Bidara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
k →top: migrasi |
||
(29 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Speciesbox
| fill = yes
| color = {{tc2|tumbuhan}}
| name = Bidara
| image = Zizip maurit 110901-17127 H bal.jpg
Baris 5 ⟶ 7:
| image_caption = ''Ziziphus mauritiana'' di savana Bekol, <br>[[Taman Nasional Baluran]], [[Jawa Timur]]
| regnum = [[Plantae]]
<!--tumbuhan berbunga-->
{{kladtb|[[Tumbuhan berpembuluh|Tracheophyta]]}}
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
{{kladtb|[[Rosid]]}}
| ordo = [[Rosales]]
| familia = [[Rhamnaceae]]
| genus =
| species =
| binomial = ''Ziziphus mauritiana''
| binomial_authority = [[Jean-Baptiste Lamarck|Lam.]]
Baris 17 ⟶ 22:
''Ziziphus jujuba'' <small>(L.) Gaertn. (1788) non Miller (1768)</small>
}}
'''Bidara''' atau '''widara''' ('''''Ziziphus mauritiana''''') adalah sejenis pohon kecil penghasil [[buah]] yang tumbuh di daerah kering. Tanaman ini dikenal pula dengan
Sebutan di negara-negara lain di antaranya: ''bidara, jujub, epal siam'' ([[Malaysia|Mal.]]); ''manzanitas'' ([[bahasa Tagalog|Fil.]]) ''zee-pen'' ([[Burma]]); ''putrea'' ([[Kamboja]]); ''than'' ([[Laos]]); ''phutsaa, ma tan'' ([[Thailand|Thai]]); ''tao, tao nhuc'' ([[Vietnam]]).<ref name="prosea"/>
== Pengenalan ==
[[Berkas:Zizip maurit 110717-16064 LF sntong.jpg|
Perdu atau [[pohon]] kecil, biasanya bengkok, tinggi hingga 15 [[meter|m]] dan gemang batang hingga 40 [[sentimeter|cm]]. Cabang-cabang menyebar dan acap menjuntai, dengan ranting-ranting tumbuh simpang siur dan berambut pendek. Selalu hijau atau semi menggugurkan daun.<ref name="prosea"/>
Daun-daun penumpu berupa duri, sendirian dan lurus (5–7 [[milimeter|mm]]), atau berbentuk pasangan dimorfis, di mana yang kedua lebih pendek dan melengkung, kadang-kadang tanpa duri.<ref name="prosea">{{aut|Latiff, A.M.}}. 1991. [http://www.proseanet.org/prosea/e-prosea_detail.php?frt=&id=1554 ''Ziziphus mauritiana'' Lamk.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304193401/http://www.proseanet.org/prosea/e-prosea_detail.php?frt=&id=1554 |date=2016-03-04 }} In: Verheij, E.W.M. and Coronel, R.E. (Editors). ''Plant Resources of South-East Asia No. 2: Edible fruits and nuts''. Pudoc, Wageningen, The Netherlands, pp. 310-312</ref>
[[Daun|Daun-daun]] tunggal terletak berseling. Helai daun bundar telur menjorong atau jorong lonjong, 2–9 cm x 1.5–5 cm; bertepi rata atau sedikit menginggit; gundul dan mengkilap di sisi atas, dan rapat berambut kempa keputihan di sisi bawahnya; dengan tiga tulang daun utama yang
[[Berkas:Zizip maurit 110717-16070 Fl sntong.jpg|
[[Perbungaan]] berbentuk [[Bunga majemuk#Terbatas (determinate)|payung menggarpu]] tumbuh di ketiak daun, panjang 1–2 cm, berisi 7–20 kuntum. [[Bunga|Bunga-bunga]] berukuran kecil, bergaris tengah antara 2–3 mm, kekuningan, sedikit harum, bertangkai 3–8 mm; kelopak bertaju 5 bentuk delta (menyegitiga), berambut di luarnya dan gundul di sisi dalam; mahkota 5, agak seperti sudip, cekung dan melengkung.<ref name="prosea"/>
