Erwin Arnada: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k more clear Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(30 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 9:
|birth_name =
|birth_date = {{birth date and age|df=yes|1963|10|17}}
|birth_place =
|death_date =
|death_place =
Baris 19:
|occupation = [[Wartawan]], [[sutradara]], [[produser]]
|years_active = 1986 – sekarang
|notable_works =
}}▼
|style =
|influences =
|influenced =
|awards =
|spouse =
Baris 33 ⟶ 30:
}}
'''Erwin Arnada''' ({{lahirmati||17|10|1963}}) adalah seorang [[wartawan]], sutradara, dan produser film Indonesia. Terlahir
[[File:Rabbit in Prison (2023) karya Erwin Arnada.jpg|thumb|Rabbit in Prison (2023) by Erwin Arnada]]
Pada tahun 2023, Erwin kemudian memutuskan untuk menerbitkan kisah tentang sejarah penerbitan majalah [[Playboy Indonesia|''Playboy Indonesia'']] dalam sebuah buku berjudul “[https://books.google.co.id/books/about/Rabbit_in_Prison.html?id=CmMQEQAAQBAJ&source=kp_book_description&redir_esc=y Rabbit In Prison]” . Diterbitkan oleh [https://isbn.perpusnas.go.id/Account/SearchBuku?searchTxt=Erwin+Arnada&searchCat=Pengarang Penerbit Yayasan Okky Madasari (OM Institute)] dan disunting [[Moch Aldy MA]]. Buku tersebut diluncurkan 21 Oktober 2023 dalam acara [https://2023.ubudwritersfestival.com/programs/rabbit-in-prison.html Ubud Writers & Readers Festival] di Bali.
▲Arnada menjadi pusat kontroversi setelah mendirikan ''[[Playboy Indonesia]]'' pada tahun 2006, sejumlah kelompok Islam seperti [[Front Pembela Islam]] (FPI) memprotes majalah tersebut karena dianggap tidak senonoh, meskipun majalah tersebut tidak menampilkan konten ketelanjangan dalam bentuk apapun. Setelah serangkaian persidangan, Arnada diputuskan bersalah oleh [[Mahkamah Agung Indonesia]] dan dijatuhi hukuman dua tahun penjara, yang mulai dijalaninya pada bulan Oktober 2010. Ia dibebaskan dari penjara pada Juni tahun berikutnya setelah pengadilan memutuskan untuk mencabut putusannya. Pada tahun 2012, Arnada dinominasikan sebagai [[Penghargaan FFI untuk Penyutradaraan Terbaik|Sutradara Terbaik FFI]] atas film ''[[Rumah di Seribu Ombak]]'', yang diangkat dari novel yang ditulisnya ketika mendekam di penjara.
== Kehidupan awal dan karier ==
Erwin Arnada lahir di Jakarta pada tanggal 17 Oktober 1963, putra dari pasangan Amin Ismail, seorang saudagar [[Minangkabau]] yang bekerja sampingan sebagai wartawan, dan istrinya.{{sfn|Taufiqurrahman 2006, Erwin Arnada}}{{sfn|The Jakarta Globe 2011, Erwin Arnada}}{{sfn|Ginting 2011, Erwin Arnada}} Keluarganya memiliki sejumlah toko di Jakarta, termasuk satu di [[Blok M]] dan satu lagi di [[Tanah Abang, Jakarta Pusat|Tanah Abang]]. Saat masih duduk di bangku SMP, Arnada mulai membantu mengelola toko milik keluarganya, dan memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca.{{sfn|The Jakarta Globe 2011, Erwin Arnada}} Arnada dibesarkan dalam keluarga Muslim dan tumbuh menjadi seorang Muslim yang taat.{{sfn|The Jakarta Globe 2011, Erwin Arnada}}
