Matoa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rizkiarjuna (bicara | kontrib)
kandungan matoa
Mitgatvm Bot (bicara | kontrib)
k top: migrasi
 
(40 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Speciesbox
{{Taxobox_
|name fill = Matoayes
| color = {{tc2|tumbuhan}}
|image = Matoa.jpg
|name = Buah Matoa
|image_caption = Matoa dengan buah {{br}}yang belum masak
|image = MatoaPometia pinnata.jpg
|image_caption =
|regnum = [[Plantae]]
{{kladtb|[[Tumbuhan berbunga|Angiospermae]]}}
|divisio = [[Magnoliophyta]]
{{kladtb|[[Eudikotil]]}}
|classis = [[Magnoliopsida]]
{{kladtb|[[Rosid]]}}
|ordo = [[Sapindales]]
|familia = [[Sapindaceae]]
|genus = ''Pometia''
|species = ''P. pinnata''
|binomial = Pometia pinnata
|binomial_authority =
}}
'''Matoa''' (''Pometia pinnata'') adalah [[tanaman]] buahyang khastersebar secara luas di [[PapuaAsia Tenggara]], tergolong[[Asia pohonSelatan]], dan [[Melanesia]]. Pohon matoa tergolong besar dengan tinggi rata-rata 18 meter dengandan diameterberdiameter rata-rata maksimum 100 &nbsp;cm.<ref name="berita1">Pohon [http://papuabarat.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=2:mengenal-buah-matoa-lebih-dekat&catid=4:info-aktual&Itemid=5 Litbang Papua] (Diakses pada tanggal 16 Juli 2011)</ref> Umumnyaumumnya berbuah sekali dalam setahun.<ref name="berita1"/>Biasanya, pohon ini Berbungaberbunga pada bulan [[Juli]] sampai [[Oktober]] dan berbuah 3tiga atau 4empat bulan kemudian.<ref name="berita1"/> Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 m dpl.<ref name="berita1"/>Pohon ini Tumbuhtumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal.<ref name="berita1"/> [[Iklim]] yang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan yang tinggi (>1200 &nbsp;mm/tahun).<ref name="berita1">[http://papuabarat.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=2:mengenal-buah-matoa-lebih-dekat&catid=4:info-aktual&Itemid=5 Litbang Papua] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120114231752/http://papuabarat.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=2:mengenal-buah-matoa-lebih-dekat&catid=4:info-aktual&Itemid=5 |date=2012-01-14 }} (Diakses pada tanggal 16 Juli 2011)</ref> Matoa juga terdapat di beberapa daerah di [[Sulawesi]], [[Maluku]], dan [[Papua New Guinea]]. Buah matoa memiliki rasa yang [[manis]].<ref name="berita2"> [http://www.vivaborneo.com/buah-matoa-buahnya-bumi-cendrawasih.htm Vivaborneo] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110727174738/http://www.vivaborneo.com/buah-matoa-buahnya-bumi-cendrawasih.htm |date=2011-07-27 }} (Diakses pada tanggal 29 Juli 2011)</ref> Buah matoa memiliki rasa yang [[manis]].<ref name="berita2"/>
 
== Jenis Matoa ==
Di Papua dikenal 2 jenis matoa, yaitu [[Matoa Kelapa]] dan [[Matoa Papeda]].<ref name="berita1"/> Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal seperti [[rambutan aceh]], diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm.<ref name="berita1"/> Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm.<ref name="berita1"/> Tanaman ini mudah beraptasi dengan kondisi [[panas]] maupun [[dingin]].<ref name="berita2"/> Pohon ini juga tahan terhadap [[serangga]], yang pada umumnya merusak buah.<ref name="berita2"/>
Terdapat tiga jenis matoa yaitu, ''Pometia pinnata'', ''Pometia coreaceae'', dan ''Pometia acuminata.'' Pohon yang menghasilkan buah matoa hanya matoa spesies ''Pometia pinnata.''
 