[[Buah#Buah batu|Buah batu]] berbentuk bulat hingga bulat telur, hingga 6 cm × 4 cm pada kultivar-kultivar yang dibudidayakan,
== Kegunaan ==
[[Berkas:Zizip maurit 110716-15922 Fr sntong.jpg|
{{nutritionalvalue
| name = Bidara – buah segar
Baris 53 ⟶ 58:
| citric acid=0.2-1.1 mg
| source_usda = 1
| note =
| right = yes
}}
Buah bidara kultivar unggul diperjual belikan sebagai buah segar, untuk dimakan langsung atau dijadikan minuman segar. Di beberapa tempat, buah ini juga dikeringkan, dijadikan manisan, atau disetup. Buah muda dimakan dengan garam atau di[[rujak]].<ref name="prosea"/> Buah dari pohon yang meliar kecil-kecil dan agak pahit rasanya.<ref name="heyne"/>
Daun-daunnya yang muda dapat dijadikan sayuran. Daunnya yang tua untuk pakan ternak.<ref name="prosea"/> Rebusan daunnya diminum sebagai jamu. Daun-daun ini membusa seperti sabun apabila diremas dengan air, dan digunakan untuk memandikan orang yang sakit demam.<ref name="heyne"/> Di [[Jakarta]], daun-daun bidara digunakan untuk memandikan mayat.
Daun bidara juga dipercaya memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan seperti menjaga kesehatan jantung, mempercepat penyembuhan luka, menurunkan kolesterol, memperbaiki sistem pencernaan, menurunkan risiko diabetes, mengatasi wasir, mengatasi jerawat, antibakteri, menurunkan berat badan, hingga merawat rambut. Manfaat daun bidara ini dilihat berdasarkan kandungan daun bidara dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efektivitasnya.<ref name="Informasi Kesehatan">{{Cite web|url=https://doktersehat.com/manfaat-daun-bidara/|website=www.doktersehat.com|title=10 Manfaat Daun Bidara, Baik untuk Rambut hingga Organ Dalam|language=id|access-date=2020-07-14|archive-date=2020-07-15|archive-url=https://web.archive.org/web/20200715083036/https://doktersehat.com/manfaat-daun-bidara/|dead-url=yes}}</ref>
[[Berkas:Zizip maurit 110717-16059 Fr sntong.jpg|thumb|left|180px|Buah masak berjatuhan di pasir pantai]]▼
▲[[Berkas:Zizip maurit 110717-16059 Fr sntong.jpg|
Selain daun, buah, biji, kulit kayu, dan akarnya juga berkhasiat obat, untuk membantu pencernaan dan sebagai tapal obat luka. Di [[Jawa]], kulit kayu ini digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan; dan di [[Malaysia]], kulit kayu yang dihaluskan dipakai sebagai obat sakit perut.<ref name="prosea"/> Kulit kayu bidara diyakini memiliki khasiat sebagai tonikum, meski tidak terlalu kuat, dan dianjurkan untuk penyakit lambung dan usus. Kulit akarnya, dicampur dengan sedikit pucuk, [[pulasari]], dan [[bawang putih]], diminum untuk mengatasi kencing yang nyeri dan berdarah.<ref name="heyne"/>
Kayunya berwarna kemerahan, bertekstur halus, keras, dan tahan lama. Kayu ini dijadikan barang bubutan, perkakas rumah tangga, dan peralatan lain.<ref name="prosea"/> Di [[Bali]], kayu bidara dimanfaatkan untuk gagang kapak, pisau, pahat, dan perkakas tukang kayu lainnya.<ref name="heyne"/> [[Berat jenis]] kayu bidara berkisar antara 0,54-1,08. [[Kayu teras]]nya yang bervariasi dalam warna kuning kecokelatan, merah pucat atau cokelat hingga cokelat gelap, tidak begitu jelas terbedakan dari [[kayu gubal]]. Kayu ini dapat dikeringkan dengan baik,