Setamat SMA, Arnada melanjutkan pendidikannya ke [[Universitas Indonesia]] dengan jurusan [[Sastra Rusia]]. Ia mulai tertarik pada jurnalisme, khususnya fotografi, setelah menonton film [[Roger Spottiswoode]], ''[[Under Fire (film)|Under Fire]]'', yang mengisahkan tentang pengalaman seorang wartawan Amerika saat meliput [[Revolusi Nikaragua]]. Arnada kemudian melamar untuk menjadi fotografer di harian ''[[Koran Kompas|Kompas]]'',
== Jurnalisme ==
Pada tahun 1989, Arnada mulai magang di surat kabar mingguan ''Editor''. Ia memanfaatkan pekerjaannya ini untuk mencari pengalaman.{{sfn|Taufiqurrahman 2006, Erwin Arnada}}{{sfn|The Jakarta Globe 2011, Erwin Arnada}} Arnada kemudian menjabat sebagai editor di [[tabloid]] ''Monitor'' yang berlokasi di Jakarta antara tahun 1990 dan 1991. Tabloid ini sendiri akhirnya [[Pembredelan|dibredel]] setelah menerbitkan sebuah jajak pendapat mengenai "tokoh paling dihormati pembaca" yang memicu kontroversi;{{sfn|The Jakarta Post 2003, Arnada excels}} jajak pendapat tersebut menunjukkan bahwa nabi [[Muhammad]] berada di posisi 10, di bawah penyanyi [[dangdut]] [[Rhoma Irama]].{{sfn|Taufiqurrahman 2006, Erwin Arnada}}
Pada pertengahan 1990-an, Arnada bekerja di tabloid ''[[Bintang (tabloid)|Bintang Indonesia]]'' yang dimiliki oleh keluarga [[Ciputra]]. Ia keluar dari ''Bintang Indonesia'' pada tahun 1999 karena menganggap bahwa tabloid tersebut memberikan ruang yang terlalu sedikit untuk segmen musik. Arnada kemudian mendirikan ''Bintang Milenia'' pada tahun yang sama,
Setelah penutupan ''Bintang Milenia'', Arnada mulai bekerjasama dengan tokoh perfilman Indonesia seperti [[Rizal Mantovani]], [[Jose Poernomo]], dan [[Dimas Djayadiningrat]], dan kemudian mendirikan rumah produksi Rexinema.{{sfn|Taufiqurrahman 2006, Erwin Arnada}} Film pertama yang diproduksi oleh Rexinema adalah ''[[Jelangkung]]'' pada tahun 2001;{{sfn|Filmindonesia.or.id, Rexinema}} Arnada sendiri pertama kali terlibat dalam produksi ''[[Tusuk Jelangkung]]'' pada tahun 2002 dengan bertindak sebagai produser dan penulis skenario.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Erwin Arnada}} Ia melanjutkan keterlibatannya pada enam film berikutnya antara tahun 2003 dan 2007.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Rexinema}}
== ''Playboy Indonesia'' ==
Arnada awalnya berencana untuk mendirikan ''[[Playboy Indonesia]]'', versi bahasa Indonesia dari majalah ''[[Playboy]]'' Amerika, sebagai tantangan. Ia menilai bahwa majalah tersebut tidak hanya sebatas "[[Majalah pornografi|pornografi]]",
Meskipun demikian, majalah tersebut sangat kontroversial. Sebelum diterbitkan, sejumlah
Atas perannya dalam penerbitan ''Playboy Indonesia'', Arnada berada di bawah penyelidikan. Penyelidikan menunjukan bahwa ia dengan sengaja telah menyebarkan materi "pornografi" [[Pornografi di Indonesia|secara ilegal di Indonesia]], yang dianggap sebagai tindak kriminal. Dalam persidangan pada bulan April 2007, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak putusan ini;{{sfn|The Jakarta Post 2013, Former 'Playboy' editor}} sedangkan banding di Pengadilan Tinggi Jakarta malah menguatkan putusan ini.{{sfn|Ginting 2011, Erwin Arnada}} Setelah proses banding selama dua tahun, kasus ini akhirnya sampai ke meja [[Mahkamah Agung Republik Indonesia]]. Mahkamah Agung memutuskan bahwa Arnada bersalah dan menjatuhkan hukuman dua tahun penjara.{{sfn|The Jakarta Post 2013, Former 'Playboy' editor}} Pada Oktober 2010, Arnada ditahan di [[Lembaga Pemasyarakatan Cipinang]] Jakarta.{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}} Selama berada di penjara, ia memanfaatkan waktunya untuk menulis tiga novel, yakni ''[[Rumah di Seribu Ombak]]'', ''Midnite di Negeri Nonsense'', dan ''Rabbit Versus Goliath''.{{sfn|The Jakarta Globe 2011, Erwin Arnada}}
