Perang Inggris–Skotlandia (1650–1652): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(5 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 22:
'''Perang Inggris-Skotlandia''' tahun 1650–1652 atau '''Perang Saudara Inggris III''' adalah konflik terakhir dalam [[Peperangan Tiga Kerajaan|Perang Tiga Negara]], rentetan bentrok senjata dan intrik politik di antara faksi-faksi keagamaan dan politik dengan keberpihakan yang suka berubah-ubah di Inggris, Skotlandia, dan Irlandia.
Pada tahun 1650, pemerintah [[Persemakmuran Inggris]] mengerahkan [[Angkatan Bersenjata
Skotlandia lekas-lekas membentuk angkatan perang pada tahun 1650. Lantaran merasa terancam, para petinggi Persemakmuran Inggris mengerahkan Angkatan Bersenjata
Dengan keyakinan bahwa satu-satunya pilihan lain adalah menyerah, Charles II melancarkan invasi ke Inggris pada bulan Agustus. Cromwell diuber-uber, beberapa tokoh Inggris berbalik memihak raja, dan pemerintah Inggris membentuk satu angkatan perang berkekuatan besar. Cromwell memancing sisa-sisa pejuang Skotlandia ke [[Pertempuran Worcester|Worcester]] pada tanggal 3 September, menghancurkan kekuatan tempur mereka sampai tuntas, dan dengan demikian menyudahi Perang Tiga Negara. Charles II termasuk salah seorang di antara segelintir pejuang Skotlandia yang selamat. Kenyataan bahwa rakyat Inggris rela berjuang bahkan berjaya membela pemerintahan yang bertatanan republik kian mengukuhkan posisi rezim baru. Pemerintahan Skotlandia dibubarkan dan wilayahnya disatukan dengan wilayah Persemakmuran Inggris. Sesudah melewati berbagai konflik internal, Cromwell akhirnya tampil menjadi kepala pemerintahan sekaligus kepala negara Persemakmuran Inggris dengan gelar [[Lord Protector|Tuan Pelindung]]. Konflik internal yang timbul menyusul kematian Cromwell berakhir dengan dinobatkannya Charles II menjadi Raja Inggris pada tanggal 23 April 1661, dua belas tahun sesudah penobatannya di Skotlandia, dan dengan demikian paripurnalah perjuangan [[Restorasi (Inggris)|pemulihan daulat raja-raja wangsa Stuart]].
Baris 40:
Para pendukung Raja Charles I di Inggris, yakni [[cavalier|golongan Royalis]], harus menghadapi angkatan perang gabungan yang terdiri atas pasukan [[Roundhead|golongan Parlementer]] dan pasukan Skotlandia. Pada tahun 1643, Parlemen Inggris dan Parlemen Skotlandia menjalin hubungan kerja sama yang dimeteraikan dengan [[Persekutuan dan Perjanjian Mulia]]. Sebagai imbal balik bantuan militer Skotlandia, Parlemen Inggris menyatakan kesediaannya untuk mereformasi gereja Inggris agar sehaluan dengan gereja Skotlandia.{{sfn|Woolrych|2002|p=271}} Sesudah empat tahun berperang, golongan Royalis akhirnya kalah dan Raja Charles I menyerah kepada Skotlandia pada tanggal 5 Mei 1646.{{sfn|Woolrych|2002|pp=329–330}} Parlemen Skotlandia dan Parlemen Inggris bersama-sama merancang usulan damai yang akan disodorkan ke hadapan raja. Dokumen yang disebut [[Pokok-Pokok Usulan#Latar belakang dan rancangan usulan Newcastle|Rancangan Usulan Newcastle]] ini mewajibkan semua kawula raja di Skotlandia, Inggris, dan Irlandia untuk menandatangani Persekutuan dan Perjanjian Mulia, menyelaraskan gereja Inggris maupun gereja Skotlandia dengan perjanjian tersebut maupun dengan tradisi [[gereja Presbiterian|Kristen Presbiterian]], dan mengalihkan banyak kewenangan memerintah yang disandang Charles I selaku Raja Inggris kepada Parlemen Inggris. Meskipun berbulan-bulan dibujuk orang-orang Skot, Raja Charles I tidak sudi mengesahkan rancangan usulan tersebut. Angkatan perang Skotlandia masih bercokol di Inggris seusai perang, menunggu cairnya dana subsidi dalam jumlah besar yang dijanjikan golongan Parlementer. Sesudah urusan keuangan dituntaskan, angkatan perang Skotlandia menyerahkan Raja Charles I kepada angkatan perang Parlementer Inggris dan bertolak meninggalkan negeri itu pada tanggal 3 Februari 1647.{{sfn|Woolrych|2002|pp=340–349}}
