syair Berdarah)]] Th. 1992]]
[[Berkas:kamandanu_4.jpg|thumbjmpl|180px|[[Anto Wijaya]], Pemeran ''Arya Kamandanu'' dalam Serial Televisi [[Tutur Tinular (sinetron)|Tutur Tinular Tahun 1997]]]]
 
'''Arya Kamandanu''' adalah nama seorang tokoh fiktif, tokoh utama dalam cerita [[sandiwara radio]] legendaris [[Tutur Tinular]], sandiwara radio fenomenal yang berlatar belakang [[sejarah]] runtuhnya [[Kerajaan Singhasari]] hingga berdirinya [[Kerajaan Majapahit]] dan makamnya ada di lereng Gunung Arjuna, karyaJawa [[STimur. Tidjab]]Dia juga menjadi panglima perang sekaligus senopati agung di Kerajaan Majapahit dibawah pemerintahan Raden Dyah Wijaya.
 
Dalam cerita [[sandiwara]] tersebut, Arya Kamandanu digambarkan sebagai sosok pemuda yang sangat mumpuni dalam olah ilmu kanuragan, pendekar pilih tanding berjiwa ksatria yang mampu menaklukkan musuh-musuhnya, pantang mundur demi membela kebenaran, namuntetapi dilain pihak ia adalah sosok pemuda yang sangat lugu, pemalu dan sulit menaklukkan hati dan perasaannya sendiri, selalu ragu-ragu dalam mengutarakan isi hatinya terhadap seorang perempuan.
 
== Kamandanu dan Keluarganya ==
Baris 18:
== Ilmu Kanuragan ==
 
[[Mpu gandring]] memiliki sahabat sekaligus murid bernama [[Mpu Bango]] (Bango Samparan ,ayah angkat [[Ken Arok]]), Mpu Bango mempunyai murid bernama [[Empu Sasi]]. Dan Empu Sasi sendiri memiliki tiga murid yaitu; [[Mpu Lunggah]], [[Mpu Ranubhaya]] dan [[Mpu Hanggareksa]] yang merupakan ayah ''Arya Kamandanu''.
 
''Arya Kamandanu'' sendiri mampu menguasai olah kanuragan karena mendapat bimbingan dari saudara seperguruan ayahnya yang bernama Mpu Ranubhaya. Sebelum kedatangan Kamandanu, Mpu Ranubhaya hanya mempunyai seorang murid bernama [[Wirot]].
Baris 24:
Di dalam sebuah goa yang terletak di pinggiran bukit Desa Kurawan, Arya Kamandanu bersama Wirot digembleng olah ilmu kanuragan oleh Mpu Ranubhaya.
Selama beberapa hari Arya Kamandanu akhirnya berhasil menguasai [[Aji Saepi Angin]], sebuah ilmu kanuragan untuk meringankan tubuh, yang mampu membuatnya lari melesat bagaikan terbang.
Kamandanu juga berhasil menguasai pukulan dua belas jurus sampai tahap ke tiga dimana pukulan ini lebih populer dengan nama [[Jurus Naga Puspa]] , yang pada akhirnya nanti mampu disempurnakan sampai tingkat Akhir oleh bantuan saudara seperguruan ayahnya yang lain bernama Mpu Lunggah.
 
== [[Pedang Naga Puspa]] ==
Baris 34:
 
Pasangan pendekar ini akhirnya menjadi buronan dan menjadi pelarian hingga terdampar ke [[Tanah Jawa]]. Sesampainya di Tanah Jawa, pedang ini pun menjadi rebutan oleh banyak pendekar jahat. Lo Shi Shan tewas, pedang pun beralih ke tangan Mei Shin.
Mei Shin pun hidup terlunta-lunta, kemudian ditolong oleh Arya Kamandanu. Dalam kebersamaannya, merekapun saling jatuh cinta, kemudian Arya Kamandanu menikahi Mei Shin, dan akhirnya pedang pusaka tersebut diserahkan ke Arya KamndanuKamandanu, murid kesayangan dari pencipta pedang Naga Puspa itu sendiri.
 