Baris 58 ⟶ 59:
Arnada dibebaskan pada bulan Juni 2007,{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}} setelah Mahkamah Agung menyetujui pembelaannya bahwa tindakan profesional seorang jurnalis harus diadili sesuai Kode Pers, bukannya sesuai Kode Kriminal.{{sfn|The Jakarta Post 2013, Former 'Playboy' editor}} Sejumlah pakar, termasuk Arnada sendiri, menyatakan bahwa pembebasannya adalah bentuk kemenangan bagi [[kebebasan pers]] di Indonesia.{{sfn|The Jakarta Post 2013, Former 'Playboy' editor}} Namun, menanggapi anggapan yang menyatakan bahwa ia adalah seorang pahlawan, Arnada berkata: "Saya bukan pahlawan, saya hanya korban sejarah dalam versi lain"; ia menganggap kalau pengalamannya kurang drastis jika dibandingkan dengan jurnalis lainnya di Indonesia.{{sfn|Ginting 2011, Erwin Arnada}} Dalam sebuah wawancara pada tahun 2013, Arnada mengatakan bahwa penahanannya telah "membungkam 'ambisi gilanya'".{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}}
==
Arnada merilis novelnya yang berjudul ''Rumah di Seribu Ombak'' pada awal 2012;{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}} novel tersebut ditulisnya saat berada di penjara.{{sfn|The Jakarta Globe 2011, Erwin Arnada}} Berlatarkan di [[Singaraja]], [[Bali]], novel tersebut mengisahkan mengenai persahabatan antara dua bocah lelaki yang berasal dari latar belakang berbeda.{{sfn|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}} ''Rumah di Seribu Ombak'' diadaptasi menjadi film layar lebar pada tahun yang sama, dengan Arnada bertindak sebagai sutradara dan produser.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Erwin Arnada}} Film tersebut sukses secara kritis dan dinominasikan untuk sembilan [[Piala Citra]] dalam ajang [[Festival Film Indonesia 2012]], termasuk [[Penghargaan FFI untuk Penyutradaraan Terbaik|Piala Citra untuk Sutradara Terbaik]]. Film tersebut memenangkan empat kategori, termasuk [[Penghargaan FFI untuk Penyuntingan Terbaik|Penyuntingan Terbaik]] dan [[Penghargaan FFI untuk Skenario Asli Terbaik|Skenario Terbaik]];{{sfn|Filmindonesia.or.id, Rumah di Seribu Ombak}} Arnada sendiri tidak memenangkan nominasi, penghargaan Sutradara Terbaik diraih oleh [[Herwin Novianto]] dengan film ''[[Tanah Surga... Katanya]]''.{{sfn|Filmindonesia.or.id, Tanah Surga}}
Baris 64 ⟶ 65:
== Filmografi ==
Hingga tahun
* ''[[Tusuk Jelangkung]]'' (2002) – produser eksekutif, penulis cerita
* ''[[30 Hari Mencari Cinta]]'' (
* ''[[Catatan Akhir Sekolah]]'' (
* ''[[Cinta Silver]]'' (2004) – produser, penulis cerita
* ''[[Alexandria]]'' (2005) – produser, penulis cerita
Baris 74 ⟶ 75:
* ''[[Asmara Dua Diana]]'' (2009) – produser
* ''[[Rumah di Seribu Ombak]]'' (2012) – sutradara, produser, penulis cerita
* ''[[Nini Thowok]]'' (2018) – sutradara, penulis naskah
* ''[[Guru Ngaji]]'' (2018) – sutradara, penulis naskah
