Torak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Mouche (bicara | kontrib)
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(35 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{advert}}
[[Berkas:LPI 003.JPG|jmpl]]
'''PistonTorak''' atau '''seher''' ({{lang-en|'''piston'''}}) adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah [[silinder]] mesin pembakaran dalam silinder [[Sistem hidraulik|hidraulik]], [[pneumatik]], dan silinder [[pompa]].
[[Berkas:Piston pull3.jpg|300px|jmpl|Piston dari sebuah mesin kapal sedang dalam perbaikan.]]
'''Piston''' adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah [[silinder]] mesin pembakaran dalam silinder [[Sistem hidraulik|hidraulik]], [[pneumatik]], dan silinder [[pompa]].
 
Tujuan pistontorak dalam silinder adalah:
* Mengubah [[volume]] dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena pistontorak mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya pistontorak menekan isi silinder. PistonTorak yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya (''linear'').
* Membuka-tutup jalur aliran.
* Kombinasi dari hal di atas.
Dengan fungsi tersebut, maka pistontorak harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu atau beberapa ''ring'' (cincin) dipasang pada pistontorak agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan ''ring'' terbuat dari logam, disebut dengan ring piston (''piston ring''). Sedangkan pada silinder dengan temperatursuhu kerja rendah, umumnya bahan ''ring'' terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (''seal ring'').
 
== Deskripsi ==
[[Berkas:Pistons by MAHLE.jpg|jmpl]]
[[Berkas:Kurbeltrieb Kleinmotor.jpg|jmpl|Poros engkol, setang piston dan piston sepeda motor]]
[[Berkas:Piston rings 3.jpg|jmpl]]
[[Berkas:Engine F1 crankdrive big.jpg|300px|jmpl|Piston dan poros engkol dari mesin Formula 1]]
[[Berkas:Process.png|jmpl|Proses pembentukan piston forging tempa]]
[[Berkas:Forged vs Cast1.jpg|jmpl|Perbedaan piston tempa dan cetak]]
Piston adalah komponen mesin yang membentuk ruang bakar bersama – sama dengan silinder blok dan silinder head. Piston jugalah yang melakukan gerakan naik turun untuk melakukan siklus kerja mesin, serta piston harus mampu meneruskan tenaga hasil pembakaran ke crankshaft. Jadi dapat kita lihat bahwa piston memiliki fungsi yang sangat penting dalam melakukan siklus kerja mesin dan dalam menghasilkan tenaga pembakaran. Untuknya maka piston harus memiliki syarat – syarat sebagai berikut:
 
* Ringan, agar mudah bagi mesin dalam mencapai putaran tinggi. Jika konstruksi piston terlalu berat , maka sulit bagi mesin untuk mencapai putaran tinggi, sehingga akselerasi sepeda motor atau mobil menjadi sangat lambat.. Atau bahasa mudahnya, sepeda motor atau mobil lambat untuk cepat mencapai kecepatan tinggi walau gas sudah ditarik.
* Tahan terhadap tekanan ledakan karena hasil pembakaran. Pada saat langkah usaha , bensin dan udara terbakar oleh percikan bunga api listrik dari busi. Hasil pembakaran ini akan menimbulkan ledakan dan tekanan yang sangat kuat di dalam ruang bakar, tak terkecuali piston menerima ledakan dan tekanan dari hasil pembakaran tersebut.. Karenanya selain piston harus ringan tetapi piston juga harus kuat dalam menahan ledakan dan tekanan hasil pembakaran untuk diteruskan menggerakkan poros engkol.
* Tahan terhadap pemuaian. Pembakaran campuran bensin dan udara dalam ruang bakar akan menimbulkan panas, suhu di daerah ruang bakar akan naik sangat tinggi. Seperti telah kita ketahui bahwa dengan naiknya suhu , maka logam akan mengalami perubahan bentuk atau memuai. Piston yang terbuat dari logam – logam khusus pun akan mengalami pemuiaan yang tidak sedikit. Jika pemuaian yang dialami piston berlebihan maka akan membuat piston terkunci atau ngancing ke dinding silinder blok, sehingga piston akan berhenti bekerja naik turun dalam silinder , sehingga bisa dikatakan bahwa mesin telah mati dengan berhentinya piston dalam melakukan gerakan naik turun.
 