Pedang Naga puspa ini begitu dahsyat kekuatannya, ketika pedang ini sudah keluar dari [[warangka]] nya, maka akan mengeluarkan pamor yang berwarna kemerah-merahan.
Baris 49:
== Musuh Bebuyutan ==
 
Sebagai seorang pendekar, ''Arya Kamandanu'' banyak mempunyai musuh dalam petualangannya, namuntetapi hanya ada beberapa yang mempunyai ilmu kanuragan sepadan sehingga akhirnya menjadi musuh bebuyutan, antara lain adalah saudara kandungnya sendiri, [[Arya Dwipangga]] dan beberapa tokoh pendekar jahat lainnya.
 
* '''[[Arya Dwipangga]]'''
Baris 70:
Arya Dwipangga akhirnya bertemu lagi dengan Kamandanu di desa Kurawan, tempat tinggal mereka dulu. Dan kedua kakak beradik itu bertarung habis-habisan. Namun Arya Dwipangga tidak mampu mengalahkan Arya Kamandanu. Ia akhirnya melarikan diri.
Arya Dwipangga bertemu dengan Mpu Lunggah. Seperti biasa nafsu membunuhnya muncul. Namun dia tidak berdaya melawan Empu Lungga, karena Empu Lunggah menggunakan ilmu Rajut Busana, yaitu sebuah ilmu yang dapat menghilangkan kesaktian seseorang. Arya Dwipangga kehilangan kesaktiannya. Jurus Pedang Kembar dan Kidung Pamungkas tidak berarti lagi.
Tak lama kemudian mata Arya Dwipangga buta. Hal itu disebabkan karena kutukan seorang pertapa yang bernama Resi Wisambudi yang telah dibunuhnya.
 
* '''Kelompok Pendekar Jahat'''
Kelompok pendekar ini dipimpin oleh [[Mpu Tong bajil]], beranggotakan antara lain, [[Dewi Sambi]], [[Mpu Renteng]], [[Jaran Lejong]], dan [[Jaran Bangkal]], namuntetapi di antara mereka ilmu kanuragan yang paling mumpuni adalah Mpu Tong Bajil sendiri dan Dewi Sambi.
 
