Halte Dempet: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat skrip |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k istilahnya sekarang penjagaan aset. (via JWB) |
||
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 3:
| caption = Tampak samping Halte Dempet, 2024
| name = Dempet
| class =
| coordinates = {{coord|-6.9584686|110.7006069|display=inline,title}}
| tinggi = +5,84 m
| kode = DMT
| ref_kelas = <ref>{{Citebook|title=Buku Jarak untuk Angkutan Barang Jawa dan Madura|date=Juni 1989|location=Bandung|publisher=Perusahaan Jawatan Kereta Api}}</ref>
| open = 15 November 1888
| close = 1996
Baris 13 ⟶ 15:
| desa = Botosengon
| alamat = Jalan Raya Purwodadi-Demak
| kodepos =
| operator =
| no_stasiun = 3703
| letak = km 10+502 lintas [[Stasiun Demak|Demak]]-[[Stasiun Purwodadi|Purwodadi]]
Baris 22:
| close_type = Perumka
}}
'''Halte Dempet''' ('''DMT'''), adalah sebuah [[stasiun kereta api nonaktif|Halte kereta api nonaktif]] yang terletak di [[Botosengon, Dempet, Demak]]. Halte ini termasuk dalam
Setelah SJS sukses membuat jalur di lintas Samarang Juwana, maka dikembangkan jalur kereta api di daerah sekitar, supaya pengguna jasa dapat ikut serta menikmati layanan [[Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij]], jalur ini dibangun berdasarkan konsensi tertanggal 10 September 1887.<ref name="reitsma">{{Cite book|title=Indische Spoorweg-Politiek|last=Reitsma|first=S.A.|publisher=Landsdrukkerij|year=1916|isbn=|location=|pages=}}</ref> Halte ini dibuka bersamaan dengan dibukanya jalur kereta api Demak-Purwodadi pada tanggal 15 November 1888 dilanjut hingga Purwodadi pada tanggal 1 April 1889.<ref>{{cite book|title=Verslag der Samarang Joana Stoomtram Maatschappij|author=Samarang-Joana Stoomtram|publisher=SJS}}</ref> Halte ini tetap beroperasi, hingga [[Jalur kereta api Demak-Purwodadi]]–[[Jalur kereta api Purwodadi–Wirosari–Blora|Wirosari–Blora]] dan [[Jalur kereta api Wirosari–Kradenan|Wirosari– Kradenan]] ditutup pada tahun 1996, karena kalah bersaing dengan moda transportasi seperti bus dan mobil pribadi. Kini bekas halte masih bisa ditemukan dengan ciri khas stasiun yang terbuat dari kayu; lengkap dengan papan nama halte, dan sekarang berubah menjadi warung kecil.
|