Kalender Julius: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pembatalan |
|||
(30 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Pindah ke|Kalender Yulius}}
'''Kalender Julius''' atau '''Kalender Julian''' diusulkan oleh astronom [[Sosigenes]], diberlakukan oleh [[Julius Caesar]] sejak 1 Januari [[45 SM|45 sebelum Masehi]]. Setiap 3 tahun terdapat 365 hari, setiap tahun ke-4 terdapat 366 hari. Terlambat 1 hari dari [[ekuinoks]] setiap 128 tahun. ▼
[[Berkas:Обращение Гравицкого к населению города Харькова и приказ по гарнизону, 25 июня 1919 года.png|jmpl|Kalender Julius.]]
▲'''Kalender Julius''' atau '''
Kalender ini merupakan tahun syamsiah (matahari) dengan jumlah hari tetap setiap bulannya, dan disisipi satu hari tiap 4 tahun untuk penyesuaian panjang tahun tropis. Kalender ini digunakan secara resmi di seluruh [[Eropa]], sampai kemudian diterapkannya reformasi dengan penggunaan [[Kalender Gregorius]] pada tahun [[1582]] oleh [[Paus Gregorius XIII]]. [[Britania Raya]] baru mengimplementasikan pada tahun [[1752]], [[Rusia]] baru pada tahun [[1918]] dan [[Yunani]] baru pada tahun [[1923]]. [[Gereja Ortodoks]] sampai sekarang tetap menggunakan Kalender Julius sehingga perayaan [[Natal]] dan [[Tahun Baru]] berbeda.
Era sebelum tahun 45 SM, dinamakan "era bingung", karena Julius Caesar menyisipkan 90 hari ke dalam kalender tradisional [[Romawi]], untuk lebih mendekati ketepatan pergantian musim. Penyisipan ini sedemikian cerobohnya sehingga bulan-bulan dalam kalender itu tidak lagi tepat. Akhirnya dengan saran Sosiogenes, seorang astronom dari [[Aleksandria]], Caesar menetapkan kalendernya menjadi 12 bulan, masing-masing dengan jumlah hari tertentu seperti sekarang, dengan penetapan tahun kabisat setiap 4 tahun, dengan keyakinan bahwa panjang 1 tahun surya adalah 365,25 hari saat itu. Dengan cara ini setiap 128 tahun, kalender ini kebanyakan satu hari.
Sejak meninggalnya Caesar, penerapan tahun kabisat salah terap. Kabisat diberlakukan tiap menginjak tahun ke-4, jadi 3 tahun sekali. Keadaan ini konon dibetulkan kemudian oleh Kaisar [[Agustus]], dengan meniadakan semua hari kabisat dari tahun 8 SM sampai tahun 4 Masehi. Setelah itu kalender Julius berfungsi dengan jauh lebih baik.
==
{| class="wikitable" style="margin:auto;"
|-
! Bulan (
|- align=center
| [[Ianuarius]]<ref name=J>
|- align=center
| [[Februarius]] || 28 (tahun kabisat: 23 atau 24) || 28 (tahun kabisat: 29) || [[Februari]]
Baris 18 ⟶ 20:
| [[Mercedonius|Mercedonius/Intercalaris]] || 0 (tahun kabisat: 27)|| (kosong) || —
|- align=center
| [[Martius (
|- align=center
| [[Aprilis]] || 29 || 30 || [[April]]
Baris 24 ⟶ 26:
| [[Maius]] || 31 || 31 || [[Mei]]
|- align=center
| [[Junius (
|- align=center
| [[Quintilis]]<ref>
|- align=center
| [[Sextilis]] (Augustus) || 29 || 31 || [[Agustus]]
|- align=center
| [[September (
|- align=center
| [[October (
|- align=center
| [[November (
|- align=center
| [[December (
|- align=center
| '''Total''' || 355/377-378 || 365/366 ||
|}
== Alasan pendorong ==
Dalam kalender Romawi sebelumnya, tahun biasa terdiri atas 12 bulan dengan 355 hari. Sebagai tambahan, satu bulan kabisat 27 hari, [[Mercedonius|Mensis Intercalaris]], beberapa kali disisipkan di antara Februari dan Maret. Bulan kabisat ini dibentuk dengan menyisipkan 22 hari setelah 23 atau 24 hari pertama Februari; lima hari terakhir Februari, yang menghitung mundur hari-hari memasuki bulan Maret, menjadi lima hari terakhir Intercalaris. Efeknya adalah menambah 22 atau 23 hari dalam tahun tersebut, membentuk satu tahun kabisat yang memiliki 377 atau 378 hari.<ref>{{cite book|last=Blackburn|first=B.|last2=Holford-Strevens|first2=L.|title=The Oxford Companion to the Year|url=https://archive.org/details/oxfordcompaniont00blac_646|publisher= Oxford University Press|year= 1999|isbn=9780192142313|pages= [https://archive.org/details/oxfordcompaniont00blac_646/page/n703 669]-70|language=Inggris}}</ref>
Menurut penulis [[Censorinus]] dan [[Macrobius]], siklus kabisat yang ideal terdiri atas tahun biasa dengan 355 hari bergantian dengan tahun kabisat, dengan jumlah hari bergantian 377 dan 378 hari. Dengan sistem ini, secara merata tahun Romawi akan memiliki 366¼ hari setiap empat tahun, yang menghasilkan penyimpangan rata-rata satu hari per tahun terkait dengan [[titik balik matahari]] atau [[ekuinoks]]. Macrobius menjelaskan perbaikan lebih lanjut, yaitu dalam satu periode 8 tahun dalam satu siklus 24 tahunan, hanya ada tiga tahun kabisat dengan setiap tahun kabisat memiliki 377 hari (sehingga ada 11 tahun kabisat setiap 24 tahun). Perbaikan ini menjadikan rata-rata lamanya satu tahun adalah 365,25 hari untuk jangka waktu 24 tahun.