Raja Charles I selanjutnya disibukkan oleh perundingan-perundingan terpisah dengan berbagai faksi. Golongan Parlementer dan Parlemen Skotlandia yang beraliran Presbiterian menghendakinya mengesahkan Rancangan Usulan Newcastle yang sudah dimodifikasi, tetapi pada bulan Juni 1647, Raja Charles I ditawan [[Cornet (pangkat)|Kornet]] [[George Joyce]] dari [[Angkatan Bersenjata
Sesudah rombongan perutusan Skotlandia tiba di Edinburgh dengan membawa naskah Mufakat, orang Skotlandia justru terpecah menjadi golongan yang ingin dan golongan yang enggan me[[ratifikasi]] syarat dan ketentuannya. Golongan yang mendukung pengesahannya, yang disebut "golongan Pemufakat", berpendapat bahwa Mufakat menawarkan peluang terbaik yang bisa didapatkan orang Skotlandia bagi penerimaan Persekutuan dan Perjanjian Mulia di ketiga-tiga negara, dan penolakan Mufakat dapat saja mendorong Raja Charles I untuk mengesahkan Pokok-Pokok Usulan. Mufakat ditolak oleh pihak-pihak yang yakin bahwa pengerahan angkatan perang ke Inggris dengan mengatasnamakan raja sama saja dengan melanggar Persekutuan dan perjanjian Mulia, dan Mufakat tidak dapat menjamin kelanggengan gereja Presbiterian di Inggris. Gereja Skotlandia bahkan bertindak lebih jauh lagi dengan menerbitkan sebuah maklumat pada tanggal 5 Mei 1648 yang mengutuk Mufakat sebagai pelanggaran hukum Allah.{{sfn|Stewart|2016|pp=258–261}} Sesudah melewati pergulatan politik yang berlarut-larut, golongan Pemufakat berhasil menjadi golongan mayoritas di dalam Parlemen Skotlandia, manakala perang antara golongan Royalis melawan golongan Parlementer kembali meletus di Inggris. Pada bulan Juli, Skotlandia mengerahkan angkatan perangnya ke Inggris, dipanglimai [[James Hamilton, Adipati Hamilton|Adipati Hamilton]], untuk berperang atas nama raja, tetapi kalah telak melawan angkatan perang Inggris yang dipanglimai [[Oliver Cromwell]] dalam [[Pertempuran Preston (1648)|Pertempuran Preston]].{{sfn|Furgol|2002|p=64}} Hancurnya angkatan perang bentukan golongan Pemufakat menimbulkan huru-hara politik di Skotlandia, dan lawan politik golongan Pemufakat berhasil merebut kembali kendali pemerintahan, dengan bantuan sepasukan aswasada Parlemen Inggris di bawah pimpinan Cromwell.{{sfn|Furgol|2002|p=64}}{{sfn|Young|1996|p=215}}
Baris 47:
[[File:The Scots Holding Their Young King's Nose To the Grindstone.jpg|thumb|upright|{{center|Gambaran pandangan orang Inggris terhadap tindakan orang Skotlandia yang mendesak Charles II untuk memenuhi berbagai tuntutan sebagai ganti dukungan mereka}}]]
Lantaran jengkel melihat sikap bermuka dua Charles maupun keengganan Parlemen untuk berhenti berunding dengan Charles dan mengabulkan tuntutan-tuntutan angkatan bersenjata, Angkatan Bersenjata
== Inggris menginvasi Skotlandia (1650–1652) ==
Para pemimpin Persemakmuran Inggris merasa terancam melihat orang Skotlandia kembali membentuk angkatan perang. Mereka mendesak [[Thomas Fairfax]], pemimpin umum Angkatan Bersenjata Ragam Baru, untuk melancarkan [[
Begitu Perjanjian Breda ditandatangani, Parlemen Skotlandia mulai memapar orang-orang dalam rangka membentuk angkatan perang baru, dipanglimai [[David Leslie, Lord Newark pertama|David Leslie]], panglima perang kawakan.{{sfn|Furgol|2002|p=65}} Parlemen Skotlandia bermaksud meningkatkan kekuatan tempur sampai lebih dari 36.000 prajurit, tetapi angka tersebut tidak kunjung tercapai.{{sfn|Woolrych|2002|p=483}} Pada waktu Cromwell memasuki wilayah Skotlandia, Leslie hanya membawahi kurang dari 10.000 prajurit pejalan kaki dan 3.000 prajurit aswasada, kendati angka-angka tersebut berfluktuasi selama perang berlangsung.{{sfn|Reid|2008|pp=39–40}} Pemerintah Skotlandia membentuk komisi khusus untuk membersihkan angkatan perang baru itu dari setiap anasir yang dicurigai mendukung Mufakat, maupun yang dianggap berdosa atau tidak layak diikutsertakan.{{#tag:ref|Komisi untuk Pembersihan Angkatan Perang, dibentuk pada tanggal 21 Juni.{{sfn|Reid|2008|p=27}}|group=keterangan}}{{sfn|Dow|1979|p=8}} Langkah ini ditentang oleh banyak bangsawan Skotlandia dan sebagian besar pepimpin militer kawakan, termasuk Leslie, meskipun tidak digubris pemerintah. Pembersihan angkatan bersenjata membebastugaskan banyak prajurit maupun perwira kawakan, sehingga angkatan perang itu hanya beranggotakan orang-orang yang baru dipapar dengan sedikit latihan atau pengalaman tempur.{{sfn|Woolrych|2002|p=483}}
