Kertosono, Nganjuk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k cosmetic changes, removed stub tag
OGNelson9 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(36 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{kecamatan|nama=Kertosono
{{noref}}
|dati2=Kabupaten
{{kecamatan
|foto=Pasar_Baru_Kertosono.jpg
|nama =Kertosono
|caption=Pasar Baru Kertosono
|peta =
|nama dati2=Nganjuk
|provinsi =Jawa Timur
|luas=22,68 km²
|dati2 =Kabupaten
|penduduk=57060
|nama dati2 =Nganjuk
|kelurahan= 14
|nama camat =Tri Wahyu Kuntjoro,S.Sos,MM
|nama camat= Mashudi Nurul Huda S.STP, MM.
|luas =- km²
|provinsi=Jawa Timur
|penduduk =±52.700
|kodepos=64311 - 64315
|kepadatan =- jiwa/km²
|kelurahan =13 Desa; 1 Kelurahan
}}
'''Kertosono''' adalah salah satu [[kecamatan]] di [[Kabupaten Nganjuk]] yang terletak di sebelah timur dan berada di tepian [[Sungai Brantas]]. Kertosono merupakan salah satu pusat ekonomi terpenting di Kabupaten Nganjuk. Kertosono memiliki lokasi strategis yang dilewati jalan nasional dan menjadi persimpangan tiga kabupaten yaitu Nganjuk, Jombang, dan Kediri.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=25 Juli 2024|format=Visual}}</ref><ref name=bps>{{Cite book|title=Kabupaten Nganjuk Dalam Angka 2010 |url= https://nganjukkab.bps.go.id/id/publication/2010/11/09/a519e3e3d3a07cc5e78bbf2d/kabupaten-nganjuk-dalam-angka-2010.html |date= 2010-11-09|publisher=BPS Kabupaten Nganjuk |location=Nganjuk}}</ref> Nama Kertosono dipakai sebagai nama ruas [[Jalan Tol Trans-Jawa]] yaitu ruas [[Jalan Tol Ngawi–Kertosono|Ngawi-Kertosono]] dan [[Jalan Tol Kertosono–Mojokerto|Kertosono-Mojokerto]]. Kecamatan ini terdapat [[Stasiun Kertosono]] yang merupakan satu dari dua stasiun yang masih aktif di Kabupaten Nganjuk selain [[Stasiun Nganjuk]]. Stasiun Kertosono melayani hampir seluruh perjalanan KA penumpang dan barang di persimpangan jalur Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Malang.
{{kegunaanlain|Kertosono}}
'''Kertosono''' adalah sebuah kecamatan di [[Kabupaten Nganjuk]], [[Jawa Timur]], [[Indonesia]].
 
Secara historis, Kertosono merupakan wilayah [[Kadipaten Kertosono (Yogyakarta)|kadipaten]] yang berdiri sendiri pada masa Kesultanan Mataram. Namun kemudian, pada masa Hindia Belanda Kertosono dilebur dengan kadipaten lain di sekitarnya menjadi Kabupaten Berbek dengan Kertosono berstatus sebagai distrik. Kabupaten Berbek nantinya mengalami pemindahan ibukota dan berubah nama menjadi Kabupaten Nganjuk.<ref name=sejarah>{{Cite web|url=https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/011809561/menilik-sejarah-treteg-tosono-yang-semakin-rusak-dimakan-zaman|title=Menilik Sejarah Treteg Tosono yang Semakin Rusak Dimakan Zaman|date=2023-07-28|last=Avief Zakawaly|publisher=JAWA POS}}</ref>
Kecamatan ini terletak di bagian timur Kabupaten Nganjuk, berbatasan dengan wilayah [[Kabupaten Jombang]] dan [[Kabupaten Kediri]]. Kertosono terletak di persimpangan jalur utama Surabaya-Yogyakarta dan jalur menuju [[Kota Kediri|Kediri]]/[[Tulungagung, Tulungagung|Tulungagung]].
 
