Jagung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: migrasi
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kegunaanlain}}
{{Speciesbox
{{Infobox spesies}}
| fill = yes
|genus=Zea
|species=mays
|authority=[[Carolus Linnaeus|L.]]}}
 
'''Jagung''' (''Zea mays'' ssp. ''mays'') adalah salah satu [[tanaman pangan]] penghasil [[karbohidrat]] yang terpenting di dunia, selain [[gandum]] dan [[padi]]. Bagi penduduk [[Amerika Tengah]] dan [[Amerika Selatan|Selatan]], [[bulir]] jagung adalah [[pangan pokok]], sebagaimana bagi sebagian penduduk [[Afrika]] dan beberapa daerah di [[Indonesia]]. Pada masa kini, jagung juga sudah menjadi komponen penting [[pakan]] ternak. Penggunaan lainnya adalah sebagai sumber [[minyak pangan]] dan bahan dasar [[tepung maizena]]. Berbagai produk turunan hasil jagung menjadi bahan baku berbagai produk [[industri]] [[farmasi]], [[kosmetika]], dan [[kimia]].
Baris 11 ⟶ 15:
[[Berkas:Guila Naquitz cave.jpg|jmpl|200px|Gua Guila Naquitz di [[Oaxaca]], Meksiko, lokasi ditemukannya sisa jagung tertua di dunia.]]
 
Petunjuk-petunjuk [[arkeologi]] mengarah pada budidaya jagung primitif di bagian selatan [[Meksiko]], [[Amerika Tengah]], sejak 7 000 tahun lalu. Sisa-sisa tongkol jagung kuno yang ditemukan di Gua Guila Naquitz, Lembah [[Oaxaca]] berusia sekitar 6250 tahun; tongkol utuh tertua ditemukan di gua-gua dekat [[Tehuacan]], [[Puebla]], Meksiko, berusia sekitar 3450 SM.<ref>{{cite news|url= http://agron-www.agron.iastate.edu/Courses/agron212/readings/corn_history.htm|work= Iowa State University, Department of Agronomy|title= Origin, History and Uses of Corn|date= 11 Februari 2014|access-date= 2014-05-08|archive-date= 2014-02-23|archive-url= https://web.archive.org/web/20140223100251/http://agron-www.agron.iastate.edu/Courses/agron212/readings/corn_history.htm|dead-url= yes}}</ref><ref>Roney, John (2009). "The Beginnings of Maize Agriculture". ''Archaelogy Southwest'' 23 (1):4</ref>
 
Bangsa [[Bangsa Olmek|Olmek]] dan [[Bangsa Maya|Maya]] ditengarai sudah membudidayakan di seantero [[Amerika Tengah]] sejak 10 000 tahun yang lalu dan mengenal berbagai teknik pengolahan hasil. Teknologi ini dibawa ke [[Amerika Selatan]] ([[Ekuador]]) sekitar 7 000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan [[Peru]] pada 4 000 tahun yang lalu. Pada saat inilah berkembang jagung yang beradaptasi dengan suhu rendah di kawasan [[Pegunungan Andes]].<ref>Bakalar, Nicholas. [http://news.nationalgeographic.com/news/2006/03/0302_060302_peru_corn.html Corn, Arrowroot Fossils in Peru Change Views on Pre-Inca Culture]. National Geographic News. Edisi 2 Maret 2006</ref> Sejak 2500 SM, tanaman ini telah dikenal di berbagai penjuru [[Benua Amerika]].<ref name="archsouth">{{Cite journal|last=Roney|first=John|title=The Beginnings of Maize Agriculture|journal=Archaeology Southwest|volume= 23|issue= 1|date=Winter 2009|page= 4}}</ref>
Baris 19 ⟶ 23:
Jagung masuk [[Nusantara]] diperkirakan pada abad ke-16 oleh penjelajah Portugis.<ref>{{Cite web |url=http://www.nal.usda.gov/research/maize/chapter6.shtml |title=Milho, Makk, and Yu Mai: Early journey of maize to Asia. Chapter 6: Maize in the southeast Asian archipelago and Australia |access-date=2015-08-16 |archive-date=2015-12-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151230072411/http://www.nal.usda.gov/research/maize/chapter6.shtml |dead-url=yes }}</ref> Akibat riwayat yang cukup tua ini, berbagai macam nama dipakai untuk menyebutnya. Beberapa nama lokal adalah ''jagong'' (Sunda, Aceh, Batak, Ambon), ''jago'' (Bima), ''jhaghung'' ([[bahasa Madura|Madura]]), ''rigi'' (Nias), ''eyako'' (Enggano), ''wataru'' (Sumba), ''latung'' (Flores), ''fata'' (Solor), ''pena'' (Timor), ''gandung'' (Toraja), ''kastela'' (Halmahera), ''telo'' (Tidore), ''binthe'' atau ''binde'' ([[bahasa Gorontalo|Gorontalo]] dan Buol), dan ''barelle´'' ([[bahasa Bugis|Bugis]]).<ref>[http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-295.pdf Zea mays L.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081207023352/http://bebas.vlsm.org/v12/artikel/ttg_tanaman_obat/depkes/buku1/1-295.pdf |date=2008-12-07 }}. Laman tanaman obat Departemen Kesehatan</ref> Di kawasan timur Indonesia juga dipakai luas istilah ''milu'',<ref>[http://masbudhi.com/milu-siram-yang-menggoda-selera/ Sop jagung “Milu siram” yang menggoda selera] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140130100028/http://masbudhi.com/milu-siram-yang-menggoda-selera/ |date=2014-01-30 }}. Blog untuk Sup Jagung Siram.</ref> yang nyata-nyata merupakan adaptasi dari kata ''milho'', berarti "jagung", dalam [[bahasa Portugis]].
 