Torak (piston) berfungsi untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran ke poros engkol. Pada piston terdapat komponen-komponen pelengkapnya, yaitu :
* [[connecting rod|Batang penghubungtorak]] (''connecting rod''), untuk menghubungkan pistontorak dengan poros engkol.
* Pena torak (''piston pin''), untuk mengikat piston dengan batang penghubungtorak melalui lubang bushing
 
Cincin torak (''ring piston''), berfungsi membentuk perapat yang kedap terhadap kebocoran gas antara celah torak dan silinder, sekaligus mengatur pelumasan torak dan dinding silinder.
 
Cincin torak terdiri atas cincin kompresipampatan dan cincin pelumas.
 
Poros engkol (''crank shaft''), berfungsi mengubah gerak bolak-balik torak menjadi gerak putar yang selanjutnya digunakan untuk memutarkan roda. Poros engkol dilengkapi bantalan-bantaIanbantalan yang berfungsi menghindari gesekan-gesekan yang terjadi antara poros engkol dengan bagian-bagian yang berputar lainnya. Bagian poros engkol yang menumpu torak disisipi bantalan luncur yang disebut metal jalan, sedangkan bagian poros engkol yang menopang pada blok mesin disisipi bantalan luncur yang disebut metal duduk.
 
Roda gila atau roda penerus (''flywheel''), berfungsi menerima sebagian tenaga yang diperoleh dari langkah kerja dan memberikan tenaga kepada langkah-langkah lainnya. Di bagian luar roda gila dipasang roda gigi cincin (''ring gear''),
engkol dengan bagian-bagian yang berputar lainnya. Bagian poros engkol yang menumpu torak disisipi bantalan luncur yang disebut metal jalan, sedangkan bagian poros engkol yang menopang pada blok mesin disisipi bantalan luncur yang disebut metal duduk.
 
Roda gila atau roda penerus, berfungsi menerima sebagian tenaga yang diperoleh dari langkah kerja dan memberikan tenaga kepada langkah-langkah lainnya. Di bagian luar roda gila dipasang roda gigi cincin (ring gear),
Roda gigi ini digunakan untuk berkaitan dengan roda gigi pinion pada motor starter pada saat mesin akan dihidupkan.
 
Baris 54 ⟶ 46:
 