Kertosono merupakan tempat kelahiran berbagai tokoh nasional seperti [[Witarmin|Letjen TNI Witarmin]], [[Istu Hari Subagio|Mayjen TNI Istu Hari Subagio]], serta salah satu tokoh pendiri [[Nahdlatul Ulama]] yaitu KH Dahlan Abdul Qohar.<ref>{{Cite web|url=https://www.rctiplus.com/news/detail/nasional/3273498/5-jenderal-tni-berkarier-moncer-kelahiran-nganjuk-nomor-3-mantan-danjen-kopassus|title=5 Jenderal TNI Berkarier Moncer Kelahiran Nganjuk, Nomor 3 Mantan Danjen Kopassus|website=2023-01-05|publisher=RCTI+}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://jatim.nu.or.id/tokoh/kh-dahlan-abdul-qohar-tokoh-kemajuan-nu-di-nganjuk-Z1Esi|title=KH Dahlan Abdul Qohar, Tokoh Kemajuan NU di Nganjuk|date=2022-12-24|website=jatim.nu.or.id|last=A Habiburrahman|publisher=Nahdlatul Ulama Jawa TImur}}</ref>
Pusat kota Kertosono berjarak kira-kira 19&nbsp;km dari [[Jombang, Jombang|kota Jombang]], 23&nbsp;km dari [[Nganjuk, Nganjuk|Nganjuk]], dan 23&nbsp;km dari Kediri.
 
== Batas wilayah ==
Di Kertosono terdapat [[Stasiun Kertosono|stasiun kereta api]]. Stasiun ini cukup signifikan, karena Stasiun Kertosono cukup besar dibandingkan dengan stasiun di kabupaten atau kota di sekitarnya dan hampir semua kereta api reguler berhenti di sini. [[Kereta api]] dari Surabaya dengan tujuan Kediri/[[Kota Blitar|Blitar]] harus [[langsir]] di Stasiun Kertosono. Jadi, Stasiun Kertosono bisa disebut stasiun pertigaan yang menghubungkan dari arah Madiun, Surabaya, dan Blitar.
Batas wilayah kecamatan Kertosono adalah:
{{Batas USBT
|utara= [[Patianrowo, Nganjuk|Kecamatan Patianrowo]]
|timur= [[Bandarkedungmulyo, Jombang|Kecamatan Bandarkedungmulyo]] (Jombang), [[Purwoasri, Kediri|Kecamatan Purwoasri]] (Kediri), dan [[Sungai Brantas]]
|selatan= [[Ngronggot, Nganjuk|Kecamatan Ngronggot]]
|barat= [[Baron, Nganjuk|Kecamatan Baron]]
}}
 
== Daftar desa dan dusun ==
Masyarakat di sini rata-rata mempunyai mata pencaharian bertani dan berdagang.
Kecamatan Kertosono terdiri dari 1 kelurahan dan 13 desa yang dibagi menjadi beberapa dusun / dukuh / lingkungan, yakni sebagai berikut:
 
=== Daftar kelurahan ===
Di kota ini juga memiliki kolam renang yang cukup terkenal di Kabupaten Nganjuk yaitu The Legent Waterpark Kertosono yang menjadi tempat alternatif masyarakat sekitar di saat libur panjang.
{| class="wikitable sortable" style="width:100%; text-align:left;"
! style="width:1%; text-align=center" | No.
! style="width:8%" | Nama Kelurahan
! style="width:25%" | Nama Dusun / Dukuh / Lingkungan
! class="unsortable" style="width:5%"|Ref
|-
|1
|[[Banaran, Kertosono, Nganjuk|Banaran]]
|Banaran
|<ref name=bps></ref>
|}
 
=== Daftar desa ===
Makanan khas Kertosono adalah [[nasi pecel]] dan tumpang (sambal tumpang dari tempe yang dibusukan dan sambal pecel), makanan tersebut merupakan perpaduan kuliner pecel khas Madiun dan tumpang khas Kediri sehingga tercipta cita rasa khas nasi pecel tumpang Kertosono. Masyarakat di Kertosono sangat menggemari kopi. Banyak sekali warung kopi tradisional di Kertosono. Tiap malam beragam kuliner menghiasi Kota Kertosono di sepanjang Jl. Gatot Soebroto dan Jl. A.Yani.
{| class="wikitable sortable" style="width:100%; text-align:left;"
 