Bidara menghasilkan kayu bakar yang berkualitas baik; nilai kalori dari kayu gubalnya adalah 4.900 kkal/kg. Kayu ini juga baik dijadikan [[arang]]. Ranting-rantingnya yang menjuntai mudah dipangkas dan dipanen sebagai kayu bakar.<ref name="icraf"/>
Kulit kayu dan buah bidara juga menghasilkan bahan pewarna.<ref name="prosea"/>
== Ekologi dan penyebaran ==
[[Berkas:Ziziphus mauritiana ripped.jpg|
Tanaman ini terutama tumbuh baik di wilayah yang memiliki musim kering yang jelas. Kualitas buahnya paling baik jika tumbuh pada lingkungan yang panas, kaya cahaya matahari, dan cukup kering; namun hendaknya mengalami musim hujan yang memadai untuk menumbuhkan ranting, daun dan bunga, serta untuk mempertahankan kelembaban tanah selama mematangkan buah. Bidara berkembang luas pada wilayah dengan curah hujan 300–500 mm pertahun. Untuk keperluan komersial, pohon bidara dapat dikembangkan hingga ketinggian 1.000 m dpl.; akan tetapi di atas ketinggian ini pertumbuhannya kurang baik.<ref name="icraf"/>
Tahan iklim kering dan penggenangan, bidara mudah beradaptasi dan kerap tumbuh meliar di lahan-lahan yang kurang terurus dan di tepi jalan. Tumbuh di pelbagai jenis tanah: laterit, tanah hitam yang berdrainase baik, tanah berpasir, tanah liat, tanah aluvial di sepanjang aliran sungai ([[riparian]]).<ref name = "ISSG">{{cite web |url= http://www.issg.org/database/species/ecology.asp?si=214 |title= ISSG database - Ecology of ''Ziziphus mauritiana''. |publisher= [http://www.issg.org/database/welcome/ Invasive Species Specialist Group (ISSG) - Global Invasive Species Database ] |accessdate= 2009-07-17 |archive-date= 2014-05-17 |archive-url= https://web.archive.org/web/20140517153030/http://www.issg.org/database/species/ecology.asp?si=214 |dead-url= yes }}</ref>
Bidara diperkirakan memiliki asal usul dari [[Asia Tengah]], dan menyebar alami di wilayah yang luas mulai dari [[Aljazair]], [[Tunisia]], [[Libia]], [[Mesir]], [[Uganda]] dan [[Kenya]] di [[Afrika]]; [[Afganistan]], [[Pakistan]], [[India]] utara, [[Nepal]], [[Bangladesh]], [[
== Jenis serupa ==
Bidara acap dipertukarkan identitasnya dengan '''bidara cina''' (''Ziziphus zizyphus''; sinonim ''Z. jujuba'' Miller, ''Z. vulgaris'' Lamk.). Bidara yang terakhir ini dibudidayakan di
'''''[[Ziziphus spina-christi]]''''', atau dikenal sebagai '''Christ's Thorn Jujube''' ("bidara mahkota duri Kristus"), tumbuh di daerah Afrika utara dan tropis serta Asia Barat, termasuk di Israel/Palestina. Diyakini merupakan bahan membuat [[mahkota duri]] yang ditaruh di kepala [[Yesus]] [[Kristus]] menjelang [[Penyaliban Yesus|penyaliban-Nya]].<ref>[[Catholic Encyclopedia]]</ref>
Baris 99 ⟶ 106:
{{Thibbun Nabawi}}
{{Hewan dan tumbuhan dalam Alkitab dan Sunnah}}
{{Taxonbar|from=Q327859}}
[[Kategori:Ziziphus]]
|