* ''[[Tusuk Jelangkung di Lubang Buaya]]'' (2018) – sutradara
== Referensi ==
Baris 86 ⟶ 90:
|work=filmindonesia.or.id
|publisher=Konfiden Foundation
|archivedate=
|archiveurl=
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Erwin Arnada}}
|dead-url=no
}}▼
▲ }}
* {{cite news
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2011/06/25/former-%E2%80%98playboy%E2%80%99-editor-walks-free-historical-ruling.html
Baris 96 ⟶ 101:
|work=The Jakarta Post
|date=25 Juni 2011
|archivedate=
|archiveurl=
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|The Jakarta Post 2013, Former 'Playboy' editor}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
Baris 108 ⟶ 114:
|work=Rolling Stone Indonesia
|date=8 Agustus 2011
|archivedate=
|archiveurl=
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|Ginting 2011, Erwin Arnada}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
Baris 120 ⟶ 127:
|work=The Jakarta Post
|date=15 Juni 2006
|archivedate=
|archiveurl=
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|Juniartha 2006, 'Playboy' magazine's relocation}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
Baris 133 ⟶ 141:
|work=The Jakarta Post
|date=25 Januari 2013
|archivedate=
|archiveurl=
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|The Jakarta Post 2013, Erwin Arnada}}
|dead-url=no
}}
* {{cite news
Baris 145 ⟶ 154:
|work=The Jakarta Globe
|date=3 November 2011
|archivedate=
|archiveurl=
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|The Jakarta Globe 2011, Erwin Arnada}}
|dead-url=no
}}
* {{cite web
Baris 157 ⟶ 167:
|location=Jakarta
|accessdate=24 April 2013
|archiveurl=
|archivedate=
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Rexinema}}
|dead-url=no
}}▼
▲ }}
* {{cite web
|url=http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-r018-12-012611_rumah-di-seribu-ombak/award
Baris 166 ⟶ 177:
|work=filmindonesia.or.id
|publisher=Konfiden Foundation
|archivedate=
|archiveurl=
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Rumah di Seribu Ombak}}
|dead-url=no
}}▼
▲ }}
* {{cite news
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2003/04/19/arnada-excels-digital-flicks.html
Baris 178 ⟶ 190:
|work=The Jakarta Post
|date=19 April 2003
|archivedate=
|archiveurl=
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|The Jakarta Post 2003, Arnada excels}}
|dead-url=no
}}
* {{cite web
Baris 191 ⟶ 204:
|location=Jakarta
|accessdate=30 Maret 2013
|archiveurl=
|archivedate=
|ref={{sfnRef|Filmindonesia.or.id, Tanah Surga}}
|dead-url=no
▲ }}
* {{cite news
|url=http://www.thejakartapost.com/news/2006/05/05/erwin-arnada-039playboy039-editor-eye-storm.html
Baris 202 ⟶ 216:
|work=The Jakarta Post
|date=5 Mei 2006
|archivedate=
|archiveurl=
|accessdate=24 April 2013
|ref={{sfnRef|Taufiqurrahman 2006, Erwin Arnada}}
|dead-url=no
}}
{{refend}}
Baris 215 ⟶ 230:
{{lifetime|1963}}
{{AP}}
{{Authority control}}
{{DEFAULTSORT:Arnada, Erwin}}
[[Kategori:Tokoh perfilman Minangkabau]]
[[Kategori:Sutradara Indonesia]]
[[Kategori:Produser film Indonesia]]
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Jurnalis Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Playboy]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Jakarta]]
|