! style="width:1%; text-align=center" | No.
Kertosono memiliki sekolah menengah atas yang cukup terkenal di Kabupaten Nganjuk yaitu [[SMA Negeri 1 Kertosono]] yang merupakan sekolah tertua di kota itu.Juga memiliki sekolah menengah pertama yang berpredikat Standar Nasional (SSN) yaitu [[SMP Negeri 1 Kertosono]], [[SMP Negeri 2 Kertosono]] dan [[SMP Negeri 3 Kertosono]]. {{fact}} Kertosono juga memiliki SMK(sekolah menengah kejuruan) yang cukup dikenal oleh masyarakat Kertosono yaitu [[SMKN 1 KERTOSONO]]
! style="width:8%" | Nama Desa
! style="width:25%" | Nama Dusun atau Dukuh
! class="unsortable" style="width:5%"|Ref
|-
|1
|[[Bangsri, Kertosono, Nganjuk|Bangsri]]
|Bangsri
|<ref name=bps></ref>
|-
|2
|[[Drenges, Kertosono, Nganjuk|Drenges]]
|Drenges, Jabon, Karanganyar, Kedungringin, Mbesuk, Ngebrugan, Sambijajar, Sukorejo
|<ref name=bps></ref>
|-
|3
|[[Yuwono, Kertosono, Nganjuk|Juwono]]
|Juwono, Sobowono
|<ref name=bps></ref>
|-
|4
|[[Kalianyar, Kertosono, Nganjuk|Kalianyar]]
|Kalianyar, Kedung Bajul, Mbote
|<ref name=bps></ref>
|-
|5
|[[Kepuh, Kertosono, Nganjuk|Kepuh]]
|Kepuh
|<ref name=bps></ref>
|-
|6
|[[Kudu, Kertosono, Nganjuk|Kudu]]
|Kudu
|<ref name=bps></ref>
|-
|7
|[[Kutorejo, Kertosono, Nganjuk|Kutorejo]]
|Kutorejo, Templek
|<ref name=bps></ref>
|-
|8
|[[Lambangkuning, Kertosono, Nganjuk|Lambangkuning]]
|Lambangkuning, Pandanasri
|<ref name=bps></ref>
|-
|9
|[[Nglawak, Kertosono, Nganjuk|Nglawak]]
|Nglawak, Bogo, Mentaos, Pilangkenceng, Pojok
|<ref name=bps></ref>
|-
|10
|[[Pandantoyo, Kertosono, Nganjuk|Pandantoyo]]
|Pandantoyo, Cangkring, Jabon Kulon, Jabon Wetan, Tegalarum
|<ref name=bps></ref>
|-
|11
|[[Pelem, Kertosono, Nganjuk|Pelem]]
|Pelem, Klinter, Semanding, Tegalarum
|<ref name=bps></ref>
|-
|12
|[[Tanjung, Kertosono, Nganjuk|Tanjung]]
|Tanjung, Gondang
|<ref name=bps></ref>
|-
|13
|[[Tembarak, Kertosono, Nganjuk|Tembarak]]
|Tembarak
|<ref name=bps></ref>
|}
 
== Sejarah ==
Konon nama Kertosono diambil dari seorang nama pahlawan yang berasal dari daerah Kuncen Kecamatan Patianrowo. Dulu hidup seseorang yang bernama Kertosono atau biasa di panggil Mbah Kerto, ia adalah seorang pembabat hutan yang tidak lain dilakukan Mbah Kerto hanya untuk mempertahankan daerah tersebut dari jajahan Belanda. Namun kejadian bersejarah mulai terjadi ketika pasukan yang di komandoi Mbah Kerto mempertahankan tempat tersebut dari jajahan Belanda yang di kenal dengan perang “Treteg Tosono” yang berada di atas jembatan [[sungai Brantas]]. Para tentara Belanda sendiri membangun jembatan sebagai jalur penghubung sekaligus mempermudah Belanda menjajah tempat tersebut, tetapi dengan kegigihan pasukan Mbah Kerto pertumpahan darahpun tak terelakkan.<ref name=sejarah></ref>
 
Saksi bisu dari perang “Treteg Tosono” kini masih gagah berdiri di terjang waktu dan aliran sungai Brantas. Untuk memperingati perang Treteg Tosono, biasanya para penduduk sekitar waktu hari raya [[Idul Fitri]] (bodo) datang langsung ke Treteg Tosono yang kini disebut sebagai jembatan lama, mereka mengingat kembali dan mendoakan para pahlawan yang gugur ketika perang Treteg Tosono dulu. Maka dari itu di Kecamatan Kertosono tidak ada tempat yang bernama Kertosono ataupun desa Kertosono, di karenakan Kertosono sendiri adalah nama dari seorang pahlawan. Makam dari Mbah Kerto tidak berada di Kecamatan Kertosono melainkan di barat Pondok milik Pak Komari di Desa Kuncen kecamatan Patianrowo. Kertosono sendiri juga mempunyai ikon yaitu jembatan lama yang dahulu adalah jalur utama menuju Surabaya jembatan ini pula menyimpan sejuta sejarah, mulai sejarah kelam [[G30S/PKI]] dan sejarah perjuangan merebut kemerdekaan.<ref name=sejarah></ref>
Namun kejadian bersejarah mulai terjadi ketika pasukan yang di komandoi Mbah Kerto mempertahankan tempat tersebut dari jajahan Belanda yang di kenal dengan perang “Treteg Tosono” yang berada di atas jembatan [[sungai Brantas]]. Para tentara Belanda sendiri membangun jembatan sebagai jalur penghubung sekaligus mempermudah Belanda menjajah tempat tersebut, namun dengan kegigihan pasukan Mbah Kerto pertumpahan darahpun tak terelakkan.
 