==Morfologi==
Matoa juga mengandung banyak silika berserat pada daun dan rantingnya.Silika berserat memiliki struktur yang serupa dengan SiS2 etrahedra SiO4 tepi – sharing. Stishovite, bentuk tekanan yang lebih tinggi, sebaliknya memilikirutil seperti struktur di mana silicon adalah 6 koordinat. Kepadatan stishovite adalah 4,287 g/cm3, yang membandingkan untuk α – kuarsa, yang terpadat dari bentuk – bentuk tekanan rendah, yang memiliki kerapatan 2,648 g/cm3. Perbedaan densitas dapat berasal dari peningkatan koordinasi sebagai enam panjang terpendek ikatan Si – Odalam stishovite (empat panjang ikatan Si – O dari 176 pm dan dua orang 181 pm) lebih besar dari panjang ikatan Si – O (161 pm) dalam α – kuarsa. Alam koordinasi meningkatkan iconicity ikatan Si – O. Tapi yang lebih penting adalah pengamatan bahwa setiap penyimpangan dari standar parameter ini merupakan perbedaan mikrostruktur atau variasi yang merupakan pendekatan ke vitreous, amorfatau kaca padat.
 
Di Papua dikenal 2 jenis matoa, yaitu [[Matoamatoa Kelapa|matoa kelapa]] dan [[Matoa Papeda|matoa papeda]].<ref name="berita1"/> Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya,. Matoa Kelapa dicirikan olehdengan daging buah yang kenyal seperti [[rambutan aceh]], diameter buah 2,2-2,9 &nbsp;cm dan diameter biji 1,25-1,40 &nbsp;cm.<ref name="berita1"/> Sedangkan Matoamatoa Papedapapeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 &nbsp;cm.<ref name="berita1" /> Tanaman ini mudah beraptasi dengan kondisi [[panas]] maupun [[dingin]].<ref name="berita2"/> Pohon ini juga tahan terhadap [[serangga]], yang pada umumnya merusak buah.<ref name="berita2" />
Silika berserat adalah aditif yang umum dalam produksi makanan, di mana ia digunakan terutama sebagai agen aliran dalam makanan bubuk, atau untuk menyerap air dalamaplikasi higroskopik. Ini adalah komponen utama dari tanah diatom yang memilikibanyak kegunaan mulai dari penyaringan untuk serangga kontrol.
 
==Pembudidayaan==
Silika berserat juga digunakan dalam ekstraksi DNA dan RNA karena kemampuannya untuk mengikat asam nukleat bawah kehadiran chaotropes. Sebagai silica hidrofobik digunakan sebagai komponen defoamer. Dalam bentuk terhidrasi, digunakan dalam pasta gigi sebagai abrasive sulit untuk menghilangkan plak gigi.
 
Budidaya pohon matoa dapat dikembangkan dengan dua cara, yakni secara [[generatif]] (menanam biji) dan [[vegetatif]] (pencangkokan). Jika berminat dengan pembudidayaan matoa secara vegetatif (pencangkokan), disarankan untuk memilih pohon induk yang sudah menghasilkan buah dengan kualitas super, baik rasa maupun ketahanan pohon terhadap penyakit atau hama. Pilihlah salah satu cabang pohon yang unggul setelah itu sayat kulit untuk menghilangkan [[kambium]]<nowiki/>nya. Tutup sayatan cabang pohon matoa dengan tanah yang dibungkus dengan plastik atau sabut kelapa. Biarkan cangkokan sampai mengeluarkan akar. Setelah cangkokan mengeluarkan akar, potong lalu pindahkan ke plastik ''[[polybag]]'' yang telah diisi dengan campuran tanah gembur dan pupuk kandang. Untuk budidaya matoa secara generatif (menanam biji), maka semailah biji matoa yang berasal dari buah matoa yang sudah tua. Biarkan sampai bibit sampai memiliki tinggi batang sekitar 10–15&nbsp;cm, kemudian pindahkan ke ''polybag''. Rawat bibit sampai tinggi batang sekitar 40–50&nbsp;cm sebelum ditanam di lahan tanam permanen.
Dalam kapasitasnya sebagai bahan tahan api, itu berguna dalam bentuk serat sebagai kain perlindungan termal suhu tinggi. Dalam kosmetik, hal ini berguna untuk sifat cahaya menyebar dan serap alami. Silika koloid digunakan sebagai age jusanggur dan denda. Dalam produk farmasi, silica bantu aliran bubuk saat tablet terbentuk. Akhirnya, ia digunakan sebagai senyawa peningkatan termal di industripanas sumber tanah pompa.
 