== Piston mesin ==
Piston pada mesin juga dikenal dengan istilah '''torak / seher''' adalah bagian (parts) dari [[mesin pembakaran dalam]] yang berfungsi sebagai penekan [[udara]] masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar. Piston terhubung ke poros engkol (''crankshaft,'') melalui [[batang piston]] (''connecting rod''). Material piston umumnya terbuat dari bahan yang ringan dan tahan tekanan, misal aluminium yang sudah dicampur bahan tertentu (''aluminium alloy''), atau bahan tempa yang kuat dan ringan. Dikarenakan bahan tersebut maka piston memiliki muaian yang lebih besar dibandingkan dengan rumahnya (''cylinder blok''). Hal tersebut harus diantisipasi dengan clearence cylinder blok dan piston (selisih diameter piston dengan diameter cylinder blok). Clearance ini bervariasi untuk masing2 piston. Banyak salah pengertian di antara pada mekanik bahwa piston harus sesak atau pas dengan cylinder blok. Hal ini mengakibatkan seringnya terjadi macet (jammed) pada saat mesin panas (overheat). Seharusnya piston longgar terhadap cylinder blok.
[[Berkas:Piston rings.jpg|thumb|Piston dengan 2 ring kompresi dan 1 ring oli, waktu dikeluarkan dari silinder mesin]]
Piston pada mesin juga dikenal dengan istilah '''torak / seher''' adalah bagian (parts) dari [[mesin pembakaran dalam]] yang berfungsi sebagai penekan [[udara]] masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar. Piston terhubung ke poros engkol (''crankshaft,'') melalui [[batang piston]] (''connecting rod''). Material piston umumnya terbuat dari bahan yang ringan dan tahan tekanan, misal aluminium yang sudah dicampur bahan tertentu (''aluminium alloy''), atau bahan tempa yang kuat dan ringan. Dikarenakan bahan tersebut maka piston memiliki muaian yang lebih besar dibandingkan dengan rumahnya (''cylinder blok''). Hal tersebut harus diantisipasi dengan clearence cylinder blok dan piston (selisih diameter piston dengan diameter cylinder blok). Clearance ini bervariasi untuk masing2 piston. Banyak salah pengertian di antara pada mekanik bahwa piston harus sesak atau pas dengan cylinder blok. Hal ini mengakibatkan seringnya terjadi macet (jammed) pada saat mesin panas (overheat). Seharusnya piston longgar terhadap cylinder blok.
Banyak orang mengira bentuk dari piston adalah bulat. Sesungguhnya bentuk piston adalah oval dengan bagian terkecil terletak didaerah lubang pin piston. Bagian atas dari piston (tempat ring piston) selalu lebih kecil dari bagian bawah piston (bagian ekor). Pada saat dimasukan ke dalam cylinder blok (yang berbentuk bulat sempurna), bentuk oval dari piston ini akan mengakibatkan bagian yang lebih kecil terlihat lebih renggang.
 
=== Ring piston ===
[[Berkas:Bubut ring piston.jpg|jmpl|Bubut ring piston.]]
Ring piston memiliki dua tipe, ring kompresi dan ring oli. Ring kompresi berfungsi untuk pemampatan volume dalam silinder serta menghapus oli pada dinding silinder. Kemampuan kompresi ring piston yang sudah menurun mengakibatkan performa mesin menurun, dan juga mesin berasap. Ring oli berfungsi untuk menampung dan membawa oli serta melumasi parts dalam ruang silinder. Ring oli hanya ada pada mesin empat tak karena pelumasan mesin dua tak menggunakan oli samping.
 
==== Proses Pembuatan Ring Piston ====
;Material Ring Piston
Umumnya ring piston dibuat dari besi cor nodular pearlitik, dengan standart ASTM A48 klas 40. Besi cor ini memiliki 2,5-4% C, serta 1-3% Si.
;Proses Pemesinan
Pada proses pemesinan ini dilakukan beberapa persiapan seperti membuat program untuk menentukan gerak pemakanan pada mesin CNC, setelah itu barulah material diproses pemesinan dengan menggunakan mesin bubut. Setiap proses pembubutannya menggunakan mata pisau yang berbeda untuk tiap kedalaman dan penipisan serta dalam menentukan diameter ring piston.
 
pembuatan+ring+piston
;Proses Pemotongan Ring Piston
Proses yang kedua adalah proses pemotongan dimana proses ini dilakukan ketika diameter ring piston telah sesuai dengan ukuran,lalu ring piston dipotong untuk mendapatkan daerah bebas yang berfungsi untuk mengantisipasi pemuaian saat ring piston bekerja.
;Proses HeatTreament
Pada ring piston dilakukan proses heattreatment,karena ring piston ini terbuat dari besi cor yang sifatnya getas,maka dilakukan proses heattreatment dengan tujuan homogenisasi, proses heat treatmen ini dilakukan pada suhu 900º  °F, kemudian suhunya ditahan selama 4 jam, kemudian didinginkan diudara terbuka.
;Pengecekan Diameter Ring Piston
Setelah ring piston dipotong, diameter dari ring piston dicek, apakah sudah sesuai atau belum, pengecekan ini dilakukan oleh seorang ,''quality control''. Jika diameter ring piston telah sesuai maka ring piston siap untuk proses selanjutnya.
;Finishing
Setelah dilakukan pengecekan diameter ring piston, proses selanjutnya adalah proses finishing. Pada proses ini ring pistong dipoles untuk membuat ring piston lebih bersih dan mengkilap, hal ini dilakukan agar ketika dijual akan dapat menarik perhatian pembeli, dan menghindari berbagai pengotor yang akan merusak ring piston jika tidak dibersihkan.
 