Baris 126:
}}
Meskipun berkekuatan 12.000 prajurit, angkatan perang yang dipimpin Leslie dan Charles memasuki wilayah inggris benar-benar membutuhkan tambahan perbekalan dan persenjataan. Terbatasnya jumlah senapan lontak membuat banyak prajurit hanya dipersenjatai dengan dengan busur dan anak panah. Pasukan Skotlandia dengan cepat bergerak ke selatan dan pada tanggal 8 Agustus 1651 sudah berada di luar kota [[Carlisle]]. Kota itu menolak membuka gerbangnya bagi Charles{{#tag:ref|Saat itu Carlisle memang dapat menolak masuknya pasukan Skotlandia karena memiliki segarnisun prajurit dan dibentengi dengan baik.{{sfn|Woolrych|2002|p=495}}|group=keterangan}}, sehingga pasukan Skotlandia pun bergerak masuk semakin jauh ke dalam wilayah Inggris. Cromwell mengerahkan dua pasukan, masing-masing terdiri atas kurang-lebih 4.000 prajurit aswasada, untuk membuat pasukan Skotlandia kelelahan, kemudian mengerahkan pasukan inti yang berkekuatan 10.000 prajurit. Pada tanggal 13 Agustus, pihak Parlementer berusaha keras mempertahankan [[Jembatan Warrington
Charles berharap kubu Royalis akan mengobarkan pemberontakan besar-besaran, tetapi hanya segelintir warga Inggris yang bergabung dengan pasukannya. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena warga Inggris merasa tidak akan diuntungkan jika nanti hidup di bawah pemerintahan monarki yang terikat Perjanjian. Hanya ada sedikit dukungan militer dari Inggris untuk Charles, itu pun dengan segara diberantas oleh kubu Parlementer. Satu pasukan berkekuatan 1.500 prajurit dari [[Pulau Man]] berkumpul di [[Lancashire]] dipimpin [[James Stanley, Earl Derby ke-7|Earl Derby]] dan berusaha bergabung dengan angkatan perang kubu Royalis, tetapi dihadang dan dikalahkan oleh pasukan kubu Parlementer di [[Wigan]] pada tanggal 25 Agustus. Pasukan tunggal paling besar dari Inggris yang bergabung dengan angkatan perang kubu Royalis hanya berkekuatan 60 prajurit.{{sfn|Woolrych|2002|pp=494–495, 497}} [[Dewan negara Inggris]] sedapat mungkin menghimpun semua pasukan yang ada. Prajurit berhimpun dalam jumlah besar di [[Northampton]], [[Gloucester]], [[Reading, Berkshire|Reading]], dan [[Chipping Barnet|Barnet]]. Laskar-[[laskar terlatih]] London berhasil menghimpun 14.000 prajurit pada tanggal 25 Agustus, dan Fairfax mengamankan [[Yorkshire]]. Pasukan-pasukan kubu Parlementer dikonsentasikan di sekeliling angkatan perang Skotlandia, dan pada akhir bulan Agustus, Cromwell memimpin kekuatan tempur sebesar 31.000 prajurit menghadapi kekuatan tempur sebesar 12.000 prajurit yang dipimpin Charles.{{sfn|Woolrych|2002|pp=495–497}}
Baris 143:
Selaku pihak yang dikalahkan, Kerajaan Skotlandia harus rela menerima nasib dibubarkan, dan wilayahnya disatukan dengan wilayah Persemakmuran oleh Parlemen Inggris.{{sfn|MacKenzie|2009|p=159}} Pemerintahan militer diberlakukan di Skotlandia. 10.000 prajurit Inggris diturunkan ke berbagai pelosok negeri Skotlandia guna melenyapkan ancaman pemberontakan.{{sfn|Dow|1979|p=23}}{{sfn|Wheeler|2002|p=244}} Perundingan-perundingan antara para utusan Parlemen Inggris dan wakil-wakil daerah Skotlandia pun diselenggarakan untuk meresmikan penggabungan struktur hukum dan politik Skotlandia ke dalam negara Inggris yang baru.{{sfn|Dow|1979|p=35}} Pada tahun 1653, dua orang wakil rakyat Skotlandia diundang menganggotai dan menghadiri sidang [[Parlemen Barebone]].{{sfn|MacKenzie|2009|p=159}}
Sesudah melewati pertarungan antarfaksi di dalam tubuh Parlemen Inggris maupun Angkatan Bersenjata
== Baca juga ==
|