Dalam praktiknya, kabisat tidak terjadi secara sistematis berdasarkan sistem ideal tersebut, tetapi ditentukan oleh [[Pontifex Maximus|Pontifex]]. Sejauh yang ditunjukkan oleh bukti sejarah, penentuan tersebut jauh kurang teratur daripada skema ideal yang disarankan. Tahun kabisat biasanya terjadi setiap tahun kedua atau ketiga, tetapi beberapa kali dihilangkan selama jangka waktu yang lebih lama, dan kadang-kadang tahun kabisat terjadi dua tahun berturut-turut.
Jika dikelola dengan benar, sistem ini memungkinkan tahun Romawi untuk tetap sejajar dengan [[tahun tropis]]. Tetapi, karena Pontifex seringnya adalah [[politisi]] dan periode jabatan hakim/pejabat pengadilan Romawi terkait dengan tahun kalender, wewenang ini rentan disalahgunakan: seorang Pontifex dapat memperpanjang lamanya satu tahun ketika ia atau salah satu sekutu politiknya sedang menjabat, atau menolak memperpanjang lamanya ketika lawannya yang berkuasa.<ref>{{cite book|author=Censorinus|url=http://penelope.uchicago.edu/Thayer/L/Roman/Texts/Censorinus/text*.html#20.7|title=De die Natali Liber|chapter=XX.7|language=Latin}}</ref>
Jika terlalu banyak kabisat dihilangkan, seperti yang terjadi setelah [[Perang Punisia Kedua]] dan selama [[Perang saudara Romawi|Perang Saudara]], kalender akan menympang jauh dari kalender tropis. Lebih jauh, karena kabisat sering ditentukan terlambat, rata-rata warga Romawi tidak mengetahui tanggal, khususnya jika ia jauh dari kota. Untuk alasan ini, tahun-tahun terakhir sebelum kalender Julius kemudian dikenal sebagai "era bingung". Masalah menjadi mendesak selama periode Julius Caesar menjadi Pontifex sebelum reformasi, 63–46 SM, ketika hanya ada lima bulan kabisat (seharusnya delapan), tidak pernah ada kabisat selama lima tahun Romawi sebelum 46 SM.
Reformasi Caesar ditujukan untuk menyelesaikan permasalahan ini secara permanen, dengan membuat suatu kalender yang tetap sesuai dengan matahari tanpa adanya intervensi manusia. Hal ini terbukti berguna segera setelah kalender baru diefektifkan. [[Marcus Terentius Varro|Varro]] menggunakannya pada 37 SM untuk memperbaiki penanggalan kalender untuk awal empat musim, yang mustahil hanya delapan tahun sebelumnya.<ref name=Varro>{{cite book|last=Varro|first=Marcus Terentius|url=http://penelope.uchicago.edu/Thayer/E/Roman/Texts/Varro/de_Re_Rustica/1*.html#28|title=De Re Rustica|chapter=I.1.28}}</ref> Seabad kemudian, ketika [[Plinius yang Tua|Plinius]] menetapkan [[titik balik matahari musim dingin]] jatuh tanggal 25 December karena matahari berada di derajat ke-8 Kaprikornus pada tanggal tersebut.<ref>{{cite book|author=Pliny the Elder|title=The Natural History|url=http://www.perseus.tufts.edu/hopper/text?doc=Perseus%3Atext%3A1999.02.0137%3Abook%3D18%3Achapter%3D59 ''|chapter=Book 18, Chapter LIX, LXVI, LXVIII, LXXIV}}</ref>
== Referensi ==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
*
* {{en}} [http://aa.usno.navy.mil/data/docs/JulianDate.html Julian Date Converter] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20051220122444/http://aa.usno.navy.mil/data/docs/JulianDate.html |date=2005-12-20 }}
{{Kalender}}
[[Kategori:Kalender|Julian]]
|