== Kerusakan Piston ==
;Ring Piston lemah/ patah
Ring piston yang sudah lemah atau patah menyebabkan kompresi yang terjadi pada ruang bakar tidak maksimal, celah pada patahan maupun gap yang ditimbulkan akibat lemahnya ring piston tersebut menyebabkan oli mesin ikut terangkut ke ruang bakar dan terbakar bersama dengan bbm dan udara. Hal tersebut selain menimbulkan asap putih kebiruan yang volumenya seirama dengan raungan mesin, juga berdampak pada penurunan performa mesin yang signifikan, bbm menjadi boros. Lemahnya ring piston terjadi karena faktor pemakaian usia part, sedangkan patahnya ring piston sebagian besar terjadi karena kesalahan pemakaian dan perawatan mesin (kesalahan penggunaan oli mesin, pemakain mesin untuk kompetisi/kebut-kebutan sehingga mesin lebih sering dipacu pada rpm tinggi). Bila owner mendapati masalah ini, yang perlu dilakukan adalah Over Houl (turun mesin). Bukan berarti hanya ring piston yang diganti, tetapi terlebih dahulu di cek kondisi cylinder dan pistonnya, jika masih dalam batas toleransi bisa dipakai maka cukup diganti ring pistonnya saja. Tetapi jika kondisi cylinder sudah baret maka harus dilakukan over size pada cylinder dan piston.
;Cylinder Baret
Sama halnya dengan ring piston yang patah/ lemah, baretnya cylinder juga menyebabkan kompresii yang dihasilkan oleh piston pada ruang bakar tidak maksimal. Oli ikut terangkut keruang bakar melalui celah pada cylinder yang baret tersebut. Baretnya cylinder bisa terjadi karena patahnya ring piston, piston baret maupun adanya material (kerak/kotoran pada ruang bakar) yang menyangkut pada celah piston sehingga saat piston bekerja menyebabkan hal tersebut. Gejala dan solusi dari cylinder yang baret pun sama dengan ring piston yang lemah ataupun patah.
;Piston baret
Seperti yang sudah diulas tadi, piston yang baret selain menyebabkan cylinder ikut tergores juga menyebabkan kompresi yang dihasilkan menjadi lemah dan oli ikut terangkut ke ruang bakar. Penanganannya pun sama, yaitu harus dilakukan turun mesin dan mengganti part tersebut diikuti dengan oversize.
 
Untuk mendeteksi kerusakan yang diikuti dengan gejala asap putih kebiruan akan lebih sempurna jika diikuti dengan tes kompresi. Tes kompresi tidak bisa kita lakukan sendiri, harus menggunakan alat khusus. Dengan tes kompresi tersebut kita bisa tahu apakah cylinder, ring, piston yang rusak ataukah cuma seal klep yang bermasalah, karena salah analisis bisa menimbulkan pengeluaran yang tidak seharusnya.
 
== Lihat pula ==
Baris 85 ⟶ 84:
{{Wiktionary}}
{{Commons category|Pistons}}
* [http://www.centennialofflight.gov/essay/Evolution_of_Technology/piston_engines/Tech23.htm Piston Engines Essay] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081112051131/http://www.centennialofflight.gov/essay/Evolution_of_Technology/piston_engines/Tech23.htm |date=2008-11-12 }}
* [http://auto.howstuffworks.com/engine2.htm How Stuff Works - Basic Engine Parts]
 
Baris 93 ⟶ 92:
 
[[Sumber: Bagas Prahara]]
{{tekno-stub}}
 
[[Kategori:Mesin]]