Kekurangan penggunaan media ''polybag'' adalah tidak dapat menghasilkan buah yang optimal karena ruang tumbuhnya terbatas. Pohon matoa akan tumbuh optimal apabila ditanam di tanah secara langsung. Buatlah lubang tanam dengan ukuran 50&nbsp;cm x 50&nbsp;cm dengan kedalaman 50&nbsp;cm – 60&nbsp;cm. Isi lubang dengan pupuk kandang sampai 2/3 bagian terisi. Sebelum lubang ditanami, biarkan lubang terlebih dahulu selama 1 bulan agar pupuk kandang meresap sempurna dan kondisi tanah stabil.
 
Pemupukan tanaman matoa dimulai pada saat tanam. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik 5&nbsp;kg, SP 36 1&nbsp;kg, urea 0,5&nbsp;kg, dan kapur 1&nbsp;kg. Semua pupuk dicampur menjadi satu dengan tanah galian, bagian atas dibiarkan selama 4–6 hari kemudian ditanami dengan bibit matoa. Buah matoa siap dipanen pada umur empat tahun dari hasil cangkokan, namun untuk budidaya matoa dari biji akan memerlukan waktu enam tahun untuk berbuah. Pemanenan dilakukan dengan cara memotong tangkai buah matoa mengunakan gunting panen buah atau pisau tajam.<ref>{{Cite web|url=http://cybex.pertanian.go.id/artikel/83304/budidaya-buah-matoa/|title=Budidaya Buah Matoa|website=Cyber extension|access-date=2020-02-26}}</ref>
[[Berkas:Buah Matoa.jpg|jmpl|Buah Matoa]]
 
==Manfaat dan Khasiat==
 
Selain lezat, buah matoa ternyata memiliki beberapa manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Manfaat yang pertama adalah untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Buah matoa dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi karena kandungan zat yang bersifat diuresis. Kandungan ini dapat meningkatkan jumlah cairan yang dikeluarkan dari tubuh. Jika kadar cairan di dalam tubuh tinggi akan membuat tekanan darah meningkat. Kedua, matoa dapat menangkal penyakit kronis. Hal ini dikarenakan, buah matoa memiliki kandungan zat tanin yang merupakan antioksidan. Antioksidan sendiri merupakan penangkal utama radikal bebas yang menyerang tubuh. Radikal bebas yang masuk dalam tubuh bisa menyebabkan sel-sel rusak hingga menyebabkan penyakit kronis seperti penyakit, stroke dan diabetes. Ketiga, matoa dapat meningkatkan kesuburan wanita. Buah matoa mengandung vitamin E dan antioksidan yang dapat meningkatkan kesuburan wanita. Vitamin E yang ada di buah matoa mengandung antibodi yang mampu melindungi telur dan meningkatkan kesuburan sebesar 20-30%. Vitamin E juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit. Tepatnya, buah ini bisa meningkatkan regenerasi sel kulit yang dapat mengurangi tanda penuaan. Selain itu, vitamin E juga merupakan antioksidan yang bisa melindungi kulit dari paparan radikal bebas dan sinar UV. Keempat, matoa kaya vitamin C yang berfungsi menangkal radikal bebas, kalsium dan kalium. Kelima, matoa menghilangkan stress karena buah ini mengandung beberapa senyawa yang bisa digunakan sebagai obat penenang alami. Dan yang terakhir, matoa mencegah jerawat. Buah berbentuk lonjong ini memiliki beberapa senyawa yang bersifat antimikroba sehingga bisa memerangi bakteri di kulit wajah penyebab jerawat.<ref>{{Cite news|url=https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4701978/7-manfaat-buah-matoa-untuk-kesehatan-dan-kecantikan|title=7 Manfaat Buah Matoa untuk Kesehatan dan Kecantikan|last=Putri|first=Virgina Maulita|work=[[Detik.com|detikcom]]|language=id|access-date=2020-02-26}}</ref>{{verifikasi kredibilitas|date=April 2023}}
 
== Referensi ==
Baris 34 ⟶ 47:
* [[Kapulasan]]
 
{{Taxonbar|from=Q3711244}}
{{tumbuhan-stub}}
 
[[Kategori:Sapindaceae]]
[[Kategori:Buah-buahan]]
[[Kategori:Pometia]]
[[Kategori:Flora Indonesia]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Pohon buah]]
 
 
{{tumbuhanTumbuhan-stub}}