Kata "jagung" menurut [[Denys Lombard]] merupakan penyingkatan dari ''jawa agung'', berarti "jewawut besar",<ref name="dlombard">Lombard, D. 1996. ''Jaringan Asia''. Penerbit Gramedia. p. 263.</ref> nama yang digunakan [[bahasa Jawa|orang Jawa]] dan diadopsi ke dalam [[bahasa Melayu]].
 
== Botani ==
Baris 79 ⟶ 83:
Jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang sering ditanam oleh petani. Tanaman jagung termasuk golongan ''Spermatophyta'', kelas ''Monocotyledone'', ordo ''Graminae'', dan familia ''Graminaceae'' serta genus ''Zea''. Nama latin ''Zea Mays''. Sekarang ini Jagung telah menjadi komoditas perdagangan dunia, semua negara berlomba-lomba meningkatkan produksinya guna memenuhi permintaan industrinya. Salah satu caranya yaitu dengan memakai benih jagung unggul guna mendapatkan hasil panen yang banyak. Berdasarkan pengamatan, jagung dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
* '''Jagung Komposit'''. Jagung komposit atau jagung lokal adalah jenis jagung yang biasa ditanam oleh petani pada zaman dulu. Sekarang sudah jarang ditanam. Keunggulan jenis jagung komposit ini adalah umurnya yang pendek, tahan hama penyakit, tidak menimbulkan ketergantungan dan bisa ditanam secara berulang-ulang. Kekurangan jenis jagung komposit adalah kapasitas produksi rendah hanya sekitar 3-5 ton per hektar. Varietas jagung komposit: Arjuna, Bisma, Joster, Sukma raga, Goter, Kretek, Gajah mas, Genjah rante, dll.
 
* '''Jagung Hibrida'''. Jenis jagung hibrida adalah jagung yang pada proses pembuatannya dengan cara pemuliaan dan penyilangan antara jagung induk jantan dan jagung induk betina sehingga menghasilkan jagung jenis baru yang memiliki sifat keunggulan dari kedua induknya. Keunggulan jenis jagung hibrida adalah kapasitas produksinya tinggi sekitar 8-12 ton per hektar. Kekurangannya adalah harga jagung mahal antara 20 kali sampai 40 kali lipat dari harga jagung konsumsi, tidak bisa diturunkan lagi sebagai benih karena produksi akan turun mencapai 30 %, menimbulkan ketergantungan bagi petani karena jagung tidak bisa ditanam lagi. Varietas jagung hibrida: Pioner, BISI, NK, DK, dll..
 
* '''Jagung Transgenik'''. Jenis jagung transgenik adalah jagung yang proses pembuatannya dengan cara menyisipkan gen dari makhluk hidup atau non-makhluk hidup yang hasilnya nanti diharapkan jagung itu bisa tahan penyakit, tahan hama atau juga tahan obat kimia, sehingga tanaman itu menjadi tanaman super. Keunggulan jenis jagung ini adalah kapasitas produksinya besar sekitar 8-10 ton per hektar, tahan penyakit, tahan hama dan tahan obat kimia. Kekurangannya adalah bibit jagung harus beli di toko karena tidak bisa diproduksi oleh petani, kemungkinan akan menimbulkan hama penyakit baru yang lebih kebal obat-obatan kimia, kemungkinan menimbulkan penyakit-penyakit baru bagi ternak dan manusia, menimbulkan kerusakan pada tanah, gen jagung ini sudah dipatenkan. Varietas jagung transgenik: jagung BT, jagung terminator, jagung RR-GA21, jagung RR-NK608, dll.