: '''[[Mpu Tong Bajil]]'''
Mpu Tong Bajil digambarkan sebagai sosok Pendekar Cebol yang berwajah bengis, yang terkenal dengan kekejamannya.<br />
Mpu Tong Bajil berasal dari Padepokan Gunung Tengger, murid dari [[Wong Agung]] ini mempunyai senjata ampuh bernama [[Tongkat Pencabut Roh]], dengan ilmu pukulan andalannya bernama [[Aji Segara Geni]]. Mpu Bajil adalah pemimpin kelompok pendekar yang membantu Pemerintah Kediri. Dalam sebuah pertarungan melawan Arya Kamandanu, Tongkat Pencabut Roh miliknya patah menjadi dua. Mpu Bajil sangat marah. Dia lalu memperdalam Aji Segara Geni di Lereng Tengger. Setelah beberapa bulan lamanya Mpu Bajil berhasil memperdalam Aji Segara Geni. Dia kembali turun Gunung. Kembali Mpu Bajil bertarung melawan Arya Kamandanu. Mereka bertarung di Lembah Kardama. Dalam pertarungan itu Arya Kamandanu kalah dan Pedang Nagapuspa dapat direbut.
Dengan Pedang Nagapuspa di tangannya Mpu Bajil menjadi semakin kuat. Dia bersama Dewi Sambi dan kelompok perampoknya membuat kekacauan di mana-mana, bahkan kan dia berani membuat kekacauan di Majapahit. Saat itu Kamandanu sudah menjadi salah satu senopati perang di Majapahit, maka, [[Raden Wijaya|Prabu Kertajasa Jaya Wardana]] mengutus Arya Kamandanu bersama Sakawuni untuk segera menumpas gerombolan penjahat itu. Setelah Kamandanu memperdalam jurus Naga Puspa sampai tingkat akhir dan kemudian tergigit oleh Ular Naga Puspa Kresna, dan dengan bantuan senjata ampuh [[Keris Mpu Gandring]], Arya Kamandanu berhasil merebut kembali Pedang Nagapuspa. Dan Mpu Bajil pun tewas setelah dadanya terhunjam Keris maut tersebut, sedangkan Dewi Sambi diampuni karena sedang mengandung. Kepala Empu Bajil pun dibawa ke Majapahit.
: '''[[Dewi Sambi]]'''
Baris 98:
Nari Ratih adalah cinta pertama Kamandanu, seorang kembang desa Manguntur anak dari Rakryan Wuru, bekas salah satu kepala prajurit Singhasari.<br />
Parasnya yang cantik, membuatnya menjadi salah satu rebutan pemuda di desanya, salahsatunya bernama Dangdi, anak dari kepala desa Manguntur yang selalu mengejar-ngejar cinta Nari Ratih. Namun karena hati Nari Ratih sudah berlabuh kepada cinta kamandanu, maka ratihpun menolaknya. Sehingga sering terjadi percekcokan dan perkelahian antara Kamandanu dengan Dangdi.<br />
Saat itu, Kamandanu masih sangat polos, meski ia sangat mencintai Nari Ratih, ia selalu ragu-ragu dalam mengungkapakan perasaan dan cintanya kepada Ratih. Nari Ratih kerap sekali kecewa akan sikap Kamandanu yang kurang tegas ini, sehingga sering terjadi kesalahpahaman di antara mereka. <br />
Arya Dwipangga, kakak Kamandanu yang mengetahui ini mencobamKamandanu membantumbantu mendamaikan keduanya, Dwipangga sering mengirimkan bait-bait syair yang indah kepada Nari Ratih dengan mengatasnamakan kamandanu. Nari Ratih menjadi begitu bahagia dan segera menemui Kamandanu, tetapi begitu mengetahui bahwa bait-bait syair itu bukan kamandanu yang menulis, Ratih pun marah karena merasa dipermainkan, maka terjadilah perselisihan lagi di antara keduanya.<br />
Arya Kamandanu menyampaikan ketidaksuakaannya kepada Arya dwipangga yang sudah turut campur urusan asmaranya. Arya Dwipangga segera menemui Ratih bermaksud menjelaskan kejadian yang sebenarnya, tetapi begitu mengetahui kecantikan Nari Ratih, Arya Dwipangga malah terpesona dan menaruh hati kepada Nari Ratih.<br />
Akhirnya Arya Dwipangga jadi makin sering menuliskan bait-bait syair yang indah kepada Nari Ratih. Lama kelamaan, Nari Ratihpun jadi terbuai oleh bait-bait syair cinta yang ditulis Dwipangga, mereka berdua sering melakukan pertemuan tanpa sepengetahuan Arya Kamandanu. Nari Ratih merasa Dwipangga lah sosok yang bisa memahami hatinya, laki-laki yang romantis dan mempunyai ketegasan hati. Sehingga pada suatu ketika, terjadilah peristiwa di Candi Walandit, mereka memadu kasih dan terlena dibuai oleh api asmara, hingga Nari Ratih hamil di luar nikah.<br />
Baris 128:
Kemudian lahirlah anak yang bernama Jambu Nada, tetapi sayang, saat melahirkan putranya yang bernama Jambu Nada, Sakawuni mengalami pendarahan hebat. Mei Shin yang kala itu juga gagal mengobati sakitnya Prabu Kertarajasa Jaya Wardana tak dapat menyelamatkan Sakawuni.
 
Sepeninggal Sakawuni dan mangkatnya Prabu kertarajasaKertarajasa Jaya Wardana, akhirnya Arya Kamandanu mengundurkan diri dari Kerajaan Majapahit dengan membawa putranya yang bernama Jambu Nada Menyepi di lereng Gunung Arjuna.
 
* Luh Jinggan lambeLambe
Adalah putri dari Mpu Lunggah, Saudara tertua seperguruan dari ayah kamandanuKamandanu Mpu Hanggarekasa ataupun Mpu Ranubhaya.
KamanandanuKamandanu mengenal Luh Jinggan ketika ia sedang mendalami dan Menyempurnakanmenyempurnakan Jurus NagapuspaNaga Puspa atas bimbingan Mpu Lunggah.
Luh Jinggan yang kesehariannya selalu menemaninya, lama semakin lama-kelamaan kemudian menaruh hati kepada kamandanuKamandanu, Kedatangankedatangan Sakawuni yang saat itu melihat keadaan Kamandanu itupun sampai-sampai membuat Luh Jinggan cemburu, demikian juga sebaliknya, sakawuniSakawuni yang kala itu diam-diam sudah menyimpan hati kepada Kamandanu juga sering cemburu melihat keakraban Kamandanu dengan luhLuh Jinggan.
Tetapi kamandanuKamandanu hanya menganggap Luh Jinggan sebagai adik.
 
== Kisah Sejarah dan Petualangan ==
 
== Referensi ==