Setelah Perjanjian Giyanti pada 1775, Kertasana tercatat sebagai daerah berstatus Kabupaten yang masuk wilayah Mancanagara Brang Wetan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, lalu setelah Perjanjian Sepreh, Kertasana, bersama dua kabupaten berstatus sama, yaitu Kabupaten Berbek, dan Kabupaten Godean serta satu kabupaten bawahan Surakarta Hadiningrat yaitu Kabupaten Nganjuk disatukan menjadi Kabupaten Berbek sebagai bawahan Pemerintah Hindia Belanda. Hal ini membuat Kertasana tidak lagi berstatus kabupaten (Afdeeling/Regentschap) melainkan hanya sebatas Districten.<ref name=sejarah></ref>
Saksi bisu dari perang “Treteg Tosono” kini masih gagah berdiri di terjang waktu dan aliran sungai Brantas. Untuk memperingati perang Treteg Tosono, biasanya para penduduk sekitar waktu hari raya [[Idul Fitri]] (bodo) datang langsung ke Treteg Tosono yang kini disebut sebagai jembatan lama, mereka mengingat kembali dan mendoakan para pahlawan yang gugur ketika perang Treteg Tosono dulu.
 
== Tempat terkenal ==
Maka dari itu di Kecamatan Kertosono tidak ada tempat yang bernama Kertosono ataupun desa Kertosono, di karenakan Kertosono sendiri adalah nama dari seorang pahlawan. Makam dari Mbah Kerto tidak berada di Kecamatan Kertosono melainkan di barat Pondok milik Pak Komari di Desa Kuncen kecamatan Patianrowo. Kertosono sendiri juga mempunyai ikon yaitu jembatan lama yang dahulu adalah jalur utama menuju Surabaya jembatan ini pula menyimpan sejuta sejarah, mulai sejarah kelam [[G30S/PKI]] dan sejarah perjuangan merebut kemerdekaan.
[[Berkas:Building of Kertosono Station in 2024.jpg|jmpl|[[Stasiun Kertosono]]]]
=== Pasar ===
* Pasar Kertosono
* Pasar Templek atau Pasar Kutorejo
* Pasar Kedungringin
 
=== TokohInstitusi pendidikan ===
* Pondok Pesantren Miftahul Ula yang juga mengelola perguruan tinggi Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul 'Ula Kertosono (STAIM)
Kertosono terkenal dengan sebutan '''"Kota Intelektual"''', karena banyak tokoh besar nasional lahir dari kota kecil ini. Tercatat ada beberapa tokoh besar yang pernah menetap dikota kertosono, antara lain:
* Akademi Kebidanan Wiyata Mitra Husada (Akbid Wimisada)
* [[Harmoko]]
* Pondok Pesantren Al-Ubaidah yang dikelola [[LDII]]
* [[Witarmin|Letjen TNI Witarmin]]
* Pondok Pesantren Ar Roudhotul Ilmiyah yang dikelola Yayasan Taman Pengetahuan atau YTP
* [[Istu Hari Subagio|Mayjen TNI Istu Hari Subagio]]
* Pondok Pesantren Al-Muhajirin Sulaimaniyah Kertosono
* SMAN 1 Kertosono - salah satu dari sedikit sekolah di Nganjuk yang tergolong dalam "Top 1000 Sekolah Tahun 2022 Berdasarkan Nilai UTBK" menurut [[Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi]] (LTMPT) yaitu peringkat 573 dari seluruh sekolah di Indonesia.<ref>{{Cite web|url=https://top-1000-sekolah.ltmpt.ac.id/|title=Top 1000 sekolah Tahun 2022 Berdasarkan Nilai UTBK|publisher=LEMBAGA TES MASUK PERGURUAN TINGGI (LTMPT)|year=2022}}</ref>
 
=== PranalaTempat luarlainnya ===
* [[Stasiun Kertosono]]
* RSUD Kertosono
* Lapangan Desa Tembarak
* Taman Kertosono
* The Legend Waterpark Kertosono (tutup)
* PT Jaya Kertas (Jaker) Kertosono
* [[PLN]] [[Gardu listrik|Gardu Induk]] Kertosono
* Cerobong asap atau setum bekas pabrik gula SF Djoewono di Desa Juwono
 
== Referensi ==
* [http://kertosono.info Kertosono]
{{reflist}}
 
{{Kertosono, Nganjuk}}
{{Kabupaten Nganjuk}}
{{Kertosono, Nganjuk}}